Anda di halaman 1dari 23

PENGUKURAN

KEBISINGAN
U P T K 3 S U R A B AYA
KELOMPOK B

Sub 1
Waella septamari Budi (P27833318008)
Asysyifaul Aulia (P27833318009)
Rara Aldavina Pramita A. (P27833318010)

Prodi DIV/4 Kesehatan Lingkungan


Poltekkes Kemenkes Surabaya
2020
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengetahui potensi bahaya kebisingan di l


ingkungan kerja

2. Mengetahui tata cara pengukuran kebisingan di


lingkungan kerja

3. Mengetahui dan mengaplikasikan bentuk


pengendalian bahaya kebisingan
PENGERTIAN

- Bising secara Subyektif adalah :


Suara yg tidak diinginkan oleh pendengaran manusia
atau tidak enak didengar (any disturbing sound) yang
terjadi secara tdk alamiah akibat tumbukan yg tidak
wajar atau berulang.

- Obyektif :
Terdiri dari getaran komplek berbagai frekwensi &
Amplitudo baik periodik/non periodik.

- Bunyi / Gelombang Suara :


Getaran yg merambat melalui medium elastis (misal
udara) diterima telinga dan diinterpretasikan oleh otak.
Kebisingan didefinisikan
sebagai :
- Suara yg tidak  Kualitas kebisingan
dikehendaki, ditentukan oleh 2
- Suara yg tidak (dua) hal yaitu
mengandung kualitas intensitas &
musik frekuensinya.
- Suara yg  Satuan intensitas
mengganggu kebisingan
- Suara yg timbul dinyatakan dalam
secara berkala dari desibel A ( dB.A) dan
getaran-getaran yang satuan frekuensi
tidak teratur. dinyatakan dalam
- Suara yg Hertz (Hz).
meyebabkan
gangguan kesehatan
INTENSITAS : DESIBEL (dB)

Besarnya energi yang digetarkan partikel


udara yang ditangkap oleh telinga.
(disebut juga keras lemahnya bunyi)

 SATUAN : - N/m2 (Pascal)


- Skala logaritma (dB)
 AMBANG DENGAR TERENDAH
0,00002 N/m2 (0 dB)
 DAN TERTINGGI 200 N/m2 (140 dB)/
Ambang sakit.
JENIS KEBISINGAN
BERDASARKAN SIFAT DAN SPEKTRUM

1. BISING KONTINYU : 2. BISING TERPUTUS-PUTUS/


FLUKTUASI
Yaitu bising yang secara terus
Yaitu bising yg terjadi secara
menerus dengan level
terputus- putus dalam
spektrum yang konstan dan selang waktu tertentu.
lama waktu pemaparan selama Contoh suara lalu lintas,
8 jam kerja per - hari atau 40 lapangan terbang.
jam per- minggu .

1.Bising berspektrum frekuensi


luas,
ex: mesin, kipas angin dan
dapur pijar.
2. Bising berspektrum frekuensi
sempit,
Ex: gergaji seluler, katup gas.
3. BISING 4. BISING
IMPULSIF / IMPACT
IMPULSIF
Yaitu bising yg memiliki
perubahan suara melebihi BERULANG
40 dB dalam waktu yang
• Bising yang terjadi
sangat cepat dan biasanya
mengejutkan pendengaran. secara berulang-
Contoh : tembakan, suara ulang. Contoh : mesin
ledakan mercon dan meriam. tempa
GANGGUAN PENDENGARAN
OLEH BISING
1. Accustic Trauma :
- Level bising  140 dB
- Dapat merusak tympanic membrane
- Segera terasa sakit, hilang pendengaran
- Kemampuan bicara menurun

2. Temporary Threshold Shift :


- Level bising rendah
- terasa gatal didalam telinga
- berdenging
- dapat pulih, bila pemaparan dihentikan

3. Permanent Threshold Shift :


- Bila pemaparan berlanjut, TTS - - -> PTS
- Disebut Noise Induced Sensorineural Hearing
Loss
Pengukuran Kebisingan dilakukan terhadap:
1. Sumber
2. Sebaran
3. Penerima

CARA PENGUKURAN:
1. Ditempat terbuka
2. Menurut waktu: - sesaat
- Interval waktu
- Kontinyu
METODA PENGUKURAN KEBISINGAN

Mengacu pada SNI 7231:2009, Pengukuran Kebisingan:


1. Area
Metoda pengukuran intensitas
- Random Sampling / Sesaat
kebisingan di tempat kerja
- TWA /8 jam kerja
- Contour

2. Personal
- Dosimetry
DISPLAY SOUND LEVEL METER
Merk Svantek Type 971
PENGUKURAN KEBISINGAN BAGI TENAGA KERJA YANG
BERPINDAH-PINDAH DENGAN TINGKAT KEBISINGAN YANG
BERBEDA

• C1 + C1 + C1 + ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ……. C1 = 1
T1 T2 T3 Tn

Dimana :
C1 = lama pemaparan di tempat 1
T1 = lama pemaparan untuk sehari yang
diperlkenankan
C2 = lama pemaparan di tempat 2
T2 = lama pemaparan untuk sehari yang
diperlkenankan
ALAT UKUR KEBISINGAN

1.SOUND LEVEL METER (SLM)


2.SLM DAN OCTAVE BAND ANALYZER
3.LOGGING NOISE DOSI METER
4.IMPACT SOUND LEVEL METER
5.NOISE DOSI METER.
ALAT LABORATORIUM

Sound Level Meter + Octav Band Analyzer


+ Callibrator
Calibrator : alat untuk mengkalibrasi
SLM

Octave band filter set : dihubungkan


dengan SLM untuk mengetahui tingkat
tekanan suara pada berbagai
frekuensi.
KALIBRASI

1. Pasang battere & mikrofon pada alat


2. Tekan tombol “ON” pada alat maka akan muncul menu
utama
3. Tekan tombol “Cal” dan pasang kalibrator pada mikrofon
4. Nyalakan kalibrator dan tekan “Enter” pada alat sampai
angka menunjukkan nilai 114 dBA. Jika nilai kurang atau
lebih dari 114 dBA maka tekan ▲▼ tanda/ sehingga
mendapatkan nilai 114 dBA
5. Tekan tanda “Enter” untuk memprogram kalibrasi yang
telah dilakukan.
6. Tekan “Esc” untuk kembali ke Menu Utama
7. Matikan kalibrator dan lepaskan dari mikropfon, pasang
kembali wind screen.
Alat Pengukuran Bising siap digunakan untuk pengukuran
Dosi Meter
TEKNIK PENGUKURAN
1. Tekan tombol “ON/OFF “sampai 4. Tempatkan alat yang dipasang pada
Iayar muncul menu tripod di titik pengukuran yang telah
2. Lakukan navigasi sesuai dengan ditetapkan, dengan mempertimbangkan
kebutuhan menu yang diinginkan. keamanan dan keselamatan alat.
Perubahan menu dilakukan dengan 5. Pindahkan cursor pada menu “View
cara menombol tanda panah ke
Session” kemudian tekan “Enter” ,
arah kanan-kiri, atas — bawah
pastikan setting alat pada filter “A” dan
sesuai menu yang diinginkan,
kemudian tekan tombol Enter “ “ response “Slow” atau “Fast” sesuai
dengan sumber bising.
3. Untuk perubahan set-up dasar yang
terdiri dan: 5. Tekan tombol “Run”, untuk memulai
a. Waktu dan tanggal pengumpulan data ( data logging)
b. Karakter Display 6. Tekan tombol “Pause” untuk
c. Lampu pencahayaan layar menghentikan sementara pengumpulan
d. Kontras, bahasa data.
e. Kondisi kekuatan baterai 7. Untuk mengakhiri pengumpulan data,
tekan tombol “STOP “
8. Mematikan alat, tekan tombol ON/OFF
sampai layar mati.
PENGENDALIAN KEBISINGAN

• Menghilangkan sumber kebisingan

• Mengganti alat, bahan, dan proses kerja yg


menimbulkan sumber kebisingan
• Melakukan pengendalian sesuai
perkembangan teknologi
• Memasang pembatas, peredam suara,
penutupan sebagian atau seluruh alat
• Membatasi pajanan (pengaturan waktu kerja)

• Memakai APD yang sesuai (earmuff, earplug)


APD

EAR PLUG/ EAR MUFF/


SUMBAT TELINGA PENUTUP TELINGA

• Dpt mereduksi pada • Mereduksi suara 2,8 - 4


frekuensi tertentu KHz sebesar 35-45 dBA.
tanpa mengganggu pd
frekuensi bicara
• Lembut, fleksibel,
nyaman
• Minimal dapat
mereduksi (X - 85) dBA
EFEK KEBISINGAN
 Pada Indera  Bukan pada Indera
Pendengaran Pendengaran
• Trauma akustik  • Gangguan komunikasi
paparan tunggal • Gangguan tidur
dng int. tinggi • Gangguan pelaksanaan
atau tiba-tiba tugas
• Ketulian • Perasaan tidak
sementara senang / mudah marah
( temporary
• Gangguan faal tubuh
threshold shift )
• Ketulian menetap
( permanen threshold
shift )
TERIMAKASIH
  

Anda mungkin juga menyukai