Anda di halaman 1dari 7

BAB V

BELAJAR

MARIA WIKANTARI, MBA

1
PENGERTIAN BELAJAR

Kegiatan dimana seseorang


berperilaku, bereaksi, menanggapi
sebagai hasil dari pengalaman dalam
suatu cara yang berbeda dari cara
perilakunya sebelumnya

2
TEORI PEMBELAJARAN
1. Pengkondisian klasik
adalah jenis pengkondisian di mana individu merespon beberapa stimulus yang tidak biasa dan
menghasilkan respons baru. Teori ini tumbuh berdasarkan eksperimen untuk mengajari anjing
mengeluarkan air liur sebagai respons terhadap bel yang berdering, dilakukan pada awal tahun 1900-an
oleh seorang ahli fisolog Rusia bernama Ivan Pavlov.

2. Pengkondisian operan
adalah jenis pengkondisian di mana perilaku sukarela yang diharapkan menghasilkan penghargaan atau
mencegah sebuah hukuman. Kecenderungan untuk mengulang perilaku seperti ini dipengaruhi oleh ada
atau tidaknya penegasan dari konsekuensi-konsekuensi yang dihasilkan oleh perilaku. Dengan demikian,
penegasan akan memperkuat sebuah perilaku dan meningkatkan kemungkinan perilaku tersebut
diulangi. Psikolog Harvard, B. F. Skinner mengemukakan bahwa menciptakan konsekuensi yang
menyenangkan untuk mengikuti bentuk perilaku tertentu akan meningkatkan frekuensi perilaku tersebut.

3. Pembelajaran sosial
adalah pandangan bahwa orang-orang dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung.
Meskipun teori pembelajaran sosial adalah perluasan dari pengkondisian operan, teori ini berasumsi
bahwa perilaku adalah sebuah fungsi dari konsekuensi. Teori ini juga mengakui keberadaan pembelajaran
melalui pengamatan dan pentingnya persepsi dalam pembelajaran.
3
METODE PEMBENTUKAN PERILAKU

1. Penguatan Positif – contoh: pujian,


penghargaan, hadiah
2. Penguatan Negatif – contoh: takut dengan
seorang dosen “killer”, jadi berpura-pura
baca buku supaya terlihat serius.
3. Hukuman – contoh: potong gaji, skorsing
4. Pemunahan – contoh: mengabaikan
pendapat anak buah
4
MACAM-MACAM GAYA BELAJAR
1. Visual (belajar dengan cara melihat)

Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya
belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan
(visual), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya
lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-
obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara
menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya
di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat
bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran.
Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas.
Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar
lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram,
buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka
mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
5
MACAM-MACAM GAYA BELAJAR
2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)

Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja.


Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui
telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus
memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang
mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan
menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan.
Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone
suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori
lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi
anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat
menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan
mendengarkan kaset.
6
MACAM-MACAM GAYA BELAJAR
3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan
menyentuh)

Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat.


Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar
melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak
seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena
keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi
sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini
belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
7

Anda mungkin juga menyukai