1. HASNA RAJMIRA
2. LOLA N. HANIFA
3. NINDITA AULIA R.
4. TOM IBNU
Definisi Satwa Liar
Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di
darat/air/udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar,
baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh
manusia (Departemen Kehutanan, Undang – undang No. 5
Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya). Menurut Alikodra (1990) satwa liar
dapat diartikan binatang yang hidup liar di alam bebas
tanpa campur tangan manusia. Dalam ekosistem alam,
satwa liar memiliki peranan yang sangat banyak dan
penting, salah satunya adalah untuk melestarikan hutan.
Fakta dan Isu satwa liar
di Indonesia
Saat ini jumlah jenis satwa liar Indonesia yang terancam punah
menurut IUCN (2011) adalah 184 jenis mamalia, 119 jenis burung,
32 jenis reptil, 32 jenis ampibi, dan 140 jenis. Jumlah total spesies
satwa Indonesia yang terancam punah dengan kategori kritis
(critically endangered) ada 69 spesies, kategori
endangered 197 spesies dan kategori rentan (vulnerable) ada
539 jenis (IUCN, 2013). Penyebab terancam punahnya satwa liar
Indonesia setidaknya ada dua hal yaitu:
1. Berkurang dan rusaknya habitat
2. Perdagangan satwa liar
1. Berkurang dan rusaknya habitat
Satwa liar Indonesia dalam hukum dibagi dalam dua golongan yaitu jenis
dilindungi dan jenis yang tidak dilindungi. Menurut Undang-Undang Nomor
5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam hayati dan
Ekosistemnya, perdagangan satwa dilindungi adalah tindakan kriminal
yang bisa diancam hukuman penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta.
Perlindungan satwa oleh peraturan perundang-undangan sayangnya tidak
diikuti oleh perlindungan habitat. Perlindungan habitat tidak dinyatakan
secara eksplisit dalam peraturan perundangan, namun sering
diterjemahkan sebagai kawasan konservasi dan lindung, dalam bentuk
hutan lindung dan hutan konservasi. Sehingga seolah-olah satwa liar
dilindungi jika berada dalam hutan konservasi dan lindung.
Namun masalahnya, satwa tidak mengenal batas-batas status hutan tersebut
sehingga banyak satwa ditemukan di luar dua kawasan tersebut, seperti dalam
kawasan konsesi hak pengusahaan hutan (HPH), perkebunan, pertambangan
dan pemukiman yang dibuka di areal berhutan. Faktor uang dan peningkatan
ekonomi dalam waktu singkat, akan mengalahkan segalanya termasuk
kepentingan satwa liar. Pengetahuan klasik menyatakan bahwa kepedulian
terhadap satwa lebih kepada etika (termasuk perintah agama), dan fungsi
ekologi satwa liar di alam sebagai penyebar biji dan lainnya yang tampaknya
tidak sangat menarik dibicarakan generasi sekarang yang kental dengan hal-
hal yang berbau instant.
Namun perkembangan terakhir, isu satwaliar telah masuk dalam politik
konservasi yang dapat mempengaruhi politik perdagangan internasional.
Seperti, ketika produk sawit Indonesia sempat diboikot oleh pembeli
utama sawit dunia Unilever karena ada demontrasi kebun sawit
Indonesia berada pada kawasan konservasi, demontrasi pembatalan
pesta sepakbola Euro 2012 karena negeri tuan rumah membunuh
anjing yang berkeliaran untuk kenyamanan penyelenggaraan pesta
sepakbola benua biru tersebut dan bagaimana aksi Pamela Anderson
artis holywood nan sensual yang memilih tidak berpakaian daripada
harus memakai pakaian dari kulit binatang.
Oleh karena itu, satwa tidak lagi sekadar isu keragaman hayati,
habitat, konservasi dan perlindungan, tetapi sudah menjadi
bagian isu global yang dapat mempengaruhi hubungan antar
negara yang ujung-ujungnya berpengaruh terhadap ekonomi.
Pengelolaan Sumber Daya Air
Sumber daya air merupakan salah satu sumber daya alam yang
vital baik untuk kehidupan flora, fauna, dan manusia di muka
bumi maupun untuk kebutuhan manusia dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari di berbagai sektor kehidupan.
Sebagai sumber daya alam maka kegiatan pengelolaan sumber
daya air menjadi penting agar yang membutuhkan air dapat
mendapatkan akses yang sama baik dalam memenuhi
kebutuhan pokoknya untuk air minum dan sanitasi, maupun
untuk memenuhi kebutuhan penghidupannya sebagai petani
untuk mengairi tanamannya serta untuk memproduksi
berbagai produk seperti deterjen, kain, dan produk lainnya
yang proses produksinya memerlukan air.
Selain keberadaan air di bumi terbatas, sebenarnya
penyebarannya di muka bumi ini juga tidak merata, seperti
daerah kering dan gurun pasir jumlah air lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah air di daerah hutan hujan tropis,
seperti di daerah hutan pulau Sumatra atau di daerah Amazona
di Benua Amerika Selatan.
Di Indonesia bagian timur, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Maluku Utara
mempunyai jumlah air yang lebih sedikit dibandingkan dengan di
Pulau Jawa maupun Sumatra, bahkan di suatu wilayah, yang
dikenal sebagai daerah bayang-bayang hujan akan mempunyai
jumlah ketersediaan air lebih sedikit dibandingkan dengan
daerah yang membayanginya.
Isu Pengelolaan Sumber Daya Air
Global Warming
ISU-ISU LINGKUNGAN GLOBAL
E Pencemaran Limbah B3
F
Hujan Asam
Pemanasan Global
Pemanasan Global merupakan fenomena peningkatan temperature
global dan terjadi karena efek rumah kaca yang disebabkan oleh
meningkatnya emisi gas karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan
CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.
Penipisan
stratosfer (20-45 km diatas permukaan bumi) yang
melindungi makhluk hidup dari sinar UV matahari.
Penyebab utama penipisan lapisan ozon ialah CFC, zat ini
Lapisan mengandung klorin yang dapat bereaksi dan
menghancurkan molekul-molekul ozon. Dampaknya dapat
Ozon
mengakibatkan kanker kulit, katarak, dan memperlemah
sistem kekebalan tubuh.
Penurunan Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati adalah suatu bahasan yang mencakup semua
bentuk kehidupan. Pengambilan SDA secara liar sangat mempengaruhi
penurunan keanekaragaman hayati. Faktor penyebabnya antara lain,
perusakan habitat, penggunaan pestisida, seleksi, penebangan hutan,
serta perubahan iklim.