Pengertian GLUT
Pengaturan kadar glukosa darah secara normal berlangsung atas kerjasama yang
harmonis antara mekanisme sekresi insulin dengan mekanisme aksi insulin di jaringan tubuh (tu.
Sel hepar dan otot serta lemak). Tujuannya adalah agar glukosa dalam darah memasuki sel untuk
metabolisme secara fisologis. Proses metabolisme didalam jaringan tersebut membutuhkan suatu
tahap dimana glukosa. yang bersifat polar harus melewati membrane sel yang non polar (tidak
larut dalam air). Untuk tujuan ini diperlukan suatu “alat angkut” terdiri dari sejenis asam amino
yang dinamai glucose transporter (GLUT). Didalam tubuh, sesuai tempat kerjanya, dikenal
berbagai jenis GLUT (GLUT 1 s/d GLUT 5). Aktivasi serta penempatan (translokasi) GLUT
membutuhkan insulIN
GLUT 4 memiliki peran dalam respon peningkatan glukosa darah. Pada jaringan otot
skelet, otot jantung dan sel adiposa, insulin merangsang translokasi GLUT 4 dari vesikel
intraseluler ke permukaan membran plasma dari sel. Peningkatan translokasi ini akan
meningkatkan transporter glukosa pada permukaan sel yang akan meningkatkan kapasitas
ambilan glukosa. Di sisi lain, insulin akan menyebabkan percepatan dari redistribusi GLUT 4 ke
membran plasma dari vesikel intraseluler. Sehingga kondisi puasa dan makan akan
mempengaruhi ekspresi dari gen GLUT 4 (Stipanuk, 2000).
Kekurangan insulin atau resistensi insulin maka akan menyebabkan kegagalan fosforilasi
kompleks IRS, penurunan translokasi GLUT-4 dan penurunan oksidasi glukosa sehingga glukosa
tidak dapat masuk ke dalam sel dan akan terjadi kondisi hiperglikemia. Semakin banyak
ekspresi GLUT-4 maka dapat dikatakan bahwa penggunaan glukosa oleh jaringan semakin baik,
sehingga jumlah glukosa dalam darah menjadi berkurang karena diangkut ke jaringan. Di dalam
jaringan glukosa akan diubah menjadi ATP (energi) yang bermanfaat bagi tubuh.
G. GLUT 5(Glucose transporter 5)
GLUT5 bertanggung jawab terhadap absorpsi glukosa dari usus halus. Absorpsi
monosokarida dilakukan di dalam jejunum ke dalam darah sistem vena porta, terutama untuk
heksosa (glukosa, galaktosa, manosa, dan fruktosa) dan sebagai gula pentosa (ribosa).
Mekanisme absorpsi monosakarida yaitu transpor aktif untuk glukosa dan galaktosa serta difusi
fasilitasi untuk fruktosa yang absorpsinya lebih lambat dari glukosa dan galaktosa. Difusi
fasilitasi ini menggunakan bantuan dari transporter fasilitatif bergantung natrium (GLUT 5).
Transporter ini juga dapat digunakan oleh glukosa dan galaktosa jika gradien konsentrasi
mendukung. Normalnya, di dalam darah hanya terdapat sedikit fruktosa di luar fruktosa yang
berasal dari diet.
Daftar pustaka:
http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri3.pdf diakses tanggal 28 maret 2015
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar- Dasar Biokimia. UI-Press. Yogyakarta.
http://www.academia.edu/7423425/REGULASI_METABOLISME_KARBOHIDRAT_PADA_
KONDISI_DIABETES diakses tanggal 28 maret 2015
Evy sulistyaningrum.2010.jurnal tinjauan molekular dan aspek klinis resistensi insulin. 1Fakultas
Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto(Mandala of
Health. Volume 4, Nomor 2, Mei 2010)
Graner, D.K. 2003. Hormon pankreas dan traktus gastrointestinal, dalam Biokimia harper.
Murray, R.K.m Granner, D.K., Mayes, P.A., Rodwell, V.W. (diterjemahkan oleh Andry
Hartono). Jakarta : EGC.
Guyton, A.C. & Hall, J.E. 1997. Fisiologi kedokteran (diterjemahkan oleh Irawati setiawan,
LMA Ken Ariata Tengadi dan Alex Santoso). Jakarta : EGC.
www.exelsa.usd.ac.id/goDownload.php?file=uploads/materi/dislipidemia/DislipidemiA.doc
diakses tanggal 28 maret 2015
A. Pengertian GLUT
Pengaturan kadar glukosa darah secara normal berlangsung atas kerjasama yang
harmonis antara mekanisme sekresi insulin dengan mekanisme aksi insulin di jaringan tubuh (tu.
Sel hepar dan otot serta lemak). Tujuannya adalah agar glukosa dalam darah memasuki sel untuk
metabolisme secara fisologis. Proses metabolisme didalam jaringan tersebut membutuhkan suatu
tahap dimana glukosa. yang bersifat polar harus melewati membrane sel yang non polar (tidak
larut dalam air). Untuk tujuan ini diperlukan suatu “alat angkut” terdiri dari sejenis asam amino
yang dinamai glucose transporter (GLUT). Didalam tubuh, sesuai tempat kerjanya, dikenal
berbagai jenis GLUT (GLUT 1 s/d GLUT 5). Aktivasi serta penempatan (translokasi) GLUT
membutuhkan insulin.
GLUT 4 memiliki peran dalam respon peningkatan glukosa darah. Pada jaringan otot
skelet, otot jantung dan sel adiposa, insulin merangsang translokasi GLUT 4 dari vesikel
intraseluler ke permukaan membran plasma dari sel. Peningkatan translokasi ini akan
meningkatkan transporter glukosa pada permukaan sel yang akan meningkatkan kapasitas
ambilan glukosa. Di sisi lain, insulin akan menyebabkan percepatan dari redistribusi GLUT 4 ke
membran plasma dari vesikel intraseluler. Sehingga kondisi puasa dan makan akan
mempengaruhi ekspresi dari gen GLUT 4 (Stipanuk, 2000).
Kekurangan insulin atau resistensi insulin maka akan menyebabkan kegagalan fosforilasi
kompleks IRS, penurunan translokasi GLUT-4 dan penurunan oksidasi glukosa sehingga glukosa
tidak dapat masuk ke dalam sel dan akan terjadi kondisi hiperglikemia. Semakin banyak
ekspresi GLUT-4 maka dapat dikatakan bahwa penggunaan glukosa oleh jaringan semakin baik,
sehingga jumlah glukosa dalam darah menjadi berkurang karena diangkut ke jaringan. Di dalam
jaringan glukosa akan diubah menjadi ATP (energi) yang bermanfaat bagi
tubuh.