Anda di halaman 1dari 8

AGAMA SEBAGAI

SISTEM BUDAYA
CLIFFORD GEERTZ
ARYANA DINI PUTRI T. 18/426760/FI/04465
RISKA NUR THORIQOH
18/423591/FI/04449
Riwayat
hidup
Clifford Geertz dilahirkan di San Fransisco,
California tahun 1929. Tahun 1950 meraih
gelar B.A di bidang filsafat dari Antioch
College, kemudian melanjutkan studinya di
Universitas Harvard bagian antropologi .
Studi lapangan geertz menjadi pijakan dasar
dalam riset-riset antropologi di Inggris dan
Amerika. Tahun ke dua di Harvard bersama
istrinya, Geertz mempelajari masyarakat
yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan
agama di pulau Jawa dan meraih gelar
doktor di bidang Antropologi dan
Departement of Social Relation tahun 1956.
Karya-
karya : Pokok Pemikiran Clifford
• Tahun 1960 Bukunya berjudul The Geertz adalah pendekatan
Religion of Java;
yang bisa dilakukan
• Tahun 1963 Agricultural Revolution dan
Peddlers and Princes;
terhadap studi tentang
agama yaitu pendekatan
• Tahun 1965 The Social History of an
Indonesian Town; dimensi kebudayaan dari
• Tahun 1968 Islam Observed;
analisis agama. Sebuah
pendekatan baru dalam
• Tahun 1980 Meaning and Order in
Morocean; studi-studi antropologi,
• Tahun 1973 The Interpretation of
khususnya tentang agama.
Cultures; Dan

• Tahun 1983 Local Knowledge.


Dimensi Kebudayaan dalam Agama

Simbol-simbol yang bertindak untuk menciptakan perasaan


dan motivasi pada manusia.
Simbol bisa berarti banyak hal : Representasi dari asosiasi
antar dua hal terkait, atau sesuatu yang mengekspresikan
hal-hal yang tidak dapat dijelaskan secara langsung.
Geertz melihat simbol sebagai dasar yang digunakan dalam
konsepsi.
Pola budaya (sistem-sistem simbol) memiliki sifat yaitu
sebagai sumber informasi yang eksternal.
Terkadang bentuk pola budaya dianggap sebagai sebuah
model, berarti : "dari" dan "untuk".
Agama Membentuk Perasaan dan Motivasi
yang kuat dan bertahan dalam Manusia
■ Simbol-simbol agama mampu ■ Konsepsi mengenai
mengekspresikan iklim dunia dan
membentuknya, dengan tatanan eksistensi yang
menginternalisasi disposisi-disposisi. diformulasikan diberikan
■ Disposisi-disposisi terbagi menjadi : oleh sistem simbol
perasaan dan motivasi.
agama.
■ Motivasi merupakan kecenderungan
dan terdapat kemampuan untuk ■ Kekacauan akan terjadi
melakukan tindakan tertentu atau
berperasaan (feeling) tertentu. apabila manusia tidak
■ Perasaan akan dirasakan oleh mampu
penyembah ketika misalnya, orang memformulasikan
Hindu memakan daging sapi,
terdapat perasaan muak dan konsepsi mengenai
perasan tidak menyenangkan. struktur atau tatanan
eksistensi tersebut.
Tiga dimensi yang dapat
menyebabkan kekacauan, yaitu:

1. Karena keterbatasan kapasitas


analitis manusia;
2. Karena keterbatasan kapasitas
menahan penderitaan manusia;
dan
3. Karena keterbatasan kapasitas
penilaian moral manusia.
■ Konsepsi diberikan atribut dengan nuansa yang faktual
: mampu membuat manusia patuh.
■ Dalam menjelaskan dinamika yang terjadi
dalam motivasi dan perasaan manusia,
Geertz mengambil contoh mengenai kisah
Rangda dan Barong di Bali.
■ Makna tarian Rangda dan Barong adalah
keabadian pertentangan antara kebaikan
dan kejahatan.
KESIMPULAN

 Pentingnya agama adalah untuk memberikan konsepsi


mengenai dunia, diri, dan hubungan antar keduanya.

 Agama juga harus dipelajari secara antropologis


melalui dua tahap : 1. Analisa sistem pengartian yang
ada dalam simbol, dan 2. mengaitkannya dengan
proses struktur sosial dan psikologis.

SUMBER : GEERTZ, C. (1973). THE INTERPRETATION OF CULTURES: SELECTED


ESSAYS. NEW YORK: BASIC BOOKS

Anda mungkin juga menyukai