Anda di halaman 1dari 14

BAB.

4
HASIL KALI
LARUTAN

Kelompok 4 :
Greynaldi Hefi yondra Pratama
• Nabila Geraldine
• Salsabila Ardhianty
• Wanda Aulia
Kelarutan (s)
 Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu
pelarut.
 Satuan kelarutan umumnya dinyatakan dalam gramLˉ¹ atau molL ˉ¹ (M)

Contoh:
 Kelarutan AgCl dalam air adalah 1,3  10ˉ²M.
 Kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M adalah 1,7  10ˉ¹º M.
 Kelarutan Ca(OH)2 = 20 mg/100 ml, maka dalam 100 ml larutan maksimal terdapat 20
mg (Ca(OH)2
Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Hasil kali kelarutan (Ksp) dinyatakan sebagai hasil kali ion-ion (satuan Molar) dalam larutan jenuhnya,
dengan masing-masing konsentrasi berpangkatkan bilangan koefisiennya.
Contoh
• Jika garam AxBy dilarutkan dalam air, maka hasil kali kelarutan (Ksp) garam ini didefinisikan sebagai:
(1) AgI Ag+ + I- …… Ksp AgI = [Ag+ ] [I-]
(2) PbCl2 Pb2+ + 2 Cl- …. Ksp PbCl2 = [Pb2+ ] [Cl-]2
Secara umum :
A x By x A+y + y B-x
Ksp. AxBy = [ A+y ]x [ B-x ]y
 Catatan :[ J = Molar (M)
Prinsip Hasil Kali Kelarutan
• W. Nerst pada tahun 1889 menyatakan sebuah prinsip yaitu :

“Hasil kali kelarutan (Ksp) dapat dinyatakan sebagai :


Ksp = [Am+]vA x [Bn-]vB
Jadi dapat dinyatakan, bahwa dalam larutan jenuh suatu elektrolit yang sangat
sedikit larut, hasil kali konsentrasi dan ion-ion pembentukannya untuk setiap suhu
tertentu adalah konstan, dengan konsentrasi ion pangkat dengan bilangan yang
sama dengan jumlah masing-masing ion bersangkutan yang dihasilkan oleh disosiasi
dari suatu molekul elektrolit.”
Hubungan
Kesetimbangan Larutan & Hasil Kali Larutan
Pada larutan jenuh senyawa ion AxBy , konsentrasi zat di dalam larutan sama dengan harga kelarutannya
dalam satuan mol Lˉ¹.
Senyawa yang terlarut akan mengalami ionisasi dalam sistem kesetimbangan.

A x B y (s)  x A y  (aq)  yB x  (aq) Ksp  [A y  ]x [B x  ]y


Jika kelarutan PbCl2 = s M, maka di dalam larutan terdapat s M Pb2+ dan 2s M Cl-, seperti proses berikut :
PbCl2 Pb2+ + 2 Cl-
Kelarutan s M sM 2sM
Maka : Ksp. PbCl2 = [Pb2+] [Cl- ]2
= (s)(2 s)2 = 4 S3

3
Ksp
Sehingga : s =
4
_______________________________________________________________________________________
Contoh lain : AgBr Ag+ + Br-
Kelarutan s s s
Ksp. AgBr = [Ag+ ]([Br-]
= (s) (s) = s2

Maka : s = Ksp
Secara umum :
A x By x A+y + y B-x
Kelarutan sM x.s y.s

Maka : Ksp. AxBy = [A+y ]x [B-x ]y


= ( s) (y s)y
=  . yy s(x+y)
x y
Ksp
( x) x ( y ) y
S=
 
x dan y adalah koefisien dari ion-ion.
Reaksi Kesetimbangan
• Reaksi kesetimbangan adalah reaksi dimana komponen zat-zat pereaksi dan hasil reaksi tetap ada
dalam sistem, dalam keadaan setimbang laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri. Suatu
reaksi bolak-balik telah mencapai kesetimbangan pada saat tercapai kestimbangan jumlah zat-zatnya,
baik reaktan maupun produk tidak lagi berubah. Jumlah zat sebanding dengan mol dan konsentrasi
sehingga saat setimbang mol dan konsentrasi zat-zatnya tetap.
Syarat Terjadinya
Kesetimbangan Syarat terjadinya reaksi kesetimbangan adalah :

1. Reaksi bolak-balik. Suatu reaksi • 2. Sistem Tertutup. Sistem tertutup bukan berarti reaksi tersebut dilakukan pada
ruang tertutup, meskipun kadang-kadang memang diperlukan ruangan tertutup.
kadang-kadang perlu adanya
Pada prinsipnya sistem tertutup yang dimaksud adalah tidak ada zat-zat yang
pengaruh dari luar untuk dapat keluar dari sistem, misalnya pada reaksi timbal (II) sulfat dengan larutan natrium
balik, oleh karena itu reaksi iodida, bagaimana mungkin reaksi akan dapat balik jika timbal (II) iodida yang
tersebut tidak dapat berlangsung terjadi pada reaksi tersebut dibuang (hilang ) dari sistem.
secara bersamaan, misalnya reaksi
• 3. Bersifat Dinamis. Bersifat dinamis artinya secara mikroskopis reaksi
antara timbal (II) sulfat dengan
berlangsung terus menerus dalam dua arah dengan laju reaksi
larutan natrium iodida diatas,
pembentukan sama dengan laju reaksi baliknya. Berlangsungnya suatu
tentunya tidak akan berlangsung reaksi secara makroskopis dapat dilihat dari perubahan suhu, tekanan,
dalam waktu yang bersamaan. konsentrasi atau warnanya.
Reaksi Kesetimbangan
Heterogen & Homogen
• Berdasarkan wujud zat-zat dalam keadaan setimbang, ksesetimbangan kimia dibedakan menjadi dua,
yaitu kesetimbangan homogen dan heterogen:

o Kesetimbangan homogen
• Kesetimbangan homogen yaitu kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat satu macam wujud
zat, misalnya gas atau larutan.

o Kesetimbangan heterogen
• Kesetimbangan heterogen yaitu kesetimbangan kimia yang di dalamnya terdapat berbagai macam
wujud zat misalnya gas, padat, cair, dan larutan.
Reaksi Heterogen
Pengendapan Zat Elektrolit
• Reaksi pengendapan adalah suatu jenis reaksi yang dapat berlangsung dalam cairan, misalnya air. Suatu reaksi
dapat dikatakan reaksi pengendapan apabila reaksi tersebut menghasilkan endapan. Endapan yaitu zat padat yang
tidak larut dalam cairan tersebut. Senyawa-senyawa yang sering digunakan dalam reaksi pengendapan yaitu
senyawa-senyawa ionik.
• Pengendapan zat elektrolit dalam suatu larutan dapat diperkirakan dengan membandingkan nilai Ksp terhadap nilai
Q. Nilai Q adalah hasil kali konsentrasi molar awal dari ion-ion dalam larutan dengan asumsi zat terionisasi
sempurna.
Q < Ksp ; Nilai q lebih kecil daripada Ksp ini artinya tidak terjadi pengendapan.
Q = Ksp ; Nilai q sama dengan nilai Ksp, maka larutan sudah jenuh, namun demikian masih belum
menunjukkan terjadinya proses pengendapan.
Q > Ksp ; Nilai Q lebih besar daripada nilai Ksp, ini artinya reaksi sudah terjadi proses pengendapan.
Hubungan Derajat Keasaman
dengan Ksp
• Kelarutan suatu zat dapat kita tentukan dari harga Ksp zat tersebut. Sebaliknya, harga Ksp suatu zat dapat kita peroleh dari
kelarutan zat tersebut. Jika kelarutan suatu zat kita ketahui, maka susunan konsentrasi ion-ion zat tersebut dalam larutan
jenuhnya dapat ditentukan.
• Contoh soal:
Jika larutan MgCl2 0,3 M ditetesi larutan NaOH, pada pH berapakah endapan Mg(OH)2 mulai terbentuk?
(Ksp Mg(OH)2 = 3,0 . 10–11 )
• Jawab:
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH–]2
3,0 . 10–11 = (0,3) [OH–]2
[OH–]2 = 10–10
[OH–] = 10–5 M
pOH = 5
pH = 14 – 5 = 9
Panas Pelarutan
• Panas pelarutan adalah panas yang dilepaskan atau diserap ketika satu mol senyawa dilarutkan dalam
sejumlah pelarut. Secara teoritis panas pelarutan suatu senyawa harus diukur pada proses pelarutan tak
berhingga, tetapi dalam prakteknya pelarut yang ditambahkan jumlahnya terbatas, yaitu sampai tidak lagi
timbul perubahan panas ketika ditambahkan lebih banyak pelarut (Ahmad, 2008).

• Kita dapat menggabungkan entalpi stndar reaksi-reaksi individual untuk memperoleh entalpi reaksi lain.
Penerapan Hukum Pertama itu disebut Hukum Hess:“Entalpi reaksi secara keseluruhan adalah jumlah
entalpi reaksi dari reaksi-reaksi individualyang merupakan bagian dari suatu reaksi”. Tahap-tahap
individua ltidak perlu direalisasikan dalam praktik-bisa saja hanya reaksi-reaksi hipotesis,satu-satunya
reaksi syarat adalah reaksi-reaksi itu harus seimbang.

Anda mungkin juga menyukai