Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN GANGGUAN DIARE


Konsep Diare
● Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih
banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja
berbentuk cair /setengah padat, dapat disertai frekuensi yang
meningkat. Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer
lebih dari 3 x sehari.
● Diare didefinisikan sebagai buang air besar lembek atau cair bahkan
dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (3
kali atau lebih dalam sehari) (Depkes RI Ditjen PPM dan PLP, 2002).
Diare terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut dan
kronis (Mansjoer,A.1999,501).
● Berdasarkan dari pendapat para ahli maka dapat disimpulkan Diare
adalah buang air besar (BAB) yang tidak normal, berbentuk tinja cair
disertai lendir atau darah atau lendir saja, frekuensi lebih tiga kali
sehari.
Menurut pedoman MTBS (2000), diare dapat dikelompokkan
menjadi :

● Diare akut : terbagi atas diare dengan dehidrasi berat, diare


dengan dehidrasi sedang, diare dengan dehidrasi ringan
● Diare persiten : jika diare berlangsung 14 hari/lebih. Terbagi
atas diare persiten dengan dehidrasi dan persiten tanpa
dehidrasi
● Disentri : jika diare berlangsung disertai dengan darah.
Etiologi
1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus
(Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).
2. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada
anak-anak).
3. Faktor malabsorbsi : Karbohidrat, lemak, protein.
4. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak,
sayuran dimasak kurang matang
5. Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas.
6. Obat-obatan : antibiotic.
7. Penyakit usus : colitis ulcerative, crohn disease, enterocolitis, obstruksi
usus
Manifestasi Klinis
1. Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah
2. Suhu tubuh meninggi/demam
3. Feces encer, berlendir atau berdarah
4. Warna feces kehijauan akibat bercampur dengan cairan
empedu
5. Anus lecet
6. Muntah sebelum dan sesudah diare
7. Anoreksia
8. Gangguan gizi akibat intake makanan kurang
9. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, yaitu penurunan
berat badan, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-
ubun besar cekung, membran mukosa kering.
10. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau
encer
11. Keram abdominal
12. Mual dan muntah
13. Lemah
14. Pucat
15. Perubahan TTV : Nadi dan pernafasan cepat.
Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:
● Gangguan osmotic
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan
osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke
dalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
● Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya timbul diare
kerena peningkatan isi lumen usus.
● Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun
akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula.
● Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam
usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut
berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi
Komplikasi
Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi berbagai macam
komplikasi, seperti:
1. Dehidrasi
a. Dehidrasi Ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara
serak, klien belum jatuh pada keadaan syok.
b. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak,
presyok nadi cepat dan dalam.
c. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi
sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.
2. Renjatan hipovolemik
3. Hipokalemia
4. Hipoglikemia
5. Intoleransi laktosa sekunder
6. Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik
7. Malnutrisi energi protein
Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Riwayat alergi pada


tinja : pH, obat-obatan atau
leukosit, glukosa, makanan
dan adanya
darah.

Kultur tinja Pemeriksaan


elektrolit, BUN,
creatinine, dan
glukosa.
Penatalaksanaan
A. Medis
1. Pemberian cairan.
a) Cairan per oral.
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral berupa cairan yang
berisikan NaCl dan Na, HCO, K dan Glukosa, untuk Diare akut diatas umur 6 bulan dengan
dehidrasi ringan, atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/l dapat dibuat sendiri (mengandung
larutan garam dan gula ) atau air tajin yang diberi gula dengan garam.
b) Cairan parenteral.
Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat badan atau
ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat
badannya.
2. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada klien dengan tujuan penyembuhan dan
menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan :
●Memberikan asi.
Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral dan makanan
yang bersih.
●Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim) bila anak tidak mau minum
susu.
●Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu rendah
laktosa atau asam lemak yang berantai sedang atau tidak jenuh.
Lanjutan…
3. Obat-obatan
● Obat anti sekresi.
● Obat anti spasmolitik.
● Obat pengeras tinja.
● Obat antibiotik.
KONSEP
ASUHAN
KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
● Identitas
● Keluhan Utama
BAB lebih dari 3 kali sehari
● Riwayat Penyakit Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercampur lendir dan darah atau lendir saja. Konsistensi
encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari (diare akut), lebih dari 7
hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).
● Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid jangka
panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi makanan,
ISPA, ISK, OMA campak.
● Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi yang
diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu.
● Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
● Riwayat Kesehatan Lingkungan
Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan, lingkungan
● Pemeriksaan Fisik

○ pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan mengecil, lingkar kepala, lingkar
abdomen membesar,

○ keadaan umum : klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun.

○ Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 1 tahun lebih

○ Mata : cekung, kering, sangat cekung

○ Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic meningkat > 35 x/mnt, nafsu
makan menurun, mual muntah, minum normal atau tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus,
minum sedikit atau kelihatan bisa minum

○ Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena asidosis metabolic (kontraksi otot
pernafasan)

○ Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi menurun pada diare sedang.

○ Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu meningkat > 37 5 0 c, akral hangat,
akral dingin (waspada syok), capillary refill time memajang > 2 detik, kemerahan pada daerah perianal.

○ Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/ 24 jam ), frekuensi berkurang
● Pemeriksaan Penunjang

■ Laboratorium :

● feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida

● Serum elektrolit : Hiponatremi, Hipernatremi, hipokalemi

● AGD : asidosis metabolic ( Ph menurun, PO2 meningkat, PCO2 meningkat,


HCO3 menurun )

● Faal ginjal : UC meningkat (GGA)

■ Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemoni


DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan keseimbangan cairan


dan elektrolit berhubungan
01.
dengan kehilangan cairan
sekunder terhadap diare.
Perubahan nutrisi kurang dari
02. kebutuhan tubuh berhubungan
dengan diare atau output
berlebihan dan intake yang
Resiko peningkatan
kurang suhu tubuh
03. berhubungan dengan proses
infeksi sekunder terhadap
diare

04. Resiko gangguan


integritas kulit
berhubungan dengan
peningkatan frekwensi
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder
terhadap diare
● Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam keseimbangan dan elektrolit
dipertahankan secara maksimal
● Kriteria hasil :
1. Tanda vital dalam batas normal (N: 120-60 x/mnt, S; 36-37,5 0 c, RR : < 40 x/mnt )
2. Turgor elastik , membran mukosa bibir basah, mata tidak cowong, UUB tidak cekung.
3. Konsistensi BAB lembek, frekwensi 1 kali perhari
● Intervensi:

○ Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit


● R/ Penurunan sisrkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan mukosa dan pemekatan urin. Deteksi dini
memungkinkan terapi pergantian cairan segera untuk memperbaiki defisit

○ Beri LRO (larutan rehidrasi oral)


● R/ Untuk rehidrasi dan penggantian kehilangan cairan melalui feses

○ Berikan LRO sedikit tapi sering/anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada kien, 2-3 lt/hr
● R/ Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang secara oral

○ Setelah rehidrasi berikan diet regular pada anak sesuai toleransi


● R/ Karena penelitian menunjukkan pemberian ulang diet normal secara dini bersifat menguntungkan untuk
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya intake
dan out put
● Tujuan : setelah dilakukan tindakan perawatan selama dirumah di RS kebutuhan nutrisi terpenuhi
● Kriteria hasil : a. Nafsu makan meningkat
b. BB meningkat atau normal sesuai umur
● Intervensi :

○ Diskusikan dan jelaskan tentang pembatasan diet (makanan berserat tinggi, berlemak dan air terlalu
panas atau dingin)
● R/ Serat tinggi, lemak,air terlalu panas / dingin dapat merangsang mengiritasi lambung dan saluran usus.

○ Ciptakan lingkungan yang bersih, jauh dari bau yang tak sedap atau sampah, sajikan makanan dalam
keadaan hangat
● R/ situasi yang nyaman, rileks akan merangsang nafsu makan.

○ Berikan jam istirahat (tidur) serta kurangi kegiatan yang berlebihan


● R/ Mengurangi pemakaian energi yang berlebihan

○ Observasi dan catat respos terhadap pemberian makan


● R/ Untuk mengkaji toleransi pemberian makan

○ Kolaborasi dengan tim kesehatan lain :

■ terapi gizi : Diet TKTP rendah serat, susu


3. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dampak
sekunder dari diare
● Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24 jam tidak terjadi peningkatan
suhu tubuh
● Kriteria hasil : 1. suhu tubuh dalam batas normal ( 36-37,5 C)
2. Tidak terdapat tanda infeksi (rubor, dolor, kalor, tumor, fungtio leasa)
● Intervensi :
● Monitor suhu tubuh setiap 2 jam
R/ Deteksi dini terjadinya perubahan abnormal fungsi tubuh ( adanya infeksi)
● Berikan kompres hangat
R/ merangsang pusat pengatur panas untuk menurunkan produksi panas tubuh
● Kolaborasi pemberian antipirektik
R/ Merangsang pusat pengatur panas di otak
4. Resiko gangguan integritas kulit perianal berhubungan dengan peningkatan
frekwensi BAB (diare)
● Tujuan : setelah dilakukan tindaka keperawtan selama di rumah sakit integritas kulit tidak
terganggu
● Kriteria hasil : a. Tidak terjadi iritasi : kemerahan, lecet, kebersihan terjaga
b. Keluarga mampu mendemontrasikan perawatan perianal dengan baik
dan benar
● Intervensi :
● Diskusikan dan jelaskan pentingnya menjaga tempat tidur
R/ Kebersihan mencegah perkembang biakan kuman
● Demontrasikan serta libatkan keluarga dalam merawat perianal (bila basah dan mengganti
pakaian bawah serta alasnya)
R/ Mencegah terjadinya iritassi kulit yang tak diharapkan oleh karena kelebaban dan
keasaman feces
● Atur posisi tidur atau duduk dengan selang waktu 2-3 jam
R/ Melancarkan vaskulerisasi, mengurangi penekanan yang lama sehingga tak terjadi
iskemi dan iritasi .

Anda mungkin juga menyukai