Anda di halaman 1dari 71

AKAR

Kelompok 2
Rusliani Yovana Br. Saragih 141501017
Rachel Patricia Sinaga 141501025
Lilis Marlina Sipayung 141501041
Reni Ester Pertiwi Harefa 141501042
Sherly Koukouim Br. Tarigan 141501046
Riani I.M.L. Simanjuntak 141501049
Rosa Gloria Sitanggang 141501056
Maria Ros Videlis Sitinjak 141501059
Roy Indrianto Bangar S 141501214
Anatomi Akar
• Akar merupakan bagian organ tumbuhan yang
terdapat di dalam tanah. Akar tumbuh dan
berkembang di bawah permukaan tanah
• Berdasarkan asalnya, akar dibedakan menjadi 2 tipe,
yaitu akar primer dan akar adventif
• Jaringan penyusun akar adalah: epidermis merupakan
lapisan terluar, korteks dan silinder pusat. Jangan
penyusun akar tumbuhan yang mengadakan
pertumbuhan sekunder berbeda dengan akar yang
tidak mengadakan pertumbuhan sekunder.
Struktur Akar pada Pertumbuhan Primer

• Berdasarkan irisan memanjang dari ujung akar, maka


ada 4 daerah pertumbuhan pada ujung akar, yaitu:
• Tudung akar
• Daerah pembelahan sel
• Daerah pembentangan
• Daerah diferensiasi atau pemasakan sel daerah
pertumbuhan ini strukturnya bervariasi tergantung
jenis tumbuhan dan lingkungannya yaitu tanah dan
iklim.
• Daerah ini tersusun oleh jaringan-jaringan: 1).
Epidermis, 2). Korteks dan 3).Stele.
Epidermis
• Pada kebanyakan akar, epidermis berdinding
tipis.
• Rambut-rambut akar berkembang dan sel-sel
epidermis yang khusus, dan sel tesebut
mempunyai ukuran yang berbeda dengan sel
epidermis, dinamakan trikoblas.
• Epidermis akar yang berfungsi untuk
penyerapan serta bulu-bulu akar mempunyai
kutikula yang tipis.
Korteks

• Selama perkembangannya, ukuran sel-sel


korteks yang mengalami diferensiasi
bertambah, sebelum terjadi vakuolisasi dalam
sel tersebut.
• Banyak dijumpai ruang-ruang udara, dan
parenkim ini disebut aerenkim.
• Sel-sel korteks sering mengandung tepung,
kadang-kadang kristal.
Endodermis
• Lapisan terdalam dari korteks akar terdiferensiasi
menjadi endodermis. Endodermis terdiri dan selapis
sel. Pada sel endodermis yang muda dijumpai adanya
penebalan dinding suberin yang berbentuk pita,
mengelilingi dinding sel, disebut pita Caspary.
Stele (silinder berkas pengangkut)

• Bagian ini dipisahkan dari korteks oleh


endodermis.
• Lapisan terluar yang berbatasan dengan korteks
adalah perisikel.
• Perisikel berfungsi untuk menghasilkan primordia
akar lateral, dan sebagian dan kambium pembuluh
(yang menghasilkan floem dan xilem sekunder).
• Sel-sel perisikel seperti halnya meristem apikal,
bersifat diploid.
Struktur Akar Monokotil

• Akar tumbuhan monokotil tidak mengalami


pertumbuhan menebal sekunder.
• Pada Zea mays, lapisan hipodermis berdinding
tebal, berfungsi sebagai penguat. Xilem
terletak disebelah luar dan dibagian tengah
terdapat empulur.
Struktur anatomi akar monokotil dan dikotil
Pertumbuhan sekunder
pada akar Salix
Percabangan Akar

• Pada Angiospermae, primordia cabang akar


terbentuk dari sel-sel perisikel (perikambium).
• Sel-sel tersebut mengadakan pembelahan
periklinal dan antiklinal.
• Selain perisikel, sel-sel parenkim pada stele
yang berdekatan dengan perisikel juga
membelah, sehingga hasil pertumbuhannya
dapat menembus korteks akar induk.
Diagram pembentukan cabang akar
Morfologi Akar
• Sistem akar serabut (Radix adventicia)
• Jenis akar pada sistem akar serabut, antara lain :
– Akar yang menyusun akar serabut kecil – kecil
berbentuk benang. Misalnya pada padi (Oryza sativa )
– Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti
tambang. Misalnya pada pohon kelapa (Cocos nucifera)
– Akar serabut besar-besar, hampir sebesar lengan,
masing - masing tidak banyak memperlihatkan
percabangan. Misalnya pada pandan (Pandanus
tectorius ).
• Sistem akar tunggang (Radix primaria)
• Sistem akar tunggang hanya di temukan pada
tanaman yang berkembang biak secara
generatif (melalui biji).
• Klasifikasi akar tunggang berdasarkan
percabangan dan bentuk, antara lain:
– Akar tunggang yang tidak bercabang
• Berbentuk tombak (fusiformis)
• Berbentuk gasing (napiformis)
• Berbentuk benang (filiformis)
– Akar tunggang yang bercabang (ramosus).
• Sistem akar adventif
• Sistem perakaran ini adalah sistem perakaran
yang bukan berasal dari akar primer.
Contohnya akar dari batang cangkokan, akar
dari umbi batang, dan akar dari stek, bahkan
ada akar yang berasal dari daun.
BATANG
Kelompok 2
Rusliani Yovana Br. Saragih 141501017
Rachel Patricia Sinaga 141501025
Lilis Marlina Sipayung 141501041
Reni Ester Pertiwi Harefa 141501042
Sherly Koukouim Br. Tarigan 141501046
Riani I.M.L. Simanjuntak 141501049
Rosa Gloria Sitanggang 141501056
Maria Ros Videlis Sitinjak 141501059
Roy Indrianto Bangar S 141501214
• Secara umum, batang mempunyai beberapa
fungsi berikut:
– Sebagai tempat pengangkutan air dan unsur hara
dari akar.
– Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi
penangkapan cahaya matahari
– Tempat tumbuhnya organ-organ generatif.
– Efisiensi penyerbukan dan membantu pemencaran
benih.
– Pada tumbuhan tertentu, sebagai tempat
penyimpanan makanan cadangan, misalnya
berupa umbi atau rimpang.
PERBEDAAN BATANG MONOKOTIL &
DIKOTIL
MONOKOTIL DIKOTIL
Batang tidak bercabang-cabang Batang bercabang-cabang
Pembuluh angkut tersebar Pembuluh angkut teratur dalam susunan
lingkaran atau berseling radial
Tidak mempunyai kambium vaskular, Mempunyai kambium vaskular, sehingga
sehingga tidak dapat tumbuh dapat tumbuh membesar
membesar
Mempunyai meristem interkalar Tidak mempunyai meristem interkalar
Tidak memiliki jari-jari empulur Jari-jari empulur berupa deretan parenkima
diantara berkas pengangkut
Tidak dapat dibedakan antara daerah Dapat dibedakan antara daerah korteks dan
korteks dan empulur empulur
Tipe kolateral tertutup Tipe kolateral terbuka
STRUKTUR ANATOMI BATANG
• Semua tumbuhan memiliki struktur primer,
yaitu struktur jaringan yang terbentuk saat
awal pertumbuhan batang pada ujung batang.
Tetapi hanya tumbuhan dikotil yang memiliki
struktur sekunder kambium sehingga dapat
terjadi pertumbuhan sekunder.
STRUKTUR BATANG PRIMER PADA DIKOTIL

• Sistem pembuluh tampak sebagai sejumlah satuan yang


berbeda yang disebut ikatan pembuluh, tersusun atas
sebuah cincin di antara dua daerah jaringan dasar, yaitu
daerah tengah yang lebar (empulur) dan daerah pinggir
yang sempit (korteks).
• Jaringan-jaringan penyusun batang primer dikotil yaitu :
– Epidermis
– Korteks dan Empulur
– Stele atau silinder pusat
– Xilem primer
– Floem primer
– Kambium vaskular
STRUKTUR PRIMER BATANG MONOKOTIL

• Pada penampang melintang dari ruan, ikatan


pembuluhnya tidak tersusun seperti cincin,
melainkan terletak tidak beraturan pada
seluruh penmpang itu.
• Ikatan pembuluh itu banyak sekali jumlahnya,
kadang-kadang 200 bahkan lebih, tetapi lebih
berkelompok di sebelah luar.
• Di bawah epidermis terdapat selpais serat yang
tebalnya hanya 1-2 sel.
• Pertumbuhan sekunder pada monokotil tidak
dapat terlaksana pada ikatan pembuluhnya, dan
disebut tipe tertutup, untuk membedakannya
dengan tipe terbuk pada dikotil.
• Pada penampang melintangnya, xylem
merupakan sekelompok ikatan pembuluh
berbentuk V dan Y dengan protoxilem di pangkal
dan mengarah ke tengah-tengah batang.
• Floem yng terletak di antara lengan V dan Y dari
xylem seluruhnya terdiri tas pembuluh tapis dan
sel tetangga.
STRUKTUR SEKUNDER BATANG
• Floem sekunder ; merupakan jaringan floem yang
letaknya lebih dalam dari floem primer, yang
dibentuk oleh kambium ke arah luar.
• Xilem sekunder ; merupakan jaringan xilem yang
dibentuk oleh jaringan kambium ke arah dalam.
• Gabus dan kambium gabus ; gabus merupakan
jaringan yang dibentuk oleh felogen (kambium
gabus) ke arah luar, sedangkan ke arah dalam felogen
akan membentuk feloderma atau parenkima gabus
STRUKTUR KAMBIUM PEMBULUH
• Sel-sel cambium pembuluh penuh vakuola
• Dalam batang, cambium pembuluh sebagian timbul
dalam ikatan dari jaringan prokambium yang belum
berdiferensiasi menjadi xylem dan floem primer, dan
sebagian dari antara ikatan pita tangensial sel-sel
parenkima dewasa yang berdiferensiasi kembali dan
menjadi sel-sel yang meristematik
• Sel-sel cambium terdiri atas dua tipe, yaitu pemula-
pemula berbentuk gelendong dan pemula-pemula
jejari.
KEGIATAN KAMBIUM PEMBULUH
• Tebal cambium pembuluh hanya satu sel, dan sel
ini pula yang membentuk anak-nak sel ke dalam
dan ke luar
• Jika sel derivate ini terletak pada arah luar batang,
sel tersebut membentuk floem sekunder, dan bila
pada arah dalam, membentuk xylem sekunder.
• Pembelahan sel ini tidak bergantian, dan selalu
menghasilkan sel-sel xylem sekunder lebih banyak
daripada sel-sel floem sekunder.
• Bila cambium membelah dengan aktif,
pembentukan sel-sel berjalan dengan cepat
sekali sehingga pada masing-masing sisi
cambium terdapat mintakat (zone) sel-sel
meristematik yang ke dalam membentuk xylem
dan keluar membentuk floem.
• Dalam sebagian besar tumbuhan, daerah
cambium tukal dan daerah cambium anartukal
membentuk pemula-pemula bentuk gelendong
dan jejari sehingga xylem dan floem sekunder
membentuk silinder-silinder yang menerus.
FELOGEN DAN PEMBENTUKAN PERIDERM
• Felogen/ kambium gabuns merupakan jaringan pelindung
pengganti jaringan epidermis yang rusak (mati) diakibatkan
aktivitas pembuluh floem sekunder yang semakin besar,
bahkan pada floem primer terjadi kerusakan dan tidak
berfungsi lagi.
• Pembelahan sama caranya dengan kambium, kearah
batang membentuk feloderm dan kearah luar membentuk
felem, kearah luar >> kearah dalam
• Felogen, ciri-cirinya berasal dari dekat permukaan batang,
terbentuk pada lapisan terluar korteks, berkembang dalam
jaringan primer dewasa (parenkima dan
sklerenkima→menjadi meristematik) dan selnya berbentuk
persegi.
LENTISEL
• Lentisel adalah sebagian periderm yang felogen lebih aktif
daripada periderm di tempat lain dan mnghasilkan
jaringan yang berbeda  dengan felem, banyak
mengandung ruang antar sel.
• Lentisel pertama biasanya terbentuk tepat dibawah
stomata epidermis, dan pembentuakn sel-sel pelengkap di
sini mendorong sel-sel di atasnya ke luar dan memecah
epidermis
• Pada berbagai batang berkayu, lentisel tampak pada
permukaan sebagai titik yang letaknya meninggi, tetapi
pada tumbuhan lain mungkin membentuk celah-celah
melintang yang memanjang sampai 3 cm dan mencolok.
• Ada dua tipe lentisel
– Tipe yang satu, jaringan pelengkap tetap utuh
meskipun mempunyai rongga antarsel yang besar,
dan sel-sel serupa terbentuk selama musim
tumbuh (misalnya pada Persea Americana, apokat).
– Tipe yang kedua, beberapa sel pelengkap yang
lepas dan seperti serbuk berselang-seling dengan
lapisan-lapisan tipis (lapisan penutup) sel-sel
bersuberin yang tersususn rapat dngan sedikit
rongga antarsel (misalnya pada Prunus avium).
– Lapisan penutup mencegah jatuhnya sel-sel
pelengkap dari lentisel.
PEPAGAN
• Jaringan pada bagian luar batang yang labih tua
secara bebas disebut pepagan
• Pepagan dapat diterapkan secara tepat pada
semua jaringan yang berada di luar jaringan
pembuluh.
• Pepagan dalam merupakan sekumpulan jaringan
hidup.
• Pepagan luar merupakn sekumpulan jaringan
mati.
STRUKTUR XILEM DAN FLOEM SEKUNDER

• Xilem dan floen sekunder berisi tipe sel dasar


yang sama seperti xylem dan floem primer,
tetapi sel-sel jaringan sekunder ini disusun
dalam ua istem, yaitu sistem sumbu atau aksial
(membujur dan vertical) dan sistem radial
(melintang atau horizontal).
• Dalam dikotil, sistem sumbu xylem sekunder
berisi anggota-anggota pembuluh, trakeid,
serat, dan parenkima sumbu
Xilem
• Xilem merupakan jaringan kompleks karena
tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda.
• Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea
sebagai saluran pengangkut air dengan
penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus
berfungsi sebagai penyokong.
• Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim,
serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan
dalam berbagai kegiatan metabolisme sel.
• Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang
membentuk kayu pada batang.
• Xilem yang pertama kali dibentuk disebut
protoxylem. Yang terdiri dari buluh yang
berbentuk annular, spiral dan skalariform.
Protoxylem terletek kearah pusat batang dan
ruangan buluh – buluhnya sempit.
• Xilem yang terakhir disebut metaxilem.
Metaxilem terdiri dari buluh – buluh reticular
dan noktah, sedikit trakeid. Metaxilem terletak
kearah perifer (perisikel) dan menjauhi pusat,
mempunyai rongga yang lebih besar.
Floem

• Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.


• Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu
buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan
sklerenkim.
• Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang
membentuk kulit kayu pada batang.
• Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua
bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal
dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve
tubes) yang serupa pipa.
• Floem terletak kearah pusat dan terdiri dari:
– Sieve tube/ buluhtapisadalahmembawa protein
danhidratarang.
– Companion cel/ sel pengembara adalah
menghantarkan zat – zat makanan yang terlarut
kejaringan yang terdapat disekelilingnya.
– Parenkim floem adalah menghantarkan amin,
asam – asam amino dan hidrat arang yang
terlarut.
Ada dua tipe berkas pengangkut, yaitu sebagai berikut.
    
•   Kolateral
– Tipe kolateral dibedakan menjadi kolateral
tertutup dan terbuka.
– Disebut kolateral tertutup apabila di antara xylem
dan floem tidak terdapat cambium, tetapi
terdapat parenkim penghubung. Tipe ini biasa
terdapat dalam batang monocotyledoneae.
– Pada kolateral terbuka, di antara xylem dan floem
terdapat cambium yang bersifat dipleuris. Tipe ini
biasanya terdapat pada batang dicotyledoneae
Bikolateral

• Berkas pengangkut tipe bikolateral terdiri atas satu


bagian xylem di tengah serta satu bagian floem di
sebelah luar dan xylem di tengah serta satu bagian
floem di sebelah luar dan satu bagian di sebelah dalam.
• Antara xylem dan floem luar terdapat cambium, dan
antara xylem dan floem dalam terdapat parenkim
penghubung.
• Tipe bikolateral terdapat pada beberapa
dicotyledoneae, misalnya pada solanaceae,
cucurbitaceae, asclepiadaceae, apocynaceae,
convolvulaceae, dan compositae.
DAUN
Kelompok 2
Rusliani Yovana Br. Saragih 141501017
Rachel Patricia Sinaga 141501025
Lilis Marlina Sipayung 141501041
Reni Ester Pertiwi Harefa 141501042
Sherly Koukouim Br. Tarigan 141501046
Riani I.M.L. Simanjuntak 141501049
Rosa Gloria Sitanggang 141501056
Maria Ros Videlis Sitinjak 141501059
Roy Indrianto Bangar S 141501214
Anatomi Daun
• Daun merupakan salah satu organ tanaman yang terdiri dari
beberapa sistem jaringan berikut:
• Jaringan Epidermis :
– Epidermis atas (adaksial)
– Epidermis bawah (abaksial)
• Jaringan mesofil atau parenkim daun
– Jaringan mesofil palisade (jaringan tiang)
– Jaringan mesofil sponsa (jaringan bunga karang)
• Jaringan berkas pengangkutan
– terletak pada mesofil (sponsa)
– xilem
– floem
Struktur anatomi daun
Jaringan Epidermis
• Jaringan epidermia merupakan jaringan yang terdiri dari berbagai
bentuk sel, diantaranya bentuk kubus/prisma, tidak teratur dari
permukaan, merupakan segi banyak, ada yang dindingnya berkelok-
kelok tidak teratur, serta bentuk memanjang pada tanaman monokotil
• Beberapa fungsi epidermis fungsinya adalah :
–Sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan
–Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanik
–Sebagai pelindung terhadap perubahan suhu
–Sebagai pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan. Pada
jaringan epidermis daun terdapat alat-alat tambahan yang disebut
pula sebagai derivat epidermis
Stomata

• Stomata merupakan celah pada epidermis


yang berwarna hijau. Alat tambahan ini
terutama terdapat pada helaian daun
permukaan bawah
• Bagian-bagian dari stomata adalah sebagai
berikut :
– Stoma atau apertura (celah)
– Sel penutup yang terdiri atas 2 sel (sepasang) yang
mengandung kloroplas
– Sel tetangga yang jumlahnya 2 atau lebih
Struktur penampang melintang stomata
Tipe stomata ditentukan berdasarkan struktur ,
jumlah dan letak sel-sel tetangga, yaitu
• Tipe anomositik (Ranunculaceae)
• Tipe anisositik (Solanaceae)
• Tipe diasitik (Caryophyllaceae)
• Tipe parasitik (Rubiaceae)
• Tipe aktinositik
• Tipe bidiasitik (Labiatae)
Rambut Epidermis (Trikoma)
• Fungsinya antara lain sebagai proteksi, penguat,
sebagai kelenjar, dan lain-lain. Alat tambahan
ini terdapat pada epidermis abaksial maupun
adaksial.
• Trikoma memiliki struktur uniseluler, ataupun
multiseluler .
• Bentuknya bermacam-macam, misalnya bentuk
bintang (pada Malvaceae, Sterculiaceae), lurus
sampai bercabang.
• Beberapa jenis trikoma adalah sebagai berikut:
• Trikoma non glanduler (rambut penutup)
Adalah trikoma yang tidak bersekresi
• Trikoma glanduler (rambut kelenjar) Adalah
trikoma yang bersekresi.
– Trikoma glanduler terdiri dari Tipe Compositae
(Asteraceae) (terdiri dari satu deret sel tangkai dan
dua baris sel kelenjar) dan Tipe Labiatae
(Lamiaceae) (terdiri dari 1 sel pangkal, 1 atau
beberapa sel tangkai, sebaris mendatar sel kelenjar
sebanyak 4, 8, 12 sel atau lebih
Sel Kipas

• Sel kipas merupakan derivat epidermis yang


terdapat pada daun Gramineae dan Monokotil
lain
• Sel ini berisi banyak air dan tidak berisi kloroplas.
• Dinding selnya terdiri dari selulosa dan pektin.
Sedangkan dinding luar terdiri dari kutin dan
ditutupi kutikula.
• Fungsi sel kipas adalah untuk menyimpan air.
Struktur sel kipas pada jaringan epidermis
Jaringan Mesofil Daun

Struktur jaringan mesofil daun pada tumbuhan dikotil


Struktur jaringan mesofil daun pada tumbuhan monokotil
Tulang Daun (Jaringan Pengangkut)

• Tulang daun (vena) terdapat pada wilayah


jaringan sponsa
• Tulang daun menjalar ke berbagai arah, maka
pada sayatan melintang daun vena akan tampak
terpotong melintang ataupun membujur.
• Namun pada daun dengan arah tulang daun yang
sejajar (misal pada monokotil), maka pada sayatan
melintang vena hanya terpotong melintang saja.
Struktur tulang daun
Morfologi Daun
• Organ daun memiliki bagian-bagian, antara
lain:
– pangkal daun (leaf base) yaitu bagian yang
berhubungan dengan bagian batang tumbuhan,
– pelepah atau upih daun (vagina), yaitu bagian daun
yang memeluk batang,
– tangkai daun (petiole), yaitu bagian daun yang pada
umumnya berbentuk silinder, dan helaian daun
(lamina), yaitu bagian daun yang berbentuk pipih
dorso-ventral serta berguna untuk fotosintesis.
Perbedaan daun lengkap dan daun tidak
lengkap
Daun Tunggal
• daun bertangkai; adalah daun yang hanya memiliki
bagian tangkai dan helaian daun,
• daun berupih; adalah daun yang hanya memiliki
bagian upih dan helaian daun,
• daun duduk (sessile); adalah daun yang hanya
memiliki helaian daun saja, sedangkan daun duduk
yang pangkal helaiannya memeluk batang disebut
duduk memeluk batang (amplexicaulis),
• daun semu (filodia); adalah daun yang berkembang
dan tangkai daun yang melebar
Daun Majemuk (Folium Compositum)

• Daun majemuk disusun oleh bagian-bagian


yang terdiri atas: (1) tangkai induk (rachis)
merupakan aksis pokok yang di ketiak pangkal
daunnya dijumpai adanya kuncup, (2) ruas
cabang (rachilla) merupakan percabangan
lanjutan dari aksis pokok, yang dapat
dibedakan berdasarkan urutannya, yaitu ruas
cabang tingkat 1 (rachiolla), ruas cabang
tingkat 2 (rachiololus), dan seterusnya.
Bagian-bagian daun majemuk
Jenis-Jenis Daun Majemuk

Anda mungkin juga menyukai