Anda di halaman 1dari 8

MODEL KOLEGIAL

KELOMPOK 3
ALDI NURALFIAN
WINDY AURINA
CHELVA APRILIA
SITI LAILATUL
ERIKA LISTIANA
MELIANA FEBRIYANTI
RISHA APRILIANI
IHZA ZAMZAMI
Kolektif kolegial adalah istilah umum yang
merujuk kepada sistem kepemimpinan yang
melibatkan para pihak yang berkepentingan
yang melibatkan para pihak yang
berkepentingan dalam mengeluarkan
kepetusan atau kebijikan melalui mekanisme
yang ditempuh, musyawarah untuk mencapai
mufakat atau pemungutan suara, dengan
mengedepankan semangat kebersamaan. Yang
memperlakukan system ini adalah organisasi
partai politik, lembaga wakil rakyat, dan
lembaga pengadilan.
Tujuan
Model kolegial mengasumsikan bahwa anggota
organisasi setuju pada tujuannya. Terdapat
keyakinan bahwa staf memiliki pandangan yang
sama tentang tujuan dari lembaga. Tujuan memiliki
tiga fungsi utama yaitu:
 Menyediakan panduan umum untuk aktivitas,
memungkinkan guru untuk menghubungkan kerja
mereka untuk tujuan sekolah.
 Tujuan berfungsi sebagai sumber legitimasi,
memungkinkan kegiatan untuk dia dibenarkan jika
mereka berkontribusi pencapaian tujuan.
 Mereka adalah sarana mengukur keberhasilan;
sekolah efektif jika mencapai tujuannya.
Struktur organisasi
Model kolegial dengan pendekatan formal
berpandangan bahwa struktur organisasi
merupakan fakta objektif yang memiliki makna
yang jelas untuk semua anggota lembaga.
Perbedaan utama menyangkut hubungan antara
unsur-unsur pembeda dalam struktur. Model formal
struktur hadir secara vertikal atau hirarki dengan
keputusan yang dibuat oleh para pemimpin.
Ciri model kolegial yaitu pengambilan keputusan
sebagai proses partisipatif, dengan semua anggota
lembaga memiliki kesempatan yang sama untuk
mempengaruhi kebijakan dan tindakan. Namun
dimana keputusan muncul dari sistem komite sering
kompleks, tidak mudah untuk menetapkan siapa
yang bertanggung jawab untuk kebijakan
organisasi.
Model kepemimpinan
Tiga model kepemimpinan yang sangat relevan
untuk kolegialitas yaitu:
1. Kepemimpinan Transformasional
2. Kepemimpinan Partisipatif
3. Kepemimpinan interpersonal
Ada 7 kelemahan yang signifikan dari perspektif kolegial:
 Model kolegial sangat normatif.

 Pendekatan kolegial untuk pengambilan keputusan lambat dan


rumit.
 Asumsi dasar model demokrasi adalah bahwa keputusan dicapai
dengan konsensus.
 Aspek partisipatif pengambilan keputusan ada di samping
struktural dan komponen birokrasi sekolah dan perguruan tinggi.
 Pemimpin dapat melaksanakan dan menjalani cara pengambilan
keputusan yang berlaku dalam lembaga tersebut, tapi tetap
bertanggung jawab pada berbagai kelompok di luar organisasi.
 Efektifitas sistem bergantung pada tingkah laku staf. Jika mereka
aktif berperan serta, maka akan berhasil dan sebaliknya. Wallace
(1989) mengatakanpara guru mungin tidak menyambut
kolegialitas karena mereka tidak ingin menerima wewenang
perantara antara mereka sendiri dan pimpinan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai