Serangan Blitzkrieg dari Infeksi Dengue yang Mematikan Presdir
Astra International Tbk
Disusun Oleh :
Prof Dr. dr. Nirma Farhani Viara Rizqi Sp.PD 113170055
Prof Dr. dr. Rizqi Romaningsih Sp.PD 114170062
Pembimbing : dr. Taufiq M. Waly Sp.PD
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT
DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI/RSUD WALED CIREBON 2020 Kamis (14/1/10) Masih menghadiri undangan acara bank swasta. Jum’at (15/1/10) Mulai kurang sehat, tapi masih kerja seperti biasa.
Berobat ke rumah sakit swasta, masih dalam keadaan
Sabtu sore (16/1/10) sadar walaupun agak lemas. Tensi 70 mmHg, trombosit 2000/mm3, dirawat.
Koma. Meninta profesor dari Singapura (Mount
Minggu (17/1/10) Elizabeth) untuk datang ke rumah sakit swasta tersebut. Advis, pindah rawat ke Singapura (Mount Elizabeth)
Senin (18/1/10) Pindah ke Mount Elizabeth dengan helikopter.
Rabu (21/1/10) † COD : Dengue Hemorrhagic Fever • Komentar : • Apabila pada tanggal 16/1/10 itu diberikan kortikosteroid dosis immunosupressif misalnya metil prednisolon injeksi 2×250 mg atau bahkan 2×500 mg dengan perlindungan antibiotic kuat dan broadspectrum, omeprazol injeksi 1×1 atau 2×1 vial dan dilakukan sliding scale dari gula darahnya setiap 4 jam (untuk mengkounter efek samping dari metil prednisolon terhadap gula darah), koreksi terhadap electrolyte imbalance dan hal-hal lain yang perlu, mungkin perburukan yang terjadi dapat dihindari.