Identitas Klien
Nama : Tn. C
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Bulakamba, Brebes
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SD
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Diagnosa Medis : Skizofrenia Tak Terinci
II. Alasan Masuk dan Faktor Presipitasi
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Suhu : 36 ℃
Nadi : 85 x/menit
RR : 20 x/menit
Ukuran
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 155 cm
Keluhan fisik
Pasien tidak mengalami keluhan fisik
a. Genogram
b. Konsep Diri
1. Gambaran diri
Pasien menerima anggota tubuhnya dengan baik, pasien
merasa puas dengan anggota tubuh yang dimilikinya.
2. Identitas Diri
Pasien merupakan kepala keluarga yang berusia tahun
bekerja sebagai pedagang yang hanya mengenyam pendidikan
sampai kelas 3 SD.
3. Peran Diri
Di dalam keluarga atau di rumah pasien berperan untuk
menafkahi dan merawat serta mendidik anak dan istrinya.
4. Ideal Diri
Pasien mengatakan ingin keluarganya harmonis,
tentram serta istrinya nurut dengan nasehat suami,
5. Harga Diri
Kurang lebih 6 bulan istrinya mengabaikan nasihat
suaminya, sehingga pasien merasa tidak dihargai.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
c. Hubungan sosial
a. Dirumah
Ketika dirumah orang yang paling dekat dengan pasien
adalah istrinya.akan tetapi dalam keluarganya istrinya
mengacuhkan dan tidak mengindahkan nasehat pasien
sebagai suami sehingga pasien merasa jengkel dengan
istrinya
b. Dirumah sakit
Ketika dirumah sakit, orang yang paling dekat dengan
pasien adalah perawat ruangan yang merawat pasien.
c. Kegiatan kelompok yang diikuti pasien dalam
masyarakat
Dalam kegiatan kelompok pasien
memiliki hubungan yang baik dengan
teman sekelompoknya
d.Kegiatan kelompok yang diikuti pasien dirumah
sakit
Selama dirawat dirumah sakit, pasien
tidak ada masalah dengan kegiatan
kelompok selalu berhubungan baik
dengan pasien yang lain
d. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien percaya adanya Allah swt, pasien beragama
islam
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan selama dirawat dirumah sakit
pasien menjalankan sholat lima waktu, pasien selalu
berdoa kepada Allah swt
VI. STATUS MENTAL
a. Penampilan
Penampilan pasien cukup rapi dalam berpakaian,
rambut lurus, memakai baju dengan baik. Pasien cukup
memperhatikan penampilannya.
b. Pembicaraan
Selama berinteraksi pasien apatis seperti kurang
emosi dan bersikap pesimis seperti tidak ada harapan.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
c. Aktivitas motorik
Selama wawancara pasien terlihat tegang dan lesu .
Dalam beraktivitas pasien terlihat lesu dan malas.
d. Perasaan
Selama wawancara Pasien terlihat tegang dan lesu serta
terlihat kecewa saat membicarakan istrinya.
e. Afek
Afek pasien masih dapat merespon dengan baik saat
diwawancara pasien juga kooperatif saat ditanya
f. Interaksi selama wawancara
Interaksi selama wawancara baik, namun kontak mata
kurang kadang pasien menunduk karena merasa kecewa saat
membicarakan istrinya
Masalah keperawatan : harga diri rendah
g. Persepsi
Selama wawancara pasien mengatakan tidak mengalami
halusinasi. Persepsi pasien baik.
h. Proses pikir
Saat menjawab pertanyaan, pasien berbicara dengan
runtut sesuai dengan apa yang ditanyakan secara perlahan
dengan intonasi tepat.
i. Isi pikir
Selama wawancara, pembicaraan pasien realistis dan tidak
ada waham
j. Tingkat kesadaran dan orientasi
Selama wawancara pasien terlihat bingung dan kacau.
Pasien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang.
k. Memori
Selama wawancara tidak ada gangguan daya ingat
jangka panjang maupun daya ingat jangka pendek
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu berkonsentrasi dengan baik . Pasien juga
mampu berhitung dengan benar.
m. Kemampuan penilaian
Selama wawancara, pasien memiliki kemampuan penilaian
yang baik
n. Daya tilik diri
Pasien tahu bahwa dirinya dirumah sakit jiwa. Pasien
menyadari kondisi penyakitnya dan bersedia menjalani
pengobatan untuk kesembuhannya.
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a. Makan
Pasien mampu menyiapkan makan sendiri, pasien makan 3
kali sehari, minum 5-6 gelas/hari dilakukan secara mandiri.
b.BAB/BAK
Pasien mampu mengontrol BAB/BAK ditempatnya, pasien
BAB 1 kali sehari dan BAK 4 kali sehari dilakukan secara
mandiri
c. Mandi
Pasien mandi 2 kali sehari pagi dan sore, berkeramas 2 hari
sekali dan gosok gigi setiap selesai makan pagi dan sore,
dilakukan secara mandiri
d. Berpakaian
Pasien mampu mengambil, memilih dan memakai pakaian
sendiri tanpa bantuan orang lain.
e. Penggunnaan obat
Pasien meminum obat 2 kali sehari secara teratur dan
dengan diawasi serta dibimbing perawat.
f. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan perawatan lanjutan setelah pulang dari
rumah sakit jiwa dengan rawat jalan di rumah sakit terdekat.
g. Aktivitas dalam rumah
Pasien mengatakan saat dirumah selain membantu pekerjaan
rumah, pasien juga merawat burung peliharaannya.
h. Aktivitas diluar rumah
Pasien mengatakan aktivitas yang dilakukan diluar rumah
yaitu berdagang mie ayam bakso dipangkalan.
i. Istirahat dan tidur
Pasien mengatakan tidur malam hari dari pukul 20.00 dan
bangun pada jam 05.00 pagi. Pada siang hari pasien jarang tidur.
VIII. MEKANISME KOPING
Senin / Perilaku TUM (1) : - Pasien mau 1. Beri salam dan panggil
11 Juli 2019 kekerasan Pasien dapat membalas salam nama pasien
melanjutkan hubungan - Pasien mau berjabat 2. Sebutkan nama perawat
peran sesuai dengan tangan sambil berjabat tangan
tanggung jawab. - Pasien mau 3. Jelaskan maksud
TUK : menyebutkan nama hubungan interaksi
Pasien dapat membina - Pasien mau 4. Jelaskan tentang kontrak
hubungan saling melakukan kontak yang akan di buat
percaya. mata 5. Beri rasa aman dan sikap
- Pasien mau empati
menyebutkan nama 6. Lakukan kontak singkat
perawat tapi sering
- Pasien mau
menyediakan waktu
untuk interaksi
2. TUM (2) : - Pasien dapat 1. Beri kesempatan untuk
Pasien dapat mengenali mengungkapkan mengungkapkan
penyebab perilaku perasaanya 2. Bantu pasien
kekerasan - Pasien dapat mengungkapkan
TUK : menungkapkan perasaan perasaanya
Pasien dapat jengkelnya
mengidentifikasi penyebab
perilaku kekerasan.
u P:
Pasien :
- memotivasi pasien mengontrol marah dengan
k
minum obat
e - menganjurkan pasien untuk memasukkan
k dalam jadwal kegiatan harian
e
r Perawat :
- evaluasi SP1P
a
- anjurkan pasien untuk mengontrol marah
s
dengan obat
a
n
Senin / 8 10.00 Perilak Pertemuan ke 2 SP2P : perilaku S:
juli WI u kekerasan pasien mengatakan masih ingat cara
2019 B k 1. mengevaluasi SP1P mengontrol marah yang sudah di
e 2. menjelaskan cara mengontrol ajarkan ( tarik nafas dalam & tepuk
k PK dengan minum obat teratur. bantal)
e 3. menjelaskan jenis-jenis obat pasien mengatakan sudah teratur
r yang di minum pasien. dalam minum obat
a 4. mendiskusikan manfaat minum setelah di jelaskan perawat, pasien
s obat dan kerugian berhenti mengatakan sudah mengetahui jenis
a minum obat tanpa ijin dokter obat , manfaat, dan kerugian
n 5. membimbing pasien untuk berhenti minum obat
memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian
1 P
0 e S:
. r
0 i pasien mengatakan masih ingat cara
0 l
a O:
W k
I u pasien tampak tenang
B
k pasien kooperatif
e
k A : masalah teratasi
e
r SP2P: pasien dapat sudah meminum
a
s obat secara teratur
a
n P:
Pasien :
- memotivasi pasien untuk mengontrol
marah dengan cara verbal
- anjurkan pasien untuk memasukkan
dalam kegiatan jadwal harian
Perawat :
- evaluasi SP1P & SP2P
- anjurkan pasien mengontrol marah
dengan cara verbal
Selasa / 9 juli 09.40 Perilaku Pertemuan ke 3 : SP3P perilaku kekerasan S:
2019 W kekerasan - mengevaluasi SP1P & SP2P pasien mengatakan masih
I - melatih pasien mengontrol marah dengan ingat cara mengontrol marah
B cara verbal : menolak dengan baik, meminta dengan cara fisik dan minum obat
dengan baik, menungkapkan perasaan pasien
- membimbing pasien untuk memasukkan pasien mengatakan sudah paham
dalam jadwal kegiatan harian cara mengontrol marah dengan
menolak dengan baik.
O:
pasien tampak lebih tenang
pasien dapat memngungkapkan rasa
marahnya dengan cara menolak dengan
baik
A : masalah teratasi, pasien dapat
mempraktikkan mengontrol marah
dengan verbal
0 P
9 e P:
. r
4 i pasien :
0 l
a
- dapat mengontrol marah dengan
W k
cara spiritual
I u
B - anjurkan pasien untuk memasukkan
k
e dalam jadwal kegiatan pasien
k
e perawat :
r
- mengevaluasi SP1P, SP2P,SP3P
a
s - mengajarkan pasien cara
a
n mengontrol marah dengan cara
spiritual
Rabu / 10.30 Perilaku Pertemuan ke 4 SP4P perilaku S:
10 juli 2019 W ke kekerasan pasien mengatakan masih ingat cara
I ke 1. mengevaluasi SP1P, SP2p, SP3P mengontrol marah dengan cara fisik,
B ra 2. melatih pasien mengontrol marah meminum obat dan menolak dengan baik
sa dengan cara spiritual : sholat/ pasien mengatakan sudah dapat
n berdoa menongtrol emosi dan akan mencoba
3. membimbing pasien untuk mengontrol marah dengan sholat dan
memasukkan dalam jadwal berdoa
kegiatan harian O:
pasien tampak tenang
kontak mata dapat di pertahankan
A : masalah tertasi, SP4P pasien dapat
mempraktikan cara mengontrol marah
dengan berdoa
P: evaluasi SP1P, Sp2P dan SP3p , SP4P
perilaku kekerasan
TERIMA KASIH