Anda di halaman 1dari 19

“B I S M I L L A H”

MANAJEMEN KEPERAWATAN
oleh : Ns.Hastuti,S.Kep.MM
KONSEP DASAR MANAJEMEN
A. PENGERTIAN
 Manajemen atau management dalam bahasa inggris berasal dari bahasa
italia “maneggiare” yang kurang lebih berarti menangani atau to handle.
 Dalam bahasa latin yaitu manus artinya tangan atau menangani.

 Manajemen menurut GR Terry merupakan sebuah proses yang terdiri


dari tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, penggiatan, dan
pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-
sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya.
 Manajemen diperlukan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
P. O. A. C
 PLANNING SUMBER DAYA
MANAJEMEN  SENI  ORGANIZING
 ILMU  ADVANCE
 CONTOLING

 EFEKTIK
 EFISIEN

TUJUAN
ACTUATING ???

• Usaha menggerakan anggota-anggota


kelompok sedemikian rupa sehingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai
sasaran perusahaan dan sasaran anggota-
anggota perusahaan tersebut oleh karena
para anggota itu juga ingin mencapai
sasaran-sasaran tersebut. George R.
Terry.1986.
3 FAKTOR YANG TERLIBAT DALAM PROSES
PENYELESAIAN :
1. Adanya penggunaan sumber daya organisasi
(SDM, SDA )
2. Adanya proses yang bertahap, perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian )
3. Adanya seni dalam menyelesaikan
pekerjaan.
TUJUAN PENGARAHAN
1. MENCIPTAKAN KERJA SAMA YANG LEBIH EFISIEN
2. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN
KETERAMPILAN STAFF
3. MENUMBUHKAN RASA MEILIKI DAN MENYUKAI
PEKERJAAN
4. MENGUSAHAKAN SUASANA LINGKUNGAN KERJA
YANG DAPAT MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
PRESTASI KERJA STAFF
5. MEMBUAT ORGANISASI BERKEMBANG LEBIH
DINAMIS
PRINSIP – PRINSIP DALAM PENGARAHAN

1. PRINSIP MENGARAH PADA TUJUAN


Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan
bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan
bawahan terhadap usaha mencapai tujuan.
2. PRINSIP KEHARMONISAN DENGAN TUJUAN
Motivasi yang baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi
kebutuhannya dengan cara yang wajar.sedangkan kebutuhan akan terpenuhi
apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan saat itulah mereka
kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
3. PRINSIP KESATUAN KOMANDO
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan
dan tanggung jawah para pahlawan.
KEGIATAN MANAJER KEPERAWATAN
SEBAGAI FUNGSI PENGARAHAN
1. ORIENTASI
orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan
informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan
baik.biasanya orientasi diberian kepada pegawai baru dan juga
kepada pegawai lama.
 Informasi yang dapat diberikan dalam orientasi dapat berupa :
tugas itu sendri ,tugas lain yang ada hubungannya,ruang lingkup
tugas, tujuan dari tugas, delegasi wewenang, cara melaporkan dan
cara mengukur prestasi kerja,hubungan antara masing-masing
tenaga kerja.
2. PERINTAH
 perintah umum dan khusus
 perintah lisan dan tertulis
 perintah formal dan informal
INDIKATOR PENGARAHAN YANG BAIK
1. COORDINATION
Koordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer agar
terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan
perbedaankepentingan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

2. MOTIVASI
Memberi motivasi kepada karyawan merupakan salah satu elemen penting
dalam manajemen keperawatan, dengan memberikan fasilitas yang bagus dan
gaji yang cukup maka kinerja para karyawan akan optimal.

3. KOMUNIKASI
Komunikasi antara pimpinan dan karyawan sangat diperlukan untuk mencapai
tujuan.komunikasi yang baik akan menimbulkan suasana kerja yang kondusif
dalam suatu lingkungan organisasi dan akan menumbuhkan teamwork atau
kerjasama yang baik dalam berbagai kegiatan.
SUPERVISI KEPERAWATAN
A. Pengertian
 Admo Sudiri (1992.Dalam Cahyati (2000) mendefinisikan supervisi sebagai
suatu pengamatan secara langsung terhadap pelaksaaan pekerjaan yang bersifat
rutin.
 Swanburg (1990) melihat dimensi supervisi sebagai suatu proses keindahan
sumber- sumber yang diperlukan untuk penyelesaian suatu tugas.
 Mc. Farland, Leonard & Marris (1984) dalam Arwani (2003) mengkaitkan supervisi
dalam konteks keperawatan sebagai suatu proses kegiatan pemberian dukungan.
 Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulan bahwa supervisi
merupakan tindakan melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh
atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanan oleh bawahan untuk kemudian apakah
ditemukan masalah , segera diberikan petunjuk, atau bantuan yang bersifat
langsung guna mengatasinya.
TUJUAN SUPERVISI KEPERAWATAN
a. inspeksi, evaluasi dan meningkatkan prestasi kerja ( gilles, 1994 )
b. membimbing perawat secara individu agar optimal memberikan
asuhan keperawatan ( kron, 1987)
c. melatih yang kurang disiplin dalam tugas ( murry, 1997 )
d. mengorientasi staff dalam pelaksanaan keperawatan
e. melatih staff dalam pelaksanaan keperawatan
f. memberikan arahan dalam pelaksaan tugasnya agar menyadari
dan mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staff, dan pelaksaan
asuhan keperawatan.
g. memberikan layanan terhadap peningkatan kemapuan staff dan
pelaksaan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan.
RUANG LINGKUP SUPERVISI KEPERWATAN
a. AREA ASUHAN
Area asuhan keperawatan yang menjadi objek dari supervisi keperawatan yaitu pelaksanaan audit
keperawatan dan pelaksanaan standar Operasional Prosedur ( SOP ) keperawatan.
b. AREA PERSONIL KEPERWATAN
Mencakup tentang kemampuan dari sumber daya keperawatan yang ada di lingkungan kerjanya,
kemampuan juga meliputi keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh staff keperawatan.
c. AREA SARANA DAN PERALATAN
Kegiatan pelaksanaan supervisi keperawatan akan memberikan alternatif pemecahan masalah
pada berbagai kendala yang dihadapi oleh staff baik tentang kemampuannya melaksanakan tugas
maupun sarana prasarana yang harus dipenuhi untuk memberikan pelayanan keperawatan yang
berkualitas.
d. PENGEMBANGAN STAFF
Supervisi keperawatan dilaksanakan juga untuk memberikan penilaian terhadap staffnya
sehingga dapat diberikan kesempatan kepada staffnya untuk dapat mengembangkan diri sesuai
dengan kemampuannya dan dalam supervisi ini dapat pula memberikan penilaian terhadap
pengembangan kemampuan dan keterampilan staffnya dalam menjalankan tugas yang dibebankan
kepadanya.
SASARAN SUPERVISI
1. Pelaksanaa tugas sesuai dengan pola
2. Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana
3. Staff yang berkualitas dapat dkembangan secara
kontinu dan sistematis
4. Penggunaan alat yang efektif dan efisien
5. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang
6. Pembagian tugas dan wewenang ada
pertimbangan obyektif atau rasional
7. Tidak terjadi penyimpangan atau penyelewengan
kekuasaan, kedudukan dan keuangan.
PRINSIP SUPERVISI
• MEMENUHI SYARAT ANTARA LAIN :
a. Didasarkan atas hubungan profesional bukan hubungan pribadi
b. Kegiatan direncanakan secara matang, bersifat
edukatif,memberikan perasaan aman pada perawat pelaksana dan
harus mampu membentuk suasana kerja yang demokratis
c. Dilakukan secara obyektif dan mampu memacu terjadinya
penilaian diri ( self evaluation )
d. Bersifat progresif, inofatif dan fleksibel ,mengembangkan potensi
atau kelebihan masing- masing orang yang terlibat
e. Bersifat konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri sesuai
dengan kebutuhan
f. Supervisi harus dapat meningkatkan kinerja bawahan dan
kepuasaan kerja perawat dalam upaya meninkatkan kualitas
asuhan keperwatan.
TEHNIK SUPERVISI
1. PRAKTEK SUPERVISI KEPERAWATAN MELIPUTI 3
ELEMEN :
a. Standar praktek keperawatan, sebagai acuan.
b. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan,
sebagai pembanding untuk menetapkan
pencapaian atau kesenjangan
c. Tindak lanjut baik berupa upaya
memepertahankan kualitas maupun upaya
memperbaiki.
2. CARA SUPERVISI
a. LANGSUNG

1) Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung


2) Pada supervisi modern , supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan
pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah
3) Cara memberikan pengarahan yang efektif adalah :
a. Pengarahan harus lengkap
b. Mudah dipahami
c. Menggunakan kata-kata yang tepat
d. Berbicara dengan jelas dan tidak terlalu cepat
e. Berikan arahan yang logis
f. Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat
g. Pastikan bahwa arahan yang diberikan dapat dipahami
h. Umpan balik dan perbaikan saat supervisi
Proses supervisi dilakukan :
• Perawat yang disupervisi melakukan secara mandiri
peran dan fungsinya ( misalnya tindakan
keperawatan )disamping oleh supervisor
• Selama proses, supervisor dapat memberikan
dukungan, reinforcement dan petunjuk
• setelah selesai, supervisor dan perawat yang
disupervisi melakukan diskusi yang bertujuaan untuk
menguatkan tindakan yang telah sesuai dan
memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada
aspek positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.
b. TIDAK LANGSUNG
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun
lisan.supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan
sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta
c. INSTRUMEN SUPERVISI
Bentuk instrumen supervisi yang digunakan dapat dibuat dan
dikembangkan sesuai dengan kondisin dan kebutuhan rumah sakit.
PERSIAPAN MELAKUKAN SUPERVISI

1. Tentukan obyek/sasaran yang akan


disupervisi
2. Siapkan standar sebagai acuan untuk analisa
hasil
3. Siapkan instrumen supervisi sesuai dengan
obyek/sasaran yang akan disupervisi
4. Buat daftar tentatif berdasarkan alokasi
waktu yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai