PP Sist Pencernaan
PP Sist Pencernaan
Dosen Pembimbing :
KELOMPOK 2 :
FILDZA NADRA AFIQAH
DIONNY IMELDA ANGELIA
DORTIANA BANUREA
EUIS ALFRIDA LUBIS
Fungsi utama dari usus besar adalah membuang air dan garam
(elektrolit) dari bahan yang tidak tercerna dan membentuk limbah padat
yang dapat dikeluarkan. Bakteri di usus besar membantu memecah bahan
yang tidak tercerna. Sisa isi usus besar dipindahkan ke arah rektum, di
mana feses disimpan sampai meninggalkan tubuh melalui anus.
F. Anus
A . Hepar (hati)
Hati merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Hati
terdiri atas dua lobus. Setiap lobus memiliki saluran untuk
mengangkut cairan empedu
1. Mulut
Di dalam mulut makanan dihancurkan oleh gigi-gigi menjadi ukuran
yang lebih kecil dengan tujuan proses pencernaan akan lebih mudah.
Saat dikunyah makanan bercampur air liur yang mengandung enzim
ptyalin. Karbohidrat yang masih berupa polisakarida dipecah menjadi
disakarida yaitu maltosa. Proses ini hanya sebagian kecil saja karena
makanan akan ditelan dan dalam lambung enzim ini menjadi tidak
aktif.
2. Esofagus (Kerongkongan)
Tidak ada proses khusus pencernaan makanan disini. Makanan
melewati saluran dalam esofagus dengan sangat mudah dalam
hitungan detik. Dinding saluran esofagus sangat licin karena
mengandung cairan mucus yang dihasilkan sel-sel yang terdapat di
dindingnya.
3. Lambung
Proses yang sangat penting dalam lambung adalah barcampurnya
makanan dengan getah lambung yang bersifat asam. Disini juga terjadi
proses pencampuran makanan oleh gerakan kontraksi lambung. Proses
pencampuran dengan asam lambung mengakibatkan makanan menjadi
lebih cair dan hancur disebut dengan chyme.
Pepsin dari lambung memulai pencernaan protein. Enzim ini bekerja
dengan baik karena sifat keasaman dari lambung. Pencernaan pepsin di
lambung ini hanya sekitar 10-30% dari pencernaan total protein. Pepsin
mempunyai kemampuan mencerna kolagen yang merupakan unsur utama
dari jaringan penyambung interseluler daging. Proses ini penting untuk
memudahkan proses pencernaan protein selanjutnya. Tidak ada proses
pencernaan khusus dari karbohidrat.
4. Usus Halus
Di dalam usus halus inilah proses pencernaan dan absorbsi atau
penyerapan zat-zat makanan sebagian besar berlangsung. Proses pencernaan
karbohidrat dilanjutkan kembali disini. Pokok dari pencernaan karbohidrat
adalah memecah molekul karbohidrat menjadi monosakarida (glukosa,
galaktosa, fruktosa) yang bisa diserap usus masuk ke peredaran darah. Tugas ini
dilaksanakan oleh enzim yang dihasilkan oleh pankreas yaitu alfa amylase,
maltase, lactase, sukrase, glukosidase dan alfa dekstrinaase.
Pencernaan protein sebagian besar terjadi di usus bagian atas diawali
pengaruh enzim proteolitik yang dihasilkan oleh pankreas. Protein yang
sebagian sudah dipecah di lambung dipecah kembali oleh enzim dari pankreas
yaitu tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase dan proelastase menjadi
polipeptida, tripeptida dan asam amino tunggal. Yang terakhir adalah oleh
enzim peptidase yang terdapat dalam enterosit (sel dinding usus halus)
memecah protein yang masih berupa polipeptida besar maupun kecil menjadi
asam amino tunggal untuk diserap ke dalam darah.
5. Usus Besar
Pencernaan zat makanan untuk kebutuhan absorbsi sudah tidak ada lagi
dalam usus besar. Yang ada hanya penyerapan air dan elektrolit untuk
memadatkan chymus yang masih dalam bentuk cair. Chymus dalam usus
besar berupa bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus misalnya
selulosa dari tumbuhan yang nantinya akan memberikan bentuk feces (tinja)
dan dibuang melalui anus.
Dalam usus besar terdapat bakteri yang dapat mencernakan sebagian
kecil selulosa untuk nutrisi bakteri itu sendiri. Aktivitas bakteri ini
membentuk beberapa vitamin K, B12, tiamin, riboflavin dan gas-gas
karbondioksida, hidrogen dan metana. Vitamin K sangat penting dalam
proses pembekuan darah dan hanya ada dalam jumlah yang sedikit dalam
makanan kita. Chymus makin ke arah anus makin padat dan dikeluarkan
sebagai feces melalui proses defekasi (buang air besar).
6. Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang
lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila
feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan
dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot
polos dan otot lurik.
Kesimpulan
Proses pencernaan makanan sangat penting sebelum makanan
diabsorbsi atau diserap oleh dinding saluran pencernaan. Zat-
zat makanan tidak dapat diserap dalam bentuk alami dan tidak
berguna sebagai zat nutrisi sebelum proses pencernaan awal.
Zat makanan akan dipersiapkan untuk diabsorbsi melelui
proses – proses tertentu dengan bantuan enzim-enzim tertentu
dalam saluran pencernaan. Hasil dari proses tersebut kemudian
disebarkan keseluruh otot menjadi energi untuk beraktivitas.