Anda di halaman 1dari 13

ADIKSI

ADIKSI = DEPENDENT= KECANDUAN

A person is said to be dependent on a substance when


he or she repeatedly self-administered it, resulting in
tolerance, withdrawal, and compulsive behavior (APA,
2000)

A person is said to be ADDICTED TO CERTAIN


BEHAVIOR when he or she repeatedly DOING THE
HARMFULL BEHAVIOR, resulting in tolerance,
withdrawal, and compulsive behavior (TRI, 2008)
• Meliputi ketergantungan fisik, yaitu kondisi
dimana tubuh sudah mulai terbiasa
dengan zat tersebut dan menganggapnya
sebagai bagian dari fungsi normal
ketubuhan.

• Ketergatungan fisik menimbulkan efek


toleransi, proses dimana tubuh
beradaptasi dengan penggunaan zat,
yang lama kelamaan membutuhkan dosis
yang lebih banyak untuk mendapatkan
efek yang sama.
• Craving atau mengidam adalah keinginan yang sangat
kuat untuk menggunakan narkoba. Terjadinya karena
ketergantungan fisik dan karena proses pembiasaan.
Karena penggunaan narkoba seringkali berhubungan
dengan hal lain seperti benda, tempat, orang lain di
lingkungan, munculnya tanda lain tersebut bisa men
trigger keinginan untuk menggunakan kembali.

• Withdrawal atau gejala putus obat berhubungan dengan


gejala yang tidak menyenangkan (bersifat fisik maupun
psikologis) saat menghentikan penggunaan narkoba
atau menghentikan perilaku adiksinya. Gejala tersebut
antara lain kecemasan, gelisah, craving yang sangat
intense, mual, sakit kepala, tremor dan halusinasi.
KAPAN SSO DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI PECANDU ?

The American Psychiatric Association (APA)


Seseorang dapat dikatakan menderita kecanduan bila 3 (tiga) atau lebih dari
gejala di bawah ini dialami dalam 12 (dua belas) bulan terakhir :

1. Toleransi : membutuhkan dosis yang yang lebih banyak untuk mendatangnya efek
yang sama atau dosis yang sama sudah tidak lagi mendatangkan efek seperti
sebelumnya.
2. Mengalami gelaja putus zat setelah menghentikan penggunaan.
3. Menggunakan zat lebih lama dan lebih banyak dari yang direncanakan (kehilangan
kontrol)
4. Ada keinginan yang kuat untuk menghentikan penggunaan, telah beberapa kali
berusaha menghentikan penggunaan tetapi gagal (kehilangan kontrol).
5. Menghabiskan waktu yang lama untuk mencari, menggunakan dan
pulih kembali dari efek penggunaan narkoba.
6. Aktifitas sosial yang penting, pekerjaan dan kegiatan rekreasi ditinggalkan karena
masalah penyalahgunaannya (terus menggunakan walaupun konsekuensinya
buruk).
7. Terus menggunakan narkoba meskipun tahu bahwa masalah fisik dan psikologis
dan sosial yang dialaminya disebabkan karena penyalahgunaan narkoba
(konsekuensi negatif).
ADIKSI DAN SISTEM KERJA OTAK

• Semua jenis narkoba mempengaruhi “dopamin pathway”.


• Dopamin adalah neurotransmiter-zat kimia yang diproduksi oleh sel-2 syaraf yang
memproses dan membawa informasi. Tugas dopamin adalah memproduksi perasaan
senang/enak. Oleh sebab itu jalur ini juga sering disebut sebagai "pleasure pathway."
• Bila seseorang menjadi pecandu narkoba, sistem sistem akan terganggu. Kalau otak
mengeluarkan dopamin terlalu sering jumlah dopamin akan jauh berkurang. Bila
seseorang kekurangan sumber produksi dopamin dari otak akibatnya akan sulit
merasakan senang/enak dari sumber kesenangan yang alami.
• Menurunkan aktivitas dopamin.
– Otak akan mengeluarkan dopamin (yang menyebabkan pearasaan senang/enak)
dan memotivasi kita untuk berespon terhadap reward alamiah.
– Narkoba mengandung dopamin sangat banyak sehingga otak menurunkan
produksinya sendiri.
– Gangguan dalam sistem produksi dopamin alami lama kelamaan akan
menghalangi pecandu untuk merasakan kesenangan, walaupun sudah pakai
narkoba.
• Menggangu sistem otak yang mengendalikan perasaan senang, pengambilan
keputusan, memori, pengendalian emosi, motivasi, mengatur kebutuhan.Sebagai akibat
dari kehilangan kontrol, pecandu mencari narkoba secara kompulsif, walaupun narkoba
ini sudah tidak lagi menimbulkan efek yang menyenangkan.
Repeated drug exposure changes brain function. Positron emission
tomography (PET) images are illustrated showing similar brain changes in
dopamine receptors resulting from addiction to different substances - cocaine,
methamphetamine, alcohol, or heroin. The striatum (which contains the reward
and motor circuitry) shows up as bright red and yellow in the controls (in the
left column), indicating numerous dopamine D2 receptors. Conversely, the
brains of addicted individuals (in the right column) show a less intense signal,
indicating lower levels of dopamine D2 receptors.
Beberapa Model Adiksi
• Bagaimana pandangan dan pemahaman seseorang
mengenai adiksi.
• Mempengaruhi sikap dan perilaku terhadap pecandu.
• Bisa dijadikan konsep dasar dalam memperbaiki
komunikasi dengan pecandu yang akan membantu
pecandu mencapai pemulihan.

• Adiksi sebagai “dosa”


• Adiksi sebagai “penyakit”
• Adiksi sebagai “perilaku maladaptif”
Adiksi sebagai DOSA

• Menganggap perilaku pecandu sebagai


bentuk penolakan terhadap norma etika &
moral.
• Merupakan suatu kesalahan dan
tanggung jawab pribadi.
• Cara terbaik untuk menyembuhkannya
>‘menghukum’.
• Pecandu perlu ditolong untuk tobat.
Adiksi sebagai PENYAKIT
• Terjadi karena tidak adanya kontrol
pribadi.
• Adiksi adalah asal mula timbulnya
berbagai penyakit.
• Adiksi bersifat genetik .
• Pecandu merupakan ‘korban’.
• Pecandu perlu mendapatkan perawatan,
pertolongan dan pengobatan.
Adiksi sebagai
perilaku maladaptif

• Adiksi merupakan gangguan tingkahlaku


• Adiksi merupakan hasil proses belajar
yang salah dan destruktif.
• Adiksi merupakan tingkah laku yang
berada dibawah kontrol lingkungan
keluarga dan sosial.
• Perilaku maladaptif adalah mempunyai
konsekuensi destruktif bagi pecandu dan
keluarganya.
• Pengobatan terbaik adalah yang
mengulangi proses belajar.
• Klien diajarkan ketrampilan untuk
menghindari relapse, pelatihan kontrol diri
dan pemahaman-2 baru.
THE STAGES OF SUBSTANCES USE
Tahap penggunaan bahan adiktif (alkohol, rokok, narkoba)

Beliefs Clinical intervention


.Susceptibility . Disease perspective
.Seriousness (e.g.Nicotine replacement)
.Cost . Social Learning perspective
.Benefits (e.g. .aversion therapy, contracts, cue
.Expectancies exposure, self-management)

Initiation Maintenance Cessation as a process Relapse


. Precontemplation
. Contemplation
. Action
Social Factors . Maintenance
. Parental Public Health
behaviour Interventions
Relapse Prevention
. Parental beliefs . Doctor’s advice
Self-help . Coping
. Peer group . Worksite interventions
. Expectancies
pressure . Community approaches
. Attributions
. Government Policy

Anda mungkin juga menyukai