Anda di halaman 1dari 15

PEMBINAAN KADER

PENGENALAN TANDA BAHAYA


KEHAMILAN, PERSALINAN,
NIFAS, SERTA RUJUKANNYA

Oleh :

LELY
NURLAELY
DEFINISI KADER
KESEHATAN
MASYARAKAT

Kader kesehatan masyarakat


adalah laki-laki atau wanita yang
dipilih oleh masyarakat dan
dilatih untuk menangani
masalah-masalah kesehatan
perseorangan maupun
masyarakat serta untuk bekerja
dalam hubungan yang amat
dekat dengan tempat-tempat
PERAN DAN FUNGSI
KADER
a. perilaku hidup bersih dan sehat
b. pengamatan terhadap masalah
kesehatan didesa
c. upaya penyehatan di lingkungan
d. peningkatan kesehatan ibu, bayi dan
balita
e. permasyarakatan keluarga sadar gizi
PEMBENTUKKAN KADER

Calon kader berdasarkan kemampuan dan


kemauan berjumlah 4-5 orang untuk tiap
posyandu. Persiapan dari pelatihan calon
kader adalah :
a. calon kader yang kan dilatih
b. waktu pelatihan sesuai kesepakatan
bersama
c. tempat pelatihan yang bersih, terang,
segar dan cukup luas
d. adanya perlengkapan yang memadai
e. pendanaan yang cukup
f. adanya tempat praktik ( lahan praktik
bagi kader )
Continue ..
Waktu pelatihan membutuhkan 32
jam atau disesuaikan. Metode yang
digunakan adalah ceramah, diskusi,
simulasi, demonstrasi, pemainan
peran, penugasan, dan praktik
lapangan. Jenis materi yang
disampaikan adalah :
a.pengantar tentang posyandu
b.persiapan posyandu
c.kesehatan ibu dan anak
d.keluarga berencana
e.imunisasi
f.gizi
g.penangulangan diare
STRATEGI MENJAGA EKSISTENSI KADER
1. refreshing kader posyandu pada saat posyandu
telah selesai dilaksanakan oleh bidan desa
maupun petugas lintas sektor yang mengikuti
kegiatan Posyandu
2. adanya perubahan kader posyandu tiap desa dan
dilaksanakan pertemuan rutin tiap bulan secara
bergilir disetiap posyandu
3. revitalisasi kader posyandu baik tingkat desa
maupun kecamatan, dimana semua kader di
undang dan diberikan penyegaran materi serta
hiburan dan bisa juga diberikan rewards.
4. Pemberian rewards rutin misalnya berupa kartu
berobat gratis ke puskesmas untuk kader dan
keluarganya dan juga dalam bentuk materi yang
lain yang diberikan setiap tahun.
PEMBINAAN KADER PENGENALAN TANDA-TANDA
BAHAYA KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, SERTA
RUJUKAN
1. TANDA – TANDA BAHAYA KEHAMILAN
• BB tidak bertambah pada UK 4 – 9 bulan
• Demam > 37 oC
• Keluar cairan sebelum waktu
• Perdarahan pervaginam
• Sakit kepala lebih dari biasa
• Gangguan penglihatan
• Pembengkakan pada wajah / tangan,
tekanan darah tidak baik dan pusing
• Nyeri abdomen (epigastrik)
• Janin tidak bergerak sebanyak biasanya
2. TANDA – TANDA BAHAYA
PERSALINAN
• Riwayat bedah caesar
• Perdarahan pervaginam
• Persalinan kurang bulan (UK < 37 minggu)
• Ketuban pecah disertai dengan mekonial
yang kental
• Ketuban pecah (lebih dari 24 jam)
• Ketuban pecah pada persalinan kurang
bulan (UK < 37 minggu)
• Ikterus
• Anemia berat
• Tanda atau gejala infeksi
• Pre eklamsia / hipertensi dalam kehamilan
Co n ti n u e . .
4 0 c m a t a u
• Ti n g g i fu n d u s
lebih
• Gawat janin a s e a k t i f
a r a d a l am f
• Prim ip d a n
u p e r s a l i n a n
kal a s a t
m a s i h 5 / 5
kepala janin b e l a k a n g
e n t a si b u k a n
• Pre s
kepala g anda
• Presentasi e h a m i l a n
m u k ) / k
(m a j e
t a u g e m e l i
ganda a
mbung
3. TANDA – TANDA BAHAYA NIFAS

• perdarahan banyak atau menetap


• rasa lelah yang sangat, mata, bibir dan jari
pucat
• bengkak pada salah satu atau kedua kaki
• rasa sakit pada perut berlebihan dan lochea
berbau busuk atau berubah warna.
• pucat, tangan dan kaki dingin (syok)
• tidur turun dratis
• kejang
Next . .
• sakit kepala berlebihan / gangguan
pandangan
• bengkak pada tangan dan muka
• peningkatan tekanan darah
• buang air kecil sedikit / berkurang dan sakit
• tidak mampu menahan BAK / ngompol
• demam tanpa atau dengan menggigil
• adanya kesedihan yang mendalam, kesulitan
dalam tidur, makan dan merawat bayi.
4. RUJUKAN

Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu


ke fasilitas rujukan / fasilitas yang memiliki
sarana lebih lengkap, diharapkan mampu
menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru
lahir. Setiap penolong persalinan harus
mengetahui lokasi fasilitas rujukan yang mampu
untuk menatalaksana kasus gawat darurat
obstetri dan bayi baru lahir
Next . .
Masukan persiapan-persiapan dan informasi berikut
kedalam rencana rujukan :
1. siapa yang akan menemani ibu dan BBL
2.tempat-tempat rujukan mana yang lebih disukai ibu
dan keluarga?
3.sarana transportasi yang akan digunakan dan siapa
yang akan mengendarainya.
4.orang yang ditunjuk menjadi donor darah jika
transfuse darah diperlukan.
5.uang yang disisihkan untuk asuhan medik, transportasi,
obat-obatan dan bahan-bahan.
6.siapa yang akan tinggal dan menemani anak-anak yang
lain pada saat ibu tidak dirumah.
Singkatan “BAKSOKU”
dapat digunakan untuk
mengingat hal-hal penting
dalam mempersiapkan
rujukan untuk ibu dan
bayi.

Anda mungkin juga menyukai