Anda di halaman 1dari 45

STRUKTUR DAN FUNGSI

TUBUH TUMBUHAN
A. PENDAHULUAN
B. MACAM JARINGAN TUMBUHAN
C. STRUKTUR DAN FUNGSI AKAR
D. STRUKTUR DAN FUNGSI BATANG
E. STRUKTUR DAN FUNGSI DAUN
F. STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA
G. STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH & BIJI
H. HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
I. BUDIDAYA TANAMAN LANGKA
A. PENDAHULUAN
 Ilmu tentang struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
perlu dipelajari, karena merupakan dasar dari penerapan
pemanfaatan tumbuhan bagi kehidupan manusia
 Selain itu ilmu tersebut juga dapat diterapkan untuk
memecahkan permasalahan dibidang keanekaragaman
hayati, misalnya pelestarian tanaman langka
 Tumbuhan tersusun atas sel-sel yang pada tempat
tertentu membentuk jaringan
 Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur
dan fungsi sama dan terikat oleh bahan antar sel
membentuk satu kesatuan
 Jaringan pada tumbuhan secara garis besar dikelompokan
menjadi dua yaitu jaringan embrionik dan jaringan dewasa
 Jaringan embrionik disebut meristem
 Jaringan dewasa meliputi : epidermis, parenkim, kolenkim,
sklerenkim, floem dan xilem
B. MACAM MACAM JARINGAN TUMBUHAN

 Pada tumbuhan terdapat jaringan yang terus dapat tumbuh


walaupun tumbuhan tersebut sudah mengalami diferensiasi
tetapi tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri.
 Jaringan embrionik ini disebut jaringan Meristem.
 Sel –sel meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi
secara morfo fisiologi membentuk berbagai macam jaringan
dan tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri.
Jaringan ini disebut jaringan dewasa
 Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi
antara lain
 jaringan pelindung (epidermis)
 jaringan dasar (parenkim)
 jaringan penguat (penyokong)
 jaringan pengangkut (vaskuler)
 jaringan sekretoris
Jaringan Meristem
 Sel – sel meristem mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :
 terdiri dari sel – sel muda dalam fase pembelahan
dan pertumbuhan
 biasanya tidak ditemukan adanya ruang antar sel
di antara sel-sel meristem
 sel – selnya mungkin berbentuk bulat, lonjong
atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
 masing – masing sel mengandung banyak
sitoplasma dan mengandung satu atau lebih inti
sel.
 vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada
 Meristem dikelompokkan berdasarkan :
Posisinya dalam tubuh
 Meristem apikal yang terdapat pada ujung akar maupun
ujung batang
 Meristem interkalar yang terdapat diantara jaringan
dewasa seperti misalnya di pangkal ruas batang rumput-
rumputan.
 Meristem lateral yang terdapat sejajar dengan keliling
organ tempat jaringan ini ditemukan, misalnya kambium
pembuluh dan kambium gabus.
Asal – usulnya
 Meristem primer, adalh meristem yang berkembang
langsung dari sel embrionik dan sebab itu merupakan
kesinambungan kegiatan embrio di tempat itu.
 Meristem sekunder, meristem yang berkembang dari
jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Contohnya
kambium dan kambium gabus (felogen).
 Meristem primer berasal dari sel-sel initial
yang disebut promeristem, yang
berdasarkan teori yang dikemukakan oleh
Haberlant. Promeristem berkembang
menjadi :
protoderm akan berdiferensiasi menjadi
jaringan epidermis
prokambium akan berdiferensiasi menjadi
sistem jaringan pengangkut
 meristem dasar akan berkembang menjadi
parenkim (jaringan dasar).
 Teori Histogen menurut Hanstein membagi ujung
akar menjadi tiga daerah, yaitu :
 dermatogen yang akan berkembang menjadi epidermis
 periblem, akan berkembang menjadi korteks
 plerom, akan berkembang menjadi stele.
 Teori Tunika korpus menurut Schmidt membagi
ujung batang menjadi dua bagian, yaitu :
 korpus merupakan bagian pusat dari titik tumbuh , sel –
selnya relatif besar, membelah secara tidak beraturan.
 Tunika merupakan bagian paling luar dari titik tumbuh ,
terdiri dari satu atau beberapa lapis sel , dengan sel-sel
yang relatif lebih kecil dan mengalami pembelahan ke
arah samping (lateral).
Jaringan Dewasa
 Sifat – sifat jaringan dewasa adalah sebagai
berikut :
 tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak
diri
 mempunyai ukuran yang relatif besar dibanding
sel-sel meristem.
 mempunyai vakuola yang besar sehingga plasma
sel sedikit dan merupakan selaput yang
menempel pada dinding sel.
 kadang-kadang selnya telah mati
 sel-selnya telah mengalami penebalan dinding
sesuai dengan fungsinya.
 di antara sel-selnya dijumpai ruang antar sel
Jaringan Epidermis
 Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling
luar, pada permukaan organ-organ tumbuhan primer
seperti akar, batang,daun, bunga, buah,dan biji.
 biasanya terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat
tanpa ruang antar sel.
 pada beberapa jenis tumbuhan, epidermis bisa terdiri dari
beberapa lapis sel, hal ini disebabkan karena sel – sel
protoderm membelah berkali-kali secara periklinal (sejajar
permukaan ) sehingga terjadi epidermis berlapis banyak.
Contohnya sel-sel epidermis velamen pada akar anggrek.
 sel –sel epidermis mempunyai protoplas hidup dan dapat
menyimpan berbagai hasil metabolisme.
 sel – sel inisial epidermis sebagian dapat berkembang
menjadi alat-alat tambahan lain yang sering disebut derivat
epidermis, seperti stoma, trikoma, sel kipas, sel sistolit, sel
silika, dan sel gabus.
Jaringan Parenkim
 Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang
terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi
serta fisiologi yang bervariasi, dan masih melakukan
segala kegiatan proses fisiologi.
 Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena
dijumpai di setiap bagian tumbuhan. Contohnya :
 Pada batang dan akar parenkim dijumpai di antara
epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks.
 Parenkim dapat pula dijumpai sebagai empelur batang
 Pada daun parenkim merupakan mesofil daun, yang
kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan
jaringan bunga karang.
 Parenkim dijumpai sebagai penyimpan cadangan
makanan pada buah dan biji.
Gambar Jaringan Parenkim
Jaringan Kolenkim
 berperan sebagai jaringan penguat terutama pada organ-
organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan
pertumbuhan dan perkembangan.
 tersusun oleh sel-sel yang hidup, bentuk selnya
memanjang, umumnya memiliki dinding dengan
penebalan yang tidak teratur, hanya memiliki dinding
primer, lunak, lentur dan tidak berlignin.
 isi sel dapat mengandung kloroplas dan tanin.
 berkembang dari sel-sel isodiametris pada jaringan
meristem dasar
 dijumpai pada batang, daun serta bagian - bagian bunga
dan
Gambar Sel Kolenkim
Jaringan Sklerenkim
 merupakan jaringan penguat, dengan
dinding sekunder yang tebal, umumnya
terdiri dari zat lignin, sel-selnya bersifat
kenyal.
 sel-selnya tidak mengandung protoplas,
atau dengan kata lain sel-selnya mati.
 dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak
lagi mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
 terdiri dari serabut (serat-serat sklerenkim)
dan sklereid ( sel batu)
Gambar Sel Sklerenkim
Contoh Sel Sklerenkim
Serat Sklerenkim
 terdapat dalam bentuk untai atau dalam bentuk lingkaran.
 dalam berkas pengangkut, serabut biasanya merupakan suatu
seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam
kelompok yang tersebar dalam xilem dan floem.
 berdasarkan tempatnya dibedakan menjadi serat xilem dan serat
ekstra xilem.
 memiliki ukuran antara 2mm – 25 cm.
 serat panjang ditemui pada Agave dan Hibiscus
 serat yang memiliki nilai ekonomi antara lain jute (Corchorus
capsularis) untuk tali temali dan tekstil kasar, linen (Linum
usitatissimum) menghasilkan kain linen dan benang, rami (Boehmeria
nivea) menghasilkan tali dan tekstil. Serat sebagai bahan baku kertas
adalah serat dari daun jagung (Zea mays) dan tebu (Saccharum
officinarum).
Sklereid.
 terdapat pada semua bagian tumbuhan, terutama di dalam
kulit kayu, pembuluh tapis, dan dalam buah atau biji.
 sel sklereid bisa terdapat sebagai soliter sebagai idioblas
atau dalam kumpulan sel dengan jumlah yang besar.
Misalnya pada tempurung kelapa ( Cocos nucifera) hampir
seluruhnya terdiri dari sklereid.
 berkembang dari sel-sel parenkim melalui penebalan
sekunder dinding selnya.
Berdasarkan bentuknya sklereid
dibedakan menjadi lima macam :
 Brakisklereid, merupakan sel baru yang bentuknya seeperti insang
ikan, dijumpai pada floem kulit kayu serta daging buah tertentu,
misalnya pear (Pyrus communis).
 Makrosklereid, merupakan sklereid yang bentuknya seperti tongkat
dan dijumpai pada kulit biji tumbuhan suku kacang-kacangan.
(Leguminoseae)
 Osteosklereid, adalah sklereid yang berbentuk seperti tulang dengan
ujung yang membesar dan kadang – kadang sedikit bercabang.
Dijumpai pada kulit biji dan kadang – kadang daun dikotil.
 Asterosklereid, merupakan sklereid yang bercabang-cabang
berbentuk seperti bintang dan sering terdapat pada daun.
 Trikosklereid, merupakan sklereid yang memanjang seperti benang,
dengan satu percabangan yang teratur
Bentuk-bentuk Sklereid
Jaringan Pengankut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari
xilem dan floem.
Xilem meliputi :
1.trakea
2.trakeid
3.serta unsur – unsur lain seperti serabut dan parenkim xilem.

Xilem khususnya trakea dan trakeid berfungsi mengangkut mineral


dan air dari akar sampai ke daun. sedangkan floem mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke bagian organ yang lain , yaitu batang, akar,
atau umbi.

Floem terdiri dari :


1.buluh tapisan
2. sel pengiring
3. parenkim floem.
Xilem
 Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks terdiri
dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya selsel penyusun
xilem telah mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat
lignin sehingga xilem berfungsi sebagai jaringan penguat.
 Unsur – usur xilem terdiri dari : unsur trakeal, serat xilem dan
parenkim xilem.
 Unsur trakeal merupakan unsur yang bertugas dalam
pengangkutan air beserta zat yang terlarut di
dalamnya.sel-selnya memanjang, tidak mengandung
protoplas, dinding sel berlignin, mempunyai macam-
macam noktah terdiri dari trakea dan trakeid
 Serat xilem merupakan serat panjang dengan dinding sekunder yang
biasanya berlignin terdiri dari dua macam serat, yaitu serat trakeid dan
serat libriform.
 Parenlim xilem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih hidup
dijumpai baik pada xilem primer maupun xilem sekunder pada xilem
sekunder dijumpai dua macam parenkim yaitu parenkim kayu dan
parenkim jari – jari empelur.
Gambar Pembuluh Xilem
Ujung trakea
Floem
 Floem merupakan jaringan pengangkut yang
berfungsi mengangkut dan mendistribusikan zat-
zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke
bagian tumbuhan yang lain.
 Floem tersusun dari berbagai bentuk sel-sel
yang hidup dan mati.
 Unsur – unsur floem meliputi : unsur tapis,sel
pengiring, sel albumin (pada gymnospermae),
serat-serat floem, parenkim floem
Unsur Tapis
 Ciri khas pada daerah tapis adalah adanya daerah tapis di
dindingnya dan inti hilang dari protoplas.
 Daerah tapis diartikan sebagai daerah noktah yang
termodifikasi dan tampak sebagai daerah cekung di
dinding yang berpori-pori.
 Pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata yang
menghubungkan dua unsur tapis yang berdampingan.
 Sel tapis merupakan sel yang ujungnya meruncing di
bagian tangensial dan membulat di bagian radial.
 Dinding lateral banyak mengandung daerah tapis yang
berpori.
 Pada komponen buluh tapis , dinding ujungnya saling
berlekatan dengan dinding ujung sel dibawahnya atau di
atas sehingga membentuk deretan sel-sel memanjang
yang disebut pembuluh tapis.
Sel Pengiring
 sel pengiring berhubungan erat dengan pembuluh tapis
 menyerupai deretan atau untaian yang menyerupai sel
parenkim dengan sel-sel yang bersifat hidup
 berperan sebagai tempat keluar masuknya zat – zat
makanan melalui pembuluh tapis.
Sel albumin dan Serat Floem
 Sel albumin merupakan sel-sel jari-jari empelur
dan sel-sel parenkim buluh tapis yang
mengandung banyak zat putih telur (albumin),
dan terletak dekat dengan sel-sel tapis pada
tumbuhan Gymnospermae.diduga berfungsi
serupa dengan sel-sel pengiring
• pada floem primer serat floem terdapat di bagian
jaringan sebelah luar yang awalnya berkelompok
membentuk massa yang kemudian dalam
perkembangannya menjadi homogen.
• pada floem sekunder letak serat mengikuti
berbagai pola. serat dewasa dapat bersifat hidup
maupun mati, serat hidup berfungsi sebagai
tempat penyimpanan cadangan makanan
Parenkim Floem
 merupakan jaringan
parenkim biasa
yang terletak di
bagian buluh tapis
 merupakan sel
hidup yang
berfungsi sebagai
tempat
penyimpanan zat-
zat tepung, lemak
dan zat-zat organik
lainnya
Fig. 38.14b
Tipe-tipe berkas pengankut

 Kenyataannya di alam bahwa keberadaan xilem dan floem


dalam jaringan primer selalu berpasangan dan merupakan
suatu berkas yang disebut berkas pengangkut.
 Dalam pengamatan di bawah mikroskop, berkas
pengangkut dapat dengan mudah dibedakan dengan
jaringan parenkim disekitarnya karena relatif lebih kecil
dengan tanpa adanya ruang antar sel, hanya trakea yang
sel-selnya lebih besar di bandingkan sel-sel sekitarnya.
Komponen-komponen xilem berdinding tebal dan
mengalami lignifikasi.
 Berdasarkan letak xilem dan floem, berkas pengangkut
dibedakan menjadi tiga tipe dasar, yaitu kolateral,
konsentris dan radial.
Tipe Kolateral
 Kolateral terbagi menjadi kolateral terbuka, kolateral
tertutup dan bikolateral.
 Tipe kolateral didefinisikan sebagai berkas pengangkut
dengan kondisi xilem dan floem saling berdampingan
 apabila diantara xilem dan floem terdapat adanya kambium
maka berkas pengangkut ini disebut tipe kolateral
terbuka. Kambium selain berfungsi sebagai penghubung
xilem dan floem, berperan pula dalam pembentukan floem
ke arah luar dan xilem ke arah dalam. Terdapat pada
tumbuhan dikotil dan gymnospermae.
 apabila di antara xilem dan floem tidak dijumpai adanya
kambium disebut tipe kolateral tertutup. Tipe ini kadang
dikelilingi jaringan sklerenkim yang sering disebut sebagai
seludang berkas pengangkut. Terdapat pada tumbuhan
monokotil
 Tipe Bikolateral apabila dijumpai adanya floem luar dan
floem dalam. Diantara floem luar dan xilem dijumpai
adanya kambium.
Tipe Konsentris
 Tipe konsentris didefinisikan sebagai berkas
pengangkut dengan kondisi xilem dikelilingi floem
atau sebaliknya.
 Konsentris terbagi menjadi konsentris amfikibral
dan amfivasal
 apabila xilem berada di tengah dan floem
mengelilinginya disebut berkas pengangkut
konsentris amfikibral, umumnya dijumpai pada
tumbuhan paku-pakuan (Pteridophyta)
 apabila floem berada di tengah dan xilem
mengelilinginya disebut berkas pengangkut
amfivasal. Terdapat pada rizhoma Acorus
calamus.
Tipe radial
Berkas pengangkut tipe radial merupakan
berkas pengangkut dengan letak xilem dan
floem bergantian menurut jari-jari lingkaran.
Berkas pengangkut tipe radial dijumpai
pada akar tumbuhan monokotiledon dan
akar primer dikotiledon.
C. STRUKTUR DAN FUNGSI AKAR
1) Struktur Akar
a) Morfologi akar
 Batang akar
 Ujung akar
 Tudung akar
 Rambut akar
b) Anatomi akar
 Epidermis
 Korteks
 Endodermis
 Stele (perisikel, xilem dan floem)
2) Fungsi akar
 Untuk menyerap zat hara
 Untuk menunjang dan memperkokoh batang
 Pada beberapa tumbuhan berfungsi sebagai alat respirasi
 Pada beberapa tumbuhan berfungsi sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan
3) Proses Penyerapan Air
a. Jalur Simplas
b. Jalur Apoplas
D. STRUKTUR & FUNGSI BATANG
1) Struktur Batang
a) Morfologi Batang
 Batang Tumbuhan Herba : lunak, berwarna hijau, sedikit /bahkan tidak
berkayu, ukurannya kecil, umurnya pendek
 Batang Tumbuhan Kayu : berkayu sehingga keras, ukuran panjang,
terdapat lenti sel
b) Anatomi batang
 Batang Tumbuhan Herba : epidermis, korteks, tidak berkayu/bergabus,
jaringan penyokong kolenkim dan sklerenkim
 Batang tumbuhan berkayu : epidermis, korteks, stele ( floem, kambium,
xilem, empulur)
2) Fungsi batang
 Organ lintasan air dari akar ke daun dan lintasan hasil fotosintesis
dari daun ke seluuruh tubuh
 Organ pembentuk dan penyangga daun (tempat melekatnya daun
disebut buku (nodus), diantara buku disebut ruas (internodus)
 Pada beberapa tumbuhan sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan
 Pada beberapa tumbuhan berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan vegetatif
E. STRUKTUR DAN FUNGSI DAUN
1) Struktur Daun
a) Morfologi Daun
 Helaian Daun ( Lamina)
 Tangkai Daun (Petiolus)
 Pelepah Daun (Vagina)
 Tulang daun
b) Anatomi daun
 Epidermis
 Jaringan Tiang (Jaringan Palisade)
 Jaringan Bungakarang (Jaringan Spon)
 Berkas pembuluh angkut
2) Fungsi Daun
 Tempat fotosintesis
 Tempat transpirasi
 Alat respirasi
 Pada beberapa tumbuhan alat perkembangbiakan vegetatif
 Pada beberapa tumbuhan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
3) Proses Pengangkutan pada batang
a. Daya tekan akar
b. Daya kapilaritas batang
c. Daya hisap daun
F. STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA
1) Struktur Bunga
a. Kelopak bunga (calix) berfungsi melindungi kuncup
bunga)
b. Mahkota bunga (corolla) berfungsi menarik serangaga
untuk membantu penyerbukan
c. Benangsari (stamen) sebagai alat kelamin jantan.
Terdiri dari : tangkai sari (filamen), kepala sari (antera)
dan serbuk sari (folen)
d. Putik (pistilum) sebagai alat kelamin betina. Terdiri
dari : kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), bakal
buah (ovarium) dan bakal biji (ovulum)
2) Fungsi Bunga
a. Sebagai alat reproduksi generatif
G. STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH & BIJI
1) Buah
Secara umum buah dibedakan menjadi :
a) Buah Tungagal : buah yang dibentuk oleh satu bakal buah Contohnya :
 Buah mangga
 Buah alpuket

b) Buah Agregat : yaitu buah yanng dibentuk oleh banyak bakal buah dari satu bunga.
Contohnya :
 Buah sirsak
 Buah sarikaya
 Buah arbei

c) Buah majemuk : buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga.
Contohnya :
 Buah Nenas
 Buah kelewih
 Buah Nangka
Dibedakan pula menjadi :
a) Buah sejati : buah yang dibentuk dari bakal bauah Contohnya : Buah mangga
b) Buah semu : buah yang dibentuk dari bakal bauah dan bagian lain dari bunga
Contohnya :
 buah arbei, buah apel, buah nangka, buah jambu mete

2) Biji
 Kulit biji
 Tali pusat (funiculus)
 Inti biji (Nucelus seminis)
Perbedaan Anatomi Tumbuhan
Monnokotil dengan Dikotil
No Organ Monokotil Dikotil
1. Akar Memiliki parenkim sentral, Tidak memiliki parenkim
tidak berkambium,xilem sentral, mmemiliki kambium,
primer dan floem primer xilem primer terletak dipusat
terletak berselang seling akar dan floem primer terletak
(tipe rdial diluar xilem primer
2. Batang Batas antara korteks dan Batas antara korteks dan
stele kurang jelas. Antara stele jelas. Antara xilem dan
xilem dan floem tidak ada floem tidak ada kambium (tipe
kambium (tipe kolateral kolateral terbuka
tertutup
3. Daun Tidak memilikijaringan Memiliki jaringan palisade
parenkim palisade, tetapi pada sisi atas dari bagian
tersusun dari sel-sel aras daun
parenkim yang struktur dan
ukurannya seragam
H. HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
1. Hama
 Hama : adalah hewan yang merusak tanaman atau
hasil tanaman
 Macam-macam hama :
a. Mamalia : babi, gajah, monyet, tikus, tupai dll.
b. Serangga : wereng, kutu, walangsangit, belalang, berbagai
ulat, dan berbagai kumbang.
c. Burung : burung pipit, burung gelatik, burung gereja
2. Penyakit
 Penyakit : adalah gangguan pada tanaman yang
disebabkan oleh mikroorganisme
 Macam-macam penyakit :
a. Virus : Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD), Tobacco
Mozaik Virus (TMV)
b. Protista : Penyakit rebah kecambah (Pythium debarynum),
Penyakit pada kentang (Phytoptora infetans)
c. Jamur : Penyakit gandum (Ustilago avenae), Penyakit tebu
(Ustilago scitaminea)
d. Bakteri : penyakit pada anggrek (Pseudomonas cattleyas)

Anda mungkin juga menyukai