Syok
Emil Huriani
Pokok bahasan
• Definisi Syok
• Klasifikasi Syok
• Tahapan Syok
• Jenis Syok
• Patofisiologi Syok
• Asuhan Keperawatan Syok
Definisi
• Syok: Sindroma klinis kompleks ditandai oleh gangguan
metabolisme selular dikarenakan oleh penurunan perfusi
jaringan
• MAP < 60
• Manifestasi klinik
hipoperfusi organ vital
PATOFISIOLOGI SYOK
DEATH IS IMMINENT!!!!
Tahapan Syok
• Tahap awal/kompensasi
– MAP turun 10-15 mmHg
– Aktivasi SS simpatis melawan SS parasimpatis
– Ditandai oleh vasokonstriksi selektif: ginjal, otot, kulit dan
splanknik menperbaiki sirkulasi otak dan jantung
– Penurunan aliran darah koroner metabolisme anaerob dan
dialtasi arteri
– Ginjal pelepasan hormon
• Epinefrin, norepinefrin
• Glikokortikoid
• Renin – angiotensin – aldosteron
– Pituitari anterior: sekresi ADH
Penurunan CO
Tahapan Syok
• Tahap Irreversible
– Kompensasi tidak mampu mempertahankan
perfusi otak dan jantung
– Depresi fungsi miokard berlanjut
– Iskemia otak depresi fungsi neuron
kehilangan mekanisme kompensasi neuronal
sentral
– Vasokonstriksi mikrosirkulasi penurunan
venous return
Clinical Presentation: Generalized Shock
• Vital signs
Hypotensive:(may be WNL or due to compensatory
mechanism) < 90 mmHg
MAP < 60 mmHg
Tachycardia: Weak and Thready pulse
Tachypneic-blow off CO2 Respiratory alkalosis
• Mental status: (LOC)
restless, irritable, apprehensive
unresponsive, painful stimuli only
• Decreased Urine output
• Normal
CO = SV x HR
MAP = CO x SVR
• Syok Kardiogenik
↓CO = ↓SV x HR
↓MAP = ↓CO x SVR
• Syok Hipovolemik
↓ CO = ↓ SV x HR
↓ MAP = ↓ CO x SVR
CO: Cardiac Output
SV: Stroke Volume
HR: Heart Rate
MAP: Mean Arterial Pressure
SVR: Sistemic Vascular Resistant
Shock Syndromes
• Hypovolemic Shock
– blood VOLUME problem
• Cardiogenic Shock
– blood PUMP problem
• Distributive Shock
[septic;anaphylactic;neurogenic]
– blood VESSEL problem
Syok Hipovolemik
• Akibat volume darah tidak adekuat untuk
mengisi rongga intravascular
penurunan preload
• Etiologi:
– Hemoragik: trauma, pendarahan GI rupture
aneurisma
– Non hemoragik: diare, muntah, luka bakar,
DHF
Syok Kardiogenik
• Akibat penurunan kekuatan kontraksi serat
miokardium yang mengakibatkan penurunan
curah jantung
• Etiologi:
– Disfungsi sistolik: infark miokard, kardiomiopati, hipertensi
pulmonal
– Disfungsi diastolic: hipertropi ventrikel, kardiomiopati
– Disritmia: bradiaritmia, takiaritmia
– Gangguan struktur: stenosis atau regurgitasi, rupture septal
Etiologi Syok Kardiogenik
• Iskemia Ventrikel: IMA, Cardiopulmonary
arrest, operasi jantung
• Masalah struktur: ruptur septum, ruptur
otot papilari, ruptur dinding jantung,
aneurisme ventrikel, Kardiomiopati, tumor
jantung, trombus atrium, pulmonary
embolisme, disfungsi katub, miokarditis,
tamponade jantung
• Disritmia: bradidisritmia, takidisritmia
Iskemia ventrikel Masalah Struktur Disritmia
Peningkatan
Penurunan tekanan paru
curah jantung
Edema Paru
Penurunan
Oksigenasi
Penurunan suplai
oksigen sel
Gangguan perfusi
jaringan
Syok Gangguan
Kardiogenik Metabolisme selular
Penatalaksanaan Syok Kardiogenik
• Meningkatkan suplai O2 ke Miokard
– Suplemen O2 dan ventilator mekanik
– Narkotik analgesik menurangi nyeri dan beban
miokard
– Reperfusi dengan trombolitik
• Memaksimalkan CO
– Agen anti aritmia
– Pacu jantung
– Volume loading
– Simpatomimetik (dopamin, epinefrin, norepinefrin)
• Mengurangi beban kerja ventrikel kiri
– Vasodilator: nitropruside, nitrogliserin, hidralazine,
captopril, enalapril
Medikamentosa
• Morfin sulfat 4-8 mg IV, bila nyeri.
• Anti ansietas, bila cemas.
• Digitalis, bila takiaritmi dan atrium fibrilasi.
• Sulfas atropin, bila frekuensi jantung <
50x/menit.
• Dopamin dan dobutamin (inotropik dan
kronotropik), bila perfusi jantung tidak
adekuat. Dosis dopamin 2-15
mikrogram/kg/m.
Masalah Keperawatan
Syok Kardiogenik
• Penurunan curah jantung b.d gangguan
kontraktilitas, gangguan irama jantung
• Penurunan perfusi jaringan perifer
Syok distributif
Penanganan lanjut
•Pertahankan patensi airway
•Pertahankan oksigen sesuai kebutuhan pasien
•Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanik (jika perlu)
•Pertahankan kateter IV, akses vena sentral jika
memungkinkan
•Beri cairan sesuai order (kristaloid, koloid, darah)
•Beri posisi syok (modified Trendelenburg)
Pemberian posisi syok
• Monitor:
– Status kardiopulmonal: HR dan irama, RR, TD, MAP,
warna kulit, suhu kulit, kelembaban kulit, bunyi paru
– Status oksigenasi: I & O, BB harian, jumlah & tipe
drainage (chest tube, nasogastric, luka)
– Status neurologis: tingkat kesadaran
– Nilai serum serial: Ht, Hb, aPTT
• Beri dukungan psikososial
• Monitor perkembangan komplikasi
Intervensi/penanganan spesifik
• Syok hipovolemik:
– Hentikan kehilangan cairan
– Kembalikan volume sirkulasi
– Resusitasi cairan dengan RULE 3:1
(3 ml kristaloid untuk tiap 1 ml estimasi kehilangan darah)
Intervensi/penanganan spesifik (lanjutan…)
• Syok Kardiogenik
– Perlu dinilai masalah utamanya: volume, pompa, atau irama
– Masalah volume: beri cairan dan nilai kecukupan cairan
– Masalah pompa
• Bila TDS > 100 mmHg vasodilator (nitrogliserin)
• Bila TDS 70 -100 mmHg tanpa disertai tanda/gejala syok
inotropic (Dobutamine)
• Bila TDS 70 – 100 mmHg disertai dengan tanda/gejala syok
vasopressor kuat (norepinefrin)
– Masalah irama: disesuaikan takiaritmia atau
bradiaritmia
– Tatalaksana lanjutan setelah diatasi (pompa balon intra
aorta, angiografi, intervensi kardiovaskular perkutan, bedah)
Intervensi/penanganan spesifik (lanjutan…)
• Syok septik
– Resusitasi dalam jumlah banyak: 6 – 10 L kristaloid
dan 2 – 4 L koloid pada 6 jam pertama untuk
mencapai target CVP 8 – 12 mmHg
– Setelah CVP tercapai 8 – 12 mmHg, namun:
• MAP < 60 mmJ beri agen vasoktif (dopamine)
• SaO2 < 70% transfuse PRC untuk mencapai Ht 30%
– Mulai pemberian antibiotic spectrum luas dalam 1 jam
pertama
– Kultur (darah, eksudat, urin, sputum) untuk antibiotic
spesifik
Intervensi/penanganan spesifik (lanjutan…)
• Syok anafilaktik
– Epinefrin vasokonstriksi perifer,
bronkhodilatasi dan menekan efek histamine
– Diphenhydramine (Benadryl) memblok
pelepasan histamine akibat reaksi alergi
– Pertahankan adekuat airway:
• Bronkhodilator dengan nebulizer lebih efektif
• Intubasi endotracheal atau krikotiroidotomi (jika
perlu)
Intervensi/penanganan spesifik (lanjutan…)
• Syok neurogenic
– Stabilisasi spinal (misal: servical collar) mencegah
bertambahnya kerusakan spinal cord
– Vasopressor (phenylephrine) mempertahankan TD dan
perfusi organ
– Atropine mengatasi bradikardia
– Hati-hati pemberian cairan karena hipotensi bukan akibat
kehilangan cairan
– Pantau hipotermia akibat disfungsi hipotalamus
– Methylprednisolone cegah kerusakan sekunder spinal cord
akibat pelepasan mediator kimia
Intervensi/penanganan spesifik (lanjutan…)
• Syok obstruktif
– Kenali sedini mungkin agar obstruksi
dapat diatasi segera
– Atasi penyebab obstruksi:
• Cardiac tamponade perikardiosintesis
• Tension pneumothoraks needle
decompression atau chest tube insertion
• Emboli paru terapi trombolitik untuk
mengembalikan sirkulasi paru dan sisi kiri
jantung
Evaluasi
Kriteria hasil
•Perfusi jaringan akan optimal dengan kriteria:
– Kulit hangat, tidak pucat, turgor normal
– Capillary refilling time (CRT) < 2 detik
– Vena jugular tidak kolaps/distensi
– TD meningkat mmHg dari sebelumnya
– I & O seimbang
– HR 60 – 100 x/menit
– RR 10-20 x/menit
– Mean arterial pressure (MAP) 70 mmHg
– Urine output cukup
Latihan berpikir kritis
• Seorang laki-laki berusia 35 tahun dibawa ke IGD
karena kecelakaan. Tampak deformitas pada femur
sinistra. Pemeriksaan fisik menunjukan frekuensi nadi
124 x/menit, frekuensi nafas 32 x/menit, TD 90/65
mmHg, CRT 3 detik, produksi urin 15 ml/jam,
ekstremitas pucat, gelisah dan kesadaran menurun. BB
60 kg.
Pertanyaan:
• Berapa estimasi volume darah pasien?
• Berapakah perkiraan kehilangan darah yang dialami pasien?
• Apa jenis cairan dan berapa banyak cairan yang diberikan untuk
resusitasi?
Perkiraan volume darah
• Estimated Blood Volume (EBV):
EBV = 70 ml x BB (Kg)
EBV = 70 ml x 60 Kg = 4200 ml
Persentase kehilangan darah
• Tentukan KELAS SYOK mengikuti tabel
– KELAS III, persentase kehilangan darah 30-
40%
JENIS Keterangan
Kristaloid Ringer Lactate (RL)
Normal Saline (NaCl)
Lebih murah
Efek samping minimal
Waktu paruh pendek
Koloid Gelofusine
Haemaccel
Lebih mahal
Efek samping lebih banyak
Dextran 70 Waktu paruh 4 – 6 jam
Hetastarch
Plasma / Albumin