Anda di halaman 1dari 31

Radiologis Tuberkulosis Paru

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik Madya


REFERAT

Disusun oleh:
Adnanda Maulana
21904101021
Dosen Pembimbing:
dr. Sayidah Orbariana, Sp. Rad.
LABORATORIUM RADIOLOGI
RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2020
PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Tuberkulosis (TB) sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu
masalah kesehatan global walaupun upaya penanggulangan TB telah
dilaksanakan di banyak negara.
• Menurut laporan WHO tahun 2015, ditingkat global diperkirakan 9,6
juta kasus TB baru.
• Jumlah kasus TB di Indonesia menurut Laporan WHO tahun 2015,
diperkirakan ada 1 juta kasus TB baru pertahun dengan 100.000
kematian pertahun (41 per 100.000 penduduk).
Dalam menegakkan diagnosis tuberkulosis paru, gambaran radiologis
tidak selalu khas dan sangat bervariasi, namun:
• foto toraks merupakan pemeriksaan penunjang pertama yang
membantu untuk menegakkan diagnosis tuberkulosis paru,
• memonitor respons pengobatan, dan membantu dalam menghambat
penyebaran infeksi.
• foto toraks merupakan cara yang praktis, cepat, dan mudah untuk
menemukan lesi tuberkulosis.
• Foto toraks juga dapat memberikan gambaran radiologis tuberkulosis
paru pada tuberkulosis paru basil tahan asam (BTA) positif ataupun BTA
negatif, sehingga
• Foto toraks dapat menyokong klinisi dalam menegakkan diagnosis
tuberkulosis paru.
1.2 Rumusan Masalah
• Bagaimana defenisi, epedemiologi, etiologi, patogenesis, diagnosis
dan tatalaksana TB?
• Bagaimana gambaran radiologis pada TB?
 
1.3 Tujuan
• Mengetahui defenisi, epedemiologi, etiologi, patogenesis, diagnosis
dan tatalaksana TB
• Mengetahui gambaran radiologis pada TB
PUSTAKA
Tuberkulosis
• Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi bakteri kronik yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
• Berbentuk batang, panjang 1-10 mikron,
lebar 0,2 – 0,6 mikron.
• Bersifat tahan asam
• Memerlukan media khusus untuk biakan,
antara lain Lowenstein Jensen, Ogawa.
• Tahan terhadap suhu rendah
• Sangat peka terhadap panas
• Dapat bersifat dorman.
Patogenesis
Gejala Klinis Pasien TB
• Gejala utama pasien TB paru adalah
• batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih.
• Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu
• dahak bercampur darah,
• batuk darah,
• sesak nafas,
• badan lemas,
• nafsu makan menurun,
• berat badan menurun,
• malaise,
• berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,
• demam meriang lebih dari satu bulan.
Pemeriksaan Fisik : tergantung luas kelainan struktur paru

Pemeriksaan Penunjang :
1. Pemeriksaan dahak mikroskopis langsung
2. Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) TB
3. Pemeriksaan Biakan
4. Pemeriksaan foto toraks
5. Pemeriksaan histopatologi pada kasus yang dicurigai TB ekstraparu.
Alur diagnsosis TB dan TB
resisten Obat di Indonesia
Pengobatan TB
Paduan OAT yang digunakan oleh Program Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis di Indonesia:
• Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3.
• Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3.
• Kategori Anak : 2HRZ/4HR.
Gambaran Radiologi TB
Gambar 2.4 : opacity homogen yang Gambar 2.5 : adenopati hilus bilateral TB
pekat di lobus paru kanan tengah dan paru primer.
bawah.
Gambar 2.6 : patchy opacification pada paru kanan atas Gambar 2.7 : opasitas miliaria bilateral difus TB
dan zona tengah dengan bayangan fibrotik, keduanya paru primer.
limfadenopati hilus.
Gambar 2.8 : opacity pleural effusion di paru kiri Gambar 2.9 : garis Kerley B karena edema
bawah dari TB paru primer. interstitial (hanya pada anak-anak) dari TB paru
primer.
Gambar 2.10 : Kompleks Ghon TB aktif. Gambar 2.11 : Fokus Ghon yang menetap akibat
bekas skar yang mengalami kalsifikasi.
Gambar 2.12 : tuberculoma halus Gambar 2.13: lesi kavitas pada paru-paru kiri
pasca-TB primer.
Gambar 2.14 : lesi kavitas dan air-fluid level di Gambar 2.15 : lesi fibroproliferatif pada paru
lobus kiri bawah dan tengah paru-paru kanan kanan atas TB paru pasca primer.
pasca TB paru primer.
Gambar 2.16 : kepadatan retikulonodular kasar Gambar 2.17 : nodul dengan margin yang tidak
pada paru kanan bawah TB paru pasca-primer. jelas (tree-in-bud sign) dari TB paru primer.
Gambar 2.18 : fibrocalcific scar sebagai kekeruhan Gambar 2.19 : nodul bulat dengan tepi bundar
ruang udara atau kekaburan antara atau di tanpa kalsifikasi.
sekitar kepadatan.
Gambar 2.20 : bekas luka fibrotik yang berbeda Gambar 2.21 : Nodul diskrit dengan kehilangan atau
dengan kehilangan atau retraksi volume dengan retraksi volume.
deviasi fisura atau hilus ke atas pada sisi yang
sesuai dengan asimetri volume kedua rongga
toraks.
Gambar 2.22 : volume loss, dan lobar collapse. Gambar 2.23 : kepadatan bronkiektasis pada
paru bilateral TB paru pasca-primer.
Gambar 2.24 : penebalan pleura dari TB pasca-primer.
PENUTUP
Simpulan
• Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi bakteri kronik yang disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Dalam menegakkan diagnosis
tuberkulosis paru, gambaran radiologis tidak selalu khas dan sangat
bervariasi, tetapi foto toraks merupakan pemeriksaan penunjang
pertama yang membantu untuk menegakkan diagnosis tuberkulosis
paru, memonitor respons pengobatan, dan membantu dalam
menghambat penyebaran infeksi.

Saran
• Gambaran radiologis TB yang bervariasi dan tidak selalu khas, menjadi
tantangan bagi klinisi untuk menmahami kondisi klinis dan temuan
radiologisnya, sehingga dapat memberikan manajemen pasien secara
tepat dan komperhensif.
Referensi
• Al Ubaidi. The Radiological Diagnosis of Pulmonary Tuberculosis (TB)
in Primary Care. J Fam Med Dis Prev 4:073. 2018.
• IDI. Buku Panduan Praktik Klinis Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Ed. Revisi thn 2014. Jakarta. 2014.
• Menkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis.
• Patel, Pradip R. Lecture Notes Radiology. Oxford: Wiley-Blackwell
Publishing. 2010.
• PDPI. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. 2014.

Anda mungkin juga menyukai