Anda di halaman 1dari 14

K7.

LOGAM BUKAN BESI DAN


PADUANNYA
CAPAIAN PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN/SUB CPMK
= Memahami sifat-sifat, pemrosesan, dan kegunaan
logam bukan besi dan paduannya
Dari RPS

PER
TE CAPAIAN Bahan Instrume Bobot
Strategi/Metode Pengalaman Kriteria Alokasi
MU PEMBELAJARAN POKOK INDIKATOR Kajian/Materi Pembelajaran Belajar Penilaian n waktu Penilai
AN BAHASAN/SUB CPMK Pembelajaran Penilaian an (%)
KE-
7 1 Memahami sifat-sifat, Ketepatan A Logam-logam Ceramah dan Studi kasus Menjelaskan latihan 2x50 5 N6
pemrosesan, dan penjelasan Cu, Ni, Sn, Pb, Latihan sifat, soal/studi mnt
kegunaan logam bukan tentang sifat-sifat, Al dan Ti karakteristik, kasus
besi dan paduannya pemrosesan B Penggunaan penggunaan
logam bukan besi logam bukan
dan paduannya Cu, Ni, Sn, Pb, besi dan
Al dan Ti paduannya

2
Bahan Kajian/Materi Pembelajaran
A. Logam-logam Cu, Ni, Sn, Pb, Al dan Ti
b. Penggunaan Cu, Ni, Sn, Pb, Al dan Ti.

3
a.Cu (tembaga)
•Tembaga merupakan logam mulia yang sulit terkorosi dan tahan
lingkungan atmosfer karena membentuk lapis protektif oksida,
CuO (patina).
•Ia tidak dimakan asam, kecuali asam oksidator kuat seperti H 2SO4
pekat.
•Tembaga diserang asam mineral, kecuali asam sulfat dingin,
encer, unaerated.
•Tembaga tahan alkali kaustik, kecuali amonia dan berbagai asam
organik serta garam-garaman.
•Logam murni tidak banyak digunakan di industri kimia. Biasanya
dipakai di industri makanan, terutama pabrik alkohol melalui
proses fermentasi.
•Tembaga relatif lunak, sangat mudah dibentuk, banyak dipakai
untuk pipa kecil dan tube, serta untuk kabel listrik.
•Bentuk alloy:
- Kuningan (brass): Cu-Zn
- Perunggu (bronze): Cu-Sn, Al, Si 4
- Kupro nikel (perak nikel=monel): Cu-Ni, untuk menangani HF.
•Kuningan dan perunggu memiliki ketahanan korosi seperti
logam murni. Kegunaan di industri kimia terutama untuk kran,
fitting yang kecil, tube dan tube sheet HE. Jika menggunakan
kuningan, maka harus dipilih grade yang tahan dezincification.
•Alloy kupro-nikel (70% Cu) memiliki ketahanan korosi erosi yang
baik dan dipakai untuk tube HE, terutama jika coolant adalah
air laut.
•Cu dan alloy-nya dipakai untuk lingkungan reducing atau non-
oxydising, seperti asam-asam yang tidak berhubungan dengan
udara dan larutan-larutan aqueous.
•Alloy Cu tidak tahan korosi erosi/abrasi.
•Sering dibuat alloy Cu dalam dua lapisan = Duplex Metal yang
terdiri dari dua lapisan logam yang berbeda.
Contoh Duplex Metal: tube pada alat HE untuk amoniak.
Bahan tube bagian dalam adalah Cu, sedangkan bahan tube
bagian luar yang berhubungan dengan amoniak adalah baja
biasa. Hal ini dilakukan karena Cu tidak tahan amoniak.
5
b. Ni (Nikel)
• Nikel memiliki sifat mekanis yang baik dan mudah
dibentuk.
• Logam murni (>99%) tidak biasa dipakai di pabrik kimia,
lebih disukai alloy-nya.
• Digunakan untuk komponen stainless steel.
• Nikel/alloy nikel merupakan logam “pasangan” dari alkali,
kaustik.
• Terutama dipakai untuk handling alkali kaustik pada suhu
di atas suhu operasi baja karbon; >70 ⁰C.
• Tahan korosi seperti SS, tapi tidak rawan korosi retak.

6
• Nikel tidak tahan belerang. Jika ada gas yang mengandung
belerang, maka Ni akan rusak (rapuh).
• Alloy Ni antara lain :
- Incoloy : 3-65% Ni
- Hastelloy : 47-85% Ni
- Chlorimet : 60-62% Ni
- Monel : 63-66% Ni.
• Seperti Cu, Ni dan alloy-nya dipakai untuk lingkungan
reducing atau non-oxydising, seperti asam-asam yang
tidak berhubungan dengan udara dan larutan-larutan
aqueous.

7
c. Sn (timah putih)
• Timah putih biasa dipakai untuk kaleng makanan
karena:
- tahan korosi
- jika teroksidasi membentuk lapisan transparan
SnO yang protektif
- hasil korosi tidak beracun.
• Untuk pelapis.
• Untuk menangani aquadest.

8
d. Pb (timah hitam)
- Timah hitam merupakan salah satu bahan konstruksi
tradisional untuk pabrik kimia tapi sekarang karena mahal,
banyak diganti dengan bahan lain, terutama plastik.
- Logam murni bersifat lunak/empuk, ductile material,
sehingga dijadikan bahan pensil 2B.
- Terutama dipakai dalam bentuk sheet (untuk pelapis) atau
pipa.
- Ketahanan korosi terhadap asam baik, terutama H₂SO₄.
• Alloy dengan Cu 0.06% cocok untuk lingkungan H₂SO₄
encer.
• Bisa juga di-alloy dengan Sn untuk pipa air minum.
• Logam Pb tidak tahan HNO3, HCl dan asam-asam organik,
sehingga alloy Pb jarang digunakan di lingkungan tsb.
9
e. Al (Aluminium)
• Logam murni memiliki kekuatan mekanis sangat rendah tapi
tahanan korosinya lebih tinggi dari alloy-nya.
• Ketahanan korosi aluminium diperoleh dari pembentukan
lapis tipis oksida protektif Al2O3 (seperti Cr₂O₃ pada SS),
sehingga sangat cocok untuk kondisi oksidasi kuat.
• Lapis film protektif Al2O3 tahan asam dan lingkungan netral,
tetapi tidak tahan alkali.
• Lapis Al2O3 tidak beracun sehingga Al banyak dipakai untuk
alat masak dan kaleng minuman.
• Lapis lindung dapat terbentuk alamiah, maupun dipaksa
memakai listrik dc, seperti proses anodising atau galvanisasi.
• Besi galvanisasi: besi yang dilapisi aluminium.

10
• Aluminium diserang asam mineral dan alkali, tapi aman untuk
asam nitrat pekat, > 80%.
• Digunakan sebagai pelapis tanpa noda dan untuk lingkungan
atmosfer yang banyak oksigen, juga untuk handling H2O2 dan
air demin (Al murni, >99.5%).
• Banyak dipakai di industri tekstil dan makanan, karena
penggunaan mild steel menyebabkan kontaminasi.
• Aluminium dialloy supaya keras. Bahan alloy: Cr, Cu, Si, Ti, dll.
Alloy dengan Cu menjadikan aluminium kuat dan tahan
tarikan.
• Alloy Al-Cu terutama adalah Duralumin (Dural) (komposisi
tipikal 4% Cu dan 0.5% Mg), memiliki kekuatan tarik yang sama
dengan mild steel.
• Logam murni dapat dipakai sebagai cladding pada plat Dural,
demi mendapatkan ketahanan korosi dari logam murni dan
kekuatan dari alloy-nya (Dural).
11
f. Ti (titanium)
• Titanium membentuk lapis tipis TiO2 yang protektif, seperti
Cr₂O₃ pada stainless steel, sehingga tahan korosi.
• Titanium sangat tahan 3 macam lingkungan :
a. air laut dan garam-garam klorida
b. hipoklorit dan klorin basah
c. asam nitrat, juga asam pekat berasap.
• Titanium/alloynya dipakai untuk lingkungan larutan oksidator
yang sangat kuat dan panas, mungkin hanya sebagai pelapis
saja karena mahal.
• Titanium biasa di-alloy dengan : Al, Cr, Mn, Mo, V, Fe.
• Laju korosi Ti malah ditahan oleh klorida-klorida besi dan
tembaga, FeCl3 dan CuCl2.

12
• Logam Ti menjadi rapuh jika kemasukan gas, sehingga tidak
dipakai pada suhu tinggi.
• Kini Ti cukup luas dipakai di industri kimia terutama karena
tahan larutan klorida termasuk air laut dan klorin basah.
• Ia diserang dengan cepat oleh klorin kering, tapi adanya
moisture sekecil 0.01 % akan mencegah serangan.
• Alloy dengan Pa (0.15%) sangat menaikkan ketahanan korosi,
terutama terhadap HCl.
• Ti makin banyak dipakai untuk HE shell and tube dan plate
exchanger, menggantikan cupro-nickel untuk digunakan
dengan pendingin air laut.
• Penggunaan Ti terkait tahanan korosi dibicarakan oleh Deily
(1997).
13
14

Anda mungkin juga menyukai