Anda di halaman 1dari 39

KELOMPOK 6

• Winda Astuti (P1337420317020)


• Dina Ruslina (P1337420317021)
• Nur Afiah Widya (P1337420317022)
• Apriliana Efi (P1337420317023)
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. C
DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG GATOTKACA RSJD Dr AMINO GONDOHOUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH
 
A. Pengkajian
Tanggal Masuk RS : 23 Juni 2019 pukul 11.15 WIB
Ruang Rawat : Ruang 6 Gatotkaca
No RM : 0067122
Tanggal Pengkajian : 8 Juli 2019 pukul 10.15 WIB

Identitas Klien
Nama : Tn. C
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Bulakamba, Brebes
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SD
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Diagnosa Medis : Skizofrenia Tak Terinci
II. Alasan Masuk dan Faktor Presipitasi

Pasien dibawa ke RSJD Amino Gondhoutomo


Semarang pada tanggal 23 Juni 2019 pukul 11.15 WIB
dikarenakan kurang lebih selama satu minggu pasien
mudah marah, suka mengamuk , membanting barang dan
mengenai kaki istrinya yang sedang hamil 9 bulan. Pasien
bingung dan mondar mandir.
Pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu kurang
lebih selama 5 bulan pasien bertengkar dengan istrinya
dikarenakan istrinya selalu tampak mesra dengan pria lain
sehingga pasien menjadi marah dan cemburu. Sejak saat
itu pasien sering kesal, marah dan keluyuran.
Pasien baru pertama kali dirawat dirumah sakit jiwa.
Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan,
III. Faktor Predisposisi

 Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu


 Kurang lebih selama 9 tahun menikah pasien sudah dikaruniai
dua orang anak. Anak pertama berusia 8 tahun dan anak kedua
berusia 1 bulan. Pasien bekerja sebagai seorang pedagang dan
dibantu istrinya, akan tetapi selama kurang lebih 5 bulan pasien
merasa sakit hati karena saat membantu pasien berjualan
istrinya berperilaku seperti tampak mesra dengan pembeli.
 Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif

 Dalam keluarga pasien tidak ada yang mengalami gangguan


jiwa
 Pasien tidak memiliki ada riwayat kejang, riwayat trauma
kepala, riwayat menderita sakit panas yang tinggi pada saat
tumbuh kembang.
IV. Fisik

Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 130/90 mmHg

 Suhu : 36 ℃

 Nadi : 85 x/menit
 RR : 20 x/menit

Ukuran
 Berat badan : 60 kg
 Tinggi badan : 155 cm

Keluhan fisik
 Pasien tidak mengalami keluhan fisik

 tidak ada riwayat pengobatan penyakit fisik yang pernah


atau sedang dijalani oleh pasien dan keluarga
V. Psikosial

a. Genogram
b. Konsep Diri
1. Gambaran diri
Pasien menerima anggota tubuhnya dengan baik, pasien
merasa puas dengan anggota tubuh yang dimilikinya.
2. Identitas Diri
Pasien merupakan kepala keluarga yang berusia tahun
bekerja sebagai pedagang yang hanya mengenyam pendidikan
sampai kelas 3 SD.
3. Peran Diri
Di dalam keluarga atau di rumah pasien berperan untuk
menafkahi dan merawat serta mendidik anak dan istrinya.
4. Ideal Diri
Pasien mengatakan ingin keluarganya harmonis,
tentram serta istrinya nurut dengan nasehat suami,
5. Harga Diri
Kurang lebih 6 bulan istrinya mengabaikan nasihat
suaminya, sehingga pasien merasa tidak dihargai.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
c. Hubungan sosial
a. Dirumah
Ketika dirumah orang yang paling dekat dengan pasien
adalah istrinya.akan tetapi dalam keluarganya istrinya
mengacuhkan dan tidak mengindahkan nasehat pasien
sebagai suami sehingga pasien merasa jengkel dengan
istrinya
b. Dirumah sakit
Ketika dirumah sakit, orang yang paling dekat dengan
pasien adalah perawat ruangan yang merawat pasien.
c. Kegiatan kelompok yang diikuti pasien dalam
masyarakat
Dalam kegiatan kelompok pasien
memiliki hubungan yang baik dengan
teman sekelompoknya
d.Kegiatan kelompok yang diikuti pasien dirumah
sakit
Selama dirawat dirumah sakit, pasien
tidak ada masalah dengan kegiatan
kelompok selalu berhubungan baik
dengan pasien yang lain
d. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien percaya adanya Allah swt, pasien beragama
islam
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan selama dirawat dirumah sakit
pasien menjalankan sholat lima waktu, pasien selalu
berdoa kepada Allah swt
VI. STATUS MENTAL

a. Penampilan
Penampilan pasien cukup rapi dalam berpakaian,
rambut lurus, memakai baju dengan baik. Pasien cukup
memperhatikan penampilannya.
b. Pembicaraan
Selama berinteraksi pasien apatis seperti kurang
emosi dan bersikap pesimis seperti tidak ada harapan.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
c. Aktivitas motorik
Selama wawancara pasien terlihat tegang dan lesu .
Dalam beraktivitas pasien terlihat lesu dan malas.
d. Perasaan
Selama wawancara Pasien terlihat tegang dan lesu serta
terlihat kecewa saat membicarakan istrinya.
e. Afek
Afek pasien masih dapat merespon dengan baik saat
diwawancara pasien juga kooperatif saat ditanya
f. Interaksi selama wawancara
Interaksi selama wawancara baik, namun kontak mata
kurang kadang pasien menunduk karena merasa kecewa saat
membicarakan istrinya
Masalah keperawatan : harga diri rendah
g. Persepsi
Selama wawancara pasien mengatakan tidak mengalami
halusinasi. Persepsi pasien baik.
h. Proses pikir
Saat menjawab pertanyaan, pasien berbicara dengan
runtut sesuai dengan apa yang ditanyakan secara perlahan
dengan intonasi tepat.
i. Isi pikir
Selama wawancara, pembicaraan pasien realistis dan tidak
ada waham
j. Tingkat kesadaran dan orientasi
Selama wawancara pasien terlihat bingung dan kacau.
Pasien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang.
k. Memori
Selama wawancara tidak ada gangguan daya ingat
jangka panjang maupun daya ingat jangka pendek
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu berkonsentrasi dengan baik . Pasien juga
mampu berhitung dengan benar.
m. Kemampuan penilaian
Selama wawancara, pasien memiliki kemampuan penilaian
yang baik
n. Daya tilik diri
Pasien tahu bahwa dirinya dirumah sakit jiwa. Pasien
menyadari kondisi penyakitnya dan bersedia menjalani
pengobatan untuk kesembuhannya.
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

a. Makan
Pasien mampu menyiapkan makan sendiri, pasien makan 3
kali sehari, minum 5-6 gelas/hari dilakukan secara mandiri.
b.BAB/BAK
Pasien mampu mengontrol BAB/BAK ditempatnya, pasien
BAB 1 kali sehari dan BAK 4 kali sehari dilakukan secara
mandiri
c. Mandi
Pasien mandi 2 kali sehari pagi dan sore, berkeramas 2 hari
sekali dan gosok gigi setiap selesai makan pagi dan sore,
dilakukan secara mandiri
d. Berpakaian
Pasien mampu mengambil, memilih dan memakai pakaian
sendiri tanpa bantuan orang lain.
e. Penggunnaan obat
Pasien meminum obat 2 kali sehari secara teratur dan
dengan diawasi serta dibimbing perawat.
f. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan perawatan lanjutan setelah pulang dari
rumah sakit jiwa dengan rawat jalan di rumah sakit terdekat.
g. Aktivitas dalam rumah
Pasien mengatakan saat dirumah selain membantu pekerjaan
rumah, pasien juga merawat burung peliharaannya.
h. Aktivitas diluar rumah
Pasien mengatakan aktivitas yang dilakukan diluar rumah
yaitu berdagang mie ayam bakso dipangkalan.
i. Istirahat dan tidur
Pasien mengatakan tidur malam hari dari pukul 20.00 dan
bangun pada jam 05.00 pagi. Pada siang hari pasien jarang tidur.
VIII. MEKANISME KOPING

Mekanisme koping pasien maladaptife, pasien mengatakan


ketika mengahadapi masalah dengan istrinya, yang dilakukan
pasien dalam menghadapi masalah tersebut adalah dengan
marah-marah, kesal dan membanting barang rumah tangga
seperti kipas angin hingga mengenai kaki istrinya yang sedang
hamil 9 bulan.
Masalah perilaku kekerasan : perilaku kekerasan
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

a. Pasien tidak mengalami penolakan dari lingkungan,


pasien memiliki hubungan yang baik dengan tetangga dan
masayarakat sekitar.
b. Pasien memiliki masalah dengan istrinya, pasien
bertengkar dengan istrinya dikarenakan istrinya selalu tampak
mesra dengan pria lain sehingga pasien menjadi marah dan
cemburu.
X. Pengetahuan
Pasien mengetahui tentang penyakit yang diderita
dan mengetahui cara minum obat yang benar.

XI. Aspek Medik


Diagnosa medis : Skizofrenia tak terinci
Terapi medik : Clozapin 2,5 mg oral 2x sehari
Pisperidon 2 mg oral 2x sehari
B. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem

1. Ds: Gangguan Konsep Diri:


 Pasien mengatakan istrinya merasa Harga Diri Rendah
tidak menghargai nasehatnya untuk bisa
menjaga diri terhadap pelanggan laki-
laki ditempat suaminya berjualan
Do:
 Pasien tampak kecewa dengan istrinya
yang tidak mau menghargai perasaan
suaminya yang berusaha menasehati
disaat berjualan
 Selama melakukan interaksi kontak
mata kurang, pasien sering menunduk
karena kecewa saat membicarakan
istrinya
 Selama berinteraksi pasien apatis,
bersikap pesimis seperti tidak ada
harapan.
 
2 Ds: Perilaku kekerasan
. Pasien mengatakan kurang lebih selama satu minggu  
pasien mudah marah, suka mengamuk , membanting
barang dan mengenai kaki istrinya yang sedang
hamil 9 bulan
Do:
 Pasien tampak kesal dan jengkel dengan istri saat
menceritakan kronologis perilaku istrinya disaat
suami memberikan nasehat.
 Pasien tampak tegang
 
3 Ds: Resiko perilaku kekerasan
. Pasien mengatakan “ Ya mba, meskipun saya sudah diajari
mengontrol perilaku kekerasan mudah-mudahan saya bisa
menerapkannya dirumah tetapi saya hanya manusia biasa
yang bisa saja lupa mba”.
Do:
 Pasien tampak pesimis dalam melaksanakan tindakan
perilaku yang konstruktif.
 
C. Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekerasan (Affect)

Perilaku Kekerasan (Core Problem)

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah (Cause)

D. Daftar Masalah Keperawatan


1. Koping Individu Tidak Efektif
2. Harga Diri Rendah
3. Perilaku Kekerasan
4. Resiko Perilaku Kekerasan
E. Prioritas Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
F. Intervensi Keperawatan

Hari / Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi


Tanggal Keperawata
n

Senin / Perilaku TUM (1) : - Pasien mau 1. Beri salam dan panggil
11 Juli 2019 kekerasan Pasien dapat membalas salam nama pasien
melanjutkan hubungan - Pasien mau berjabat 2. Sebutkan nama perawat
peran sesuai dengan tangan sambil berjabat tangan
tanggung jawab. - Pasien mau 3. Jelaskan maksud
TUK : menyebutkan nama hubungan interaksi
Pasien dapat membina - Pasien mau 4. Jelaskan tentang kontrak
hubungan saling melakukan kontak yang akan di buat
percaya. mata 5. Beri rasa aman dan sikap
- Pasien mau empati
menyebutkan nama 6. Lakukan kontak singkat
perawat tapi sering
- Pasien mau  
menyediakan waktu
untuk interaksi
2.   TUM (2) : - Pasien dapat 1. Beri kesempatan untuk
Pasien dapat mengenali mengungkapkan mengungkapkan
penyebab perilaku perasaanya 2. Bantu pasien
kekerasan - Pasien dapat mengungkapkan
TUK : menungkapkan perasaan perasaanya
Pasien dapat jengkelnya
mengidentifikasi penyebab
perilaku kekerasan.
 

TUM (3) : - Pasien dapat 1. Anjurkan pasien


Pasien dapat mengidentifikasi mengungkapkan perasaan mengungkapkan yang di
tanda-tanda perilaku saat marah atau jengkel alami saat marah / jengkel
kekerasan. - Pasien dapat menyimpulkan 2. Observasi tanda-tanda
TUK: tanda-tanda jengkel / kesal kekerasan pada pasien
Pasien dapat mengungkapkan yang di alami
tanda-tanda perilaku
kekerasan
 
TUM (4) : - Pasien dapat mengungkapkan 1. Anjurkan pasien mengungkapkan
Pasien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang di perilaku kekrasan yang biasa di
perilaku kekerasan yang biasa lakukan lakukan pasien
dilakukan - Pasien dapat bermain peran 2. Bantu pasien dapat bermain peran
TUK : dengan perilaku kekerasan dengan perilaku kekerasan yang
Pasien dapat mengidentifikasi yang biasa di lakukan biasa dilakukan
perilaku kekerasan yang biasa - Pasien dapat bermain peran 3. Bicarakan dengan pasien apakah
di lakukan dengan perilaku kekerasan dengan cara yang pasien lakukan
yang biasa dilakukan masalahnya selesai
- Pasien dapat mengetahui cara  
yang biasa dapat
menyelesaikan masalah atau
tidak
TUM (5) : pasien dapat 1. Pasien dapat menyebutkan 1. Jelaskan jenis-jenis obat yang
menggunakan obat dengan obat-obatan yang diminumdan diminum pasien
benar (sesuai program) digunakan 2. Diskusikan manfaat minum obat dan
TUK : pasien dapat kerugian berhenti minum obat tanpa
menggunakan obat dengan izin dokter.
benar  
 

TUM (6) : 1. Pasien dapat mengungkapkan 1. bicarakan akibat keinginan dari


Pasien dapat mengidentifikasi akibat dari cara yang cara yang dilakukan pasien
akibat perilaku kekerasan dilakukan pasien 2. Bersama pasien menyimpulkan
TUK : pasien dapat akibat cara yang dilakukan oleh
menggunakan akibat perilaku pasien
kekerasan 3. Tanyakan paada pasien apakah ingin
  mempelajari cara baru yang sehat
TUM (7) : 1. Pasien dapat 1. bantu pasien memilih cara
Pasien dapat mengontrol mengontrol perilaku yang tepat untuk pasien
perilaku kekerasan. kekerasan. 2. Bantu pasien
TUK : 2. Fisik : olahraga dan mengidentifikasi manfaat
Pasien dapat mengontrol menyiram tanaman cara yang dipilih.
perilaku kekerasan 3. Bantu pasien menstimulasi
cara tersebut
4. Berikan reinforcement
positif atas keberhasilan
pasien menstimulasi cara
tersebut.
5. Anjurkan pasien
menggunakan cara yang
telah dipilih jika sedang
kesal atau jengkel.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/tanggal Jam DX Tindakan Keperawatan Evaluasi

Senin, 8 09.15 Perilaku Pertemuan ke 1 Sp1p Perilaku Kekerasan S:


Juli 2019 W kekeras 1. Membina Hubungan saling percaya  Pasien menjawab salam perawat
IB an 2. Mendiskusikan bersama pasien  Pasien mengatakan namanya Tn.C, senang
penyebab marah dan tanda gejala dipanggil Tn.C
perilaku kekerasan, perilaku kekerasan  Pasien mengatakan marah karena kesal dan
yang dilakukan saat marah, akibat jengkel dengan istrinya
perilaku kekerasan dan mengontrol  Pasien mengatakan sudah memahami tanda dan
perilaku kekerasan gejala
3. Mengajarkan cara mengontrol perilaku  Pasien mengatakan saat marah, pasien
kekerasan dengan cara fisik 1 (melatih membanting barang seperti kipas
tarik nafas dalam) dan cara fisik 2  Pasien mengatakan jika membanting barang
( pukul bantal) untuk melampiaskan kemarahannya itu tidak
4. Membimbing pasien dalam jadwal menyelesaikan masalah
kegiatan harian  Pasien mengatakan sudah memahami cara
  mengontrol marah dengan cara fisik ( tarik nafas
dalam & tepuk bantal)
0
9
P O:
.

 Pasien kooperatif, pembicaraan pasien lancar


1
5
e
W  Pasien dapat mempraktikkan cara
I r
B
mengontrol perilaku kekerasan dengan benar
i
A: masalah teratasi,
l SP1P : pasien dapat mempraktekan teknik
a mengontrol marah dengan tarik nafas
k dalam dan tepuk bantal

u P:
Pasien :
- memotivasi pasien mengontrol marah dengan
k
minum obat
e - menganjurkan pasien untuk memasukkan
k dalam jadwal kegiatan harian
e  

r Perawat :
- evaluasi SP1P
a
- anjurkan pasien untuk mengontrol marah
s
dengan obat
a
n
Senin / 8 10.00 Perilak Pertemuan ke 2 SP2P : perilaku S:
juli WI u kekerasan  pasien mengatakan masih ingat cara
2019 B k 1. mengevaluasi SP1P mengontrol marah yang sudah di
e 2. menjelaskan cara mengontrol ajarkan ( tarik nafas dalam & tepuk
k PK dengan minum obat teratur. bantal)
e 3. menjelaskan jenis-jenis obat  pasien mengatakan sudah teratur
r yang di minum pasien. dalam minum obat
a 4. mendiskusikan manfaat minum  setelah di jelaskan perawat, pasien
s obat dan kerugian berhenti mengatakan sudah mengetahui jenis
a minum obat tanpa ijin dokter obat , manfaat, dan kerugian
n 5. membimbing pasien untuk berhenti minum obat
memasukkan ke dalam jadwal  
kegiatan harian
 
1 P  
0 e S:
. r
0 i  pasien mengatakan masih ingat cara
0 l
a O:
W k
I u  pasien tampak tenang
B
k  pasien kooperatif
e
k A : masalah teratasi
e
r SP2P: pasien dapat sudah meminum
a
s obat secara teratur
a
n P:
Pasien :
- memotivasi pasien untuk mengontrol
marah dengan cara verbal
- anjurkan pasien untuk memasukkan
dalam kegiatan jadwal harian
Perawat :
- evaluasi SP1P & SP2P
- anjurkan pasien mengontrol marah
dengan cara verbal
 
 
Selasa / 9 juli 09.40 Perilaku Pertemuan ke 3 : SP3P perilaku kekerasan S:
2019 W kekerasan - mengevaluasi SP1P & SP2P  pasien mengatakan masih
I - melatih pasien mengontrol marah dengan  ingat cara mengontrol marah
B cara verbal : menolak dengan baik, meminta dengan cara fisik dan minum obat
dengan baik, menungkapkan perasaan pasien
- membimbing pasien untuk memasukkan  pasien mengatakan sudah paham
dalam jadwal kegiatan harian cara mengontrol marah dengan
menolak dengan baik.
O:
pasien tampak lebih tenang
pasien dapat memngungkapkan rasa
marahnya dengan cara menolak dengan
baik
A : masalah teratasi, pasien dapat
mempraktikkan mengontrol marah
dengan verbal
0 P
9 e P:
. r
4 i pasien :
0 l
a
- dapat mengontrol marah dengan
W k
cara spiritual
I u
B - anjurkan pasien untuk memasukkan
k
e dalam jadwal kegiatan pasien
k
e perawat :
r
- mengevaluasi SP1P, SP2P,SP3P
a
s - mengajarkan pasien cara
a
n mengontrol marah dengan cara
spiritual
Rabu / 10.30 Perilaku Pertemuan ke 4 SP4P perilaku S:
10 juli 2019 W ke kekerasan  pasien mengatakan masih ingat cara
I ke 1. mengevaluasi SP1P, SP2p, SP3P mengontrol marah dengan cara fisik,
B ra 2. melatih pasien mengontrol marah meminum obat dan menolak dengan baik
sa dengan cara spiritual : sholat/  pasien mengatakan sudah dapat
n berdoa menongtrol emosi dan akan mencoba
3. membimbing pasien untuk mengontrol marah dengan sholat dan
memasukkan dalam jadwal berdoa
kegiatan harian O:
 pasien tampak tenang
 kontak mata dapat di pertahankan
A : masalah tertasi, SP4P pasien dapat
mempraktikan cara mengontrol marah
dengan berdoa
P: evaluasi SP1P, Sp2P dan SP3p , SP4P
perilaku kekerasan
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai