Anda di halaman 1dari 10

Flattening The Curve:

Sampai Kapan Wabah


Corona Berakhir?
Rahmawati Husein
Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC)
Dosen Universitas Muhammadiyah Yogayakarta
Unsur Pengarah BNPB

Jumat, 10 April 2020


Zoom Meeting 9.30-11.30
Apa itu “flattening the curve”
Dalam epidemiologi,
Slow acceleration cases
• gagasan memperlambat
penyebaran virus sehingga lebih Pandemic
sedikit orang perlu mencari outbreak No
intervention Reduce peak number of cases
and related demands on hospital
pengobatan pada waktu tertentu and infrastructure

dikenal sebagai "perataan kurva”


Reduce number of
overall cases and health
effects
• Epidemiologi adalah ilmu yang Pandemic
outbreak with
mempelajari tentang pola penyebaran intervention
penyakit atau kejadian yang berhubungan
dengan kesehatan, serta faktor-faktor yang
dapat memengaruhi keadaan tersebut
Skenario 1
Skenario 1 berlaku
apabila per 1 April
2020, tidak ada
kebijakan
signifikan dan
tegas dalam
mengurangi
interaksi
antarmanusia.
Kegiatan berjalan
seperti biasa tanpa
ada langkah
pencegahan.

(sumber: Kompas)
Skenario 2 Skenario 2 berlaku
apabila per 1 April
2020, kebijakan sudah
ada namun kurang
tegas dan kurang
strategis dalam
mengurangi interaksi
antarmanusia.
“Sepertinya skenario
ini yang paling
mungkin terjadi jika
kondisi saat ini
dilanjutkan. Juga,
masyarakat tidak
disiplin
Dengan skenario ini diperkirakan puncak pandemic akan mengimplementasikan
terjadi pada 2 Mei 2020 dengan 1.490 kasus baru dan physical distancing
akumulasi kasus positif mencapai 60.000 kasus. Pandemi
Sumber: Kompas
diperkirakan mereda pada akhir Juni – awal Juli 2020.
Skenario 3
Skenario 3 berlaku apabila
per 1 April 2020,
diberlakukan kebijakan yang
tegas dan strategis dalam
mengurangi interaksi
antarmanusia. Masyarakat
disiplin
mengimplementasikan
physical distancing. Dengan
skenario ini, puncak
pandemi diperkirakan terjadi
pada 16 April 2020 dengan
546 kasus baru dan
akumulasi kasus positif
mencapai 17.000 kasus.

Pandemi diperkirakan mereda pada akhir Mei – awal Sumber: Kompas


Juni 2020.
Intervensi Kebijakan
Banyak negara menerapkan pedoman
"jarak sosial“
• pembatasan gerakan (mobilisasi)
• Physical distancing – pembatasan jarak fisik
• Lock down – pembatasan mobilisasi  kegiatan, keluar
rumah (bekerja, beribadah, belanja dll) , melakukan
perjalanan wisata, pergi ke luar rumah/area/daerah,
pengawalan dan penjagaan ketat oleh keamanan) 
Stay Home  kebijakan tinggal di rumah
• Pembatasan sosial (berskala besar – PSBB di Indonesia)
• Karantina Kesehatan (UU no 6/2018)  pembatasan
penduduk suatu wilayah termasuk wilayah pintu masuk
beserta isinya yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau
terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah
kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.
Model PDDM (Probabilistic Data-driven Model)
• Model teori antrean dengan mengasumsikan proses pasien datang ke rumah sakit sebagai
penderita Covid-19 positif mengikuti proses antrian Markovian
• Model PDDM lebih baik untuk menggambarkan total data penderita Covid-19 daripada
prediksi berdasarkan model matematika dinamik
• Model ini sudah diujikan selama 2 minggu dengan error 1,5%
• Keunggulan lainnya dari model PDDM adalah kemampuannya untuk memprediksikan waktu
terparah dan waktu berakhirnya pandemi Covid-19 ini di Indonesia
• Penambahan maksimum total penderita Covid-19 per hari adalah di sekitar minggu kedua
April 2020, yakni disekitar 7 - 11 April 2020  185 pasien/hari.
• 100 hari setelah 2 Maret 2020 yakni disekitar tanggal 29 Mei 2020. Maksimum total
penderita Covid-19 positif adalah sekitar 6174 kasus. "Sejak pertengahan Mei 2020,
penambahan total penderita sudah relatif kecil (jika Kegiatan Romadhan & Mudik tidak
dilakukan)
Apa yang dilakukan Muhammadiyah
untuk memperlambat penyebaran
virus?
• Pembentukan Muhammadiyah Covid 19 Command Center (MCCC)
• Pelayanan Pasien Covid 19  55 RSMA  ODP (Orang Dalam Pemantauan),
PDP (Pasien Dalam Pengawasan), OTG (orang Tanpa Gejala), Positif
(terkonfirmasi berdasar test Swab)
• Pembuatan Panduan dan media sosialisasi pencegahan Covid-19  bisa di
download di https://bit.ly/infografisMCCC
• Ada 13 Panduan: Pembatasan Soasial, Panduan Desinfeksi lingkungan, panduan
kelompok rentan dll
• Pembuatan Maklumat, Instruksi dan edaran oleh PP Muhammadiyah
• Pembuatan Alikasi SAFARI-MU (Sadar Faktor Risiko) dan mensosialisasikan
GEMES (Gerakan Memberi Masker)
Apa yang dilakukan Muhammadiyah untuk
memperlambat penyebaran virus? (lanjutan 1)
Sosialisasi Covid  Apa itu? Apa yang harus dilakukan? Dsb
• Mobil penerangan keliling
• TVMU Talk show
• Webinar
• Keluarga Tangguh Hadapi Covid 19
• Sosialisasi melaui Media Sosial
• Kuliah Whatsapp
Apa yang dilakukan Muhammadiyah untuk
memperlambat penyebaran virus? (lanjutan 2)
• Pemutaran iklan layanan masyarakat melalui radio
• Video motion grafik educative pencegahan Covid-19
• Membentuk Call Center
• Pemantauan Mahasiswa, Dosen (ke luar negeri maupun dari luar negeri)
• Pembagian Multivitamin
• Pembuatan APD Medis (termasuk pendampingan kpd difabel pembuat APD)
• Pendistribusian Masker, Sarung Tangan dan APD ke RSMA
• Pembuatan dan Pembagian Masker
• Pembuatan dan Pembagian Hand Sanitizer
• Pembentukan Relawan Mubaligh Tanggap Covid

Anda mungkin juga menyukai