Anda di halaman 1dari 35

PENYELESAIAN

MASALAH ETIK
Sumirah Budi Pertami
PENYELESAIAN MASALAH
ETIK
ETIKA KEPERAWATAN
Keperawatan di Indonesia  Profesi (Loknas 1983 dan UU:23/92)

Seluruh aspek keperawatan :


1.Yan/asuhan 3. Iptek
2. Pendidikan 4. Kehidupan profesi
• Sebagai akibat :
- Tek.global
- Kebij. Pemerintah
- Tuntutan masy.

Yan/asuhan keperawatan bermutu.


Oleh Perawat profesional :
1. Keterampilan teknis dan kiat
2. Yan/asuhan berpedoman pada filsafat moral  ETIKA PROFESI
3. Pengeth.mendalam dan sistematis
- Setiap hari perawat berhubungan dengan klien
- Perawat membuat keputusan
- Keputusan yang terbaik bagi klien
- Pertimbangan moral
- Prinsip-prinsip moral.

Keputusan menyebabkan terjadinya konflik moral/etik :


- Apakah yang baik dan benar untuk klien
- bagaimana kebenaran moral dilakukan
• Keputusan moral  kebutuhan dijadikan pertimbangan dalam
menetapkan tindakan yang tepat.

Keperawatan  Pelayanan Profesional


Hakekat : Kep. adalah profesi  mengabdi pada manusia dan
kemanusiaan  lebih mementingkan orang lain/masy.
Profesi :
• Manusia perlu hidup  bekerja
• Pekerjaan yang menuntut keahlian  profesional
• Profesi kep. bukan sekedar mencari nafkah Pengabdian
merupakan motivasi utama  profesi luhur.
• Pengabdian pada tuntutan etika profesi.
• Harus mengabdi pada kepentingan umum
Ciri profesi :
1. PertanggungjawabanSikap selalu dituntut melakukan suatu pekerjaan yg
bermutu
2. Hormat thd orang lainmemberikan kepada siapa saja apa yg menjadi haknya
3. Sikap bebas pamrihkepentg klien ad/ utama
4. Pengabdian pada tututan etika profesiTuttutan etika profesi harus tetrap
dipertahankan, meskipun ada menghendaki lain.
Ideologi profesi :
5. Harus ada ilmu
6. Harus ada kebebasantidak berpihak kecuali klien
3. Harus mengabdi pada kepentingan umum, mencari kekayaan tidak boleh
menjadi tujuan.
4. Harus ada hubungan kepercayaan antara perawat dan klien
5. Kewajiban merahasikan info yg diterima dari klien
7. Harus ada kode etik yg dibuat oleh profesi
8. Boleh menerima imbalan jasa, tapi tidak seimbang, yug tidak mampu harus
ditolong cuma2.
Keperawatan sebagai profesi :

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yg merupakan bagian


integral dari yan kes., didasarkan pada ilmu dan kiat kep., berbentuk yan
biopsikososiospiritual yg komprehensif, ditujukan kpd individu, keluarga dan msy
baik sakit maupun sehat yg mencakup seluruh proses kehidupan manusia.

Profesi  pekerjaan yg ditujukan u/ kepentingan msy. Dan bukan u/ kepentingan


gol. Atau klp tertentu.
Sebagai profesi, keperawatan memiliki :
1. Body of knowledge anggota profesi harus mengusai pengeth. Ttg kep. Dan
memiliki kemampuan u/ menerapkan pength. Dalam praktik kep.
2. Bertanggung jawab thd. Setiap kegiatan yg telah ditugaskanotonomi.
3. Memiliki moral sebagai anggota profesi dan melakukan kegiatan sesuai standar
etika profesi
4. Memiliki sense of altruism
5. Melaksanakan yan.kepada klien berdasarkan kesejawatan (kolegialitas).
• Keperawatan bukan sekedar keterampilan khusus, mendidik untuk merlakukan
pekerjaan khusus. Keperawatan adalah suatu profesi.
• Profesi keperawatan berada pada tingkat yg sama dg profesi kes.lain.

Perubahan peran :
1. Peran perawat berada dibawah profesi medik profesi
keperawatanmemiliki kebebasan mengatur diri sendiri
2. Peran profesi kep. Dibentuk dari kompleksitas yan kep. Yang sangat maju
termasuk tekanan IPTEK kep.
Pengertian Etika
• Istilah etika dan moral  berhub.erat.
• Etika Ethos(yunani) yg dalam bentuk tunggal  kebiasaan, adat, akhlak, watak.
• Oral MOS(Bhs.Latin)kebiasaan, adat
• Kedua istilah (etika dan moral) mempunyai kadar arti yg sama.
• Penggunaan sehari-hari kadang2 berbeda  “Tidak bermoral” (immoral) sering
mempunyai konotasi lebih buruk dp tidak etis.
• Kelaziman etik lebih umum digunakan u/ prinsip2 dari suatu profesi, sedangkan
moralitasperilaku tsb tertuju kpd pernuatan seseorang.mis. Sexual morality .
Bertens (1993) membedakan etika dalam 3 arti :
1. Nilai2 atau norma2 yg menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam
mengatur tingkah lakunyasistem nilai
2. Etika ad/ kumpulan azas atau nilai moral  kode etik
3. Ilmu ttg yg baik atau yg burukfilsafat moral.
Moral/etika nilai2 dan norma yg menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
klp dalam bersikap tindak.
Istilah moral menyangkut baik buruknya seseorang sebagai manusia
Etika :
• Kumpulan nilai yang berkenaan dengan akhlak
• Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh gol.masy.
• Nilai-nilai yang menjadi pegangan dalam bertindak/bersikap.

Tujuan Etika Keperawatan


Etika  alat ukur perilaku moral kep.
Keputusan berdasarkan kode etik serbagai standar menilai perilaku moral
perawat.
• Meletakkan kerangfka fikir perawat mengambil keputusan dan bertj pada
msy,kepercayaan diantara sesama perawat, dan kepada profesi.

Etika profesi keperawatan :


• Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktik kep.
• Membentuk strategi/cara dan menganalisa masalah moral yg terjadi dlm praktik
kep.
• Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yg baik dan dpt dipertj pada diri sendiri,
dan kepada Tuhan
Prinsip-prinsip etika :
Keputusan dg.mempertimbangkan prinsip-prinsip moral  tanpa ini terjadi konflik
moral/etik.
Kpts moral merupakan kebutuhan yang harus dijadikan pertimbangan dalam
menetapkan tindakan yang tepat.
Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat harus memperhatikan prinsip-
prinsip moral.

4 prinsip utama :
1. Nonmaleficence  tidak merugikan
Apabila tidak berbuat baik, jangan merugikan
2. Beneficence  berbuat baik
3. Otonomi  memberikan kebebasan/hak untuk bertindak/mengambil kpts.
4. Justice  Keadilan. Kewajiban perawat untuk bertindak adil/tidak mebeda-
bedakan.

5. Fidelity  ketaatan  pegang janji


6. Veracity  kejujuran  bekerja secara profesional
7. Confifentially  respek thd orang lan.
Masalah etika :
1. Moral unpreparedness perawat tidak dipersiapakan untuk menangani secara
tepat dan efektif. Perawat masuk dalam situasi tanpa siap
2. Moral blindness Tidak mampu melihat masalah2 moral
3. Moral indifference adanya sikap kurang perhatian terhadap kebutuhan
moral
4. Amoralishampir sama dg moral indifferent,ditandai dg tidak adanya
perhatian thd moral.
5. Moral complacency Tidak ada keiningan menerima bahwa pendap[at
moralnya mungkin salah, menganggap tidak perlu memandang jauh kedepan.
6. Moral Fanaticismkaku dalam mempertahankan pendapat moralnya, tanpa
mempertimbangkan kebutuhan moral yg berkembang
7. Moral disagreements :
a. internal moral disagreementKonflik yg mendasar ttg dorongan atau prioritas
standar moral yg diterima.
b. Radical moral disagreement  menyetujui tindakan dilakukan dan melihat tidak
satupun kriteria moral yg relevan.
8. Moral dilemmasSituasi yg memberikan pilihan antara bagaimana melihat
kedua alternatif yg diperlukan, yg keduanya diperlukan tetapi hanya dapat
memilih satu diantaranya, tanpa melanggar pada yg lain.
• Menangani masalah moral :
Dalam membuat kpts moral, usur2 yg mermpengaruhi :
1. Nilai dan kepercayaan pribadi
2. Kode etik kep.
3. Konsep moral perawat
4. Prinsip etis
5. Model kerangka kepts etik.
Dealing with moral problems
Kerangka pembuatan keputusan etik (Fry,1991) :
• Pengenalan dilema etika kep

• Mengumpulkan data aktual yg relevan

• Menganalisa dan mencari kejelasan individu yg terlibat

• Mengonsep dan evaluasi argumentasi untuk setiap isu dan membuat alternatif

• Mengambil tindakan

• Mengadakan evaluasi
Assess the situation

Evaluate moral
outcomes Identify moral problem(s)

Ilmplement moral
Set moral goals & plan
Plan of action
Moral action

Moral decision-making model by Megan-Jane Johnstone,1989


Model : Pembuatan kpts moral :
1. Pengkajian situasi
2. Diagnosa atau merngidentifikasi masalah moral
3. Menetapkan tujuan moral dan perencanaan yg tepat
4. Mengimplementasikan rencana kegiatan
5. Mengevaluasi hasil dari tindakjan yang telah diimplementasikan.
Model pengambilan keputusan etik (Thompson & Jameton,1981)
Model I
1. Identifikasi masalah nilai dan konflik diklarifikasi
2. Perawat harus mengumpulkan data tambahan siapa yg terlibat
3. Perawat harus mengidentifikasi semua pilihan atau alternatif secara
terbuka kepada permbuat kpts.
4. Perawat harus memikirkan msl etik secara berkesinambungan
5. Pembuat kpts harus membuat kpts.
6. Melakukan tindakan dan mengkaji kpts dan hasil
1. Mengenali dg tajam msl yg terjadiapa intinya, apa sumbernya, mengenali
hakekat msl.
2. Mengumpulkan data atau info berdasarkan fakta
3. Menganalisa datakejelasan yg terlibat, kedalam dan intensitas keterlibatan,
relevansi keterlibatan dg msl etik
Mencari kejelasan konsep etika yg relevan penyelesaian msl dg mengemukakan
konsep filsafat yg mendasari etika maupun konsep sosbud.
5. Mengonsep argumentasi semua jenis isu yg didpt merasionalisasi kejadian,
kemudian membuat alternatif tytg tindakan yg akan diambil.
6. Mengambil tindakan alternatif diuji dan dpt diterima dilaksanakan
7. Mengevaluasiapakah tindakan mencapai hasil. Kalau tidak berhasil  kaji ulang

Model III :
1. Tinjau ulang situasi yg dihadapi untuk menentukan msl, kepts yg diperlukan,
komponen etik individu
2. Kumoulkan info tambahan u/ memperjelas situasi
3. Indentifikasi aspek etik dari msl yg dihadapi
4. Ketahui atau bedakan posisi pribadi dan posdisi moral profesional
5. Identifikasi posisi moral dan keunikan individu yg berlainan
6. Identifikasi konflik nilai bila ada
7. Gali siapa yg harus membuat kpts
8. Identifikasi rentang tindakan dan hasil yg dihjarapkan
9. Tentukan tindakan dan laksanakan
10. Evaluasi hasil dan kpts tindakan.
Faktor2 mempengaruhi pengambil kpts etik
dlm praktik kep. :
Agama dan adat istiadatperawat harus memahami nilai yg diyakini dan agama yg
dianut
2. Faktor sosialperilaku sosbud, IPTEK,hukum/peraturan2
Ilmu pengetahuan dan tehnologi kemajuan menimbulkan pertanyaan yg berhub. D
etika
4. Legislasi dan kpts yuridisbertindak tidak sesuai hukumkonflik. Kpts yuridis 
hukum kes., UU tentang keperawatan.
5. Dana/Keuangan Dana yg terbatas.
6. Pekerjaan Tidak semua kpts perawat dapat dilaksanakan.
Bgmn.perawat tidak melakukan kesalahan :
1. Berikan kasih sayang
2. Gunakan pengetahuan
3. Utama kepentingan pasien
4. Klarifikasi order bila meragukan
5. Tingkatkan kemampuan secara terus menerus
6. Jangan pernah melakukan tindakan yang belum dikuasai
7. Lakukan askep berdasarkan model proses keperawatan
8. Dokumentasikan askep
9. Lakukan konsultasi dengan anggota tim
10. Pelimpahan tugas secara bijaksana.
Permasalahan yang dihadapi perawat
saat ini
• Tenaga perawat tidak profesional
• Standar profesi belum ditetapkantdk memiliki standar baku
• Belum semua perawat mengetahui kode etik profesi
• PPNI kurang pembinaan pada anggota
• Pendidikan perawat  profesional?
• Perawat tidak mengerjakan pekerjaannya sesuai tuntutan profesi.
Kesimpulan :
• Masalah etika  kompleks, banyak aspek yang terkait
• Perawat diperhadapkan pada aturan/kebijakandapatkah dipenuhi?
• Perawat berisiko melakukan pelanggaran, krn tidak profesional
• Lembaga pendidikan keperawatan profesional.
• PPNI bertangung jawab pada anggota.
Terima kasih atas kesetiaan anda dalam melayani sesama tanpa
pamrih dan memberikan yang terbaik untuk mereka

Kita ada, karena mereka ada

Hidup ini akan berarti bila kehadiran anda bermakna bagi orang lain
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai