Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (2014)

Hormon Insulin dan Glukagon


Via Nur Fadilah, 1512100060
Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: Via12@mhs.bio.its.ac.id
Abstrak Sistem endokrin merupakan sekumpulan kelenjar
dan organ yang memproduksi dan mengatur hormon dalam
aliran darah untuk mengontrol banyak fungsi tubuh. Salah
satu hormon yang berperan dlam mengontrol fungsi tubuh
adalah insulin dan glukagon. Insulin merupakan hormone
utama yang bertanggung jawab untuk regulasi metabolisme
glukosa dan regulasi sinyal penyimpanan dan penggunaan
banyak nutrien dasar. Insulin bekerja sebagai suatu hormone
anabolik, mengaktifkan sistem transtor dan enzim yang
terlibat dalam penggunaan dan penyimpanan glukosa, asam
amino, dan asam lemak intraseluler. Sedangkan hormon
glukagon mempengaruhi banyak proses metabolisme yang
juga dipengaruhi oleh insulin dan berlawanan dengan efek
insulin. Glukagon bekerja terutama di hati, tempat hormon ini
menimbulkan berbagai efek pada metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
fungsi hormon-hormon endokrin, untuk mengetahui respon
fisiologis manusia terhadap hormone endokrin, dan
melakukan uji kadar glokasa darah menggunakan glucometer.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan probandus yang diukur kadar glukosanya
dengan menggunakan glukometer.Hasil yang diperoleh yaitu
hormon insulin dan glukagon berfungsi sebagai pengatur
keseimbangan gula darah dalam tubuh. Terdapat perbedaan
jumlah glukosa antara probandus yang berpuasa dan tidak
berpuasa baik sebelum ataupun sesudah melakukan aktivitas
yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Kata Kunci hormon insulin, hormon glukagon, kadar gula
darah, glukometer.

I. PENDAHULUAN
Glukosa darah berasal dari absorpsi pencernaan makanan
dan pembebasan glukosa dari persediaan glikogen sel.
Tingkat glukosa darah akan turun apabila laju penyerapan
oleh jaringan untuk metabolisme atau disimpan lebih tinggi
daripada laju penambahan. Penyerapan glukosa oleh sel-sel
distimulus oleh insulin, yang disekresikan oleh sel beta dari
pulau-pulau Langerhans. Glukosa berpindah dari plasma ke
sel-sel karena konsentrasi glukosa dalam plasma lebih tinggi
daripada dalam sel. Di dalam sel, glukosa dikonversi
menjadi glukosa 6 fosfat yang ditahan dalam sel sebagai
hasil daripada pengurangan permeabilitas membrane oleh
pengaruh kelompok fosfat. Insulin meningkatkan masuknya
glukosa ke dalam sel dengan meningkatkan laju transport
terbantu dari glukosa melintasi membran sel. Begitu glukosa
telah masuk sel, segera difosforilasi untuk menjaganya tanpa
control [1] .
Insulin merupakan hormon peptide yang disekresikan
oleh sel dari Langerhans pancreas. Fungsi insulin adalah
untuk mengatur kadar normal glukosa darah. Insulin bekerja
melalui memperantarai uptake glukosa seluler, regulasi
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, serta
mendorong pemisahan dan pertumbuhan sel melalui efek
motigenik pada insulin [2]

Insulin mengandung dua rantai asam amino yang


dihubungkan oleh jembatan disulfide. Hormon ini disintesa
di dalam retikulum endoplasma kasar sel B pankreas,
kemudian ditranspor ke apparatus golgi untuk dipaket dalam
bentuk granul-granul, yang bergerak ke membrane sel dan
akhirnya kandungan granul dilepaskan dengan cara
eksositosis. Insulin kemudian melewati laminal basal sel B
dan kapiler dan fenestrata endotel kapiler untuk mencapai
aliran darah. [3]
Aktivitas utama insulin dapat dikelompokkan menjadi
aktivitas cepat, sedang, atau lambat. Dalam waktu beberapa
detik, insulin meningkatkan transport glukosa, asam amino
dan K+ ke dalam sel yang sensitif insulin. Efek jangka
sedang terjadi dalam beberapa menit dimana terjadi
stimulasi sintesa protein, inhibisi degradasi protein,
aktivitasi enzim glikolitik, dan glikogen sintase, serta
inhibisi fosforilase dan enzim glukoneogenik. Efek jangka
lama (dalam beberapa jam) adalah meningkatkan mRNA
untuk enzim lipogenik dan enzim lain. Glukosa memasuki
sel melalui facilitated diffusion atau pada usus dan ginjal
melalui transport aktif Na sekunder. Pada jaringan otot,
lemak dan beberapa lainnya insulin memfasilitasi masuknya
glukosa ke dalam sel dengan meningkatkan jumlah glucose
transporter pada membran sel yang bertanggung jawab
untuk facilitated diffusion glukosa [3].
Antara hormon insulin dan glukagon memiliki fungsi
yang saling bertolak belakang. Secara umum, sekresi
hormon insulin akan menurunkan kadar gula dalam darah
sebaliknya untuk sekresin hormon glukagon akan
meningkatkan kadar gula dalam darah. Perangsangan
glukagon bila kadar gula darah rendah, dan asam amino
darah meningkat. Efek glukagon ini juga sama dengan efek
kortisol, GH dan epinefrin. Dalam meningkatkan kadar gula
darah, glukagon merangsang glikogenolisis (pemecahan
glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi
asam amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis
(pemecahan glukosa dari yang bukan karbohidrat) [4].
Glukagon merupakan hasil dari sel alfa, yang berperan
untuk meningkatkan derajad glukosa darah ketika kadar
glukosa darah turun di bawah normal. Target dari glukagon
adalah hati. Glukagon mempercepat perubahan glikogen
menjadi glukosa (glikogenesis), mendorong pembentukan
glukosa dari asam laktat dan asam amino tertentu
(glukoneogenesis) dan mempertinggi penglepasan glukosa
dalam darah. Sebagai hasilnya derajad glukosa darah naik
[5].

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (2014)


Glukagon bekerja sebagai faktor hiperglikemik artinya
sebagai faktor yang menyebabkan meningkatnya kadar
glukosa darah, karena glukagon berperan merangsang proses
glikogenolisis dan glukoneogenesis. Glukagon bersifat lebih
poten daripada epinefrin (adrenalin). Penurunan kadar
glukosa darah dikenali oleh sel pankreas berperan
menghasilkan hormon glukagon. Hormon glukagon
berperan merangsang pembebasan glukosa dari glikogen
(terutama di sel hati) sehingga kadar gula darah kembali
normal. [6]
II. METODOLOGI
A. Alat, Bahan, Waktu dan Lokasi Studi
Alat-alat yang digunakan yaitu Glukometer Blood
lancet, kapas, dan strip glukotest accu check sebanyak 6
strip. Sedangkan bahan yang diperlukan adalah alcohol
70%, darah probandus puasa sebanyak 1 orang dan darah
probandus setelah makan sebanyak 2 orang. . Penelitian ini
dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan
Biologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Sukolilo
Surabaya ITS pada tanggal 20 Oktober 2014.
B. Cara Kerja
I. Pengukuran kadar glukosa awal
Tiga probandus disiapkan dengan jenis kelamin sama
dan berat badan hampr sama (selisih kurang lebih 3kg).
Probandus pertama melakukan puasa minimal 8 jam
sebelum pengambilan darah, probandus kedua dan ketiga
makan dalam jumlah cukup kurang lebih 2 jam sebelum
pengukuran kadar gula darah. Glukometer disiapkan dan
strip glukotest. Ujung jari dibersihkan dengan kapas
beralkohol dan dibiarkan mengering. Ujung jari kemudian
menggunakan lancet steril dan 1-2 tetes darah pertama
dibuang. Strip glukotest dimasukkan pada glukometer dan
ditunggu hingga terlihat gambar tetesan darah. Darah
diteteskan pada tempat reagen di strip glukotest, ditunggu
hinga nilai kadar glukosa darah tertera pada glukometer.
II.
Pengukuran kadar glukosa setelah beraktivitas
Probandus pertama, kedua, dan ketiga melakukan
olahraga berat (olahraga selama 10 menit). Pengukuran
kadar glukosa darah dilakukan pada ketiga probandus
seperti langkah kerja sebelumnya. Kadar glukosa darah awal
dibandingkan dengan setelah beraktivitas.
III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada pengukuran kadar glukosa awal, digunakan 3


probandus yang dimaksutkan sebagai perbandingan dalam
pengujian hormon insulin dan glikogen. Langkah pertama
yaitu dioleskan alkohol ke ujung jari sebagai proses
sterilisasi ketika pengambilan sampel darah. Darah pada
tetes 1 dan 2 dibuang dengan tujuan untuk mendapatkan
nilai glukosa. Karena pada tetes darah ke 1 dan 2 masih
terdapat plasma darah sehingga glukosa darah sulit diukur.
Selanjutnya darah diteteskan pada strip yang telah di atur di
glukometer. Ditunggu hingga muncul nilai pada glukometer.

Untuk pengujian kadar glukosa setelah beraktivitas,


probandus melakukan olah raga berat selama 10 menit untuk
menstimulus perubahan glukosa darah akibat bekerjanya
hormon insulin dan glukogen.
Prinsip kerja penggunaan alat glukometer yaitu :
Pada strip terdapat enzim yang bekerja secara spesifik
terhadap glukosa. Enzim tersebut akan menyampaikan
elektron ke elektroda untuk pengukuran secara elektrokimia
atau ke indikatoroksigen dengan bantuan enzim glukosa
oksidase mengkatalis proses oksidasi glukosa menjadi asam
glukona
t dan hydrogen peroksida. Dalam reaksi yang kedua, enzim
peroksidase mengkatalisis reaksi oksidasi kromogen
(akseptor oksigen yang tidak berwarna), kemudian oleh
hydrogen peroksidase membentuk suatu produk kromogen
teroksidasi berwarna biru yang diukur dengan glukometer.
Tes strip pada glukometer mengandung bahan kimia glukosa
oksidase 0,8 IU; garam naftalen asam sulfat 42 g; dan 3metil-2-benzothiazolin hidrazon . [15]
Glukosa + O2+ H2O
Asam Glukonat + H2O2
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah:
Nama
Berat
Kadar
Kadar
Probandus
Badan
glukosa
glukosa
Probandus sebelum
sesudah
(kg)
aktivitas
Aktivitas
Nikita
52
103 mg/dl
92 mg/dl
(probandus
puasa)
Dwi
50
112 mg/dl
118 mg/dl
Jayanti
52
109 mg/dl
96 mg/dl
Rosa
48
114 mg/dl
117 mg/dl
(probandus
puasa)
Via
48
104 mg/dl
80 mg/dl
Liha
46
92 mg/dl
102 mg/dl
Tabel 1. Hasil perbandingan kadar gula darah probandus

Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah melakukan


aktivitas yaitu dengan berolahraga selama 10 menit
probandus yang melakukan puasapuasa (Rosa) mengalami
peningkatan kadar gula darah. Hal ini dikarenakan selama
aktivitas fisik , tubuh probandus berusaha mengembangkan
suatu mekanisme kompleks dari mobilisasi hormon yang
mengatur dan menyesuaikan jalur metabolisme ke suatu
kondisi yang spesifik. Ketika melakukan aktivitas, insulin
tidak berperan dalam meningkatkan transpor glukosa ke
dalam otot yang sedang bekerja. Selama aktivitas, glukosa
dan asam lemak bersamaan dibutuhkan sebagai bahan bakar
metabolisme, maka glukagon meningkat sedangkan insulin
menurun. Hal ini menyebabkan kenaikan kadar glukosa
dalam darah.
Sedangkan pada probandus kedua (Via) mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan karena pada probandus 2,
masih memiliki cadangan glukosa di dalam tubuhnya setelah
makan. sehingga tidak dibutuhkan glukagon untuk
mensintesis glikogen menjadi glukosa. Akibatnya jumlah

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (2014)


insulin meningkat dan jumlah glukagon menurun yang
menyebabkan pengurangan kadar glukosa darah.
Sedangkan pada probandus ketiga (Liha) mengalami
kenaikan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti
perbedaan waktu makan. Probandus ketiga mengkonsumsi
makanan pada pukul 9 malam yang menyebabkan insulin
menjadi naik pada 2 jam pertama setelah makan sedangkan
pada saat praktikum kondisi probandus dianggap normal dan
meyebabkan
kenaikan
hormon
glukagon
setelah
beraktivitas. Akibatnya gula darah naik. Hal ini sesuai
dengan literatur yang menyatakan bahwa turunnya kadar
glukosa plasma maka tubuh berusaha untuk mengembalikan
kadar glukosa plasma yakni dengan mensekresi hormon
glukagon. Hormon ini mempunyai peran yang berlawanan
dengan fungsi dari hormon insulin. [7].
Sedangkan menurut [8] hormon glukagon mempengaruhi
sekresi insulin melaluli peningkatan konsentrasi gula darah.
Efek glukagon dan insulin berlawanan. Hal ini untuk
mempertahankan kadar gula darah normal selama puasa atau
makan. Sekresi glucagon dikendalikan oleh kadar gula darah
dimana kadar gula darah yang rendah menstimulasi sel-sel
alfa untuk memproduksi glucagon. Glukagon menyebabkan
pelepasan glukosa dari hati, sehingga glukosa darah
meningkat. Peningkatan kadar glukosa darah menghambat
pelepasan glukagon melalui mekanisme umpan balik
negatif. Disini kemudian mekanisme homeostatik bekerja,
dimana mekanisme homeostatic berperan untuk memasukan
glukosa ke dalam sel dan penggunaanya ke dalam tubuh.
antara lain yaitu pendidikan, pengetahuan, dan kedekatan
terhadap sumber informasi.
Menurut [9] nilai kadar gula darah normal adalah 60-100
mg/dL dan glukosa serum 70-110 mg/dL. Ketika kadar
glukosa darah lebih besar dari 180 mg/dL, dapat terjadi
glukosuria (gula dalam urin). Peningkatan kadar gula darah
bertindak sebagai diuretic osmotik, menyebabkan poliuria.
Bila gula darah tetap meninggi (>200 mg/dL) terjadi
diabetes mellitus.
Berdasarkan teori, maka kadar gula darah yang dimiliki
pada ketiga probandus dinyatakan normal. Karena rata-rata
kadar gula darah probandus berada diantara kisaran 70-110
mg/dL. Hal ini juga didukung oleh pernyataan [10] bahwa
kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan
meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu
2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah
malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL. Kadar
guladarah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam
setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula
maupun karbohidrat lainnya
Seeorang yang menderita penyakit karena virus atau
bakteri tertentu, merangsang produksi hormone tertentu
yang secara tidak langsung berpengaruh pada kadar gula
darah. [11]
Sedangkan obesitas, menyebabkan reseptor insulin pada
target sel di seluruh tubuh kurang sensitif dan jumlahnya
berkurang sehingga insulin dalam darah tidak dapat
dimanfaatkan. [12]

Kadar gula darah sebagian tercantum pada apa yang


dimakan dan oleh karenanyasewaktu makan diperlukan
adanya keseimbanagan diet. Mempertahankan kadar gula
darah agar mendekati nilai normal dapat dilakukan dengan
asupan makanan yang seimbang dengan kebutuhan.
Sedangkan latihan fisik dapat meningkatkan sensivitas
jaringan terhadap insulin. [13]
Faktor lain yang dapat menyebabkan kenaikan kadar glukosa
darah antara lain menurut [14] yaitu hormon, kelainan
genetik dan pola makan yang salah.
IV.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan


bahwa fungsi dari hormon endokrin yaitu, menstimulasi
urutan perkembangan, mengatur hormon dalam aliran darah
serta memelihara lingkungan internal optimal. Sedangkan
hormon insulin adalah sebagai pengatur glukosa normal
dalam darah. Fungsi hormon Glukagon adalah untuk
meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Hormon insulin
dalam darah selalu berubah tergantung dengan beberapa
faktor seperti aktivitas, pola makan maupun genetik.
Daftar Pustaka
[1] Soewolo,dkk.Fisiologi Hewan. Jakarta: Pengembngan
Guru.(2005)
[2] G. Wilcox. Insulin and Insulin Resistance. Clin
Biochem. (2005)
[3] W.F. Ganong. Review of Medical Physiology. 22th ed.
New York: Lange Medical Book/ Mc Graw-Hill. (2005)
[4] E. Fox, R.W Bowers and M.L. Foss. The Pysiological
Basis of Physical Education and Athletics (4th Ed.).
Philadelphia: Saunders College. (1998)
[5] Soewolo, dkk. Fisiologi Manusia. Malang: UM. (2005)
[6] V. Scanlon. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. (2007)
[7] Guyton and Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
(Texbook of Medical Physiology) (9th Ed.). Terjemahan
oleh Setiawati Irawan, Tengadi, LMA Ken Ariata
Santoso dan Alex. Jakarta: EGC. (1997)
[8] S. Ethel. Anatomi dan Fisologi Untuk Pemula. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. (2004)
[9] J.L. Kee dan E.R Hayes. Farmakologi Pendekatan
Proses Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. (1996)
[10] C.A. Villee. Zoologi Umum Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga. (1999)
[11].R.D.G Leslie. Buku Pintar Kesehatan Diabetes.
Jakarta: Arcan (1991)
[12] E.I Ilyas Manfaat Latihan Jasmina Bagi Penyandang
Diabetes, dalam S. Soegondo. Penatalaksanaan
Daibetes MelitusTerpadu. Jakarta: FKUI (2007)
[13] K. Sukardji. Penatalaksanaan Gizi Pada Diabetes
Melitus. Dalam Penatalaksaan Diabetes Melitus
Terpadu. PUSAT Diabetes dan Lipid RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusuma. Jakarta: FKIK (2002)
[14] L.. Sustrani, S. Alam dan L. Hadibroto. Diabetes. PT
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. (2004)
[15]Hones,J.,Muller,P.,Surrige,N.2008.The
technologhy
behind glucose meters: test strip.Diabetes Technol
Ther, 10,S10-S26.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (2014)


LAMPIRAN

Jari dibersihkan dengan alkohol


6 orang Probandus disiapkan

Sampel darah diteteskan pada glokotest yang


sudah dipasang di glukometer

Sampel darah diambil dengan blood lancet

Besar kadar gula dilihat pada layar


glukometer

Hasil pengukuran Probandus dicatat dan


dibandingkan

Anda mungkin juga menyukai