Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PENGHAWAAN

BUATAN BANGUNAN GEDUNG

NAMA KELOMPOK :
AYULIA DWI KRISDIANTI (1741320143)
BACHTIAR RASYID (1741320123)
FILAR FAJAR PANDU K (1741320008)
MOHAMMAD AVIE (1741320149)
NABILA ANINDYA (1741320113)
SISTEM PENGHAWAAN BUATAN
• Manusia membutuhkan lingkungan udara ruang yang nyaman (thermal
comfort) untuk melakukan aktivitas secara optimal. Dengan adanya
lingkungan udara yang nyaman ini manusia akan dapat beraktifitas
dengan tenang dan sehat. Keadaan udara pada suatu ruang aktifitas
sangat berpengaruh pada kondisi dan keadaan aktifitas itu. Bila dalam
suatu ruangan yang panas dan pengap, manusia yang melakukan
aktivitas di dalamnya tentu juga akan sangat terganggu dan tidak
dapat melakukan aktifitasnya secara baik, dan ia merasa tidak
kerasan.
Untuk mendapatkan kondisi ruangan yang memenuhi
thermal comfort atau juga kondisi yang harus
memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan yang
kita inginkan, tanpa adanya ketergantungan dengan
lingkungan luar, maka digunakan Penghawaan Buatan
(Air Conditioning).

Penghawaan buatan di sini memiliki pengertian


bahwa udara dalam ruang dikondisikan berdasarkan
beban kalor yang terjadi pada ruangan tersebut.

Tujuan dari sistem pengendalian penghawaan ini adalah


memberikan kondisi-kondisi suhu dan suasana yang
nyaman, yang dicapai dengan mengolah dan
mendistribusikan udara yang disejukan ke seluruh
bangunan
Membahas tentang penghawaan buatan, kita perlu mengetahui bagaimana panas itu
dapat menyebar atau berpindah. Ada empat cara pemindahan panas yakni :

A. Konduksi  ,Konduksi ialah pemindahan panas yang dihasilkan dari kontak langsung
antara permukaan-permukaan. Konduksi terjadi hanya dengan menyentuh atau
menghubungkan permukaan-permukaan yang panas atau sejuk.

B. Konveksi, memindahan panas berdasarkan gerakan cairan disebut konveksi. Dalam


hal ini cairan adalah udara.
C. Evaporasi  (penguapan) Dalam pemindahan panas yang didasarkan pada evaporasi,
sumber panas hanya dapat kehilangan panas. Misalnya panas yang dihasilkan oleh
tubuh manusia, kelembaban dipermukaan kulit menguap ketika udara melintasi tubuh.
D. Radiasi. -adiasi ialah pemindahan panas atas dasar gelombang-gelombang
elektromagnetis. Misalnya tubuh manusia akan mendapat panas pancaran dari setiap
permukaan dari suhu yang lebih tinggi dan ia akan kehilangan panas atau memancarkan
panas kepada setiap obyek atau permukaan yang lebih sejuk dari tubuh manusia itu
•  Agar memberi kondisi yang nyaman secara terus menerus
dalam suatu bangunan, sistem-sistem penghawaan harus
mempertahankan keseimbangan antara kondisi-kondisi
termal dan atmosfer dalam dan kondisi-kondisi iklim yang
terus menerus berubah di luar  ruangan dan di dalam
ruangan itu sendiri. jika suasana panas sistem harus
memberi cukup udara sejuk untuk mengatasi panas yang
diperoleh dari luar. Dalam keadaan dingin ia harus memberi
cukup panas untuk menggantikan panas yang hilang ke luar.
• Dengan memp[erhatikan hal tersebut, maka di dalam desain ruang
atau bangunan yang menggunakan pengha$aan buatan, harus
mengikutkan pertimbangan-pertimbangan berikut :
• 1. Bentuk cenderung beraturan agar memudahkan dalam perencanan
sistem  penghawaannya.
• 2. Bentuknya diusahakan disejajarkan dengan arah aliran angin
• 3. Langit-langit atau plafon dibuat relatif rendah kecuali untuk
pertimbangan lain, seperti akustik dan lain-lain
PRINSIP CARA KERJA AIR CONDITIONER
(AC)
1 udara panas yang ada pada ruangan dihisap oleh salah satu
komponen AC yaitu kipas sentrifugal yang letaknya ada di dalam
evaporator. Selanjutnya udara akan bersentuhan dengan pipa
yang isinya cairan refrigerant atau disebut dengan pipa coil.
Refrigerant berfungsi untuk menyerap udara yang panas menjadi
udara dingin. *ada prinsip kerja  AC ini saat proses penyerapan
refrigerant menguap dan uapnya ditampung dalam penampung
uap.
2. Tekanan uap tadi yang asalnya dari evaporator kemudian
disalurkan ke kondensor. Selama proses ini, tekanan uap serta
suhu pada refrigerant akan naik hingga kemudian ditekan masuk
menuju kondensor.
3. Karena tekanan cairan refrigerant tersebut tinggi, maka akan
diturunkan dengan yang namanya katup ekspansi. Katup ekspansi
• 4. Ketika prinsip kerja AC udara sudah keluar melalui kondensor, maka udara akan
menjadi panas. Uap yang ditampung pada refrigerant tadi akan mengeluarkan
panas pada kondensor melalui bantuan kipas propeller, sehingga akan
membentuk embun di pipa kapiler
• 5. Ketika terjadi sirkulasi udara dingin yang terus menerus dalam ruangan, tentu
saja tidak membuat nyaman orang yang menempati ruangan tersebut. Oleh
karena itu, diperlukan adanya thermostat yang fungsinya untuk mengatur suhu
ruangan sesuai dengan yang diinginkan. Thermostat ini beroperasi menggunakan
lempeng bimetal yang sangat peka akan perubahan suhu di ruangan.
• 6.Prinsip kerja AC ketika AC dinyalakan, maka udara yang di dalam ruangan jadi
lebih dingin daripada udara yang di luar ruangan. Hal ini dikarenakan udara panas
di dalam ruangan telah diserap oleh kipas sentrifugal yang terdapat pada
evaporator, yang kemudian bersentuhan dengan pipa coil yang di dalamnya ada
gas pendingin atau freon. Pada peristiwa ini terjadi yang namanya perpindahan
panas, yang membuat ruangan lebih dingin suhunya dari sebelumnya .
• 7. Sedangkan udara pada luar ruangan menjadi lebih panas karena udara
panas di dalam ruangan telah dihisap oleh kipas sentrifugal yang terdapat
pada evaporator, serta berbagai komponen AC lainnya yang kemudian udara
yang ada dalam ruangan dikeluarkan oleh komponen yang disebut kondensor.
• 8. . Udara yang menguap terbentuk menjadi gas refrigerant yang memiliki
suhu tinggi sehingga saat terjadi kompresi di kondensor mudah untuk
dicairkan dengan udara pendingin yang ada pada bersuhu tinggi saat akhir
kompresi di kondensor dengan mudah dicairkan dengan udara pendingin pada
sistem air cooled.
• 9. Karena udara menyerap panas pada refrigerant, maka udara tersebut
berubah menjadi panas saat keluar dari kondensor. Uap refrigerant yang
sudah cair ini, lalu dialirkan menuju pipa evaporator dengan bantuan katup
ekspansi. Suhu dingin akan diatur oleh komponen thermostat. Itulah prinsip
kerja dari AC yang secara umum, dan hal itu terjadi secara terus menerus.
JENIS – JENIS SISTEM AC

• 1. Self Contained Unit


• 2. Split  (terpisah)
• 3. Central.
UNITARY SYSTEM  (PACHAGE UNIT)
1.Window AC
Keuntungan :
Temperatur ruangan dapat dikontrol tersendiri dari masing masing unit
tidak memerlukan ducting
tidak memerlukan pemipaan
instalasinya sangat sederhana
Kerugian :
Memerlukan space pada dinding dan jendela
Umumnya distribusi udara tetap kapasitasnya
Pemasangan pada dinding luar sehingga kelihatan kurang baik
Umur pendek ( 4-5 tahun)
Power consumtion pendek
2. SINGLE PACHAGE UNIT

a. Single Pachage – air cooled


- Evaportor dan condenser 1 unit
- instalasinya di atap rumah dg dihubungkan dg ducting ke
dalam ruangan
b. Single Pachage AC water cooled
- eva[prator dan condenser 1 unit
- Colling tower terpisah
- Intalasinya dapat menggunakan ducting
atau tanpa ducting
3. SPLIT PACHAGE AC
a. Air cooled split system AC
- condenser terpisah di luar dan evaporator dalam ruangan
- Condenser ditempatkan di atap atau di pekarangan
- Instalasinya dpat menggunakan ducting atau tanpa ducting
- Condenser didinginkan dengan udara
b. Water cooled split system AC
- Condenser terpisah di luar dan evaporator dalam ruangan
- Condenser ditempatkan di atap atau di pekarangan
- Instalasi dapat menggunakan ducting atau tanpa ducting
- Condenser didinginkan dengan air

Anda mungkin juga menyukai