Anda di halaman 1dari 24

HORDEOLUM INTERNUM

OS
Muhammad Musa, S.Ked
040548220220121

Pembimbing
dr. H. Ibrahim, Sp.M (K)
1.
STATUS
PASIEN
Ready?
STATUS PASIEN

■Nama : Ny. E
■Umur : 36 tahun
■Jenis kelamin : Perempuan
■Agama : Islam
■Bangsa : Indonesia
■Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
■ Alamat : Jl. Sinar Raga Lorong H,
Kota Pakembang
■ Tanggal Pemeriksaan : 03 Maret 2020

3
KELUHAN UTAMA

Mata kiri terasa mengganjal sejak


5 hari yang lalu

4
Riwayat Perjalanan Penyakit

Sejak 5 hari yang lalu, pasien


mengeluh mata kiri terasa
mengganjal dan gatal. Pasien juga
mengeluh terasa panas, nyeri, dan
merasakan sensasi seperti ada
benda asing pada mata kiri.
Pandangan terasa kabur tidak ada,
mata merah tidak ada, mata berair
tidak ada, sering keluar kotoran
mata tidak ada, 5mata terasa silau
Riwayat Penyakit Dahulu & Keluarga

■ Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-)


■ Riwayat memakai kacamata (-)
■ Riwayat trauma pada bola mata (-)
■ Riwayat penggunaan obat (-)
■ Riwayat alergi (-)
■ Riwayat kencing manis (-)
■ Riwayat darah tinggi (-)
■ Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
disangkal

6
Pemeriksaan Fisik (Status Generalis)

Keadaan umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan darah : 120/70 mmHg

Nadi : 80 kali/menit, regular, isi dan tegangan cukup

Frekuensi napas : 20 kali/menit, thorakoabdominal

Suhu : 36,5o C

Status Gizi : Baik

7
Status Oftamologis

Okuli Dekstra Okuli Sinistra


Visus 6/6 6/6
Tekanan
intraocul P=N+0 P=N+0
ar

KBM Ortoforia
GBM

8
Status Oftamologis

Segmen Anterior
Okuli Dextra Okuli Sinistra
Palpebra Tenang Tampak benjolan pada
palpebra inferior bagian
lateral, dengan ukuran
2x2x2mm berwarna merah,
pus (+), konsistensi lunak,
berbatas tegas, terfiksir dan
permukaan rata
Konjungti Tenang Tenang
va
Kornea Jernih Jernih
BMD Sedang Sedang
Iris Gambaran baik Gambaran baik
Pupil Bulat, Central, Refleks Bulat, Central, Refleks
Cahaya (+), diameter 3 cahaya (+), diameter 3
mm mm
Lensa Jernih Jernih
9
Status Oftamologis

Segmen Posterior
Okuli Dextra Okuli Sinistra
Refleks RFOD (+) RFOS (-)
Fundus
Papil Bulat, batas tegas, c/d Bulat, batas tegas, c/d
0,3, a/v 2/3 0,3, a/v 2/3
Makula Refleks fovea (+) Refleks fovea (+)
Retina Kontur pembuluh darah Kontur pembuluh darah
baik, perdarahan (-) baik, perdarahan (-)

10
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Slit Lamp

11
Diagnosis Banding

○ Hordeolum Internum Palpebra Superior OS


○ Hordeolum Eksternum Palpebra Superior
OS
○ Kalazion Palpebra Superior
DIAGNOSIS BANDING OS
Hordeolum Hordeolum
Kalazion
Internum Externum
Infeksi pada kelenjar Inflamasi kronis non
Infeksi pada kelenjar
zeiss dan moll infeksi
meibom dengan
Definisi dengan penonjolan granulamatosa
penonjolan ke arah
ke arah kulit kelenjar meibom
konjungtiva tarsal
palpebra yang tersumbat
Benjolan pada Benjolan pada kulit Benjolan pada
KU
konjungtiva palpebra palpebra palpebra
Onset Akut Akut Kronis
Kualitas Nyeri Nyeri Tidak nyeri
Tidak ada tanda
Warna Hiperemis Hiperemis
inflamasi

12
Diagnosis
Kerja
Hordeolum Internum
Palpebra Superior
OS
Tatalaksana

○ Informed consent
■ Menjelaskan kepada pasien bahwa keluhan yang dialami
terjadi akibat infeksi dan peradangan di kelopak mata.
■ Menjelaskan kepada pasien mengenai rencana pengobatan
yang dilakukan.

○ KIE
■ Dianjurkan kepada pasien agar selau menjaga kebersihan
mata dengan tidak mengucek mata dan rajin mencuci
tangan terutama sebelum dan sesudah menyentuh mata.
■ Hindari menggosok mata jika kemasukan benda asing pada
mata.
■ Menjelaskan kepada pasien agar tidak menekan atau
menusuk benjolan pada mata.
■ Kontrol ulang jika tidak ada14perbaikan, direncanakan untuk
dilakukan insisi pada hordeolum.
Tatalaksana

○ Non Farmakologi
■ Kompres hangat 2-3x sehari selama 10-15 menit dengan
menggunakan handuk dan air hangat

○ Farmakologi
■ Chloramphenicol EO 1% 3x1 OS

15
Prognosis

Okuli Dextra
■ Quo ad vitam : bonam
■ Quo ad functionam : bonam
■ Quo ad sanationam : bonam

Okuli Sinistra
■ Quo ad vitam : bonam
■ Quo ad functionam : bonam
■ Quo ad sanationam : bonam

16
Lampiran

17
Lampiran

18
Analisis Kasus

Ny. E, 36 tahun, datang karena mengeluh mata kiri


terasa mengganjal sejak 5 hari yang lalu, Pada saat diraba,
benjolan terasa lunak. Keluhan disertai rasa gatal dan rasa
mengganjal. Pasien juga mengeluh benjolan terasa panas,
nyeri, dan merasakan sensasi seperti ada benda asing
pada mata kiri, terutama saat benjolan tersentuh.
Pandangan terasa kabur tidak ada, mata merah tidak ada,
mata berair tidak ada, sering keluar kotoran mata tidak
ada, mata terasa silau tidak ada, kelopak mata sulit dibuka
tidak ada.
Pada pemeriksaan status generalis didapatkan
keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran compos
mentis, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80x/menit,
respiratory rate 20x/menit, suhu 36,5oC, status gizi baik.
Pada pemeriksaan oftalmologi visus mata kanan 6/6 dan
mata kiri 6/6. Pada palpebral mata kiri tampak benjolan,
dengan ukuran 2x2x2mm berwarna merah, pus (+),
19
konsistensi lunak, berbatas tegas, terfiksir dan permukaan
Analisis Kasus

Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan


keluhan berupa benjolan pada kelopak mata kiri berwarna
merah dan nyeri. Benjolan pada kelopak mata dapat
didiagnosis banding dengan hordeolum internum atau
eksternum, dan kalazion. Diagnosis banding dapat
disingkirkan satu per satu dengan melakukan anamnesis
dan pemeriksaan oftalmologi.
Pada anamnesis didapatkan keluhan ada benjolan pada
kelopak mata kiri yang berwarna kemerahan, nyeri, gatal,
dan mata berair. Sedangkan pada pemeriksaan oftalmologi
didapatkan pada kelopak mata kiri atas tampak benjolan,
dengan ukuran 2x2x2mm, berwarna merah, pus (+),
konsistensi lunak, berbatas tegas, terfiksir dan permukaan
rata. Mata kiri injeksi konjungtiva. Temuan ini mengarah
pada diagnosis hordeolum.

20
Analisis Kasus

Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar


kelopak mata, biasanya disebabkan infeksi Stahylococcus
aureus pada kelenjar sebasea kelopak mata. Hordeolum
internum merupakan infeksi kelenjar Meibom yang terletak
di dalam tarsus, sehingga dapat menyebabkan benjolan
terutama ke bagian konjungtiva tarsal. Gejalanya berupa
kelopak yang bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal,
merah dan nyeri bila ditekan. Hordeolum eksternum
merupakan infeksi kelenjar Zeis dan Moll yang terletak di
lapisan supefisial palpebra. Hordeolum eksternum dapat
menyebabkan gejala yang sama seperti hordeolum
internum. Sedangkan kalazion adalah peradangan
granulomatosa kelenjar Meibom yang tersumbat. Pada
kalazion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dengan
infeksi ringan yang mengakibatkan peradangan kronis
pada kelenjar tersebut. Gejala kalazion berupa adanya
benjolan pada kelopak mata, 21 tidak hiperemis, tidak ada
Analisis Kasus

Kemungkinan kalazion sebagai diagnosis utama dapat


disingkirkan karena pada riwayat perjalanan penyakitnya
bersifat akut, ditemukan hiperemis dan nyeri tekan pada
benjolan di kelopak mata tersebut. Hordeolum internum
biasanya hanya terlihat apabila dilakukan pemeriksaan
eversi kelopak mata dan seringkali terjadi bersamaan
dengan reaksi yang lebih berat seperti konjungtivitis.
Kalazion adalah radang granulomatosa kronik pada
kelenjar meibom. Umumnya ditandai oleh pembengkakkan
setempat yang tidak terasa sakit dan berkembang dalam
beberapa minggu. Awalnya dapat berupa radang ringan
disertai nyeri tekan yang mirip hordeolum. Kalazion dapat
disingkirkan pada kasus ini karena pada kalazion
memberikan gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak
hiperemis, tidak ada nyeri tekan, dan adanya
pseudoptosis. Terkadang pula dapat mengakibatkan
perubahan bola mata akibat 22tekanannya sehingga terjadi
Analisis Kasus

Dari keterangan di atas, tatalaksana yang diberikan


pada pasien ini adalah berupa: kompres hangat 2-3x
sehari selama 10-15 menit dengan menggunakan handuk
dan air hangat dan chloramphenicol eye ointment 1%
setiap 3 kali sehari pada okuli sinistra untuk mengatasi
inflamasi. Maksud pemberian kompres hangat yaitu untuk
melunakkan jaringan granulomatosa agar pus dapar keluar
dari kelenjar yang terinfeksi.
Prognosis quo ad vitam pada mata kiri pasien ini
adalah bonam karena hordeolum tidak mengancam
nyawa. Prognosis quo ad functionam pada mata kiri pasien
ini adalah bonam karena fungsi penglihatan tidak
terganggu (visus tidak menurun). Prognosis quo ad
sanationam pada mata kiri pasien ini adalah bonam,
asalkan kebersihan daerah mata tetap dijaga.

23
Thanks!
Any questions?

24

Anda mungkin juga menyukai