Anda di halaman 1dari 13

KONESEPSI DASAR

KETAHANAN
NASIONAL INDONESIA
• Tujuan manusia bermasyarakat adalah untuk memperoleh
pemenuhan kebutuhan hidupnya, yaitu kesejahteraan, keselamatan,
dan keamanan.
• Dalam hubungannya dengan Tannas, ada beberapa aspek yang
menentukan tingkat ketahanan suatu bangsa menurut para beberapa
ahli yaitu:
1. Menurut Hans Morgenthau dalam bukunya
“Politics among Nation” yaitu:
2. Menurut Thayer Mahan dalam bukunya “The
• Geografi Influence Seapower on History” yaitu:
• Sumber Alam (makanan dan bahan baku) • Letak Geografis
• Kapasitas Industri • Bentuk wujud bumi
• Kesiapsiagaan Militer • Luas Wilayah
• Kependudukan • Jumlah Penduduk
• Karakter Nasional • Watak nasional/bangsa
• Semangat Nasional • Sifat pemerintahan
• Kualitas Diplomasi
• Kualitas Pemerintahan 3. Metode Astra Gatra
Metode yang dikembangkan Indonesia yaitu
metode yang mencerminkan pemikiran yang
komprehensif-integral atau utuh menyeluruh.
1. Metode AstraGatra
Aspek Alamiah (Trigatra)
• Posisi dan Lokasi Geografi Negara
• Keadaan dan Kekayaan Alam
• Keadaan dan Kemampuan Penduduk

Aspek Sosisal (Pancagatra)


• Ideologi
• Politik
• Ekonomi
• Sosial Budaya
• Militer
Hubungan Trigatra dan
Pancagatra dan juga
Antar Gatra
1. Hubungan Antar Gatra dalam
Trigatra
• Antara Geografi dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam baik kualitas maupun kuantitas, juga lokasinya perlu diinventarisasi,
karena dalam perencanaan dan penggunaan sumber alam saling berhubungan erat
• Antara Geografi dan Penduduk
Mata pencaharian penduduk dipegaruhi oleh Kondisi Geografi, sedangkan Distribusi
Penduduk memiliki hubungan erat dengan transmigrasi dan pusat pengembangan
• Antara Kekayaan Alam dan Penduduk
Kekayaan alam yang memiliki manfaat yang nyata jika diolah oleh penduduk yang
memiliki kemampuan dan teknologi yang terkait. Penduduk harus mempunyai
potensi mengolah kekayaan alam yang ada didaerahnya dan mampu membina serta
melestarikan.
2. Hubungan Antar Gatra dalam
Pancagatra
• Ideologi sebagai falsafah hidup bangsa dan landasan suatu negara yang digunakan sebagai
penentu dalam memilihara kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan negara. Oleh
karena itu perlu untuk pengamanan setiap ancaman, hambatan, dan gangguan yang akan
mengubah dan meniadakan ideology.
• Tingkah laku politik sesorang dipengaruhi oleh berbagai macam hal yang mana dapat
mempengaruhi terhadap aspek lain. Situasi politik yang stabil dan dinamis memungkinkan
pembangunan di segala bidang kehidupan dan memberikan rasa aman serta memperkokoh
Tannas.
• Kondisi Ekonomi yang stabil dan maju akan menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan di
bidang lain.
• Kondisi social yang serasi, stabil, dinamik, dan berkepribadian hanya dapat berkembang di dalam
suasana aman dan damai. Kemegahan social budaya suatu bangsa biasanya mencerminkan
tingkat kesejahteraan nasionalnya, baik secara fisik, materi maupun mental kejiwaan.
• Ketahanan bidang Hankam, memerlukan penunjang gatra lain. Kondisi politik, ekonomi, social-
budaya yang stabil, maju dan berkembang akan memperkokoh HANKAMNAS (Petahanan
Keamanan Nasional)
3. Hubungan Antara Trigatra
dan Pancagatra
• Tannas hakikatnya bergantung pada kemampuan bangsa/negara di
dalam mempergunakan aspek alamiahnya sebagi dasar
penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang
• Tannas mengandung pengertian keutuhan, yakni adanya saling
hubungan yang erat antar gatra dalam seluruh kehidupan nasional
• Kelemahan di salah satu bidang dapat mengakibatkan kelemahan di
bidang lain dan mempengaruhi kondisi keseluruhan.
• Tannas bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap
gatranya, melainkan ditentukan oleh struktur atau konfigurasi
aspeknya secara structural dan fungsional
2. Hakekat Ketahanan Nasional
• Ketahanan Nasional sebagi kondisi nyata atau riil
Tannas merupakan satu suatu gambaran kondisi ideal yang seharusnya dipenuhi,
yang memungkinkan negara memiliki kemampuan nyata untuk menghadapi
Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan demi kelangsungan hidup bangsa.
• Ketahanan Nasional sebagai metode pendekatan atau metode berpikir
Sebagai suatu pendekatan Tannas menggambarkan pendekatan Integral, dalam
arti pendekatan yang mencerminkan segala aspek, baik dalam pembangunan
maupun pemecahan masalah kehidupan bangsa.
• Ketahanan Nasional sebagai doktrin
Tannas sebagi suatu konsepsi khas Indonesia yang merupakan ajaran konseptual
tentang pengaturan dan penyelenggaraan bernegara.
3. Asas Ketahanan Nasional
• Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Asas yang menjadikan kebutuhan dasar dan wajib dipenuhi oleh individu, masyarakat atau kelompok.
Asas ini menjadi tolak ukur bagi suksesnya Ketahanan Nasional.
• Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
Tannas yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dalam bentuk
persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi dan seimbang.
• Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar
Sistem kehidupan nasional, hakikatnya merupakan perpaduan dari segenap aspek kehidupan bangsa. Di
samping itu kehidupan nasioanl juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya, sehingga
menimbulkan berbagai dampak, baik positif ataupun negative. Maka diperlukan adanya dua arah
pandang, yaitu:
- Arah Pandang ke dalam: Tujuannya menumbukan hakekat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional
berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional
- Arah Pandang ke luar: Tujuannya agar dapat mengantisipasi dan ikut berperan dalam menghadapi dan
mengatasi dampak lingkungan startegis.
• Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung nilai keadilan, kearifan, kebersamaan,
gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam asas ini diakui adanya perbedaan. Disatu sisi perbedaan harus
dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan. Disisi lain
harus dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang
mengancurkan.
4. Sifat Ketahanan Nasional
• Mandiri
Tannas bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri, dengan keuletan dan ketangguhan yang
mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identisa, integritas, dan kepribadian
bangsa.
• Dinamis
Tannas tidaklah tetap, dapat meningkat atau menurun tergantung kondisi dan situasi bangsa dan negara
serta lingkungan strategisnya.
• Wibawa
Keberhasilan pembinaan Tannas secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan
dan kekuatan bangsa. Makin tinggi Tannas maka makin tinggi juga kewibawaan nasional bangsa.
• Konsultasi dan Kerjasama
Konsep Tannas tidak mengutamakan sikap konfrontatif atau mengandalkan kekuasaan dan kekuataan fisik
semata, melaikan pada sikat konsultatif dan kerjasama. Landasannya adalah kekuataan moral dan
kepribadian bangsa.
5. Pola Penyelenggaraan Tannas
• Perwujudan Tannas berdasar falsafah dan wawasan nasional dilaksanakan
secara realistis dan pragmatis sesuai dengan kemampaun yang ada.
Kenyataannya tidak semua negara memiliki kekuataan dan kemampuan ideal
di semua aspek kehidupan nasionalnya. Sehinggan dalam membangun
Tannasnya dalam kondisi timpang
• Maka perlu dilakukan apresiasi yang tepat mengentai kekuatan dan
kelemahan Tannas. Aspek yang kuat hendaknya dijadikan pancangan kaki
dan dimanfaatkan seoptimal mungkin guna memberi kesempatan
memperbaiki dan memperkuat aspek yang lemah.
• Politik dan Strategi Nasional (Polstranas) yang bijaksana akan memperhatikan
dan berpijak pada kondisi dan situasi ketahanan yang nyata dan sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai