Anda di halaman 1dari 13

MEMASANG DAN MEMONITOR

TRANSFUSI DARAH
Anatomi dan fisiologi darah

Fungsi darah

1. Sebagai alat pengangkut


2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun
dalam tubuh dengan perantara leukosit dan antibodi/ zat-zat anti
racun.
3. Menyebarkan panas keseluruh tubuh.
4. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin
yang dilakukan oleh plasma darah.
5. Menutup luka yang dilakukan oleh keping-keping darah
Komposisi darah

Leukosit

Eritrosit

Trombosit

Hemoglobin
Antigen eritrosit dan antibodi golongan darah

•Antibodi golongan darah

Antibodi yang terpenting adalah anti-A


dan anti-B

Sistem ABO

Gen A dan b mengendalikan sintesis enzim spesifik yang


bertanggung jawab untuk penambahan residu karbohidrat
tunggal pada glikoprotein atau glikolipid antigenik dasar
dengan gula terminal l-fruktosa pada eritrosit, yang dikenal
sebagai substansi H . Gen O adalah gen amorf dan tidak
mentransformasika substansi H.
Sistem Rh

Lokus golongan darah Rh tersusun atas dua gen


struktural yang terkait (RhD dan RhCE) yang mengode
protein membran yang membawa antigen D, Cc, dan
Ee. Gen RhD bisa ada atau tidak ada, menghasilkan
fenotipe Rh D+ atau Rh D-. Pemotongan RNA
alternatif dari gen RhCE menghasilkan dua protein,
yang mengode antigen C, c, E, atau e
Teknik dalam transfusi darah

A. Teknik dalam serologi golongan darah

Uji antiglobulin ( Coombs) adalah uji yang mendasar dan dipakai secara
luas baik dalam serologi golongan darah dan imunologi umum

B. Teknik pengambilan darah

•Hemaferesis
•Plasmaferesis
•Sitaferesis
•Plateleferesis/Trombaferesis
•Leukaferesis/Granlositaferesis
•Transfusiautologus
Pengertian Transfusi darah

Transfusi darah adalah proses menyalurkan darahatau produk


berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya.
Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti
kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi,
syok dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah.
( A. Harryanto Reksodiputro,1994).
Tujuan transfusi darah
• Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor.
• Memelihara keadaan biologis darah atau komponen-
komponennya agar tetap bermanfaat.
• Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal
pada peredaran darah (stabilitas peredaran darah).
• Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah.
• Meningkatkan oksigenasi jaringan.
• Memperbaiki fungsi Hemostatis.
• Tindakan terapi kasus tertentu
Jenis Transfusi darah

•Transfusi PC • Transfusi suspens


•trombosit

Transfusi dengan Transfusi dengan


suspensi plasma beku darah penuh
Efek transfusi darah

•Alergi •Hemolitik
•Anafilaksis •Demam Non-Hemolitik
•Sepsis •Hiperkalemia
•Urtikaria •Hipokalemia
•Kelebihan sirkulsi •Hipotermia
Komplikasi transfusi darah
1. Komplikasi transfusi
darah
A. Gambaran klinis reaksi transfusi hemolitik
Fase syok hemolitik
Fase oligurik
Fase diuretik
B. Penatalaksanaan penderita hemolisis berat
Tujuan utama terapi awal adalah untuk mempertahankan tekanan
darah dan perfusi ginjal. Dekstran, plasma atau larutan salinintravena,
serta furosemid kadang-kadang diperlukan. Pemberian hodrokortison
100 mg intravena dan antihistamin dapat membantu meringankan
syok
2. Reaksi transfusi lain

1. Reaksi demam karena antibodi leukosit


2. Reaksi alergi dengan febris atau non-febris non-hemolitik.
3. Kelebihan beban sirkulasi pascatransfusi.
4. Transfusi darah yang terkontaminasi bakteri
5. ransmisi virus
6. Penimbunan berlebihan besi pascatransfusi
SEKIAN
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai