Anda di halaman 1dari 38

KIMIA TERAPAN

KELOMPOK 8
ABDILLAH AKBAR (10211910000019)
FAJAR PUTRA C (10211910000022)
DIMAS ALTHAF (10211910000027)
NATRIUM AZIDA
 [SODIUM AZIDE]

 
 
 

 
Piktogram Bahaya
:
Kata Sinyal
: "BAHAYA"
Pernyataan •Fatal juka terkena kulit
bahaya : •Fatal jika tertelan
•Menyebabkan iritasi kulit
•Menyebabkan iritasi parah pada mata
•Sangat toksik bagi kehidupan akuatik
NATRIUM BORAT ANHIDRAT
 [SODIUM BORATE, ANHYDROUS]
 
 

• Piktogram Bahaya :

• Kata Sinyal : "BAHAYA“


• Pernyataan bahaya : Berbahaya jika tertelan, Menyebabkan iritasi kulit, Menyebabkan iritasi
serius pada mata, Diduga merusak fertilitas atau janin, Toksik bagi kehidupan akuatik
NATRIUM BORAT DEKAHIDRAT
[SODIUM BORATE, DECAHYDROUS]

Piktogram Bahaya :

Kata Sinyal : "BAHAYA"

Pernyataan bahaya : Menyebabkan iritasi kulit, Menyebabkan iritasi pada mata, Diduga
merusak fertilitas atau janin, Dapat berbahaya jika tertelan, Dapat berakibat fatal jika
tertelan dan masuk ke dalam saluran pernafasan
NATRIUM FLUOROASETAT
[SODIUM FLUOROACETATE]

Piktogram Bahaya :

Kata Sinyal : "BAHAYA"

Pernyataan bahaya :Fatal jika tertelan, Dapat berakibat fatal jika tertelan dan
masuk kedalam saluran pernafasan, Menyebabkan iritasi kulit, Menyebabkan iritasi
pada mata yang parah, Dapat menyebabkan kerusakan susunan syaraf pusat, Diduga
merusak fertilitas/ janin, Toksik bila terkena kulit
o- ANISIDIN
[o-ANISIDINE ]

Piktogram Bahaya :

Kata Sinyal : "BAHAYA"

Pernyataan bahaya :
Berbahaya bila tertelan
Menyebabkan iritasi kulit
Menyebabkan kerusakan parah pada mata
Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit
Diduga menyebabkan kerusakan genetik
Diduga menyebabkan kanker
OKSIDISULFOTON
[OXYDISULFOTON]

Piktogram Bahaya :

Kata Sinyal : "BAHAYA"

Pernyataan bahaya : Fatal jika tertelan


OSMIUM TETROKSIDA
[OSMIUM TETROXIDE]

Piktogram Bahaya :

Kata Sinyal : "BAHAYA"

Pernyataan bahaya :
Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan pada mata parah
Diduga menyebabkan kerusakan genetik
Dapat menyebabkan rusak fertilitas/ janin
Dapat berakibat fatal jika tertelan dan masuk kedalam saluran pernafasan
PARATION
[PARATHION]

Piktogram Bahaya :

Kata Sinyal : "BAHAYA"

Pernyataan bahaya :
Dapat menyebabkan kebakaran/ ledakan, oksidator kuat
Fatal jika tertelan dan terkena kulit
Dapat berbahaya bila terkena kulit
Diduga merusak fertilitas/ janin
Sangat toksik bagi kehidupan akuatik
Menyebabkabn iritasi kulit
Menyebabkan iritasi pada mata
NATRIUM SIANIDA
• Natrium sianida adalah senyawa anorganik dengan rumus nacn. Senyawa ini merupakan senyawa padat
berwarna putih yang dapat larut dalam air. Sianida memiliki afinitas yang tinggi terhadap logam, sehingga
senyawa ini sangat beracun. Kegunaan utamanya adalah dalam proses penambangan emas yang
memanfaatkan reaktivitasnya yang tinggi dengan logam. Senyawa ini merupakan basa kuat.
• Sianida umumnya diperdagangkan dalam bentuk senyawa padat alkali sianida, yang bisa ditemukan
dalam senyawa nacn (sodium sianida) dan kcn (potassium sianida). Sianida digunakan dalam berbagai
bidang, antara lain ; pembasmi hama pada pertanian, pelarut logam dalam proses ekstraksi logam dari
batuan mineralnya (misalnya ekstraksi emas menggunakan sianida), penyepuhan perhiasan yang terbuat
dari logam mulia, sebagai katalis pada industri pembuatan polimer, cat air dan laundry blue (prussian
blue), dan sebagainya.Tidak semua senyawa sianida bersifat racun. Senyawa-senyawa yang bersifat
racun adalah senyawa-senyawa yang bisa mendissosiasi (melepaskan) ion sianida bebas dari
senyawanya.
Natrium Sianida
Rumus Kimia : NaCN
Massa Molekul : 49,01 Dalton

PENANDA PRODUK
NOMOR REGISTER CAS : 143-33-9
NOMOR HS : 2837.11.00.00
NOMOR UN : 1689

Sinonim dan nama dagang


Sodium cyanide; White cyanide; Cyanobrik ®/Cyanogram® (E.I. Du Pont de Nemours
and Co.); M-44 cyanide capsules; Caswell No 758; Cianuro di sodio (Italian); Cyanide
of Sodium; Cyanogran; Cyanure de Sodium (French); Cymag; Hydrocyanic acid,
sodium salt; Kyanid Sodny (Czech)
SIFAT KIMIA DAN FISIKA

Keadaan fisik : Padatan berbentuk kristal kubus atau serbuk, granul, serpihan yang dapat
menyerap uap air sehingga menjadi cairan, tidak berwarna hingga putih, berbau
seperti almond. Jika kering tidak berbau, tetapi jika menyerap air berbau sianida.
Higroskopis.

Titik lebur : 564°C

Titik didih : 1496°C

Tekanan uap : 1 mmHg pada 817°C; 10 mm Hg pada 983°

Berat Jenis : 1,595 pada 20°C (air = 1)

pH : Dalam larutan bersifat alkali kuat

Indeks refraksi : 1,452

Viskositas : 4 cP pada 30°C (larutan 26% dalam air)

Kelarutan : Dalam air, 58% pada 20°C dan 82% pada 35°C; larut dalam ammonia; sedikit
a.Penanda Produk : (mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun bahan dan/ atau
nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau
lainnya).
b.Identitas : (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
Produsen/Pemasok
c.Piktogram Bahaya :

d.Kata Sinyal : "BAHAYA"


e.Pernyataan bahaya : •Fatal jika tertelan
•Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang parah
•Diduga merusak fertilitas atau janin
•Sangat toksik bagi kehidupan akuatik
 
f.Pernyataan kehati- : •Jangan lakukan apapun sebelum membaca dan memahami petunjuk keselamatan
hatian (hanya memuat •Basuh bagian yang terkena bahan dengan saksama sesudah menangani bahan ini
sebagian dari pernyataan •Jangan menghirup debu atau kabutnya
kehati-hatian yang ada) •Kenakan sarung tangan, pakaian pelindung, dan pelindung mata/ wajah sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten
•Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan
•Hindari emisi ke lingkungan
•Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelum dipakai kembali
•Jika tertelan : basuh mulut , jangan merangsang muntah dan segera hubungi pusat
penanggulangan keracunan atau dokter/ tenaga medis
•Jika terkena mata : bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa menit. Lepaskan lensa
kontak jika mudah dilakukan. Lanjutkan membilas.
•Jika terhirup : pindahkan korban ke udara segar dan istirahatkan pada posisi yang nyaman untuk
bernafas
•Jika terkena kulit/ rambut : segera tanggalkan seluruh pakaian yang terkontaminasi, cuci kulit
dengan air/ pancuran
Penyimpanan
Simpan di tempat yang sejuk dan kering, lindungi dari kerusakan fisik dan pisahkan dari
bahan yang tidak boleh dicampurkan.
PENGGUNAAN
• Sebagai insektisida dan mitisida untuk hasil panen bahan yang tidak disimpan atau untuk
fumigasi truk.
• Sebagai racun dosis tunggal atau berulang untuk melindungi lapangan rumput (pastures), range
land dan hutan dari serangan anjing hutan  atau rubah.
• Digunakan untuk pewarna, pembersih optik, pertanian, obat-obatan, pengkelat atau seskuitering
dan secara khusus digunakan untuk produksi nitril, karbilamin, asam lemak siano, logam berat
sianida, alat pemanas, kepingan baja dan senyawa untuk pembukaan lahan untuk penanaman
jamur (clearing smut).
• Industri asam sianida dan beberapa senyawa sianida.
• Komponen larutan elektroplating, elektrografi(EG)-Zn, komponen garam untuk menguatkan baja,
ekstraksi emas dan perak dari tambang, depresan penggumpalan pada pemisahan hasil
tambang.
• Pembersih logam, industri pewarna, nylon, pengkelat, dan bahan untuk rodentisida
STABILITAS DAN

REAKTIVITAS
Stabilitas : Stabil pada suhu dan tekanan normal. Menyerap air dari udara membentuk sirup. Ketika dipanaskan
dengan karbon dioksida dari atmosfer, NaCN akan melebur tanpa diikuti peruraian.
• Peruraian yang berbahaya : Tidak mudah terbakar. Jika terbakar akan terurai dan menghasilkan hidrogen sianida dan
oksida nitrogen. Disosiasi termal pada 600-1050°C dalam atmosfer helium dan pada 1050-1255°C dalam atmosfer
nitrogen menunjukkan bahwa fase uap yang lewat leleh mengandung hasil urai.
• Polimerisasi : Tidak terjadi polimerisasi.
• Kondisi untuk dihindar : Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain.
• Inkompatibilitas : Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan asam, bahan pengoksidasi, bahan mudah terbakar,
peroksida, halogen dan logam. Segera membentuk larutan bersama emas dan perak dengan adanya udara.

Natrium Fluoroasetat dengan :


• Asam : Membentuk gas hidrogen sianida yang beracun dan mudah terbakar.
• Garam asam : Membentuk gas hidrogen sianida yang beracun dan mudah terbakar.
• Klorat : Kemungkinan dapat meledak pada pemanasan.
• Etil kloroasetat : Kemungkinan bereaksi dengan hebat.
• Nitrat (lelehan) : Dapat meledak.
• Asam nitrat : Dapat bereaksi disertai ledakan.
• Nitrit (lelehan) : Dapat meledak pada pemanasan.
• Oksidator (kuat) : Bahaya kebakaran dan ledakan.
• Peroksida : Dapat bereaksi hebat.
• Air/uap air : Melepaskan gas yang toksis, korosif dan mudah terbakar, serta menimbulkan panas yang akan
meningkatkan penguapan.

Garam sianida dengan :


• Fluor : Bereaksi dasyat.
• Magnesium : Kemungkinan terjadi reaksi pijar.
INFORMASI DAN TAKSINOGENIK

Data Efek Reproduktif :


Data Toksisitas :
TDLo tikus jantan – oral 2148 mg/kg selama 13
LD50 tikus – oral 6440 µg/kg
minggu
LD50 tikus – intraperitoneal 4300 µg/kg
TDLo mencit jantan – oral 4177 mg/kg selama
LD50 mencit – intraperitoneal 5881 µg/kg
13 minggu
LD50 mencit – subkutan 3600 µg/kg
TDLo mencit betina – implantasi 5999 mg/kg
LD50 kelinci – intramuskular 1666 µg/kg
selama 6 – 9 hari selama masa kehamilan,
LD50 kelinci – okular 5048 µg/kg
secara kontinyu
Data Mutagenik :
Organ Sasaran :
Uji Kehilangan kromosom seksual dan ‘non
Darah
disjunction’ – terhirup, Drosophila
melanogaster 200 bpj
Kondisi Medis yang Diperburuk oleh
Data Karsinogenik : Paparan :
GHS : Tidak karsinogenik Gangguan jantung atau kardiovaskular,
IARC : Tidak karsinogenik penyakit jantung, gangguan pernafasan,
OSHA : Tidak karsinogenik penyakit kulit dan alergi.
NTP : Tidak karsinogenik
EFEK TERHADAP KESEHATAN
A. Terhirup
• Paparan Jangka Pendek : Dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan selaput lendir.
Dalam konsentrasi yang sedikit lebih dari 5 mg/m3, kabut sianida alkali dilaporkan
dapat menyebabkan luka dan pendarahan pada hidung. Jika terserap dalam jumlah
yang cukup, dapat terjadi efek sistemik, sebagaimana halnya pada paparan tertelan
jangka pendek.
• Paparan Jangka Panjang : Paparan oleh senyawa sianida dalam konsentrasi yang
rendah dengan jangka waktu yang lama dilaporkan dapat menyebabkan penurunan
selera makan, sakit kepala, kelemahan, mual, pusing dan gejala iritasi pada saluran
pernafasan bagian atas.
B. Tertelan
• Paparan Jangka Pendek : Dosis yang sangat besar dapat mengakibatkan kehilangan kesadaran secara tiba-
tiba, seringkali disertai kejang dan kematian, umumnya dalam jangka waktu 1 – 15 menit. Konsentrasi yang lebih
rendah dapat mengakibatkan korosi pada selaput lendir lambung, bau amandel yang tidak enak pada nafas, rasa
terbakar, rasa tercekik pada tenggorokan, erupsi noda bintik pada wajah, pengeluaran air liur, mual dengan atau
tanpa disertai muntah, kegelisahan, rasa bingung, pusing, perasaan gamang, rasa lemah, sakit kepala, denyut
nadi cepat, palpitasi, kekakuan pada rahang bagian bawah, dan opisthotonos, Laju dan kedalaman pernafasan
umumnya meningkat pada awalnya, dan kemudian menjadi lambat dan terengah-engah. Dapat terjadi
pengeluaran urin diluar kemauan serta diare. Pada tahapan kejang-kejang, dapat diikuti dengan kelumpuhan.
Bola mata dapat menonjol keluar dan manik mata dapat menjadi tidak reaktif. Kerusakan terhadap saraf optik
dan retina, serta kebutaan kemungkinan dapat terjadi. Mulut dapat berbusa, yang terkadang disertai darah,
merupakan indikasi terjadinya edema paru. Jika kematian terjadi, biasanya dalam jangka waktu 4 jam dan dapat
disebabkan karena terhentinya fungsi sistem pernafasan atau anoreksia pada jaringan. Gejala lain dapat meliputi
nyeri dada, bicara tidak teratur, dan tahapan stimulasi pada susunan saraf pusat yang bersifat sementara yang
disertai hypernea dan sakit kepala.
• Paparan Jangka Panjang : Paparan oleh senyawa sianida dalam konsentrasi yang rendah dengan jangka waktu
yang lama dilaporkan dapat menyebabkan penurunan selera makan, sakit kepala, kelemahan, mual dan pusing.
C. Kontak dengan mata
• Paparan Jangka Pendek : Debunya dapat menyebabkan iritasi. Larutan bersifat
korosif dan dapat menyebabkan kemerahan, rasa nyeri, penglihatan kabur, dan luka
pada kornea yang serius. Dengan adanya air mata, dapat terjadi toksisitas sistemik,
menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan tertelan jangka pendek.
• Paparan Jangka Panjang : Efek bergantung pada konsentrasi dan durasi paparan.
Kontak berulang atau terus-menerus dengan senyawa korosif dapat menyebabkan
radang selaput ikat mata atau efek sebagaimana yang halnya pada paparan jangka
pendek.
D. Kontak dengan kulit
• Paparan Jangka Pendek : Kontak langsung dengan larutan natrium sianida dalam air
atau bentuk padatan pada kulit yang lembab dapat menyebabkan kemerahan, rasa
nyeri, luka bakar, dermatitis kontak dan tukak yang penyembuhannya bersifat lambat.
Natrium sianida dapat terserap melalui kulit, khususnya bila terdapat luka yang terbuka.
Jika terserap dalam jumlah yang cukup, dapat terjadi efek sistemik, sebagaimana halnya
pada paparan tertelan jangka pendek.
• Paparan Jangka Panjang : Paparan berulang atau terus-menerus dapat menyebabkan
dermatitis dan “ruam sianida“, dengan gejala gatal-gatal, erupsi berupa makula, papula,
dan vesikula. Paparan oleh senyawa sianida dalam konsentrasi yang rendah dengan
jangka waktu yang lama dilaporkan dapat menyebabkan penurunan selera makan, sakit
kepala, kelemahan, mual dan pusing.
OKSAMIL

Oksamil adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pestisida yang


datang dalam dua bentuk: butiran dan cair. Bentuk butiran telah dilarang
di Amerika Serikat. Ini biasanya dijual dengan nama dagang Vydate.
OKSAMIL
[OXAMYL]

N,N-Dimethyl-2-methylcarbamoyloxyimino-2-
(methylthio)acetamide

Rumus Molekul : C7H13N3O3S


Massa Molekul : 219,29 Dalton
 
PENANDA PRODUK
NOMOR REGISTER CAS:23135-22-0
NOMOR HS:2920.90.90.00
NOMOR UN :2811
Sinonim dan nama dagang
2-(Dimethylamino)-N-[[methylamino)-carbonyl]oxyl]-2-oxoethanimidothioic acid methyl ester;
N’,N’-Dimethyl-N-[(methylcarbamoyl)oxy]-1- hioaoxamimidic acid methyl ester; N,N- Dimethyl-
2-methyl carbamoyloxyimino-2- (methylthio)acetamide Methyl-1- (dimethylcarbamoyl)- N-
(methyl-carbamoyl)
oxy) thioformimidate; S-Methyl N’N’-dimethyl-N-(methylcarbamoyloxy)-1-thio-oxamimidate.
SIFAT KIMIA DAN FISIKA

Keadaan fisik : Padatan bentuk kristal tidak berwarna sampai


putih, berbau seperti bawang putih dan agak berbau
sulfur
Titik lebur : 100 - 102 °C, berubah menjadi bentuk kristal lain
dengan titik lebur 108-110 °C
Titik didih : Terurai jika dilakukan penyulingan (distilasi)
Tekanan uap : 0,00023 mmHg pada 20-25 °C
Berat jenis : 0,97 g/mL pada 25 oC (air = 1)
Log kow : 0,47 ; 0,36 (pH = 5)
Kelarutan : Dalam air 28 g/100mL pada 25 oC, dalam metanol 144
g/100 mL pada 25 oC, dalam aseton 67 g/100mL pada
25 oC, dalam etanol 33 g/100mL pada 25 oC, dalam
2-propanol 11 g/100mL pada 25 oC, dalam toluena 1
g/100mL pada 25 oC
ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS
• Penanda Produk : (mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun bahan
dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor
Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).
• Identitas Produsen/Pemasok : (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/
pemasok bahan kimia)

• Piktogram Bahaya :

• Kata Sinyal : "BAHAYA“


• Pernyataan bahaya : Fatal jika tertelan
Fatal jika terhirup
Fatal jika terkena kulit
Dapat menyebabkan iritasi kulit
Dapat menyebabkan reaksi alegi pada kulit
Dapat menyebabkan iritasi pada mata
Diduga menyebabkan fertilitas/ janin
Menyebabkan kerusakan pada sistem syaraf
Toksik bagi kehidupan akuatik
• Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada) :
Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini.
Basuh tangan dengan seksama ketika menangani bahan ini.
Jika terhirup pindahkan korban ke udara segar dan istirahatkan pada posisi yang nyaman
untuk bernafas.
Jangan menghirup debu/ asap/ gas /kabut /uap/ semprotannya.
Gunakan hanya diluar ruangan atau di area yang berventilasi baik.
Kenakan sarung tangan pelindung dan pelindung mata/ wajah, pelindung pernafasan
serta pakaian pelindung yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan
oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten.
PENYIMPANAN
Penyimpanan dilakukan pada suhu dingin.
Lindungi dari paparan udara dan cahaya.
Pisahkan dari oksidator dan bahan alkali. Jauhkan
dari pemanasan karena dapat menyebabkan
kemasan meledak.
PENGGUNAAN

Sebagai insektisida, nematosida, akarisida


STABILITAS DAN REAKTIVITAS
• Stabilitas : Stabil pada suhu dan tekanan normal. Terhidrolisis lambat pada larutan
netral, tapi pada pH 9 terhidrolisis cepat. Tidak bersifat korosif.
• Peruraian yang berbahaya : Hasil urai pada pemanasan berupa oksida nitrogen dan
sulfur. Kecepatan semakin meningkat oleh adanya aerasi,
cahaya matahari, suasana basa dan suhu tinggi.
• Polimerisasi : Tidak terjadi polimerisasi.
• Kondisi untuk dihindar : Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain.
Hindari pembentukan debu. Jauhkan dari tempat
persediaan air dan saluran pembuangan air limbah
• Inkompatibilitas : Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan
oksidator dan bahan- bahan alkali
Oksidator kuat : Dapat menyebabkan bahaya ledakan dan
kebakaran.
Bahan-bahan alkali : Dapat mempercepat terjadinya
peruraian

Oksamil dengan :
INFORMASI DAN
TAKSINOLOGI
Data Toksisitas : Data Iritasi/Korosi : tidak tersedia
LD50 tikus – oral 2500 µg/kg
LD50 tikus – kulit 300 µg/kg
LD50 tikus (jantan) – oral 3,1 mg/kg Data Teratogenik : tidak tersedia 
LD50 tikus (betina) – oral 2,5 mg/kg
LD50 tikus – intraperitoneal 4 mg/kg Data Tumorigenik : tidak tersedia
LD50 mencit – oral 2300 µg/kg
LD50 kelinci – kulit 740 mg/kg Data Efek Reproduktif : TDLo tikus – oral 945 mg/kg, 12
LD50 kelinci (jantan) – kulit 5027 mg/kg minggu (jantan)/ 12 minggu (betina,
LD50 kelinci (betina) – kulit >2000 mg/kg sebelum masa kehamilan)/ 3 minggu
LD50 marmut – oral 7 mg/kg (betina hamil), secara kontinyu.
LC50 tikus (jantan)– terhirup 0,17 mg/L udara/1 TDLo tikus multigenerasi – oral 1690 mg/kg
jam
LC50 tikus (betina)-terhirup 0,12 mg/L Efek Lokal : data tidak tersedia
udara/1jam
LC50 tikus (jantan) – terhirup 0,064 mg/L Organ Sasaran : Sistem syaraf
Data Mutagenik : tidak tersedia
udara/4jam
Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan : Gangguan pada
alat kelamin dan saluran kemih,
Data Karsinogenik : kardiovaskular, sistem syaraf,
GHS : Tidak karsiogenik pernafasan, penyakit kulit dan
IARC : Tidak karsinogenik alergi.
OSHA : Tidak karsinogenik
NTP : Tidak karsinogenik
EFEK TERHADAP KESEHATAN

A. Terhirup
Paparan Jangka Pendek : Sama seperti paparan karbamat. Ketika terhirup, efek pertama penghambatan
kolinesterase umumnya pada pernafasan dan dapat meliputi hiperemia dan pengeluaran air di bagian
hidung, ketidaknyamanan pada dada, sesak nafas, dan nafas berbunyi akibat meningkatnya sekresi dan
penyempitan bronkhial. Efek sistemik lainnya dapat terjadi dalam waktu beberapa menit atau beberapa
jam setelah paparan. Gejala dapat meliputi mual, muntah, diare, kejang perut, sakit kepala, vertigo, nyeri
mata, spasme otot silia, penglihatan kabur atau buram, miosis atau dalam beberapa kasus dapat terjadi
midriasis, lakrimasi, pengeluaran saliva, pengeluaran keringat, dan perasaan bingung. Efek lain yang
dilaporkan terjadi pada susunan syaraf pusat atau saraf otot dapat meliputi ataksia, bicara yang tertelan,
arefleksia, kelemahan, keletihan, kedutan, fasikulasi, tremor, dan akhirnya kelumpuhan pada kaki dan
tangan dan kemungkinan pada otot pernafasan. Dalam kasus berat juga mungkin terjadi buang air besar
dan buang air kecil di luar kemauan (tanpa sengaja), bradikardia, hipotensi, edema paru, kejang, koma dan
kematian akibat kegagalan fungsi pernafasan atau terhentinya fungsi jantung. Karbamat secara umum
tidak terakumulasi
Paparan dalam jaringan
Jangka Panjang : Samamamalia dan inhibisi
seperti paparan kolinesterase
karbamat. akan
Paparan kembali
berulang normal
atau terusdalam waktu
menerus dapat
yang cukup cepat.
menimbulkan efek Dalam kasus non-fatal,
sebagaimana secara
halnya pada umum
paparan gejalapendek.
jangka akan bertahan hingga kurang dari 24 jam.
Catatan untuk dokter : Pertimbangkan pemberian oksigen
B. Tertelan
Paparan Jangka Pendek : Sama seperti paparan karbamat.
Ketika tertelan, efek mula-mula berupa mual, muntah, anoreksia, kejang perut dan diare. Penyerapan
melalui usus dapat mengakibatkan gejala penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada
paparan terhirup jangka pendek. Gejala dapat terjadi dalam waktu beberapa menit atau tertunda
hingga beberapa jam. Efek tertunda meliputi penyakit pada syaraf.
Paparan Jangka Panjang : Sama seperti paparan karbamat.
Paparan berulang atau terus menerus dapat menimbulkan efek sebagaimana halnya pada paparan
jangka pendek.
Catatan untuk dokter :
Pertimbangkan pembilasan lambung. Pertimbangkan pemberian oksigen. Hindari pemberian obat anti
depresi.
C. Kontak Dengan Mata
Paparan Jangka Pendek : Sama seperti paparan karbamat.
Kontak langsung dapat menyebabkan nyeri, hiperemia, lakrimasi, kedutan pada kelopak mata, miosis,
dan spasme otot silia disertai kehilangan kemampuan akomodasi mata, penglihatan kabur atau buram
dan sakit pada kening, terkadang midriasis mungkin terjadi sebagai pengganti miosis. Jika paparan
cukup banyak maka mungkin terjadi gejala penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada
paparan terhirup jangka pendek.
Paparan Jangka Panjang : Sama seperti paparan karbamat.
Paparan berulang atau terus menerus dapat menimbulkan efek sebagaimana halnya pada paparan
jangka pendek. Selain itu, kemungkinan menyebabkan efek toksik pada lensa mata, penebalan selaput
ikat mata, dan gangguan kanal nasolakrimal.
D. Kontak Dengan Kulit
Paparan Jangka Pendek : Sama seperti paparan karbamat.
Beberapa senyawa karbamat dapat menyebabkan iritasi. Pengeluaran keringat setempat dan fasikulasi
dapat terjadi di daerah kontak. Jika terabsorpsi dalam jumlah yang cukup, dapat menyebabkan gejala
Maltosa

Maltosa, atau gula gandum, adalah disakarida yang terbentuk dari dua


unit glukosa bergabung dengan ikatan α(1 → 4), terbentuk dari
reaksi kondensasi. Para isomaltose isomer memiliki
dua molekul glukosa dihubungkan melalui ikatan α(1 → 6). Maltosa
adalah anggota kedua dari seri biokimia penting dari rantai glukosa.
Maltosa adalah disakarida dihasilkan ketika amilase memecah pati. Hal
ini ditemukan dalam biji berkecambah seperti gandum. Hal ini juga
dihasilkan ketika glukosa terbakar.[2]
Maltosa dapat dipecah menjadi dua molekul glukosa dengan hidrolisis.
Dalam organisme hidup, enzim maltase dapat mencapai ini dengan
sangat cepat. Di laboratorium pemanasan dengan asam yang kuat untuk
beberapa menit akan mendapatkan hasil yang sama.
Nama IUPAC • Rumus kimia : C12H22O11
2-(hydroxymethyl)-6-[4,5,6-trihydroxy-2- • Massa molar : 342,30 g·mol−1
(hydroxymethyl)oxan-3-yl]oxyox ane-3,4,5-• Penampilan : White powder or crystals
triol • Densitas :1.54 g/cm3
Nama lain • Titik lebur :160–165 °C (anhydrous) 102–103 °C
4-O-α-D-Glucopyranosyl-D-glucose (monohydrate)
Rumus molekul • Kelarutan dalam air : 1.080 g/mL (20 °C)
C12H22O11
Massa molar
342,3 g/mol
Sumber Maltosa
Dengan berdasarkan keterangannya maka ternyata jarang kita jumpai
bahan makanan dengan kandungan malltosa, namun ada sejumlah makanan
yang apabila kita cerna di dalam tubuh, kemudian akan menghasilkan
maltossa, sepertI:
• Sayuran
• Buah-buahan
• Kacang-kacangan
• Kentang
• Jagung
• Sereal
• Biji-bijian
Maltose yang terkandung di dalam makanan-makanan ini akan otomatis
mengalami peningkatan ketika kita memasak makanan-makanan tersebut.
Contohnya yakni ubi jalar di mana sebenarnya pada saat dalam keadaan
mentah, maltossa tidak akan dijumpai di dalam makanan ini.
Manfaat Maltosa
Malltosa dianggap sebagai karbohidrat manis, tapi bila membandingkannya dengan
karbohidrat manis lainnya, seperti fruktosa dan sukrosa, maka maltossa agak kurang
manis.
Sebagai Pemanis Buatan
Maltossa bagi tubuh manusia Mendukung Pembuatan Minuman
mungkin tidak berpengaruh Ringan dan Bir
besar dan tak mempunyai fungsi Dalam terbentuknya disakarida yang satu
khusus pada tubuh kita. Hanya ini yakni dari hasil pemecahan glikogen
saja, senyawa ini masih dapat serta pati yang ada pada proses
dikatakan berguna untuk sebagai pencernaan kita. Maltossa selain dapat
penolong aktivitas produktif digunakan untuk ditambahkan pada
sehari-hari manusia dalam beberapa jenis makanan manis rupanya
memroduksi aneka macam juga dapat menolong pembuatan
Mendukung Pembuatan
varian makanan dan minuman. minuman dan makanan ringan berikut
Makanan Bayi
Sebab manisnya yang ada pada juga bir. Fungsi malltosa ini bisa terwujud
level rendah, maka makanan- ketika sang produsen melakukan
makanan bayi biasanya pengubahan maltosa ke bentuk alkohol
menggunakan maltossa untuk gula disakarida. Di sini pati akan berubah
ditambahkan ke produknya. menjadi maltossa yang akan menambah
Dalam hal ini disebabkan oleh rasa manis pada bir untuk melawan rasa
pada kadar yang tidak tinggi dan pahit pada minuman tersebut.
dengan rasa yang tak terlalu
SEKIAN
DAN
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai