Anda di halaman 1dari 25

Journal

Reading
Cause analysis and clinical management experience of
the premature rupture of membrane

Ning Li, Qiulan Fu, Wenhua Cai

Oleh :
Dwiana Ardianti G99142004
Sri Retnowati G99151045

Pembimbing:
dr. Cakrabumi Wishnubroto, Sp.OG
ABSTRAK

Berdasarkan penelitian retrospektif pada 189 kasus ibu yang mengalami ketuban
pecah secara dini (KPD) dalam persalinan, kami menemukan bahwa KPD dapat
meningkatkan risiko terjadinya distosia, kelahiran secara caesar dan komplikasi
maternal dan fetal lebih tinggi, setelah memeriksa langkah-langkah manajemen klinis
dan proses mencari manajemen klinis positif, kami mencari cara yang lebih baik untuk
mengurangi KPD dan risikonya pada ibu dan anak, dengan tujuan memiliki hasil
kehamilan yang lebih baik.
Kata kunci: KPD; distosia; infeksi masa nifas; asfiksia neonatus; pneumonia neonatal
PENDAHULUAN
Objek dan Metode

189 kasus ibu hamil dengan KPD di Nanning Maternal

Objek Penelitian and Child Health Care Center dari bulan Juni 2009 -
September 2010 sebagai kelompok observasi dan 864
wanita hamil dengan kondisi sehat yang tercatat tanpa
KPD pada periode yang sama sebagai kelompok

Metode kontrol.
Tidak ada signifikansi statistik pada usia dan umur
kehamilan antara kedua kelompok (P> 0,05).

Statistik
Objek dan Metode

1) Metode Diagnosis
a.Cairan mengalir keluar dari vagina atau jumlah yang
sangat besar lemak janin dan mekonium dapat dilihat pada
kubah vaginanya ketika mengobservasi vagina dengan
Metode spekulum vagina.
b.Nilai pH > 6,5 ketika diukur ketuban vagina dengan
kertas lakmus.
c.Kulit janin dari sel-sel epitel dan kristalisasi cairan
ketuban ditemukan di usapan cairan discharge vagina.
d.Cairan ketuban mengalir keluar setelah mendorong bagian
presentasi.
Objek dan Metode

2) Metode Pengolahan
• Mycoplasma dari sekresi vagina dari kelompok observasi
untuk mengamati infeksi ketuban. Jika terinfeksi 
terminasi. Tidak  bedrest.
• Menjaga vulva tetap bersih dan menghindari pemeriksaan

Metode vagina dan anal.


• Pemantauan elektronik janin secara teratur, membuat skor
biologis dan skor fisik untuk menentukan kondisi
intrauterin janin jika perlu.
• Teratur memeriksa dengan B ultra sound
• mencatat jumlah cairan ketuban, pertumbuhan janin dan
perkembangan.
Objek dan Metode

2) Metode Pengolahan
• Injeksi 5 mg deksametason IM, 2x1hari, total 2 hari, untuk
maturitas paru.
• Jika UK > 35 minggu, observasi 12 jam, dan antibiotik
digunakan jika tidak ada tanda-tanda bersalin;

Metode • Jika persalinan tidak terjadi 24 jam  infus oksitosin atau


prostaglandin E2 (nama dagang: Dinoprostone
Suppositories) untuk induksi persalinan.
• Jika skor APGAR neonatus ≤ 7, maka dianggap sebagai
asfiksia neonatus.
Objek dan Metode

Metode

Menggunakan software statistik SPSS17.0. x ± s diterapkan


untuk pengukuran data, dan kedua kelompok dibandingkan
dengan t test.
Kedua kelompok dibandingkan dengan menggunakan χ2
test. Jika P <0,05, perbedaan signifikan secara statistik.
HASIL

Insidensi KPD

Ada 189 kasus KPD pada 1053 kasus di Nanning Maternal and Child Health
Care Center dari tanggal 1 Juni 2009 sampai dengan 30 September 2010,
akuntansi untuk 17,9%.
Hubungan KPD dengan Infeksi Saluran Genital

Pada kelompok observasi, 57 kasus (30,2%) positif dalam kultur bakteri dari
sekret vaginanya; pada kelompok kontrol, 93 kasus (10,76%) positif dalam
kultur bakteri dari sekret vaginanya.
Perbedaan antara kedua kelompok signifikan secara statistik (P <0,05).
Kelahiran janin dengan artikulasi kepala

Pada kelompok observasi, kasus artikulasi kepala janin dan non artikulasi 67
(35,4%) dan 122 (64,6%), pada kelompok kontrol 645 kasus (74,7%) dan 219
kasus (25,3%). Perbedaan antara kedua kelompok secara statistik signifikan (P
<0,05).
Cara Persalinan

Kelompok observasi tingkat persalinan normal secara signifikan lebih rendah


dibandingkan kelompok kontrol (P <0,01). Disproporsi kepala panggul, tingkat
gawat janin secara signifikan lebih rendah (P <0,01).
Komplikasi Maternal dan Fetal

a. Kelahiran prematur neonatal terdapat 34 kasus (18%) pada kelompok observasi,


57 kasus pada kelompok kontrol (6,6%), kedua kelompok secara statistik
signifikan (P <0,05).
Umur kehamilan rata-rata bayi prematur pada kelompok observasi dan kontrol
perbedaannya adalah tidak signifikan (P> 0,05).
a. Komplikasi Neonatal. Ada 45 kasus (23,8%) dari asfiksia neonatal dalam
kelompok observasi, 110 kasus (12,7%) pada kelompok kontrol; 31 kasus
dengan pneumonia neonatal (16,4%) pada kelompok observasi, 77 kasus (8,9%)
pada kelompok kontrol. Perbedaan kelompok dari dua kasus signifikan secara
statistik (P <0,05).
b. Komplikasi maternal dan fetal (infeksi nifas). Ada 5 kasus infeksi nifas (2,64%)
pada kelompok observasi, 4 kasus di kelompok kontrol (0,46%). Perbedaan
antara kedua kelompok adalah signifikan secara statistik (P <0,05).
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai