ISPA
SARS
TUBERCULOSIS (TBC)
ISPA
Apa itu ISPA?
Jurnal FKM UI
Etiologi ISPA (Penyebab)
Streptococcus pneumoniae
Haemophilus influenza
Chlamydia spp
Mycoplasma pneumoniae
Patogenesis ISPA
• Menurut Baum (1980), saluran pernapasan selama hidup selalu terpapar dengan
dunia luar sehingga guna mengatasinya dibutuhkan suatu sistem pertahanan yang
efektif dan efisien.
• Makrofag banyak terdapat di alveolus dan akan dimobilisasikan ke tempat lainbila
terjadi infeksi. Asap rokok dapat menurunkan kemampuan makrofag membunuh
bakteri, sedangkan alkohol akan menurunkan mobilitas sel-sel ini (Baum,1980).
• Antibodi setempat yang ada pada saluran pernapasan ialah imunoglobulin A (IgA).
Antibodi ini banyak terdapat di mukosa. Kekurangan antibodi ini akan memudahkan
terjadinya infeksi saluran pernapasan, seperti yang sering terjadi pada anak.
Jurnal USU
Epidemiologi ISPA
Jurnal UIN
Cara Mendiagnosa
• Anamnesa
• Pemeriksaan fisik
• Tes laboratorium
MENU
KOMPLIKASI
• Jika infeksi terjadi di paru-paru dan tidak ditangani dengan baik, dapat
terjadi komplikasi yang serius dan dapat berakibat fatal. Komplikasi yang
sering terjadi akibat ISPA adalah gagal napas akibat paru-paru berhenti
berfungsi, peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, serta gagal
jantung
https://www.Alodokter.com>ISPA
Terapi pengobatan
•Ibuprofen atau paracetamol, untuk meredakan demam dan nyeri otot.
•Diphenhydramine dan pseudoephedrine, untuk mengatasi pilek dan
hidung tersumbat.
•Obat batuk.
•Antibiotik, jika dokter menemukan bahwa ISPA disebabkan oleh bakteri
https://www.Alodokter.com>ISPA
SARS
Apa itu SARS?
Jurnal FK Trisakti
Etiologi SARS
Jurnal Kemenkes
EPIDEMIOLOGI SARS
1. Demam Tinggi (> 38°c), dengan gangguan pernafasan, yaitu seperti batuk, nafas
pendek dan kesulitan bernafas
• Anamnesa
• Tes laboratorium
• CT Scan
MENU
KOMPLIKASI
1. Kegagalan Pernapasan
Keadaan tersebut terjadi karena paru-paru tidak dapat menghilangkan karbon dioksida
dari darah.
2. Kerusakan Hati
SARS juga dapat menyebabkan kerusakan pada hati, sehingga tidak dapat berfungsi lagi.
3. Gagal Jantung
SARS juga dapat menyebabkan gagal jantung. Kondisi tersebut dapat menyebabkan otot
jantung tidak memompa dengan normal.
4. Gangguan Ginjal
Hal tersebut dapat membuat ginjal kamu tidak berfungsi dengan normal dan lama-
kelamaan makin parah
https://www.halodoc.com/waspada-sars-dapat-sebabkan-komplikasi-penyakit-ini
TERAPI PENGOBATAN
• Penggunaan ventilator untuk membantu pernapasan dan
pengantaran oksigen
• Penggunaan antibiotik jika muncul pneumonia akibat infeksi bakteri
• Obat-obatan anti-virus
• Steroid dosis tinggi untuk membantu mengurangi pembengkakan
pada paru-paru
https://www.klikdokter.com/penyakit/sars#Pengobatan
TUBERCULOSIS PARU
Tuberkulosis (TBC)
• Tuberkulosis / TBC adalah penyakit granulomatosa kronik menular
yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
melibatkan paru namun dapat mengenai organ atau jaringan
manapun ditubuh.
Jurnal UNILA
Epidemiologi TBC
- Diperkirakan 1.7 milyar orang terinfeksi di seluruh dunia, dengan 8 juta hingga 10 juta kasus baru
dan 3 juta kematian per tahun.
- Tuberculosis berkembang subur pada kondisi kemiskinan, berjejal, dan penyakit kelemahan
kronik. Demikian pula orang tua dengan imun yang lemah juga rentan. Di amerika serikat TB
adalah pebyakit orang tua, orang miskin, dan pasien AIDS. Beberapa kondisi penyakit juga dapat
menjadi faktor risiko tuberculosis yaitu : diabetes mellitus, limfoma Hodgkin, penyakit paru
kronik, malnutrisi, alkoholisme, dan imunosupresi.
• Saluran limfe akan membawa kuman TB ke kelenjar limfe di sekitar hilus paru, dan ini
disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan
kompleks primer adalah sekitar 4-6 minggu.
http://digilib.unila.ac.id/20733/12/BAB%20II.pdf
LANJUTAN
• Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif
menjadi positif. 14 Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang
masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan
kuman TB.
• Meskipun demikian, ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau
dorman (tidur). Kadang-kadang daya tahan tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan
kuman, akibatnya dalam beberapa bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita TB.
Cympton (Gejala)
1. Gejala umum
- Batuk batuk Selma lebih dari 3 minggu diikuti dengan dahak bercampur darah
- Sesak nafas, badan lemas
- Demam dan meriang lebih dari 1 bulan
- Penurunan nafsu makan dan berat badan
- Perasaan tidak enak (malaise), lemah
- Berkeringat malam hari tanpa melakukan aktivitas fisik
2. Gejala khusus
- Timbul suara “mengi” akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar
- Jika ada cairan di rongga pleura dapat disertai dengan keluhan sakit dada
Jurnal UNNES
Cara Mendiagnosa
- Anamnesa, baik terhadap pasien maupun keluarganya
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan laboratorium (darah dan dahak)
• Pada pemeriksaan dahak dikumpulkan pada dua hari kunjungan ke rumah sakit yang
berurutan yaitu:
• S (sewaktu) , P (pagi), S (sewaktu).
- Pemeriksaan patologi anatomi
- Rontgen dada (thorax photo)
- Uji tuberculin
Pada anak pemeriksaan ini bermanfaat untuk menunjukkan sedang atau pernah
terinfeksi mycobacterium tuberculosis dan sering digunakan untuk “screening TBC”
Jurnal UI
KOMPLIKASI TUBERCULOSIS
a. Komplikasi dini:
• Pleurutis
• Efusi pleura
• Emfisema
• Laringitis usus
• Poncet“’s arthropaty
b. Komplikasi lanjut
komplikasi pada penderita stadium lanjut adalah hemoptysis berat yang dapat
mengakibatkan kematian karena syok, colaps spontan karena kerusakan jaringan paru,
penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak tulang, persendian, ginjal dll (zulkorni,2010)
TERAPI TUBERCULOSIS
1. Rifampisin (R) . 10 mg/ kg BB, maksimal 600mg 2-
3X/ minggu atau BB > 60 kg : 600 mg, BB 40-60 kg : 450 mg, BB < 40 kg : 300 mg Dosis
intermiten 600 mg / kali.
2. Isoniazid (H) 5 mg / kg BB, maksimal 300mg.
10 mg /kg BB 3 X seminggu. 15 mg/kg BB 2 X semingggu atau 300 mg/hari untuk dewasa.
lntermiten : 600 mg / kali.
3. Pirazinamid (Z): Fase intensif 25 mg/kg BB, 35
mg/kg, BB 3 X semingggu, 50 mg /kg, BB 2 X semingggu atau : BB > 60 kg : 1500 mg, BB
40-60 kg : 1 000 mg, BB < 40 kg : 750 mg.
4. Etambutol (E) :
Fase intensif 20mg /kg BB, fase lanjutan 15 mg/kg BB, 30mg/kg BB 3X seminggu, 45
mg/kg BB 2 X seminggu atau : BB >60kg : 1500 mg, BB 40 -60 kg : 1000 mg, BB < 40 kg :
750 mg, Dosis intermiten 40 mg/ kgBB/ kali.
Jurnal UNILA