Anda di halaman 1dari 8

Karakteristik Perawat Islam

Di Era Digital

KELOMPOK 6
Hakekat Hidup dan Kerja
• Dalam diri manusia terdapat apa yang disebut dengan nafs sebagai potensi yang membawa
kepada kehidupan. Dalam pandangan Al-Qur’an , nafs diciptakan Allah dalam keadaan
sempurna untuk berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan
keburukan.
• Selain nafs, dalam diri manusia juga terdapat qalb yang sering diterjemahkan hati. Seperti
dikemukakan di atas, bahwa nafs ada dalam diri manusia, qalb pun demikian , hanya saja
qalb yang merupakan wadah dipahami dalam arti alat.
• Kemudian manusia juga memiliki ruh, sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Isra’ ayat
85 “Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh, katakanlah Ruh adalah urusan Tuhanku,
kamu tidak diberi ilmu kecuali sedikit”.
• Menurut Hamka, dalam bukunya Falsafah Hidup, Islam  sangat memuliakan
‘aql, maka dari itu Islam adalah agama yang menjunjung tinggi ‘aql. Orang
yang dapat menempatkan dirinya merasa terikat pada aturan-aturan Allah
dalam firman-firman-Nya, maka itulah sebenarnya orang-orang yang
ber’aqal.  Seorang muslim dalam aktifitas kehidupnya dapat menggunakan
‘aqalnya jauh dari perbuatan keji, ruhnya banyak berisikan wahyu Allah,
hatinya jadi tentram sehingga dirinya terkendali kejalan yang diredhai Allah,
terhindar dari langkah-langkah syetan yang buruk
Rahmat Allah Terhadap Orang yang
Bekerja
Bekerja bagi seorang muslim adalah dalam rangka mendapatkan rezki yang halal
dan  memberikan manfa’at yang sebesar-besarnya bagi masyarakat sebagai
ibadahnya kepada Allah swt. Dalam pandangan Islam bekerja merukapan bagian
dari ibadah, maka aplikasi dan implementasinya perlu diikat dan dilandasi oleh
akhlak/etika, yang senantiasa disebut etika profesi. Etika/akhlaq yang
mencerminkan sifat terpuji, yaitu Shiddiq, istiqamah, futhanah, amanah dan
tablig. Maka dari itu, apabila orang itu jauh dari sifat malas, senang melakukan
kegiatan-kegiatan yang bermanfa’at, rajin bekerja, tidak menyia-nyiakan waktu,
menyadari bahwa semua aktifitas yang dilakukan adalah dalam rangka beribadah
kepada Allah swt ia akan mendapat kasih sayang dari Allah SWT.
Akhlak Dalam Bekerja

Akhlak seorang muslim dalam bekerja ketika ia menemukan


kemudahan selalu bersyukur, ketika menghadapi kesulitan dia tabah
dan sabar. Mudah dan sulit baginya sama, karena semua itu adalah
untuk menguji kekuatan imannya. Pada saatnya ia mendapatkan
kesalahan dalam bekerja, menyimpang dari ketentuan Allah dan Rasul-
Nya, ia segera bertobat, segera ingat akan Tuhannya, menghentikan
segala kesalahannya dan memohon ampun atas kekeliruannya
Keharusan Profesionalisme
Dalam Bekerja
• Rasulullah SAW bersabda :  “Bila menyerahkan suatu urusan kepada
yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran”. Menurut sabda
Rasul ini, seseorang dalam bekerja, apapun pekerjaannya, kalau ingin
mengharapkan hasil yang berkualitas dan baik, maka dia harus
profeisinal / ahli dalam pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya itu.
• Firman Allah dalam al-Baqarah : 208  ”Hai orang yang beriman,
masuklah kamu kedalam kedamaian /Islam secara menyeluruh, dan
janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan, karena setan itu adalah
musuhmu yang nyata”. Tersirat dalam ayat ini, bahwa aktifitas  apapun
yang dilakukan menuntut pelakunya untuk  berilmu  secara mendalam
dan menyeluruh (kaffah)seuai dengan profesinya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai