M
REPLIKASI DNA
Kelompok 5
PENGERTIAN
REPLIKASI
Replikasi merupakan peristiwa sintesis DNA (autokatalisis) karena
DNA mampu mensintesis diri sendiri. Replikasi DNA dapat terjadi
dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida
lama melalui proses menggunakan komplementasi pasangan basa
untuk menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama dengan
molekul DNA lama, proses yang terjadi tersebut dipengaruhi oleh
enzim helikase, enzim polimerase, dan ligase (Necel, 2009).
Replikasi DNA bersifat semikonservatif, yaitu kedua untai tunggal
DNA bertindak sebagai cetakan untuk pembuatan untai-untai DNA
baru; seluruh untai tunggal cetakan dipertahankan dan untai yang
baru dibuat dari nukleotida-nukleotida (Necel, 2009).
KOMPONAN
PENTING
dalam
REPLIKASI
• DNA cetakan, yaitu molekul DNA atau RNA yang akan direplikasi.
• Molekul deoksiribonukleotida, yaitu dATP, dTTP, dCTP, dan dGTP.
Deoksi ribonukleotida terdiri atas tiga komponen yaitu basa purin atau pirimidin,
gula 5-karbon (deoksiribosa) dan gugus fosfat.
• Enzim DNA polimerase, yaitu enzim utama yang mengkatalisis proses
polimerisasi nukleotida menjadi untaian DNA.
Enzim DNA polimerase memiliki fungsi lain, yaitu mengoreksi DNA yang baru terbentuk,
membetulkan setiap kesalahan replikasi, dan memperbaiki DNA yang rusak.
Adanya fungsi tersebut menjadikan rangkaian nukleotida DNA sangat stabil dan
mutasi jarang terjadi (Desy, 2010).
•Enzim primase, yaitu enzim yang mengkatalisis sintesis primer untuk
•memulai replikasi DNA.
• Enzim pembuka ikatan untaian induk, yaitu enzim helikase dan enzim girase.
• Molekul protein yang menstabilkan untaian DNA yang sudah terbuka,
•yaitu protein SSB (single strand binding protein).
• Enzim DNA ligase, yaitu suatu enzim yang berfungsi untuk menyambung
fragmen-fragmen DNA.
MODEL
REPLIKASI
Gambar 1. Tiga kemungkinan terjadinya replikasi DNA
(Pray, 2008)
1. Model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah,
berfungsi sebagai cetakan untuk dua rantai DNA baru. Replikasi ini
mempertahankan molekul dari DNA lama dan membuat molekul DNA
baru.
2. Model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai
baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing
rantai DNA lama.
3. Model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama
digunakan sebagai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru. Oleh karena
itu, hasil akhirnya diperoleh rantai DNA lama dan baru yang tersebar
pada rantai DNA lama dan baru
TAHAPAN
REPLIKASI
1. Tahapan pertama (inisiasi) dalam proses
Gambar 3. Tahap pemutusan
replikasi DNA terjadi adalah pemutusan ikatan ikatan hydrogen pada basa –
hidrogen antara basa-basa nitrogen dari dua basa nitrogen
untai yang antiparalel. Pemutusan ikatan
tersebut terjadi pada rantai yang kaya akan
ikatan A-T. Hal tersebut dikarenakan ikatan
antara adenin dan timin yang hanya
merupakan ikatan rangkap dua, sedangkan
pada ikatan antara sitosin dan guanin adalah
ikatan rangkap tiga.
2. Salah satu hal penting dalam tahapan Gambar 4. Tahap pembentukan
replikasi DNA adalah pengikatan primase RNA RNA primer
pada titik awal rantai induk 3’-5’. Primase RNA
dapat menarik nukleotida RNA yang berikatan
dengan nukleotida DNA dari untai 3’-5’
dikarenakan ikatan hidrogen antar basanya.
Nukleotida RNA adalah primer (starter) untuk
ikatan nukleotida DNA.
3.Tahapan elongasi berbeda untuk cetakan 5’-
3’ dan 3’-5’, yaitu: Gambar 5. Tahap pembentukan
leading strand dan lagging
A. Cetakan 5’-3’ strand
Cetakan 5’-3’ disebut sebagai leading strand
karena DNA polimerase α dapat membaca
cetakan dan secara kontinu menambah
nukleotida(komplemen dari cetakan
nukleotida, sebagai contoh adenin berlawanan
dengan timin).
B. Cetakan 3’-5’
Cetakan 3’-5’ tidak dapat dibaca dengan DNA Gambar 6. Fragmen Okazaki
polimerase α. Replikasi dari cetakan ini rumit
dan DNA barunya disebut lagging strand. Pada
lagging strand RNA primase menambah lebih
banyak RNA primer. DNA polimerase α
membaca cetakan. Jarak antara dua RNA
primer disebut sebagai fragmen Okazaki.
4. Pada lagging strand DNA Polimerase I -
eksonuklease membaca fragmen dan
memindahkan RNA Primer. Jarak
didekatkan dengan adanya pengaruh
DNA polymerase (menambahkan
nukleotida komplementer pada jarak
tersebut) dan DNA ligase
(menambahkan fosfat pada gap antara
Gambar 7. Tahap pembacaan fragmen oleh DNA polimerase I-ek
fosfat dan gula).
5. Langkah terakhir dari tahapan replikasi DNA adalah terminasi. Tahapan ini terjadi
ketika DNA polymerase mencapai titik akhir untai. Kita dapat dengan mudah
memahami bahwa pada akhir tahapan lagging strand, ketika RNA primer dipindahkan
tidak mungkin bagi DNA polymerase untuk mengisi kekosongan tersebut (karena tidak
ada primer).
6. Replikasi DNA tidak sempurna sebelum terjadi mekanisme
perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi
selama replikasi. Enzim seperti nuklease akan memindahkan
nukleotida yang salah dan DNA polimerase akan mengisi
kekosongan (gap) tersebut.
Replikasi DNA terjadi pada fase S (fase sintesis) dalam Replikasi terjadi pada semua fase dalam siklus sel
fase interfase pada siklus sel
Terdapat 5 macam DNA polimerisasi yang terlibat Terdapat 3 macam DNA polimerisasi yang terlibat dalam
dalam proses replikasi proses replikasi
Terdapat banyak titik awal replikasi (ori) Titik awal replikasi (ori) lebih sedikit dibanding eukariot
Pergerakan garpu replikasi pada replikasi eukariot Pergerakan garpu replikasi pada replikasi prokariot
bergerak lebih lambat bergerak lebih cepat dibanding pada eukariot
YANG INGIN BERTANYA
DIPERSILAHKAN
Thank You