Anda di halaman 1dari 14

-CSS-

RECOMMENDATIONS FOR
MANAGEMENT OF ACUTE
PHARINGITIS IN ADULT
(REKOMENDASI MANAGEMEN UNTUK FARINGITIS AKUT PADA DEWASA)

Oleh :
NAILATUL FADHILA
G1A218095

Pembimbing : dr. Yulianti, Sp.THT-KL


ABSTRAK
 Faringitis akut  salah satu penyakit menular yang paling
umum.
 Etiologi yang paling umum adalah virus
 Bakteri menjadi agen utama = Streptococcus pyogenes
atau Grup A beta -hemolitik streptokokus (GABHS)
 Tujuan dari tatalaksana
 mempercepat resolusi gejala

 mengurangi rentang waktu penularan

 mencegah terjadinya supuratif lokal dan komplikasi

non-supuratif.
 Penisilin dan amoksisilin adalah antibiotik pilihan untuk
pengobatan faringitis.
PENDAHULUAN

 Streptococcus pyogenes /kelompok (GABHS),


 20% - 30% pada anak-anak
5% - 15% pada orang dewasa
 Pemberian antibiotik  pengobatan AP karena
sebagian besar penyebabnya adalah virus.
 Diagnosis dibuat berdasarkan kriteria klinikal
1.Demam

2.eksudat pada tonsil


3.anterior serviks limfadenopati
4.tidak ada batuk
 Tes yang disarankan untuk diagnosis AP  kultur
tonsillar eksudat  
ETIOLOGI

Virus Bakteri
• Adenovirus adalah • Bakteri yang paling
yang paling umum. umum
 Tatalaksana
1. penisilin dan antibiotik
• Virus lain :  GABHS Bakteri
rhinovirus, Bakteri lain : β-laktam.
2. Makrolida dan
enterovirus, Streptococcus
influenza virus A dan dysgalactiae subsp. e lincosamid
B, virus quisimilis (ß- (klindamisin)  allergi
parainfluenza dll hemolitik kelompok C / diduga alergi
dan G streptokokus). antibiotik β-laktam. 
• Jarang : Fusobacteriu
m
necrophorum , Borrel
ia vincen-
tii , Arcanobacterium
haemolyticum dll
EPIDEMIOLOGI
 infeksi disebabkan oleh GABHS
1. sering terjadi pada anak 3 th
2. puncak insiden tertinggi 5-15 th

3. 5% dan 23% pada orang dewasa muda


4. jarang pada orang di atas 50 tahun.
 Insiden tertinggi semua infeksi biasanya terjadi di musim dingin
dan musim semi
 Transmisi melalui
 saluran pernapasan, tetesan air liur ktk batuk, bersin,
makanan/air yang terkontaminasi, dan penyebaranya bisa
melalui tangan lewat menyentuh luka pada kulit yang terinfeksi
muntahan.
 Faktor resiko:
riwayat penyakit keluarga
Pencemaran lingkungan (perokok kronis)
GEJALA KLINIS
KOMPLIKASI FARINGITIS AKUT
KOMPLIKASI SUPURATIF KOMPLIKASI NON-SUPURATIF
 keterlibatan struktur yang
berdekatan dengan tempat  Demam rematik akut
infeksi/infeksi yang menyebar ke
area drainase
 glomerulonepphritis
 Komplikasi: post streptokokus
1.abses peritonsillar&phlegmon
2.abses retrofaringeal  terjadi beberapa
3. otitis media akut
4.Sinusitis
minggu setelah
5. masa toiditis , dll periode latensi
 Px tonjolan pada palatum mole
dan perpindahan amandel menuju
garis tengah. 
 bersifat polimikroba, dan sebagian
besar pasien membutuhkan drainase
bedah.
PENEGAKAN DIAGNOSIS

Gejala Skala
Klinis Prediksi PP

Temuan klinis AP yang ●
Skor Centor 4 kriteria ●
Kultur faring adalah tes
disebabkan oleh GABHS ●
demam, eksudat untuk menemukan etiologi
adalah: pharyngotonsillar, nyeri infeksi. 

sakit tenggorokan, sering pada limfadenopati serviks ●
Kekurangan utamanya
anterior adalah membutuhkan
tiba-tiba, demam, sakit ●
skor keseluruhan adalah waktu untuk mendapatkan
kepala, mual dan
antara 0 dan 4. hasil.
muntah, sakit perut, ●
Skala prognostik lainnya: ●
Tes deteksi antigen cepat
radang, tonsil eksudat McIsaac, FeverPAIN. untuk GABHS (Strep A).
dan adenopati kelenjar ●
Namun skala Centor adalah ●
keunggulan yaitu hasilnya
getah bening regio yang paling sederhana dan tersedia selama
cervical paling banyak digunakan. konsultasi/cepat
DIAGNOSIS REKOMENDASI
PENGOBATAN
ANTIBIOTIK
• diberikan 8 -10 hari,
• Strep Positif fenoksimetil penisilin atau
penisilin V (1 200 000 IU / 12 jam secara lisan)
• Jika intoleransi  amoksisilin 500 mg / 12 jam,
Generasi pertama sefalosporin (cefadroxil 500
mg / 12 jam.)
• Alergi terhadap penisilin,=klindamisin 300 mg / Tujuan Pengobatan:
8 jam 10 hari atau makrolida 16-atom seperti  Untuk mempersingkat
josamycin 1 g / 12 jam selama 10 hari. perjalanan penyakit. 
• AP berulang, amoksisilin dan asam klavulanat  Untuk membasmi
500/125 mg / 8 jam 10 hari
kuman . 
PENGOBAT SIMTOMATIK  Untuk mencegah
• IIstirahat disarankan saat demam
AN penularan . 
• Pedoman terbaru manajemen AP
merekomendasikan penggunaan analgesik dan
 Untuk mencegah
anti-inflamasi komplikasi.
• Analgetik : buprofen dan diklofenak sedikit lebih  Untuk memperbaiki
efektif daripada parasetamol. gejala . 
• anti-inflamasi alternative pengobatan sakit
tenggorokan tanpa demam tinggi
• kortikosteroid oral dalam waktu singkat atau
intramuskuler kortikosteroid lebih bermanfaat
• Preparat anestesi topikal lidocaine dan
benzocaine, untuk pertolongan dini terhadap
MANAGEMEN RUJUKAN
• Pharyngitis Akut
• Komplikasi
Locoregional
Rujukan
• Komplikai ke area
Darurat
lain

RUJUKAN

• Tonsilitis berulang
Rujukan yg • Abses Peritonsillar
bisa ditunda berulang
• Adenitis Cervical
berulang
KESIMPULAN
 Etiologi AP paling umum adalah  Antibiotik pilihan untuk pengobatan
virus. GABHS adalah agen streptokokus AP adalah penisilin V,
bakteri. Fenoksimetilpenisilin.
 Secara umum, mengingat  Efektivitas penisilin terbukti dan tidak
kurangnya tanda-tanda yang ada kasus GABHS yang tahan telah
spesifik dan gejalanya, ada dijelaskan sampai saat ini. Aksi
kecenderungan untuk apektrum berkurang dan, karena itu,
mendiagnosis secara berlebihan memilih lebih sedikit resistensi
dari AP streptokokus, dengan daripada antibiotik lain
konsekuensinya tidak perlu resep  Asosiasi amoksisilin dan asam
antibiotik yang berlebihan. klavulanat tidak ditunjukkan secara
 Skala evaluasi klinis yang empiris dalam pengobatan AP
memungkinkan pemilihan pasien streptokokus berulang. GABHS tidak
untuk tes diagnostik cepat sangat menghasilkan ß-laktamase.
membantu diagnosis etiologi.  Di negara kita perlu menyesuaikan
 Tes diagnostik cepat harus resep antibiotik hingga bukti ilmiah
digunakan sesuai dengan tain yang tersedia.
kriteria, tidak untuk semua AP.  Apotek komunitas, sebagai layanan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai