Anda di halaman 1dari 16

PREMATURITAS and RESPIRATORY

DISTRESS SINDROME
Kelompok 3
Ashifaputri Radhini Yulita P3.73.20.2.18.005
Fitriyani P3.73.20.2.18.014
Kezia Hanara P3.73.20.2.18.020
M. Shandy Ajie P3.73.20.2.18.027
Prematuritas
Prematuritas adalah kelahiran yang berlangsung
pada umur kehamilan 20 minggu hingga 37
minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Terdapat 3 subkategori usia kelahiran prematur
berdasarkan kategori World Health
Organization(WHO), yaitu:
1)Extremely preterm(<28 minggu)
2)Very preterm(28 hingga <32 minggu)
3)Moderate to late preterm(32 hingga<37
minggu)
Etiologi
Dibagi menjadi 4 golongan:

1)Aktivasi prematur dari pencetus


terjadinya persalinan

2)Inflamasi/infeksi

3)Perdarahan plasenta

4)Peregangan yang berlebihan pada uterus


Aktivasi prematur dari pencetus
terjadinya persalinan

Mekanisme pertama ditandai dengan stres


dan anxietasyang biasa terjadi pada primipara
muda yang mempunyai predisposisi
genetik.Adanya stres fisik maupun psikologi
menyebabkan aktivasi prematur dari aksis
Hypothalamus-Pituitary-Adrenal(HPA)ibu dan
menyebabkanterjadinya persalinan prematur.
Inflamasi/infeksi

Mekanisme kedua adalah decidua-


chorio-amnionitis,yaituinfeksi bakteri
yang menyebar ke uterus dan cairan
amnion. Keadaan ini merupakan
penyebab potensial terjadinya
persalinan prematur.
Perdarahan plasenta

Mekanisme ketiga yaitu mekanisme yang


berhubungan dengan perdarahan plasenta
dengan ditemukannya peningkatan
hemosistein yang akan mengakibatkan
kontraksi miometrium. Perdarahan pada
plasenta dan desidua menyebabkan aktivasi
dari faktor pembekuan Xa (protombinase).
Peregangan yang berlebihan pada uterus

Mekanisme keempat adalah


peregangan berlebihan dari uterus
yang bisa disebabkan oleh kehamilan
kembar, polyhydramnionatau distensi
berlebih yang disebabkan oleh
kelainan uterus atau proses operasi
pada serviks
Keadaan Bayi Lahir Prematur

Keadaan Paru-Paru
Sindrom Distres
Pernapasan dan Normalnya
RESPIRATORY DISTRESS
SIMDROME
Atau Sindrom Distres Pernapasan merupakan
sindrom gawat napas yang disebabkan
defisiensi surfaktan terutama pada bayi yang
baru lahir dengan masa gestasi kurang.
Secara klinis bayi dengan RDS menunjukkan
takipnea, pernapasan cuping hidung, retraksi
interkosta dan subkosta, expiratory grunting
(merintih) dalam beberapa jam pertama
kehidupan.
Etiologi
O Ketidakmampuan paru untuk mengembang
dan alveoli terbuka  
O Alveoli masih kecil sehingga mengalami
kesulitan berkembang dan pengembangan
kurang sempurna. Surfaktan berfungsi
untuk menjaga agar kantong alveoli tetap
berkembang dan berisi udara, sehingga
pada bayi prematur dimana surfaktan
masih belum berkembang menyebabkan
daya berkembang paru kurang dan bayi
akan mengalami sesak nafas
Lanjutan
O membran hialin berisi debris dari sel yang
nekrosis yang tertangkap dalam
proteinaceous filtrat  serum (saringan serum
protein), di fagosit oleh makrofag
O Berat badan bayi lahir kurang dari 2500
gram,
O Adanya kelainan di dalam dan di luar paru
kelainan dalam paru yang menunjukan
sindrom ini adalah pneumothoraks
Apneumomediastinum,  penyakit membran
hialin (PMH)
Lanjutan
O Bayi prematur atau kurang bulan
Diakibatkan oleh kurangnya produksi
surfaktan. Produksi surfaktan ini
dimulai sejak kehamilan minggu ke-
22, semakin muda usia kehamilan,
maka semakin besar pula
kemungkinan terjadi RDS
Tanda dan gejala yang muncul
dari RDS

O Pernapasan cepat
O Pernapasan terlihat parodaks
O Cuping hidung
O Apneae
O Murmur
O Sianosis pusat
O Komplikasi
Komplikasi yang kemungkinan terjadi pada RDS:
A. Komplikasi Jangka Pendek
1. Kebocoran alveoli
2. Jangkitan penyakit akibat keadaan penderita
menurun dan adanya perubahan jumlah
trombosit dan leukosit
3. Perdarahan intrakranial dan leukomalacia
periventrikular
B. Komplikasi jangka Panjang
Komplikasi jangka panjang dapat disebabkan oleh
keracunan oksigen, tekanan yang tinggi
dalam paru, memberatkan penyakit dan
kekurangan oksigen yang menuju ke otak dan
organ lain.
Tindakan untuk mengatasi
masalah kegawatan pernafasan
O Mempertahankan ventilasi dan oksigenasi
adekuat. 
O Mempertahankan keseimbangan asam
basa.
O Mempertahankan suhu lingkungan netral
O Mempertahankan perfusi jaringan adekuat
O Mencegah hipotermia
O Mempertahankan cairan dan elektrolit
adekuat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai