Anda di halaman 1dari 20

PASAR

PASAR MODAL
MODAL

Stock Market / Share Market


Pengertian
Menurut Undang-undang No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal Pasal 1 Ayat
(2) adalah kegiatan yg bersangkutan
dgn Penawaran Umum dan Perdagangan
Efek, Perusahan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek.
Pasar Modal Syariah adalah pasar
modal yang seluruh mekanisme
kegiatannya terutama mengenai emiten,
jenis efek yang diperdagangkan dan
mekanisme perdagangannya telah sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
Fungsi dan Karakteristik
Pasar modal berperan menjalankan dua fungsi
secara simultan berupa fungsi ekonomi
dengan mewujudkan pertemuan dua
kepentingan, yaitu pihak yang memiliki
kelebihan dana dengan pihak yang
memerlukan dana. Dan fungsi keuangan
dengan memberikan kemungkinan dan
kesempatan untuk memperoleh imbalan bagi
pemilik dana melalui investasi.
Modal yang diperdagangkan dalam pasar modal
merupakan modal yang bila diukur dari waktunya
merupakan modal jangka panjang. Modal
bersifat kepemilikan jangka waktunya sampai
perusahaan dibubarkan. Namun bagi pemilik
saham dapat pula menjualnya kepada pihak lain,
apabila membutuhkan dana atau sudah tidak
ingin lagi pemegang saham sedangkan Modal
bersifat obligasi, jangka waktunya relatif
terbatas, dalam waktu tertentu dan dapat pula
dialihkan ke pemilik lain jika tidak dibutuhkan
lagi sebagaimana modal bersifat kepemilikan.
Perkembangan Pasar Modal
di Indonesia
Secara resmi pasar modal syariah diluncurkan
pada tahun 2003, namun instrumen pasar modal
syariah telah hadir di Indonesia pada tahun
1997 dengan peluncuran Danareksa Syariah
oleh PT Danareksa Investment Management.
Kemudian BEI bekerja sama dengan PT DIM
meluncurkan Jakarta Islamic Index pada 3 juli
2000 yang bertujuan untuk memandu investor
yang ingin menanamkan dananya secara syariah.
Instrumen investasi syariah di pasar modal
terus bertambah dengan kehadiran Obligasi
Syariah PT Indosat Tbk. Pada awal
September 2002. Instrumen ini merupakan
obligasi syariah pertama. Pada tahun 2004,
terbit untuk pertama kali obligasi dengan akad
sewa / Obligasi Syariah Ijarah . Pada tahun
2006 muncul instrumen baru yaitu Reksa Dana
Indeks dimana indeks yang dijadikan sebagai
Underlying adalah Indeks Jakarta Islamic
Indeks (JII)
Struktur Pasar Modal di Indonesia
1. Pengelola Pasar Modal
1.1 Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan, 2005)
1.2 Bursa Efek Indonesia, 2007
1.3 Lembaga Kliring dan Penjamin (PT Kliring dan
Penjaminan Efek Indonesia
1.4 Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian (PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia)
1.5 Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di
Luar Bursa Efek (Himpunan Pedagang Surat Utang
Negara)
2. Para Pelaku Pasar Modal
2.1 Emiten
2.2 Investor
2.3 Perusahaan Pengelola Dana
2.4 Reksa Dana

3. Lembaga Penunjang Pasar Modal


3.1 Lembaga Penunjang Untuk Emisi Saham:
a. Penjamin emisi efek (underwriter)
b. Akuntan publik
c. Konsultan hukum
d. Notaris
e. Agen penjual
f. Perusahaan penilai apabila diperlukan
3.2 Lembaga Penunjang Untuk Emisi Obligasi :
a. Wali amanat (trustee)
b. Penanggung (guarantor)
c. Agen pembayaran (paying agent)

3.3 Lembaga Penunjang Pasar Sekunder :


a. Perusahan efek (securities company)
b. Pedagang efek (dealer)
c. Perantara pedagang efek/broker/pialang
d. Biro administrasi efek
Proses penawaran umum (Go
Public/Initial Public Offering)
Penawaran umum (Go Public) adalah kegiatan
penawaran saham atau efek lainnya yang
dilakukan oleh emiten (perusahaan yang akan
go public) untuk menjual saham atau efek
kepada masyarakat berdasarkan tata cara
yang diatur oleh UU Pasar Modal dan
Peraturan Pelaksanaannya.
Penawaran Umum mencakup kegiatan berikut:
• Periode pasar perdana, ketika efek
ditawarkan kepada pemodal oleh penjamin
emisi melalui para agen penjual yang
ditunjuk.
• Penjatahan saham, yaitu pengalokasian
efek pesanan para pemodal sesuai dengan
jumlah efek yang tersedia.
• Pencatatan efek dibursa, yaitu ketika efek
tersebut mulai diperdagangkan di Bursa.
Indeks Harga Saham dan
Obligasi
1. Indeks harga saham
Suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga
saham yang berfungsi sebagai indikator tren saham,
tingkat keuntungan, tolak ukur (benchmark) suatu
portofolio dan memfasilitasi pembentukan
portofolio dengan strategi pasif.
2. Indeks obligasi pemerintah
Sebagai barometer dalam melihat perubahan yang
terjadi dipasar obligasi, sebagai alat analisis
teknikal untuk pasar obligasi pemerintah, benchmark
dalam mengukur kinerja portofolio obligasi, analisis
pengembangan instrumen obligasi pemerintah.
Instrumen Pasar Modal Syariah
di Indonesia
Efek-efek syariah menurut Fatwa DSN MUI
No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar
Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip
Syariah dibidang Pasar Modal mencakup
Saham Syariah, Obligasi Syariah, Reksa Dana
Syariah, Kontrak Investasi Kolektif Efek
Beragun Aset (KIK EBA) Syariah, dan Surat
Berharga lainnya yang sesuai dengan prinsip
syariah. Serta Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu dan Waran Syariah.
1. Saham Syariah
Saham syariah adalah sertifikat yg menunjukkan bukti
kepemilikan suatu perusahaan yang diterbitkan oleh
emiten yang kegiatan usaha maupun cara
pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip
syariah.
2. Obligasi Syariah
Suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip
syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang
obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk
membayar pendapatan kepada pemegang obligasi
syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar
kembali dana obligasi obligasi pada saat jatuh tempo.
2.1 Sukuk Korporasi
2.2 Surat berharga syariah negara (SBSN)

3. Reksa Dana Syariah


Reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip
syariah islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal
sebagai pemilik harta dengan manager investasi, begitu
pula pengelolaan dana investasi maupun antara manager
investasi dengan pengguna investasi.
4. Efek Beragun Aset Syariah
Efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi kolektif EBA
Syariah yang portofolionya terdiri dari aset keuangan
berupa tagihan yang timbul dari surat berharga
komersial, tagihan yang timbul dikemudian hari, jual
beli pemilikan aset fisik oleh lembaga keuangan.
5. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Right
Issue)
Hak untuk membeli saham pada harga tertentu
pada waktu yang telah ditetapkan. Rights ini
diberikan kepada pemegang saham lama yang
berhak untuk mendapatkan tambahan saham
baru yang dikeluarkan perusahaan pada saat
second offering.
6. Warran Syariah
Hak untuk membeli sebuah saham pada harga
yang telah ditetapkan dan waktu yang telah
ditetapkan pula.
Mekanisme Berinvestasi di
Pasar Modal
Bagi investor, penanaman modal di pasar modal dapat
dilakukan dengan 2 cara :
1.Transaksi di Pasar Perdana
Mempertimbangkan kondisi perusahaan yang mengeluarkan
efek melalui prospektus dari catatan keuangan historis,
proyeksi laba dan dividen yang akan dibayarkan untuk
tahun berjalan.
2.Transaksi di Pasar Sekunder(hanya anggota bursa efek)
1)Transaksi melalui perantara pedagang efek/broker
2)Transaksi melalui pedagang efek/dealer
Risiko Berinvestasi di Pasar
Modal

1. Risiko Daya Beli (Purchasing Power Risk)


2. Risiko Bisnis (Business Risk)
3. Risiko Tingkat Bunga (Interest Rate Risk)
4. Risiko Pasar (Market Risk)
5. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)
Strategi Pengembangan
Pasar Modal Syariah
1. Mengatur penerapan prinsip syariah
2. Menyusun standar akuntansi
3. Melakukan sosialisasi penerapan prinsip syariah di pasar
modal dalam rangka peningkatan pengetahuan dan
pemahaman pelaku pasar.
4. Mengembangkan produk pasar moal berbasis syariah yang
telah ada.
5. Menciptakan produk pasar modal syariah yg baru
6. Melakukan kerjasama pengkajian pengembangan produk
pasar modal berbasis syariah antara regulator, SDN-MUI,
dan pelaku pasar.

Anda mungkin juga menyukai