Bela safitri Eka putri yuniati Hayatunufus Maryati Nurul aini Riki martin Siti sulehah Wiwin febrianingsih DEFINISI MODEL POLITISI Model politisi (politicial) adalah model yang dianggap sebagai cara dalam penyelesaian konflik (konflik resolution) oleh chaffe (1983) hal ini dikarenakan partisipan dari model ini akan mengalami perbedaan nilai yang dianut serta sasaran dan tujuan yang berbeda sehingga akan memicu adanya konflik satu sama lain. Karena dilandasi oleh latar belakang keinginan pribadi. Model politisi dianggap merupakan model yang lebih tepat untuk menghasilkan keputusan interdepartemen didalam suatu organisasi. Model ini terdiri atas : 1. Proses dan hal – hal tersirat (undelying features and process)
Nilai yang dianut dari setiap anggota dalam
model politisi sangat beragam dan dilandasi oleh keinginan pribadi. Nilai-nilai tersebut dapat dinilai mendukung ataupun bertentangan dengan tujuan organisasi yang lebih tinggi. 2. CONTOH PENERAPAN MODEL Joni adalah seorang mengingkan praktek keperawatan independen, sementara susi ingin lebih mengharapkan praktek keperawatan yang bertumpu pada perintah dokter, mereka berdua bersama-sama pada unit pediatric, joni kemudian menyarankan proses pembuatan keputusan klinis secara individual lewat perawatan (individual clinical decision by nursing), sedangkan susi menawarkan komite praktek bersama ( joint practice commite) untuk menunjukan dan mempromosikan input dari dokter, terkait pada pikirannya bahwa perawat harus melaksanakan perintah dari dokter 3. Perubahan yang terjadi (changes features)
Implementasi dari pilihan yang telah dibuat pada modl
politisi akan dikrakterisasikan lewat proses verifikasi dan evaluasi secara detail pada keputusan tersebut 4. Komponen lain
“pemain kunci” pada model politis adalah
statesmen yang berusaha menyemangati anggota yang lain mendukung pendapatnya (rally). 5. Prokontra
Model politis tidak selalu memberikan dukungan yang
mempromosikan dukungan terhadap tujuan organisasi. Hasil yang diperoleh juga tidak dapat diprediksi dan mungkin saja tidak berhubungan dengan tujuan organisasi, tetapi memiliki sasaran yang lebih pasti yakni menciptakan situasi yang dapat memuaskan semua pihak yang akan terkait. THANK YOU