Lapsus
Lapsus
Oleh:
A. Anan Qayyum Mudzakkar, S.Ked
111 2018 2018
Pembimbing:
Dr. Esa Lestary, Sp.OG, M.Kes
LAPORAN KASUS
IDENTITAS • Nama : Ny. N
•
PASIEN Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 26 tahun
• Pendidikan : S1
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Agama : Islam
• Suku/bangsa : Bugis/Indonesia
• Alamat : BTN Perumnas Wekke E
• Tgl Pemeriksaan : 20 Desember 2019
ANAMNESIS
KU: Nyeri perut bagian bawah
Pasien P2A0 (post partum) dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, riwayat
persalinan sejak 1 jam yang lalu, placenta tidak lahir lebih dari 30 menit. Pasien
mengaku tidak memiliki riwayat penyakit jantung, ginjal, hipertensi, diabetes
mellitus, dan asma sebelumnya.
Riwayat Obstetri
• 2018 / perempuan / 3100 gr / ditolong oleh bidan / normal
• 2019 / sekarang
ANAMNESIS
Riwayat Menstruasi
• HPHT : 20/05/2019
• Menarche : 15 tahun
• Lama Haid : 6 hari
• Siklus Haid : 28 hari
DIAGNOSIS BANDING
Rest Placenta
Ruptur Uteri
PENATALAKSANAAN
• Peregangan tali pusat terkendali
• Dilakukan Brandt-Andrew Manuver (30 menit placenta belum juga lahir)
• Manual Placenta
• Cek laserasi jalan lahir
• Hecting Perineum
• USG kontrol
PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
Ad Functionum : Bonam
Ad Sanationum : Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
RETENSIO PLASENTA
Disebut retensio plasenta (retained placenta) apabila plasenta tidak
lahir setelah 30 menit setelah bayi lahir.
Retensio plasenta penyebab signifikan dari kematian maternal dan
angka kesakitan di seluruh negara berkembang.
Retensio plasenta lebih sering muncul pada pasien yang lebih muda
dengan multiparitas.
ANATOMI UTERUS DAN PLACENTA
ETIOLOGI
• His kurang kuat (penyebab terpenting)
• Plasenta inkarserata
• Plasenta adhesiva
• Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena vili korialis
melekat dan tumbuh lebih dalam
– Plasenta akreta menembus desidua basalis dan Nitabuch layer.