Anda di halaman 1dari 15

KONSEP PERAWATAN PALIATIF DAN

PERSPEKTIF KEPERAWATAN PALIATIF

OLEH :
FIRMAN, S.Kep, Ns, M.Kes
DEFINISI
 Menurut WHO 2015, bahwa perawatan paliatif
adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup, dengan cara
meringankan nyeri dan penderitaan lain,
memberukan dukungan spiritual dan psikososial
mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir
hayat dan dukungan terhadap keluarga yang
kehilangan/berduka.
 WHO 2011, Paliatif care adalah pendekatan yang
bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan
keluarga yang menghadapi masalah yang ,
berhubungan dengan penyakit yang
dapat mengancam jiwa, melalui
pencegahan dan membantu meringankan
penderitaan, identifikasi dini dan
penilaian yang tertib serta penanganan
nyeri dan masalah lain, baik fisik maupun
spiritual.
TUJUAN PERAWATAN
PALIATIF
 Meyakini bahwa hidup dan mati adalah
sebuah proses yg normal. Tidak
menghambat ataupun menunda
kematian, mengurangi nyeri dan gejala
penyakit lainnya, integrasi fisik, psikis,
sosial, emosional dan spiritual dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan individu dan keluarga
 Jadi tujuan utama perawatan paliatif
bukan untuk menyembuhkan penyakit,
akan tetapi bagaimana meningkatkan
kualitas hidup penderita juga memberikan
support pada keluarganya. Meskipun
pada akhirnya pasien meninggal, yang
terpenting sebelum meninggal dia sudah
siap secara psikologis dan spiritual serta
tidak stres menghadapi kematiannya,
begitupun dgn keluarganya.
PRINSIP-PRINSIP
DALAM PERATAN PALIATIF
1. Menghargai setiap kehidupan
2. Menganggap kematian sebagai proses
yang normal
3. Tidak memepercepat atau menunda
kematian
4. Menghargai keinginan pasien dalam
mengambil keputusan
5. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain
yg mengganggu
6. Mengintegrasikan aspek psikologis,
sosial dan spiritual, dalam perawatan
pasien dan keluarga.
7. Menghindari tindakan medis yg sia-sia
8. Memberikan dukungan yg diperlukan
agar pasien tetap aktif sesuai dgn
kondisi sampai akhir hayat
9. Memberikan dukungan pd keluarga
dlm masa berduka
SEJARAH PALIATIF CARE
 Istilah “Paliatif Care” umumnya
mengacu pada setiap perawatan yg
meredakan gejala, apakah ada atau
tdk ad harapan untuk sembuh.
 Perawatan bg penderita yg akan
segera meninggal didirikan di Inggris di
RS Khusus St. Christoper kemudia
pindah ke AS tahun 1970an.
 RS Khusus pertama di AS adalah RS New
Haven yg kemudian menjadi RS Khusus
connecticut. Kemudia RS tersebut menyebar
ke seluruh Negara.
 Sedangkan di Indonesia sendiri, perawatan
paliatif baru dimulai pada tgl 19 Februari 1992
di RS. Dr. Soetomo (Surabaya), disusul RS.
Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker
Dharmais (Jakarta), RS. Dr. Wahidin
Sudirihusodo (Makassar), RS. Dr. Sardjito
(Yogyakarta) dan RS. Sanglah (Denpasar).
Indikasi Pelayanan Paliatif
Program Paliatif dimulai sejak diagnosis
kanker ditegakkan serta bila didapatkan
satu atau lebih kondisi di bawah ini :
1. Nyeri atau keluhan fisik lainnya yang
belum dapat diatasi.
2. Gangguan psikologis terkait dengan
diagnosis atau terapi kanker.
3. Penyakit penyerta yang berat dan kondisi
sosial yang diakibat- kannya.
4. Permasalahan dalam pengambilan keputusan
tentang terapi yang akan atau sedang dilakukan.
5. Pasien/keluarga meminta untuk dirujuk ke
perawatan paliatif (sesuai dengan prosedur rujukan).
6. Angka harapan hidup < 12 bulan (ECOG> 3 atau
Karnofsky < 50%, metastasis otak dan
leptomeningeal, metastasis di cairan interstisial,
sindromvena cava superior, kaheksia, serta
kondisi berikut bila tidak dilakukan tindakan atau
tidak respon terhadap tindakan, yaitu kompresi
tulang belakang, bilirubin≥2,5 mg/dl, kreatinin
≥3 mg/dl ).
7. Pasien kanker stadium lanjut yang tidak
memberikan respon dengan terapi yang
diberikan.
Langkah2 Dalam Program
Paliatif
1. Melakukan penilaian aspek fisik, psikologis,
sosial dan kultural, dan spiritual.
2. Menentukan pengertian dan harapan
pasien dan keluarga.
3. Menentukan tujuan perawatan pasien.
4. Memberikan informasi dan edukasi
perawatan pasien.
5. Melakukan tata laksana gejala, dukungan
psikologis, sosial dan kultural, dan spiritual.
6. Memberikan tindakan sesuai wasiat atau
keputusan keluarga bila wasiat belum dibuat,
misalnya: penghentian atau tidak
memberikan pengobatan yang
memperpanjang proses menuju kematian
(resusitasi, ventilator, cairan, dan lain-lain).
7. Membantu pasien dalam membuat Advanced
Care Planning (wasiat atau keingingan
terakhir).
8. Pelayanan terhadap pasien dengan stadium
terminal.
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI, 2015. Pedoman Nasional


Program Paliatif Kanker. Jakarta
Yuliati, 2020. Konsep Dasar keperawatan
Paliatif.
www.https://slideplayer.info/slide/123961
99/di
unduh 10 Maret 2020
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai