Anda di halaman 1dari 45

PENYAKIT SALURAN

RESPIRASI BAWAH
1. TRACHEITIS
Definisi
• Tracheitis merupakan peradangan atau inflamasi pada trachea.
Tracheitis dapat menyerang semua hewan seperti anjing, kucing.

Etiologi
Penyebab Infeksius
• infeksi viral : canine adenovirus tipe 1,2 dan 3,
canine parainfluenza virus
canine herpesvirus
• Bakteri : staphylococcus, bordetella dan streptococcus;
• Fungi : aspergilus sp.;
• Parasit : filaroides sp.;
Penyebab noninfeksius
• Lingkungan yang berdebu, ventilasi kandang buruk, terhirup zat
kimia yang bersifat irritan dan asap pembakaran sampah.
PENULARAN
• Penularan dapat terjadi secara nasal dan kontak
langsung dengan hewan penderita.

• Masa inkubasi selama 3 hingga 5 hari dan


apabila daya tahan tubuh hewan cukup tinggi
dapat sembuh dalam waktu 3 minggu
PENULARAN
• Tracheitis pada kucing merupakan
gejala awal dari infeksi feline
rhinotracheitis.
• Penularan dapat terjadi secara oral,
nasal dan paparan ekskresi
conjuctiva.
• Gejala klinis disertai demam, batuk
dan leleran nasal mukopurulen.
Gejala klinis
• Demam,
• Batuk kering,
• Batuk berdahak apabila disertai bronchitis,
• Stridorus breathing atau suara nafas khas yang
berat ,
• Dispnea,
• Epiglotitis,
• Dehidrasi,
• Nafsu makan dan minum menurun,
• Enggan menyalak (anjing)
Diagnosis
• Pemeriksaan fisik dengan cara Palpasi trachea.
• Bronchioscopi
• Radiografi dilakukan guna mendeteksi apabila
ada abnormalitas anatomi trachea seperti
pembengkakan, juga menganalisa mukosa
trachea, adanya mucus ataupun perubahan
pada lumen trachea.
• Swab trachea untuk menentukan bakteri,virus
atau jamur yang menginfeksi trachea.
Pengobatan
• Hewan diistirahatkan dan diminimalkan
tingkat stressnya.
• Diberikan air minum secara oral ±
22cc/15kg berat tubuh.
• Phenobarbital dosis sesuai berat
tubuhnya.
• antibiotik yang berspektrum luas.
KOLAPS TRAKEA
Definisi
• Kolaps trakea adalah penyempitan trakea
yang disebabkan oleh suatu kondisi
kelemahan dan depresi yang ekstrem
pada trakea.
ETIOLOGI
• Kolaps trakea biasa ditemukan
pada anjing ras kecil seperti ;
Yorkshire terriers, Poodles, dll.

• Kelemahan yang progresif pada


cincin trakea. hal ini
menyebabkan kelainan bentuk
trakea saat proses respirasi.
ETIOLOGI
• Kolaps trakea dapat terjadi di
seluruh bagian trakea, tetapi lebih
sering terjadi pada trakea di daerah
torak.

• Kolaps trakea dapat terjadi pada


anjing semua umur, tetapi lebih
banyak pada anjing umur di atas 6
tahun.
GEJALA KLINIS
• Batuk kering, kasar dan suara batuk khas
seperti suara angsa (goose honk).
• Frekuensi batuk sering diperburuk oleh
udara panas, kegembiraan dan latihan.
• Dipsnea (sulit bernafas), Kekurangan
oksigen mengakibatkan hewan pingsan.
• Penurunan kemampuan latihan.
DIAGNOSIS
• Diagnosis ditegakan berdasarkan tipe
breed anjing yang terserang,
• hasil temuan radiografi untuk
membedakan kolaps trakea dengan
tracheitis, bronchitis dan pneumonia.
• endoscope.
TERAPI
Terapi simtomatis:
• Obat antitussiv diberikan untuk menekan
batuk yang paroksimal: hydrocodone
bitartate, diberikan secara oral dengan
dosis 0.25 – 0.50 mg/kg setiap 8 – 12 jam.
• Butortanol tartate diberikan secara oral
dengan dosis 0.5 mg/kg setiap 6 – 12 jam.
• Perlu diketahui penggunaan obat
antitussive hanya untuk menekan batuk,
tidak dapat untuk menghilangkan batuk
seratus persen.
• Bronkodilatator : terbutaline dengan dosis
0.1 mg/kg diberikan secara PO setiap 8
jam, dan dosis yang diberikan tidak boleh
lebih dari 5 mg setiap kali pemberian.
• Obat yang lain adalah theopilin dengan
dosis 20 mg/kg secara PO setiap 12 jam.
kombinasi keduanya akan memberikan
efek yang lebih mujarab.
• Efek samping obat adalah hewan gelisah
dan bergerak sangat aktif.
• Jika efek samping itu muncul maka dosis
dari obat harus dikurangi 25- 50%.
Terapi Etiologis:
• Antibiotik hanya dianjurkan jika
terindikasi ada infeksi skunder.
• Antibiotika yang dianjurkan
adalah antibiotik broad spektrum
seperti amoksisilin dengan
clavulinic acid, oral sepalosporin,
atau trimetoprim-sulfonamide.
• Antibiotik diberikan selama 7 – 10
hari.
Kondisi Yang Memperparah :
1. Anjing terlalu gemuk.
• Kegemukan akan menurunkan kemampuan
respirasi dan mempercepat lelah jika anjing
diberikan latihan, merangsang batuk dan
memperparah kolaps trakea.
• Jika pasien yang terserang adalah gemuk maka
diutamakan program penurunan berat badan,
diikuti dengan terapi yang lain.

2. Penyakit pada gigi.


• Infeksi pada gigi ini dapat menyebar menjadi
paringitis, dan trakeitis yang akan memicu
terjadinya batuk.
Pengobatan Penunjang
• Pemberian obat sedasi (tidur) untuk
menurunkan kecepatan respirasi dan
mengurangi pergerakan akan sangat
membantu pemulihan kondisi pasien.
• Obat yang sering diberikan yaitu
acepromazine maleat dengan dosis
0.05 – 0.10 mg/kg secara IM atau SC.
• Pasien dikandangkan dan faktor
penyebab stres diminimalisir
• Diberikan suplai oksigen.
• Obat antiinflamasi dari golongan
kortikosteroid dapat diberikan
untuk mengurangi radang saluran
nafas. Obat yang sering dipakai
adalah prednisolone dengan
dosis 1.0 mg/kg secara IV atau
IM, dexametazone dengan dosis
0.15 mg/kg secara IV atau IM.
• Terapi alternatif adalah tindakan
operasi untuk memperbaiki
kondisi trakea.
3. BRONCHITIS ALERGI PADA
KUCING
• Definisi :
radang pada bronkus yang disebabkan
oleh alergi atau respon imun terhadap
benda asing.
• Penyakit ini terjadi pada kucing usia 2
sampai 8 tahun.
• Kebanyakan terjadi pada kucing ras
Siamese, paling sering terjadi pada kucing
betina.
ETIOLOGI
• Debu yang menyebabkan iritasi saluran
pernapasan, misalnya asap rokok, parfum,
serbuk sari, asap perapian, obat
penghilang bau badan, hairspray, bahan
pembersih permadani, serbuk gergaji.
Agen infeksius. Parasit.
GEJALA KLINIK
• Dispnea.
• Batuk kering.
• Napas terdengar mencuit saat auskultasi.
• Bersin.
• Anoreksia.
• Tachypnea (napas yang cepat).
• Demam.
• Kadang terjadi vomitus.
DIAGNOSIS
Beberapa test yang dapat dilakukan untuk
mencapai suatu hasil diagnosis penyakit
bronchitis alergi pada kucing.
• 1.      Data base minimum ( jumlah sel darah
lengkap, kimia darah, pemerikasaan feses dan
analisa air kencing). Jenis sel darah putih,
eosinofil.
• 2.      Heartworm Test.
• 3.      Immunodeficiency test.
• 4.      Radiografi pada dada.
• 5.      Bronchoscopi,
• 6.      Pemeriksaan pada trakea dan
bronkhus (tracheobronchial examination).
Terapi Standar

• Terapi yang dilakukan bertujuan untuk


menstabilkan fungsi respirasi pasien dan
mengurangi peradangan di saluran nafas.
• Kucing yang mengalami gangguan respirasi
berat dapat distabilkan kondisinya dengan
memberikan prednisolone secara intravena
dengan dosis 10 mg/kg dan terapi oksigen.
• Jika pasien tidak memberikan respon dalam 30
menit, pemberian obat dapat diulangi lagi. Jika
tidak berespon juga dapat diberikan aminopilin 5
mg/kg secara IM.
TERAPI
• Obat antiinflamasi dari golongan kortikosteroid dapat diberikan
untuk mengurangi edema laring.

• Obat yang sering dipakai adalah prednisolone dengan dosis


1.0 mg/kg secara PO diberikan setiap 12 jam. Dosis yang lebih
tinggi dapat diberikan jika diperlukan.

• Bronkodilatator oral theopilin juga dianjurkan untuk diberikan
pada pasien. Obat yang diberikan theopilin dengan dosis 10 -
20 mg/kg secara PO setiap 24 jam.

• Pasien harus dianjurkan untuk tidak kontak lagi dengan


allergen potensial atau iritan seperti aerosol, debu karpet, dan
asap rokok.
4.BRONCHITIS KRONIS ANJING
Definisi
• Bronchitis kronis adalah infeksi pada
bronchus yang berlangasung lama.
• Infeksi berawal pada bronchioles
kemudian dapat meluas ke parenkim paru.
ETIOLOGI
• Bronchitis sering sebagai akibat skunder
dari beberapa penyakit, seperti penyakit
jantung, enteritis dan parasit.
• Faktor pemicu awal meliputi infeksi bakteri
atau virus, allergen, mengisap asap, gas
iritasi, bahan kimia atau perubahan tiba-
tiba temperatur lingkungan.
• Benda asing dalam saluran nafas dan
perkembangan abnormal laring.
GEJALA KLINIS
• Anjing menunjukkan gejala batuk setelah lama istirahat,
awal dari latihan atau setelah perubahan lingkungan.
• Saat auskultasi suara paru masih terdengar normal
tetapi kadang-kadang terdengar suara rales.
• Suhu tubuh meningkat.
• Anjing batuk dalam waktu lama yaitu 2 sampai 3 minggu
tidak mau berhenti.
• Pada kasus bronchitis yang berat sulit dibedakan
dengan pneumonia.
• Bronchitis sering menyerang anjing remaja dan sering
kambuh saat terjadi perubahan lingkungan.
DIAGNOSIS
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala
klinis, sejarah penyakit, dan penyingkiran
penyebab batuk pada anjing.
• Pada radiografi dada teramati ada garis
linear dan pemadatan peribronchial.
TERAPI
• Terapi utama yang direkomendasikan untuk
pengobatan bronchitis kronis dengan
bronkodilatator.
• Theopilin long acting direkomendasikan untuk
digunakan dengan dosis 20 mg/kg secara PO
setiap 12 jam.
• terbutaline dengan dosis 0.1 mg/kg setiap 8 jam
(po).
• metaproterenol dengan dosis 0.5 mg/kg secara
PO diberikan setiap 6 jam.
TERAPI

• Efek samping penggunaan theopilin : gelisah, sulit tidur,


dan sangat aktif.
• Jika efek samping itu muncul maka dosis obat harus
dikurangi, atau dihentikan.
• Jika gejala efek samping sudah berkurang, theopilin
dapat diberikan lagi dengan dosis 25-50% dosis semula.
• Batuk paroksima, perlu diberikan obat penekan batuk:
hydrocodone bitartate dengan dosis 0.25 – 0.50 mg/kg
secara PO setiap 8 – 24 jam,
• obat yang lain adalah butorphanol tartate dengan dosis
0.5 – 1.0 mg/kg setiap 6 – 12 jam.
TERAPI
• Antibiotik yang direkomendasikan adalah
ampisilin, trimetoprim-sulfa, sepalosporin oral,
dan amoksisilin dengan clavulinic acid.
• Obat antiinflamasi : prednisolone dengan dosis
0.25 – 0.5 mg/kg.
• Terapi aerosol diberikan untuk mencairkan
sekresi saluran nafas. Nebulisasi menggunakan
NaCl 0.9% yang dihubungkan dengan Oksigen
dengan kecepatan aliran 3-5L/menit. Nebulisasi
dilakukan selama 15-30 menit sebanyak 4 kali
sehari.
4. INFECTIOUS TRAKHEOBRONCHITIS
PADA ANJING (KENNEL COUGH)
Definisi
• Kennel cough adalah infeksi yang terjadi di
trakhea dan bronkhus pada anjing segala
jenis umur.
• Penyakit ini dulunya dianggap kurang
berbahaya oleh pemilik anjing. Penyakit ini
menyebar malalui lingkungan tercemar agen.
• Penyakit ini sering menyerang anjing yang
dikandangkan maupun yang tidak
dikandangkan pada semua jenis umur dan
ras anjing.
4. INFECTIOUS TRAKHEOBRONCHITIS
PADA ANJING (KENNEL COUGH)
• Anjing dapat tertular oleh agen penyakit
saat mengikuti kontes, rawat inap, penitipan
anjing, dan dari tempat salon (grooming).
• Penyakit ini menyebar dengan cepat
(kontagius) diantara hewan terutama yang
berdekatan melalui udara atau lingkungan
tercemar droplet anjing sakit yang keluar
saat anjing batuk dan bersin.
• Penyakit ini dapat sembuh sendiri apabila
tidak ada infeksi skunder dalam waktu 7
sampai 10 hari.
ETIOLOGI
• Penyebab penyakit kennel cough bersifat kompleks
dan jarang bersifat tunggal.
• Agen penyebab yang sering diisolasi adalah
bordotella bronchoseptika, canine adenovirus tipe
2, dan para influenza.
• Agen penyebab yang jarang dapat diisolasi adalah
canine adenovirus tipe 1, canine distemper,
reovirus, dan canine herves virus dan mycoplasma.
• Faktor lingkungan sekitar anjing dipelihara seperti
udara dingin, sirkulasi udara jelek, kandang
berdebu, dan kelembaban tinggi akan
memperparah penyakit.
GEJALA KLINIS
• Periode inkubasi dari penyakit ini berlangsung
antara 5 – 10 hari pasca infeksi.
• Gejala klasik yang terlihat tanpa adanya infeksi
skunder adalah suara parau, batuk kering, batuk
pendek-pendek, batuk non-produktif, dan gejala
ini bertambah parah bila anjing diberi latihan.
• Kadang-kadang leleran serous keluar dari
hidung.
• Gagging dan retching dapat diamati pada akhir
dari batuk sehingga sering dikelirukan dengan
muntah.
GEJALA KLINIS
• Batuk yang terjadi bersifat paroksima diikuti
dengan gagging dan retching dan berusaha
untuk mengeluarkan mukus dari tenggorokan.
• Paroksima jelas terlihat pada dyspnea inspirasi
dan sangat berpeluang untuk memperparah
iritasi saluran nafas.
• Jika tidaK ada infeksi skunder anjing terlihat
sehat-sehat saja dan tidak terjadi penurunan
nafsu makan.
• Batuk sangat mudah ditimbulkan jika ditekan
diatas laring dan trakhea secara lembut.
GEJALA KLINIS
• Suhu tubuh anjing dan Blood cell count
normal pada awal kasus.
• Peningkatan suhu tubuh terjadi secara
progresif jika ada infeksi skunder dan
pada Blood cell count terjadi neutropilia.
• Pada kasus komplikasi akan menunjukkan
gejala mata kebiruan, leleran hidung,
kesulitan bernafas, demam, penurunan
nafsu makan, dan lesu.
DIAGNOSIS
• Berdasarkan atas gejala klasik yang teramati, dan
sejarah kontak dengan anjing lain, batuk hebat tanpa
ada gejala yang lain, kondisi ditrakhea dengan mudah
dapat dilokalisasi.
• Pada awal kasus (lima hari pertama) hanya satu ekor
anjing terserang.
• Penderita bertambah setelah hari ke-10 sampai 20.
• Pemeriksaan radiografi dilakukan untuk mengevaluasi
komplikasi ke paru-paru.
• Kultur bakteri juga membantu diagnosis dan keakuratan
pengobatan.
TERAPI
• Anjing dikandangkan secara individu untuk
mencegah penularan lebih luas.
• Pemberian obat ekspectoran yang berisi codein, atau
antihistamin akan membantu mengurangi batuk.
• Pemberian obat penekan batuk (supressan batuk)
seperti hidrocodone bitartate 0.5 mg/kg secara
peroral setiap 8 sampai 24 jam atau butorphanol
tartate 0.5-1.0 mg/kg secara per oral setiap 6 – 12
jam.
• Awal kejadian kasus pemberian antibiotik tidak
efektif, tetapi perlu diberikan untuk kontrol infeksi
skunder oleh bakteri atau dari hasil pemeriksaan
mengarah ke infeksi bakteri.
TERAPI
• Awal kejadian kasus pemberian antibiotik tidak
efektif, tetapi perlu diberikan untuk kontrol infeksi
skunder oleh bakteri atau dari hasil pemeriksaan
mengarah ke infeksi bakteri.
• Pemilihan golongan antibiotika harus didasarkan
atas uji sensitivitas dan kultur bakteri .
• Antibiotik terpilih untuk pengobatan adalah
tetrasiklin, trimetroprin-sulfonamide, cepalosporin
oral, dan klorampenikol (dosis lihat tabel 1).
• Antibiotik minimal diberikan dalam jangka waktu
3-5 hari dan pengobatan secara kontinyu
mininum 7 hari.
TERAPI
• Nebulisasi dengan gentamisin sangat efektif
untuk pengobatan terhadap B. Bronkoseptika
dengan dosis 2 mg/kg yang ditambahkan pada
NaCl 0.9% dan nebulisasi dilakukan setiap 8 jam
selama 10 hari.
• Apabila memakai Nebulizer disposible, alat diisi
dengan 9 ml NaCl 0.9% dan larutan gentamisin
kemudian dihubungkan dengan sumber oksigen
dengan kecepatan aliran oksigen 3 – 5 L/menit.
Pemakaian gentamisin mempunyai efek
samping kerusakan tubulus ginjal.
TERAPI
• Nebulisasi hanya dengan NaCl 0.9% juga dapat untuk
mengobati trakeobronchitis.
• Nebulisasi harus dilakukan 3 – 4 kali sehari selama 15 –
30 menit diikuti dengan pemberian latihan ringan pada
pasien untuk merangsang batuk dan mempasilitasi
pengeluaran leleran pada saluran nafas.
• Pemberian obat golongan kortikosteroid, dan
nitrofurantoin membantu mengurangi radang.
• Perawatan anjing dengan baik, dan memberikan nutrisi
baik akan mempercepat pemulihan kondisi anjing.
• Anjing yang telah sehat hendaknya divaksinasi dengan
lengkap dan teratur.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
QUIS
• Sebutkan gejala klinis
yang anda amati (10
buah)
• Diagnosis dari
penyakit yang diderita
anjing itu (10 buah)

Anda mungkin juga menyukai