0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas pendekatan keperawatan jiwa interpersonal. Pendekatan ini melihat bahwa gangguan jiwa dapat timbul dari konflik dalam berhubungan dengan orang lain yang menimbulkan kecemasan. Proses terapinya adalah dengan membangun rasa aman dan hubungan saling percaya antara terapis dan pasien untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang lebih sehat.
Dokumen tersebut membahas pendekatan keperawatan jiwa interpersonal. Pendekatan ini melihat bahwa gangguan jiwa dapat timbul dari konflik dalam berhubungan dengan orang lain yang menimbulkan kecemasan. Proses terapinya adalah dengan membangun rasa aman dan hubungan saling percaya antara terapis dan pasien untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang lebih sehat.
Dokumen tersebut membahas pendekatan keperawatan jiwa interpersonal. Pendekatan ini melihat bahwa gangguan jiwa dapat timbul dari konflik dalam berhubungan dengan orang lain yang menimbulkan kecemasan. Proses terapinya adalah dengan membangun rasa aman dan hubungan saling percaya antara terapis dan pasien untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang lebih sehat.
DEWI AGUSTIN WULANDARI ( 182303101008 ) M E L I N D A N U R PR A M A S T U T I ( 182303101011 ) ALIFFIA NURIYA MAULINA ( 182303101013 ) CANDRA ALIF NOVIANTO ( 182303101017 ) DHARMAYANTI PUTRI JALADRI ( 182303101018 ) LAILI FITIYA ( 182303101020 ) KONSEP INTERPERSONAL
Sullivan mengemukakan bahwa semua tingkah laku (pemikiran,
perasaan, dan tindakan) digambarkan melalui hubungan interpersonal. Melalui proses tersebut, kesalahan persepsi dapat dikoreksi dan perilaku sosial dapat dipelajari. Kelainan jiwa seseorang dapat muncul akibat adanya ancaman. Ancaman tersebut menimbulkan kecemasan/ansietas, dimana ansietas dapat timbul akibat seseorang mengalami konflik saat berhubungan dengan orang lain/interpersonal. PROSES TERAPEUTIK
1. Terapis berupaya membangun rasa aman bagi klien (Build
Feeling Security ) 2. Menjalin hubungan saling percaya (Trusting Relationship and Interpersonal Satisfaction) 3. Pasien dibantu untuk mengembangkan hubungan akrab di luar situasi terapi 4. Menjalin hubungan interpersonal sehingga timbul rasa aman dan kepuasan keduanya 5. Mengembangkan hubungan interpersonal diluar terapeutik untuk membina kepuasan dalam bergaul dengan orang lain sehingga klien merasa berharga dan terhormat. PERAN PERAWAT
Berupaya berbagi (sharing) mengenai hal-hal yang dirasakan
klien, hal-hal yang dicemaskan oleh klien (Share Anxietas) dan berupaya bersikap empati serta memberikan respons verbal yang mendorong rasa aman klien dalam berhubungan dengan orang lain. PERAN TERAPIS DAN PASIEN
Pasien menceritakan ansientas dan perasaanya pada terapis.
Terapis menjalin hubungan akrab dengan pasien, menggunakan empati untuk merasakan perasaan pasien, dan mengunakan hubungan sebagai suatu pengalaman interpersonal korektif. THANK YOU