Anda di halaman 1dari 26

Platyhelmint

hes
Kelompok 3 :
1. Ahmad Kemal Haikal (01)
2. Gani Ilham Irsyadi (10)
3. M. Haidar Rafi (18)
4. Nur Fakhrun Nisa (23)
5. Salwa Febria Monica(31)
a. Lapisan Tubuh : Tripoblastik
b. Bentuk Tubuh :
a. Pipih Dorsoventral
b. Simetri Bilateral
c. Beruas-ruas atau tidak
d. Tidak berongga
c. Fungsi Gastrovaskuler : sebagai alat pencernaan yang sekaligus
menjadi pembuluh darah
d. Sistem Syaraf : sistem syaraf tangga tali
e. Organ Indera : Bintik Mata (oseli) -> mengandung pigmen peka
cahaya
f. Ekskresi : Sel api (flame cell)
g. Reproduksi :
a. Seksual : Fertilisasi
b. Aseksual : Fragmentasi
KLASIFIKASI
PLATYHELMINTHES
1. Turbelarria (Cacing berambut
getar)
a.Terdapat silia pada epidermis
b.Hidup bebas pada air
c.Simbiosis dengan ganggang
d.Simbiosis komensalisme dengan
rongga mollusca dan insang
crustacea
e.Simbiosis parasitisme dengan
usus mollusca dan rongga tubuh
echinodermata Planaria
Ex : Symsagittifera roscoffensis ,
Dugesia , Bipalium , Planaria , dan
Leptoplana
2. Monogenea
a. Ektoparasit pada ikan,
amphibi, dan reptilia
b. Memakan lendir dan sel-
sel permukaan tubuh
inangnya
c. Hermaprodit
d. Punya alat penempel
berupa prohaptor dan
Gyrodactilus salaris opistaptor pada anterior,
dan apostaptor pada
posterior
Ex : Gyrodactilus salaris
3. Trematoda (cacing isap)
atau Flukes
a. Bentuknya lonjong
hingga panjang
b. Dilapisi kutikula
c. 0,2 mm – 6 cm
d. Endoparasit atau
Ektoparasit Botulus
e. Tidak punya alat gerak microporus
Ex : Botulus microporus,
Clonorchis sinensis,
Siniosima mansoni
4. Cestoda (cacing pita)
a. Hidup parasit di usus
vertebrata
b. Dilapisi kutikula
c. Tidak punya alat
pencernaan
d. Terdiri atas : kepala
(skoleks), leher pendek
Taenia (strobilus), dan proglotid
solium Ex : Taenia solium, Taenia
saginata
3. Berilah keterangan gambar
berikut ini! (Planaria)
1. Bintik Mata

2. Faring

3. Tali Syaraf
3. Berilah keterangan gambar
berikut ini! (Taenia solium)

2. Sucker 3. Rostelum
1. Proglotid
4. A. Fasciola hepatica
a. Inang sementara / perantaranya adalah
tubuh siput air tawar Radix auricularia
b. Inang tetapnya adalah hati hewan ternak
c. 4 macam larvanya yaitu
a. Larva bersilia (mirasidium)
b. Redia
c. Serkaria
d. Metaserkaria
4. A. Fasciola hepatica
d. Mirasidium yaitu larva yang menetas dari
telur cacing trematoda/ larva bersilia
e. Penyakitnya disebut Fascidiasis
4. B. Clonorchis sinensis
a. Inang sementara / perantaranya adalah
ikan air tawar & siput
b. Inang tetapnya hati manusia
c. Penyakitnya disebut klonorkiasis
4. C. Schistosoma japocum &
Schistosoma mansoni
a. Inang sementara / perantaranya adalah
keong Oncomelania hupensis lindoensis
b. Inang tetapnya pembuluh vena, usus, &
kantung kemih manusia
c. Penyakitnya disebut skistosomiasis/
demam keong
d. Organ yang mengalami kerusakan adalah
hati, usus, & saluran kemih
4. D. Taenia solium
a. Inang sementara / perantaranya adalah babi
b. Inang tetapnya manusia & hewan karnivor
c. Penyakitnya disebut taeniasis
d. Kepala Taenia disebut skoleks
e. Ruas-ruas tubuh Taenia disebut proglotid
f. Rostelum adalah alat kait untuk melekat pada organ tubuh
inang
g. Onkosfer / heksakan adalah larva yang masuk ke aliran darah
h. Sistiserkus adalah cacing gelembung yang dilengkapi dengan
skoleks beserta alat isap & kaitnya
4. E. Taenia saginata
a.Inang sementaranya adalah sapi
b.Inang tetapnya adalah usus manusia
c. Bedanya dengan Taenia solium adalah
a. Sistiserkusnya berada di dalam jaringan
otot sapi
b. Skoleksnya tidak dilengkapi dengan alat
kait
5. Berilah keterangan gambar
dibawah!
a. Daur hidup fasciola hepatica
b.Daur hidup clonorchis sinesis
• C. Daur hidup schistosoma
d.Daur hidup taenia solium
6. Penjelasan daur hidup
7. Peranan Platyhelminthes dalam
Kehidupan Manusia
Platyhelminthes dari kelas Monogenea,
Trematoda, dan Cestoda pada umumnya
merugikan karena hidup parasit di dalam tubuh
manusia, hewan ternak, burung, dan ikan.
 Beberapa Platyhelminthes yang merugikan,
antara lain sebagai berikut.
a. Gyrodactylus salaris (Salmon fluke) dari kelas
Monogenea menyerang ikan di kolam
pembenihan.
7. Peranan Platyhelminthes dalam
Kehidupan Manusia
b. Schistosoma mansoni (blood flukes) menyebabkan
skistosomiasis. Skistosomiasis menyebabkan terjadinya
pendarahan pada saat mengeluarkan feses,
menyebabkan kerusukan hati, gangguan jantung dan
limpa, serta gangguan ginjal. Di Indonesia, blood flukes
dapat ditemukan di danau Lindu (Sulawesi Tengah) dan
menyebabkan penyakit yang dikenal dengan “demam
keong” dan karena inang perantaranya keong
Oncomelania hupensis lindoensis.
c. Cacing pita Taenia saginata, Taenia solium, dan
Dibothriocephalus hidup parasit di usus manusia.
7. Peranan Platyhelminthes dalam
Kehidupan Manusia
Peranan menguntungkan:
- Planaria dapat digunakan untuk indikator
air bersih
8. Usaha untuk mencegah infeksi
platyhelminthes
(1) Memasak daging dengan baik hingga benar-
benar matang
(2) Melindungi makanan dari kontaminasi kotoran
(3) Memilah dengan benar daging sapi yang akan
dikonsumsi, yaitu dengan memperhatikan
teksturnya, warnanya, dsb
(4) Meningkatkan sarana sanitasi
8. Usaha untuk mencegah infeksi
platyhelminthes
(5) Pencegahan kontaminasi tanah dan tinja
pada makanan dan minuman
(6) Pembangunan sarana sanitasi, misalnya kakus
dan septic tank, serta penyediaan
sumber air bersih, dan
(7) Pemusatan pemotongan ternak di rumah
potong hewan (RPH) yang diawasi oleh dokter
hewan.
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai