com
PEMANFAATAN TUMBUHAN
SEBAGAI PEWARNA ALAMI
NURUL AFIA ABD. MAJID (H041171312)
AWALUDDIN TANSI (H041171008)
NICEN MARIANTY (H041181023)
NURUL IZZAH (H041181018)
ANDI NURHIQMAH DEWI (H041181021)
Pewarna alami merupakan
warna yang dapat dihasilkan
dari berbagai jenis
tumbuhan yang dapat
diperoleh dari bagian-
bagiannya seperti pada daun,
kulit batang, kulit buah, biji,
akar dan bunga yang telah
melalui beberapa proses
yaitu direbus, dibakar,
ditumbuk atau langsung
digunakan
Kelebihan dan kelemahan pewarna alami
• Tidak mencemari
lingkungan
• Tidak tahan lama jika
• Tidak adanya efek
disimpan sebelum proses
pewarnaan.
• Cenderung mudah pudar
- +
samping bagi kesehatan,
Pencelupan
Spermatohyta
Teknik pencelupan
Belum optimal
PISANG RAJA Musa sapientum
kelopak
JERUK
LEMON bunga
BALI
• Ph 2-3 • likopen
• mengandung • vitamin C
asam sitrat, • Pektin
polifenol • pH nya
kisaran 4-5
• Semakin rendah pH
suatu mordan 90%
afinitas mordan
60%
• pH mempengaruhi
kepekatan warna 45%
30%
Kelapa Cocos nucifera
01
05 02
Sabut=kerajinan,
Usefull memasak
04 03
pencelupan
mordanting
penghancuran
sabut
kelapa
Mangga
Mangifera indica
Berasal dari India, Srilanka dan Indocina dan
menyebar ke Yunani, Malaysia hingga pulau Solomon.
Tumbuh didaerah yang beriklim tropis basah pada
ketinggian kurang dari 600 m dari permukaan laut
Dimanfaatkan menjadi makanan buah segar, diolah menjadi
selai, sari buah, ataupun jeli. Buah yang masih muda dapat
dijadikan manisan, rujak, kripik
Pada bagian daunnya banyak mengandung klorofil
yang dapat menghasilkan pigmen warna untuk tekstil
Mengandung pigmen warna flavonoid yang akan
menghasilkan warna hijau kekuningan.
TAHAPAN PEMBUATAN
PEWARNAAN
KAIN
MORDANTING PROSES
FIKSASI
Produksi kopi Indonesia tahun 2014 tercatat sebesar 643.857 ton. Sehingga limbah yang
dihasilkan oleh pengolahan sangat banyak, limbah sisa kopi biasanya berupa kulit dan daging
buah.
Proporsi kulit kopi yang dihasilkan dalam pengolahan kopi cukup
besar, yaitu sebesar 40-45%.
TAHAP PELORODAN
Tahap terakhir adalah pelorodan, yakni kain 05 02 PEMORDANAN
akan dimasukkan kedalam air panas guna melarutkan tawas 100gr/ltr dan soda abu
menghilangkan lilin yang melengket pada kain 30gr/ltr kemudian didihkan. Kain dibasahi
dengan larutan TRO 1gr/ltr lalu dimasukkan
kedalam larutan mordan selama 1 jam. Panci
diangkat dan biarkan kain terendam selama
24 jam. Lalu angkat kain dan dinginkan
PROSES FIKSASI 04 03
Proses fiksasi yang bertujuan untuk mengunci PROSES PENCELUPAN
warna. Fiksator yang digunakan adalah kapur, kain dicelupkan kedalam larutan
tunjung dan tawas yang nantinya akan ekstraksi dengan dibolak balik selama
dilarutkan. Kain dimasukkan kedalam larutan 15 menit. Diulang hingga mendapat
fiksasi, lalu dicuci dengan air dingin kepekatan warna yang diinginkan.
Kain Batik yang menggunakan
Pewarna dari Kulit Kopi Coffea sp.
Etnobotani
Thank You
Any question?