Anda di halaman 1dari 54

MODUL AMENORE

Kelompok 3
Ayu Bambang Dian Dwi
K Alawiyah Hady. P Aulia Retno. N
E
L
O
M Herlan Intan Olivia Moch. Iqbal Nurhidayati
P Boga. K Nari Saputra
O
K
Santi Cintya Sidqi Veria Yuli
3 Dewi Fahrezi Astriani Ermawati
SKENARIO

Ny. Ani, 25 tahun, datang ke klinik


karena tidak haid. Sebelumnya haidnya
teratur tiap bulan, dengan siklus 28 –
33 hari sampai 4 bulan yang lalu. Saat
ini Ny. Ani bekerja di suatu
perusahaan swasta, sejak 3 bulan lalu.
Kata kunci

1. Ny. Ani 25 tahun


2. Tidak haid
3. Sebelumnya haidnya teratur tiap bulan,
dengan siklus 28 – 33 hari sampai 4
bulan lalu.
4. 3 bulan yang lalu Ny. Ani bekerja di
suatu perusahaan swasta.
Pertanyaan
1. Jelaskan Anatomi sistem reproduksi wanita?
2. Jelaskan Histologi sistem reproduksi wanita?
3. Jelaskan
- Mengapa pasien tidak haid?
- Mekanisme haid?
- Mekanisme tidak haid pada kehamilan?
- Hormon yang berperan pada haid?
4. Faktor yang menyebabkan tidak haid?
5. Jelaskan proses terjadinya kehamilan?
6. Jelaskan perubahan gametogenesis?
Lanjutan…
7. Jelaskan perubahan anatomi dan fisiologi
pada kehamilan?
8. Keluhan apa yang timbul pada pasien tidak
haid terutama pada kehamilan?
9. Jelaskan cara menghitung tafsiran
kehamilan?
10. Jelaskan Asupan gizi yang harus diberikan
pada wanita hamil?
11. Jelaskan langkah diagnostik pada kehamilan?
12. Penanganan tidak haid akibat proses
patologis dan fisiologis?
FISIOLOGI HAID

Definisi:
Haid adalah perdarahan pervagina
yang berlangsung secara siklik dari
uterus disertai pelepasan endometrium.

Haid normal adalah perdarahan haid


yang panjang siklus, lama haid , dan
jumlah perdarahan normal.
HAID NORMAL

 PANJANG SIKLUS : 21 – 35
Hari

 LAMA SIKLUS : 3 – 7 Hari

 JUMLAH : 20 - 80
ml
FASE-FASE HAID
 OVARIUM:
- Fase Folikulogenesis.
- Fase Ovulasi
- Fase Luteal

 ENDOMETRIUM:
- Fase Proliferasi
- Fase Sekresi
- Fase Menstruasi
ASPEK HORMONAL HAID

 Hipotalamus menghasilkan:

 Releasing hormone/ Releasing factor


(GnRH dan PIF) yang berfungsi
merangsang hipofisis mengeluarkan
gonadotropin dan menghambat prolaktin
ASPEK HORMONAL HAID

 Hipofisis menghasilkan gonadotropin


FSH dan LH.
 FSH berfungsi merangsang ovarium untuk
menghasilkan folikel (folikulogenesis)
 LH berfungsi memecahkan sel telur yang
matang dan membentuk korpus luteum
ASPEK HORMONAL HAID

 Ovarium menghasilkan:

 Estrogen yang berfungsi merangsang


endometrium untuk berproliferasi.

 Progesteron yang berfungsi merangsang


endometrium untuk bersekresi.
GnRH Progesterone
17-OHP
Ng/mL
HAID ALAMI
10
GONADOTROPIN
9
Progesterone
8
FSH
7
FSH
6 Estradiol

1 Estradiol Progesterone

ESTROGEN
& 2 4 6 8 10 12
Ov. 16
14 18 20 22 24 26 28
PROGESTERON

ENDOMETRIUM E r/P

18
OVARIUM
Tuba Fallopi
Ampula Tuba Uterina Isthmus Tuba Uterina
Uterus
Vagina
 Tunika Mukosa
- Epitel berlapis
gepeng tanpa
lapisan tanduk
 Tunika
Muskularis
- Terdiri serat otot
polos
memanjang
 Tunika
Adventitia
- Jar.ikat padat 
lapisan
luar vagina
PENYEBAB AMENOREA
 FISIOLOGIK :
PRAPUBERTAS
KEHAMILAN
PASCAMENOPAUSE
 ENDOKRINOLOGI:
HIPERTIROIDISME / KELEBIHAN ANDROGEN
 GANGGUAN PERKEMBANGAN
 GANGGUAN ORGANIK PUSAT : TUMOR,RADANG,
DESTRUKSI.
 PENYAKIT, MALNUTRISI, OBESITAS, KELEBIHAN
KERJA/OLAHRAGA.
AMENOREA

AMENOREA PRIMER:
AMENOREA SEKUNDER:
DISFUNGSI HIPOFISIS
DISFUNGSI ENDOMETRIUM
DISFUNGSI HIPOTALAMUS
DISFUNGSI OVARIUM
KEGAGALAN OVARIUM
DISFUNGSI HIPOTALAMUS
HORMON SEKS FISIOLOGI
DISFUNGSI HIPOFISIS
Gametogenesis
Anamnesa

1. Identitas pasien
2. Anamnesa obstetri
 Kehamilan yg ke …
 HPHT
 Riwayat obstetri
o Usia kehamilan
o Proses persalinan
o Keadaan pasca persalinan,masa nifas,& laktasi
o Keadaan bayi (JK,BBL,usia anak saat ini)
o Pada primigravida
 Lama kawin ,pernikahan yg ke …
 Perkawinan terakhir ini sudah berlangsung …
tahun
Lanjutan…

3. Anamnesa tambahan
 Kebiasaan BAK
 Kebiasaan merokok
 Hewan piaraan
 Konsumsi obat-obat tertentu
sebelum & selama masa
kehamilan
Pemeriksaan fisik

1. Pemeriksaan fisik umum


 Kesan umum (nampak sakit berat, sedang),
anemia konjungtiva, ikterus, kesadaran,
komunikasi personal.
 Tinggi dan berat badan.
 Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan,
suhu tubuh.
 Pemeriksaan fisik lain yang dipandang
perlu.
Lanjutan …

 Pemeriksaan khusus obstetri


 Inspeksi :
 Chloasma gravidarum.
 Keadaan kelenjar thyroid.
 Dinding abdomen ( varises, jaringan parut, gerakan
janin).
 Keadaan vulva dan perineum.
 Palpasi
 Maksud untuk melakukan palpasi adalah untuk :
 Memperkirakan adanya kehamilan.
 Memperkirakan usia kehamilan.
 Presentasi - posisi dan taksiran berat badan janin.
 Mengikuti proses penurunan kepala pada persalinan.
 Mencari penyulit kehamilan atau persalinan.
Palpasi abdomen

 Leopold I :
 Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan
pada puncak fundus uteri.
 Tentukan tinggi fundus uteri untuk
menentukan usia kehamilan.
 Rasakan bagian janin yang berada pada
bagian fundus (bokong atau kepala atau
kosong).
Leopold I
Lanjutan …

 Leopold II :
 Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser
turun kebawah sampai disamping kiri dan
kanan umbilikus.
 Tentukan bagian punggung janin untuk
menentukan lokasi auskultasi denyut
jantung janin nantinya.
 Tentukan bagian-bagian kecil janin.
Leopold II
Lanjutan …

 Leopold III :
 Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati
oleh karena dapat menyebabkan perasaan
tak nyaman bagi pasien.
 Bagian terendah janin dicekap diantara ibu
jari dan telunjuk tangan kanan.
 Ditentukan apa yang menjadi bagian
terendah janin dan ditentukan apakah
sudah mengalami engagemen atau belum.
Leopold III
Lanjutan …

 Leopold IV :
 Pemeriksa merubah posisinya sehingga
menghadap ke arah kaki pasien.
 Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri
dan kanan bagian terendah janin.
 Digunakan untuk menentukan sampai
berapa jauh derajat desensus janin.
Leopold IV
Tehnik vaginal toucher
 Didahului dengan melakukan inspeksi pada
organ genitalia eksterna.
 Tahap berikutnya pemeriksaan inspekulo
untuk melihat keadaan jalan lahir.
 Labia minora disisihkan kekiri dan kanan
dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri dari
sisi kranial untuk memaparkan vestibulum.
 Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan
dalam posisi lurus dan rapat dimasukkan
kearah belakang - atas vagina dan melakukan
palpasi pada servik.
Auskultasi
 Auskultasi detik jantung janin dengan
menggunakan fetoskop de Lee.
 Detik jantung janin terdengar paling keras
didaerah punggung janin.
 Detik jantung janin dihitung selama 5 detik
dilakukan 3 kali berurutan selang 5 detik
sebanyak 3 kali.
 Hasil pemeriksaan detik jantung janin 10 – 12 –
10 berarti frekuensi detik jantung janin 32 x 4 =
128 kali per menit.
 Frekuensi detik jantung janin normal 120 – 160
kali per menit.
Pemeriksaan penunjang

 Pemeriksaan hormon korionik


gonadotropin (hCG) dalam urin ( < 5
mggu 20 mIU/mL )
 Pemeriksaan USG kurang dari 6 minggu
utk melihat adanya pembesaran rahim
 Pemeriksaan progesterone yg mencapai
100-200 ng/mL
Progesterone

LH HCG
FSH

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Day 4 6 8 10 12 14 Weeks

Menses Ovulation Implantation Menses


PENANGANAN AMENORRHEA AKIBAT
FISIOLOGIS
Setelah menopause :
 Terapi secara individual
 Indikasi utama adalah hot flushes
 estrogen dosis rendah dengan wkt terbatas
 Dengan Histerektomi
 estrogen saja dapat diberikan 5 hari
perminggu teru-menerus
 Tidak dengan Histerektomi
 Estrogen diberikan21-25 hari pertama setiap bulan
 Dosis 0,3-1,25 mg/hari estrogen konyugat atau 0,01-
0,02 mh/hari etinil estradiol
 Penderita yang tidak mendapat estrogen, tambahan kalsium,
dengan asupan total per hari sampai 1500 mg.
 Vit. D
PENANGANAN AMENORRHEA AKIBAT
PATOLOGIS
1. Disfungsi hipotalamus
penyebab : stres,penurunan BB,olahraga,atau obat-
obatan.
pengobatan : kontrasepsi oral tepat digunakan untuk
pasien yang memiliki kondisi parah dengan
hipoestrogenisme.
2. Penyakit hipofisis
penyebab: adenoma hipofisis yg mengsekresi prolaktin
merupakan lesi yg paling sering ditemukan.
pengobatan : reseksi bedah biasanya diindikasikan
untuk pasien dengan makroadenoma hipofisis.
Lanjutan…

3. Sindrom Asherman
penyebab: kuretase uterus yang berlebihan
pada kehamilan awal.
pengobatan : lisis histeroskopik perlengketan
intrauterus dan stimulasi endo metrium
dengan esterogen.

Anda mungkin juga menyukai