Anda di halaman 1dari 30

Kelompok 1 Kelas C:

Febriana Bella Patra (201911061)


Ferlina Tika Aulia (201911062)
Fitri Zakiyah. (201911063)
Fraja Hendrawan. (201911064)
Hairunsza Putri M. (201911065)
Hanna Alifia. (201911066)
Harmala Binta T. (201911067)
Helenagnes. (201911068
Henrico Mark (201911069)
Ilham Maulana (201911070)

Dental Anatomi
Menjelaskan Definisi Dental Anatomi

– Dental anatomi atau anatomi gigi adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan atau
struktur dan bentuk konfigurasi gigi, hubungan antara gigi yang satu dengan gigi yang
lainnya dan hubungan antara gigi dengan jaringan lainnya. Anatomi gigi didefinisikan
sebagai studi tentang perkembangan, morfologi, fungsi, dan identitas masing-masing gigi
pada manusia, serta terkait dalam bentuk, struktur, warna, dan fungsi antara gigi yang
satu dengan yang lainnya.
– Dengan demikian, studi anatomi gigi, fisiologi, dan oklusi memberikan salah satu
komponen dasar dari keterampilan yang dibutuhkan untuk mempraktikkan semua fase
kedokteran gigi. Praktisi harus memiliki pengetahuan tentang morfologi, oklusi, estetika,
fonetik, dan fungsi gigi-gigi ini untuk melakukan perawatan tersebut. Manusia memiliki
dua fase pertumbuhan gigi selama hidupnya
– Rangkaian gigi pertama yang terlihat di mulut adalah gigi sulung, yang mulai terbentuk pada
prenatal sekitar 14 minggu dalam rahim dan selesai postnatal pada usia sekitar 3 tahun.
Pertumbuhan gigi sulung tetap utuh (kecuali kehilangan karies atau trauma gigi) sampai anak
tersebut berusia sekitar 6 tahun. Pada sekitar waktu itu, gigi succedaneous atau permanen
pertama mulai muncul ke dalam mulut. Munculnya gigi-gigi ini memulai masa transisi atau
periode gigi campuran di mana terdapat campuran gigi sulung dan gigi permanen. Masa transisi
berlangsung dari sekitar 6 hingga 12 tahun dan berakhir ketika semua gigi sulung telah dicabut.
Gigi Susu
Gigi Permanent
Menjelaskan Istilah Dalam
Dental Anatomi
1. Rahang
– Maksila adalah rahang atas
– Mandibulaadalah rahang bawah
 Garis median adalah garis vertikal yang melalui
– Tengah-tengah dari muka dan yang seolah-olah membagi muka menjadi dua bagian yang sama besarnya kiri dan kanan.
– Titik kontak gigi sentral insisivus kiri, kanan, atas dan bawah.
– Titik pertemuan raphe palantina kedua dan ketiga.
– Tengah-tengah antara kedua fovea palatine major palatine foramina.
– fosa insisivus
– Median palatine suture
– Spina mentalis
Rahang

 SUPERIOR adalah atas


 INFERIOR adalah bawah
 DEKTRA atau dexter adalah kanan
 SINISTRA atau sinister adalah kiri
 Gigi antagonist ialah gigi atas/bawah yang mengadakan kontak dengan gigi lawannya,
gigi bawah/atas.
 Succedaneous teeth ialah gigi yang tetap yang menggantikan tempat kedudukan dari gigi.
 Oklusi adalah hubungan antara gigi gigi di rahang atas dan bawah waktu mulut dalam
keadaan tertutup.
Macam Gigi

1. Homodontal/homodontot adalah gigi geligi yang berbentuk sama. Contoh pada ikan dan burung.
 Heterodontal/ heterodontot adalah gigi geligi yang mempunyai bermacam bentuk dan fungsi, missal pada anjing, kucing, kera,
dan manusia.
 Insisivus adalah gigi seri, berfungsi untuk memotong makanan.
 Caninus adalah gigi taring, berfungsi untuk merobek makanan.
 Premolar adalah gigi geraham kecil, berfungsu untuk menyobek dan membantu menggiling makanan.
 Molar adalah gigi geraham besar untuk mengunyah menumbuk dan menggiling makanan.
  
a) Erupsi adalah tindakan mendorong atau keluar dari gingiva.
– Diphyodont: gigi yang mengalami 2 kali erupsi (gigi susu dan permanen).
– Monophyodont: gigi yang mengalami satu kali erupsi, biasanya pada binatang.
– Polyphyodont: gigi geligi yang mengalami beberapa kali erupsi, biasanya pada binatang.
b. Anomali: gigi yang menyimpang dari bentuk aslinya.
– Haplodont: gigi geligi yang bermahkota datar dan tidak punya tepi/ridge.
– Taurodont: gigi geligi yang punya rongga pulpa yang meluas ke daerah akar.
– Selenodont: gigi geligi yang punya tonjolan tajam-tajam seperti pada kambing.
– Lophodont: gigi geligi yang permukaanya menunjukan bentuk tepi yang nyata sekali.
– Hypsodont: gigi geligi yang punya mahkota-mahkota gigi yang tinggi. Akibat penyakit
sifilis kongential
1. Gigi hutchhison: gigi seri yang edge incisalnya membelah.
2. Gigi Murbei: gigi geraham yang permukaan oklusalnya berjonjot-jonjot seperti buah murbei.
Bagian Gigi

1. Mahkota/korona: bagian gigi yang dilapisi jaringan enamel/email dan normal terletak
diluar jaringan gusi/gingiva.
2. Akar/radix: bagian gigi yang dilapisi jaringan sementum dan ditopang oleh tulang
alveolar dari maksila dan mandibula.
3. Garis servikal/semento enamel juntion: batas antara jaringan sementum dan email, yaitu
merupakan pertemuaan antara mahkota dan akar gigi.
4. Ujung akar/apeks: titik yang terujung dari suatu benda yang runcing atau yang berbentuk kerucut
seperti akar gigi.
5. Tepi insisal (insisal edge): suatu tonjolan kecil dan panjang pada bagian korona dari gigi insisivus,
yang merupakan sebagian dari permukaan insisivus dan yang digunakan untuk memotong/mengiris
makanan.
6. Tonjolan/cusp: tonjolan pada bagian korona gigi koninus dan gigi posterior, yang merupakan
sebagian dari permukaan oklusal.
7. Dentin: jaringan keras sensitif, pembentuk sebagian besar jaringan gigi yang mengelilingi pulpa.
Landmark

1. Titik kontak/contact point/area: tempat dimana permukaan proksimal dari suatu gigi
mengenai permukaan proksimal gigi sebelumnya dalam satu lengkung rahang.
2. Titik puncak/crest point: titik terluar dari garis luar (outline) labial / bukal atau
palatal/lingual dari suatu gigi.
3. Singulum: suatu tonjolan kecil pada bagian sepertiga servikal dari permukaan
palatal/lingual dari suatu gigi yang merupakan palatal/lingual lobe dari gigi-gigi depan
atau sebagai tonjolan rudimenter/yang tak berkembang.
4. Tulang alveolar: prosessus alveolaris , bagian dari rahang dimana akar dari gigi terletak,
yang mengikat suatu gigi dalam suatu posisi relasi terhadap lainnya di dalam lingkaran
gigi.
Gambar Landmark
5. Alveolus/alveoli: lubang dimana akarakar gigi terikat pada bagian rahang.
6. Ginggiva/gusi: jaringan lunak dalam mulut meliputi tulang alveolar dan yangmengelilingi gigi geligi.
7. Alignment: istilah yang digunakan untuk menunjukan cara bagaimana gigi geligi tersebut tersusun
pada suatu rahang maksila atau mandibula.
8. Ridge/edge: suatu tonjolan kecil dan panjang pada permukaan suatu sisi gigi dan dinamakan menurut
letak dan bentuknya.
9. Marginal redge: tepi bulat dari enamail yang membentuk tepi-tepi mesial dan distal dari permukaan
palatal/lingual dari gigi insisivus dan kaninus.
10. Trianguler ridge: ridge yang berjalan turun dari puncak cusp gigi molar dan premolar menuju ke
bagian sentral dari pemukaan oklusal, disebut demikian karena lereng-lereng sisi kiri dan kanan dari
ridge tersebut merupakan 2 sisi dari suatu segitiga dan dinamakan menurut letaknya cusp, misalnya
boco triangular ridge M1.
– Transversal ridge: ridge yang terbentuk oleh persatuan antara suatu triangular ridge bukal
dengan suatu triangular ridge palatal/lingual yang berjalan transversal pada permukaan
oklusal dari gigi belakang.
– Oblique ridge: ridge yang terbentuk oleh persatuan antara suatu triangular ridge
distobukal dengan suatu triangular ridge mesio palatal yang berjalan miring pada
permukaan oklusal dari gigi molar atas.
– Cups ridge: ridge yang membentuk tepi-tepi labial/bukal dan tepi-tepi palatal/lingual dari
cusp pada permukaan oklusal dari gigi geligi belakang dan kaninus.
– Insisal ridge: insisal edge.
Fosa

 Fosa ialah suatu lekukan/konkafitet/depressi yang bundar, lebar, dangkal, dan rata yang
terdapat pada permukaan gigi.
 Fosa Palatal/lingual: fosa yang terdapat pada permukaan palatal/lingual dari gigi insisivus dan kaninus.
 Fosa sentral: fosa yang terdapat pada permukaan oklusal dari gigi molar dimana terdapat pertemuan
antara beberapa developmental groove yang merupakan suatu depresi sentral.
 Triangular fosa: suatu segitiga yang terdapat pada permukaan oklusal dari gigi molar dan premolar
yang letaknya mesial/distal dari marginal ridge dan fosa yang merupakan suatu segitiga yang terdapat
pada permukaan palatal/lingual dari gigi insisivus dan letaknya pada ujung dari fosa palatal dimana
marginal ridge dan singulum bertemu, yang merupakan suatu segitiga.
 Sulkus: suatu parit/depressi yang panjang pada permukaan oklusal antara ridge-ridge dan cusp-cusp
serta mempunyai developmental groove.
Groove
 Groove: ialah suatu lekukan/depressi yang dangkal, sempit, dan panjang yang terdapat pada suatu
permukaan gigi.
 Developmental groove: groove yang dangkal dimana bagian-bagian utama dari korona dan akar
bertemu.
 Supplamental groove: cabang dari developmental groove dan biasanya tidak menunjukkan suatu
pertemuan utama.
 Groove bukal/lingualv: developmental groove yang terdapat pada permukaan bukal/lingualdari
gigi belakang.
 Pit: ialah depressi yang kecil, besarnya seujung jarum yang terdapat pada permukaan oklusal dari gigi molar, dimana
developmental groove bertemu atau saling melintang.
 Pit sentral: pit yang letaknya di sentral permukaan oklusal dari gigi molar, terdapat dalam fosa sentral yang merupakan tanda penting
dimana developmental groove bertemu atau saling melintang.
 Fissure: ialah suatu celah yang dalam dan memanjang pada permukaan gigi, biasanya terdapat pada permukaan oklusal atau
fasial/proksimal dan merupakan dasar dari developmental groove.
 Tuberkel: ialah elevasi/tonjolan kecil pada beberapa bagian dari korona gigi yang dihasilkan dari pembentukan enamail yang
berlebihan.
 Lobe: ialah bagian yang menonjol yang merupakan bagian permulaan dari pembentukan gigi pada pertumbuhan korona gigi,
yang termasuk lobe ialah:
 Memelom: tonjolan yang terdapat pada edge insisal dari gigi insisivus yang baru tumbuh/erupsi atau pada edge insisal dari
gigi yang belum pernah digunakan untuk mengunyah.
 Cusp/ hawk bill insisial edge: gigi insisivus atas dengan insisal edge yang terletak di sebelah palatal dari poros gigi dilihat dari
pandangan proksimal. ­
Mamelon
Cusp

Anda mungkin juga menyukai