Anda di halaman 1dari 17

PENGELOLAAN KEPERAWATAN KURANG

PENGETAHUAN TENTANG TEKNIK


MENYUSUI PADA IBU POST PARTUM DI
RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN
Oleh : Nur Afi ah Widya Ningrum
P1337420317022
3 Reguler A
LATAR BELAKANG
Survey Demografi dan
Dilakukan Cakupan Studi
Kesehatan Indonesia
pendahuluan
(SKDI) tahun 2017 Kunjungan Neonatal
(september
menunjukan Angka Pertama atau KN1 2019) :
Kematian Neonatal (AKN) untuk mengurangi pengetahuan
sebesar 15 per 1.000 resiko kematian kurang dengan
kelahiran hidup
nilai < 60%
sebanyak 6
orang (60%)

Pengurangan resiko kematian


dan terhambatnya
perkembangan pada bayi
karena kurangnya nutrsisi yang
di dapat
KURANG PENGETAHUAN TENTANG TEKNIK
MENYUSUI YANG BENAR DAN POST PARTUM
KURANG PENGETAHUAN TENTANG POST PARTUM (MASA NIFAS)
TEKNIK MENYUSUI

masa nifas adalah proses setelah


Kurang pengetahuan teknik melahirkan yang dimulai sejak
menyusui yaitu ketiadaan atau plasenta lahir dan berakhir ketika
defesiensi informasi kognitif yang
alat kandungan kembali seperti
berkaitan dengan topik tertentu
untuk melakukan perilaku berkaitan
keadaan sebelum hamil dan
dengan kesehatan misalnya tentang berlangsung selama kira kira 6
teknik menyusui yang benar. minggu
METODE PENELITIAN

I II III
Rancangan Subjek Tempat dan
Penelitian Penelitian Waktu

VI
IV V
Analisis
Definisi Pengumpulan
Penyajian
Operasional Data
Data
HASIL ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian Klien I Pengkajian Klien II
Klien I dilakukan pengkajian pada Klien II dilakukan pengkajian pada
tanggal 2 Desember 2019 pada Pukul 13:00 tanggal 3 Desember 2019 pada pukul 14:00
WIB di Ruang Nifas RSUD Bendan Kota WIB Di Ruang Nifas RSUD Bendan Kota
Pekalongan, klien berinisial Ny K umur 24 Pekalongan, klien berinisial Ny M, diagnosa
tahun, diagnosa masuk G2 P1 A0 dengan pada saat masuk yaitu G1 P0 A0 dengan
PEB, keluhan yang dirasakan pasien Oligohidramnion, keluhan utama yang
dirasakan pasien mengatakan tidak
mengatakan tidak tahu tentang teknik
mengetahui tentang teknik menyusui yang
menyusui yang benar hasil pre test yang
benar, hasil pre test pada Ny M yaitu 40
didapat yaitu 50 termasuk kategori kurang,
termasuk kategori kurang, saat sedang
saat sedang dilakukan pengkajian pasien dilakukan pengkajian terlihat Ny M sedang
terlihat sedang menyusui bayinya tetapi menyusui tetapi posisi perut bayi tidak
areola ibu tidak masuk pada mulut bayi menghhadap perut ibu, areola tidak masuk
hanya putingnya saja setelah menyusui ibu pada mulut bayi dan setelah menyusui bayi
tidak menyendawakan bayi. tidak disendawakan
Data Fokus
Data Subyektif :
• Ny K dan Ny M mengatakan tidak mengetahui tentang teknik menyusui yang benar
Data objektif :
• Hasil pre test keduanya termasuk dalam kategori kurang, Ny K mendapatkan hasil 50
dan Ny M mendapatkan 40
• Saat sedang menyusui Ny K tidak measukan areola pada mulut bayi hanya putingnya
saja dan setelah menyusui bayi tidak disendawakan
• Pada Ny M saat sedang menyusui posisi perut bayi tidak menghhadap perut ibu, areola
tidak masuk pada mulut bayi dan setelah menyusui bayi tidak disendawakan
• Keadaan umum baik, kesadaran composmetis, TTV Ny K yaitu TD:100/70 mmHg, N:
92x/menit, RR: 20x/menit, S: 360C. TTV Ny M yaitu TD: 110/70 mmHg, N: 82 x/menit,
RR: 20x`/menit, S: 36,20C.
Berdasarkan uraian data fokus diatas, penulis
merumuskan masalah keperawatan yaitu kurang
pengetahuan tentang teknik menyusui
berhubungan dengan kurang informasi
Perencanaan
Perencanaan keperawatan pada Ny K dan Ny M bertujuan setelah
dilakukan tindakan keperawatan penyuluhan dan bimbingan tentang teknik
menyusui yang benar selama 3 hari pasien dapat mengerti dan dapat
mendemonstrasikan teknik menyusui yang benar dengan kriteria hasil
pasien dapat menjelaskan kembali teknik menyusui yang benar dan dapat
mendemonstrasikan tentang teknik menyusui yang benar.
Untuk rencana tindakan yang dilakukan pada keduanya sama yaitu
observasi TTV, melakukan penyuluhan tentang teknik menyusui yang benar
menggunakan adudio visual dan leafleat serta mendemonstrasikan
bagaimana teknik menyusui yang benar, membimbing ibu untuk melakukan
teknik menyusui yang benar serta melakukan penyuluhan macam-macam
posisi menyusui yang bisa ibu gunakan, serta melakukan perawatan
payudara dan melakukan observasi tentang teknik menyusui yang benar
Implementasi Evaluasi

Implementasi pada Ny K dilakukan Evaluasi keperawatan pada hari


selama 3 hari yaitu pada tanggal 2-4 terakhir yaitu (S) Ny K dan Ny M
Desember 2019, dan pada Ny M mengatakan sudah bisa memahami
dilakukan implementasi pada dan melakukan teknik menyusui yang
tanggal 3-5 Desember 2019, pada benar secara mandiri (O) pasien
hasil implementasi pada hari ketiga terlihat sudah bisa melakukan teknik
didapatkan hasil post test yang menyusui secara mandiri dari
berbeda pada keduanya dimana Ny mempatkan posisi bayi saat menyusui
K mendapatkan hasil 80 sedangkan sampai dengan cara menyendawakan
Ny M mendapatkan hasil pre test bayi, hasil post test Ny K yaitu 80 dan
yaitu 90 walaupun hasil keduanya Ny M 90 dimana keduanya termasuk
termasuk dalam kategori baik. kategori baik serta hasil penilaian
observasi keduanya yaitu 100 dengan
kategori sangat baik
PEMBAHASAN
PENGKAJIAN

Dari hasil pengkajian pasien pertama dan pasien kedua di dapatkan hasil yang sama
yaitu kurangnya pengetahuan tentang teknik menyusui yang benar, Saat dilakukan
pengkajian Ny K menyusui bayinya hanya puting saja yang masuk pada mulut bayi dan
areola tidak masuk pada mulut bayi, saat diberikan pre test tentang teknik menyusui
yang benar Ny K hanya mendapatkan nilai 50 yang termasuk dalam kategori kurang,
Sedangkan Ny M saat dilakukan pengkajian terlihat bingung dengan pertanyaan
teknik menyusui yang benar Ny M mendapatkan hasil pre test yaitu 40 yang termasuk
kategori kurang Sesuai dengan teori Notoadmojo (2012) tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan dan pengalaman, dari data pre test di
atas dijelaskan Ny K merupakan tamatan SMP yang sudah mempunyai satu anak
sebelumnya jadi Ny K lebih mengetahui daripada Ny M yang tamatan SMK dimana ini
merupakan kelahiran pertamanya walapun keduanya pernah diberi informasi tentang
teknik menyusui yang benar pada kelas hamil, dapat dilihat bahwa pengalaman dapat
mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki oleh individu.
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan uraian pengkajian diatas maka peneliti mengangkat masalah utama
yaitu kurangnya pengetahuan tentang teknik menyusui yang benar berhubungan
dengan kurangnya informasi. Hal ini Sesuai dengan teori Carpenito (2013, p.313)
bahwa kurang pengetahuan tentang teknik menyusui adalah keadaan dimana
seorang ibu mengalami kurang pengetahuan kognitif atau ketrampilan mengenai
teknik menyusui yang benar kepada bayi dalam proses menyusui.
Penulis merumuskan masalah keperawatan kurang pengetahuan tentang teknik
menyusui dikarenakan kurang pengetahuan tentang teknik menyusui dapat
menyebabkan dampak pada ibu dan bayi, seperti yang dijelaskan pada teori (Rosita
2008) yaitu bahwa rendahnya pemahaman ibu tentang teknik menyusui yang benar
akan berpengaruh pada pemberian ASI kepada bayi dimana bayi akan kurang
mendapatkan nutrisi sehingga bayi menjadi rentan terhadap penyakit infeksi dan
diare Kurangnya pemahaman ibu tentang teknik menyusui yang benar juga akan
mempengaruhi pada payudara ibu seperti menyebabkan infeksi pada puting
payudara ibu.
Perencanaan Keperawatan
Penulis merumuskan perencanaan keperawatan sesuai dengan
teori NANDA (2015) dengan masalah kurangnya pengetahuan
tentang teknik menyusui berhubungan dengan kurangnya
informasi selama 3 hari dengan tujuan pasien dapat mengerti
dan memahami dan mendemonstrasikan tentang bagaimana
teknik menyusui yang benar dengan krietria hasil pasien
mengerti tentang teknik menyusui yang benar, pasien mampu
menjelaskan kembali tentang teknik menyusui yang benar dan
pasien mampu melaksanakan prosedur yang telah dijelaskan
dengan benar.
Implementasi Keperawatan
Dari implementasi yang telah penulis lakukan selama 3 hari pada Ny K
dan Ny M sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh penulis. Menurut
buku Nanda NIC NOC (2015) dalam intervensi keperawatan dengan diagnosa
kurang pengetahuan tidak ada intervensi pemeriksaan TTV tetapi dalam
implementasi yang penulis lakukan diberi pemeriksaan TTV supaya
mengetahui kondisi kesehatan responden sehingga mempermudah
melakukan tindakan keperawatan dengan diagosa keperawatan kurang
pengetahuan.
Hambatan yang penulis temui pada saat melakukan implementasi
selama 3 hari tidak ada, Ny K dan Ny M sangat kooperatif apabila diberi
tindakan tentang teknik menyusui yang benar dan pada saat dilakukan
implementasi tentang teknik menyusui yang benar berjalan dengan lancar
Evaluasi Keperawatan
Setelah dilakukan implementasi selama 3 hari dan diberikan kuisioner
kembali tentang teknik menyusui yang benar Ny K dan Ny M mendapatkan
hasil yang berbeda walaupun keduanya masih dalam kategori baik. Hasil
yang didapatkan Ny K yaitu 80% sedangkan Ny M yaitu 90% salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan, Ny M
merupakan lulusan SMK sedangkan Ny K hanya lulusan SMP sehingga Ny M
lebih tinggi pendidikannya dibandingkan dengan Ny K, dan cara memahami
informasi yang diterima pun berbeda Ny M lebih mudah menerima informasi
daripada Ny K karena latar belakang pendidikan yang didapat berbeda,hal
ini sesuai dengan teori Notoadmojo 2012 tentang faktor yang
memepengaruhi pengetahuan salah satunya yaitu pendidikan, pendidikan
mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang semakin
mudah orang tersebut menerima informasi.
Keterbatasan
Pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdapat
keterbatasan dalam melakukan tindakan keperaatan
yaitu peneliti tidak dapat memonitor selama 24 jam,
sehingga penulis tidak bisa memantau dengan
maksimal serta pada saat pembuatan Karya Tulis
Ilmiah ini berlangsung.
Kesimpulan

Bab V

Saran
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai