Anda di halaman 1dari 16

KALIMAT EFEKTIF

KELOMPOK 5 :
o ANNISA SEKAR KINASIH (C041171315)
o IYAS ANNIZA LANTO (C041171305)
o MIFTAH CHAERANI (C041171015)
o RIMA ZULFIANI (C041171502)
o ST. HASRI AINUN HAKIM (C041171005)
o WARDATUN WAHDANIYAH
PENGERTIAN
• Efektif mengandung pengertian tepat guna,
artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada
sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam
kalimat adalah ketepatan penggunaan
kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam
situasi kebahasaan tertentu pula.
• Kalimat efektif merupakan kalimat yang memiliki
kemampuan untuk menimbulkan kembali
presepsi atau gagasan-gagasan pada pikiran
pembaca atau pendengar sama seperti apa yang
ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Suatu
kalimat dapat dikatakan efektif apabila mampu
menyampaikan pesan, gagasan, perasaan
maupun pemberitauhan sesuai dengan
UNSUR-UNSUR KALIMAT EFEKTIF

SUBJEK (S)

PREDIKAT (P)
OBJEK (O)
PELENGKAP (PEL)
KETERANGAN (K)
CIRI-CIRI
 Memiliki unsur Penting atau pokok,
minimal unsur S dan P;
 Taat terhadap tata aturan yang berlaku;
 Menggunakan diksi yang tepat;
 Menggunakan kesepakatan antara struktur
bahasa dan jalan pikiran yang logis dan
sistematis;
 Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa
yang dipakai;
 Melakukan penekanan ide pokok;
 Mengacu pada kebenaran penggunaan
SYARAT KALIMAT EFEKTIF
1. Kelogisan
 Kalimat pasif dan aktif harus jelas
 Subjek dan keterangan harus jelas
 Pengantar kalimat dan predikat harus jelas
 Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas
 Subjek tidak ganda
 Predikat tidak didahului kata yang
Contoh :
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan
acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan
acara ini. (efektif)
2. Kepararelan
Predikat kalimat majemuk setara
rapatan harus pararel. Artinya, jika
kata kerja, harus kata kerja
semuanya, jika kata benda harus kata
benda semuanya.
Contoh:
Harga minyak disesuaikan atau
kenaikan itu secara wajar. (tidak
efektif)
Harga minyak disesuaikan atau
dinaikan secara wajar. (efektif)
3. Ketegasan
• Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan
di awal kalimat.
Contoh : Presiden menegaskan agar kita
selalu hidup disiplin.
• Membuat urutan yang logis
Misalnya 1, 2, dan 3 ,kecil,sedang, dan
besar, anak-anak,remaja dan orang tua,
dsb.
Contoh :
Penggemarnya tidak hanya anak-anak,
tetapi juga remaja, orang tua bahkan
kakek-kakek.
4. Kehematan
Kehematan adalah penggunaan kata-
kata secara hemat, tetapi tidak
mengurangi makna atau mengubah
informasi.
• Menghilangkan pengulangan subjek
yang sama pada anak kalimat.
• Menghindarkan pemakaian
superordinat pada hiponimi kata.
• Menghindarkan kesinoniman kata
dalam kalimat.
• Ia akan melangsungkan perkawinan
anaknya dengan mengambil tempat
di rumah barunya. (Boros kata)
• Ia akan mengawinkan anaknya bertempat
di rumah barunya. (Hemat kata)

5. Ketepatan
Ketepatan ialah pemakaian diksi atau
pilihan kata harus tepat.
• Pemakaian kata harus tepat.
• Kata berpasangan harus sesuai.
• Menghindari peniadaan preposisi.
6. Kecermatan
Cermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak
menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya.
Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat
menggunakan diksi. Agar tercapai kecermatan dan
ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-
pernyataan berikut ini.
• Hindari penanggalan awalan
• Hindari peluluhan bunyi / c /
• Hindari bunyi / s /, / p /, / t /, dan / k / yang tidak luluh
• Hindari pemakaian kata ambigu
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal
itu mendapatkan hadiah.(ambigu dan tidak
efektif)
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi
yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif)
7. Kepaduan
Kepaduan ialah informasi yang disampaikan
itu tidak terpecah-pecah.
• Kallimat tidak bertele-tele dan harus sistematis.
• Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-
agen-verbal
atau aspek-verbal-pasien.
• Diantara predikat kata kerja dan objek penderita
tidak disisipkan kata daripada/tentang.
Contoh:
Makalah ini membahas tentang
teknologi fiber optik. (tidak efektif)
Makalah ini membahas teknologi fiber
optik. (efektif)
 8. Kesejajaran
• Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang
sama pada kata-kata yang paralel. Agar kalimat terlihat
rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat
diperlukan.
• Contoh :
Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap
kehilangan dokumen, kerusakan barang, busuknya
makanan, dan jika hewan yang diletakkan di dalam
bagasi tiba-tiba mati. (tidak efektif)
Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap
kehilangan dokumen,kerusakan barang, kebusukan
makanan, dan kematian hewan. (efektif)
Pada kalimat tersebut kata busuknya dan mati tidak
paralel dengan kata kehilangan dan kerusakkan, maka
dua kata tersebut disejajarkan menjadi kebusukkan dan
kematiaan.
9. Keharmonisan kalimat
Artinya setiap kalimat yang kita buat
harus harmonis antara pola berpikir
dan struktur bahasa.
STRUKTUR KALIMAT EFEKTIF
Unsur-unsurkalimat
yang mambnagun kalimat
sebuahumum
kalimat dapat periodik
Kalau pada kalimat umum,
dibedaskan menjadi dua, yaitu:
unsur-unsur yang
unsur wajib dan unsur tak
dikemukakan cenderung
wajib (unsur manasuka).
unsur intinya, tetapi kalau
Unsure wajid adalah unsur
pada kalimat periodik
yang harus ada dalam sebuah
sebaliknya, yaitu unsur-
kalimat (yaitu S/subjek dan P/
unsur tambahan yang
Predikat), sedangkan unsure
terlebih dahulu
takwajib atau unsure
dikemukakan kemudian
manasuka adalah unsur yang
muncul bagian intinya. Hal
boleh ada dan boleh tidak ada
ini dilakukan untuk
(yaitu kata kerja Bantu : harus,
menarik perhatian para
boleh, keterangan aspek:
pembaca atau pembicara
sudah, akan, keterangan
terhadap pendengarnya.
:tempat, waktu, cara dan
sebagainya)
kalimat parallel
(sejajar)

 Kesejajara  Kesejajara
n Bentuk n Makna

 Kesejajaran
dalam
Perincian
Pilihan

 Contoh kalimat periodik :


Kemarin rombongan mahasiswa PKL dari Unesa disambut oleh
mahasiswa jurusan PBSID Undiksha (K – S – P – O)
• Contoh kalimat kesejajaran bentuk :
Kegiatannya meliputi pembelian buku, membuat katalog,
danmengatur peminjaman buku
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai