Anda di halaman 1dari 24

http://www.free-powerpoint-templates-design.

com

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA


PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN : KATARAK
Oleh kelompok 5
Konsep Dasar
Penyakit
Konsep Dasar Penyakit
1 Pengertian, klasifikasi

2 Etiologi, tanda dan gejala

Patofisiologi, manifestasi klinis


3

Pemeriksaan diagnostik, dan


4 penatalaksanaan medis
Pengert
ian
KATARAK
Katarak adalah kelainan yang menyebabkan penglihatan mata menjadi buram.
Katarak merupakan keadaan patologis di mana lensa mata menjadi keruh akibat
hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa, sehingga pandangan seperti
tertutup kabut. Kondisi ini merupakan penurunan progresif kejernihan lensa,
sehingga ketajaman penglihatan berkurang (Corwin, 2006).
Klasifik
asi -Kekeruhan disertai pembeng-
kakan lensa akibat lensa
Katarak jenis ini muncul sebagai
-Katarak senilis biasanya salah satu efek penyakit DM.
muncul pada orang-orang degeneratif yang menyerap air. -Katarak yang berwarna
Masuknya air ke dalam celah Katarak diabetes terbagi dalam 3
berusia 50 tahun ke atas. cokelat sampai hitam bentuk, antara lain :
-Secara klinis, katarak lensa disertai pembeng-kakan (katarak nigra) terutama -Katarak pada pasien dengan
sinilis dikenal dalam 4 lensa akan mendorong iris pada lensa, dapat terjadi dehidrasi
stadium yakni insipiens, sehingga bilik mata menjadi pada pasien diabetes -Katarak pada pasien diabetes
imatur, matur, dan hiper dangkal disbanding dengan mellitus dan myopia juvenile, dimana terjadi katarak
matur. keadaan normal. tinggi. dan biasanya
Pencembungan lensa ini akan serentak pada kedua mata dalam
-Katarak sinilis dibagi terdapat pada oorang 48 jam.
menjadi dua jenis, yakni dapat mem
berusia lebih dari 65 -Katarak pada pasien diabetes
katarak kortikal dan berikan penyulit glaukoma.
tahun dewasa, di mana gambaran
katarak inti (nuklear). -Katarak intumesen biasanya
terjadi pada katarak yang ber secara histologik dan biokimia
jalan cepat dan mengakibatkan sama dengan katarak pasien
myopia lentikularis. nondiabetik.

KATARAK KATARAK KATARAK KATARAK


SENILIS INTUMESEN BRUNESEN DIABETES
Etiologi
-Berbagi kondisi yang dpata Namun, faktor-faktor lain dapat
mencetuskan katarak menurut Corwin berkontribusi terhadap per kembangan
(2006) antara lain: usisa lanjut dan katarak, termasuk :
proses penuaan; kongenital atau bisa -Diabetes
Contents mellitus,
B penderita diabetes
diturunkan; fakyor lingkungan, seperti berisiko lebih tinggi terkena katarak.
Get a modern PowerPoint
merokok atau terpapar bahan-bahan -Radiasi ultraviolet, studi
Presentation that is beautifully
beracun; cedera mata, penyakit menunjukkan kemungkinan
designed. I hope and I believe
metabolik (misalna diabetes) dan peningkatan pembentukkan
that this Template will your katarak
obat-obat tertentu (misalnya dengan
Time,paparan
Moneysinar ultraviolet (UV)
and Reputation.
kortikosteroid). yangEasy
tidaktoterlindungi.
change colors, photos
-American Optometric Association -Merokok.
and Text. Merokok berhubungan
(2018) menyebutkan bahwa sebagian dengan peningkatan kekeruhan lensa
besar katarak disebabkan oleh Get a modern PowerPoint
mata.
Presentation
-Alkohol, that is beautifully
beberapa penelitian
perubahan yang berkaitan dengan usia
designed.
menunjukkan I hope and I believe
peningkatan
pada lensa mata yang that this Template will your
menyebabkannya menjadi keruh atau pembentukkan katarak pada pasien
Time,konsumsi
dengan Money and Reputation.
alcohol yang lebih
buram.
rendah atau tidak mengonsumsi sama
sekali.
Pandangan kabur seperti
berkabut Pandangan ganda

warna di sekitar Penurunan penglihatan


memudar di malam hari
rasa silau saat anda melihat
lampu moil, matahari atau Sering mengganti
lampu. Dan anda dapat elihat ukuran kacamata.
lingkaran di sekeliling cahaya.

Tanda dan Gejala


Usia lanjut dan
Congenital atau Penyakit
proses penuaan cedera mata metabolik(misalnya DM)
bisa diturunkan.
 
Nukleus mengalami perubahan warna menjadi
Kurang coklat kekuningan
pengetahuan
 
Perubahan fisik (perubahan pd serabut halus
multiple (zunula) yg memanjang dari badan silier
Tidak Kurang
kesekitar daerah lensa)
mengenal terpaparterhadap
sumber
Hilangnya tranparansi informasi tentang
informasi
lensa
prosedur tindakan
Resiko Cedera Perubahan kimia dlm protein lensa pembedahan
 
CEMAS
Gangguan koagulasi
penerimaan
sensori/status

Path
mengabutkan pandangan
organ indera prosedur invasive
 
Terputusnya protein lensa disertai pengangkatan
influks air kedalam lensa katarak
Pemeriksaan Diagnostik
Katarak terdeteksi melalui pemeriksaan mata
komprehensif yang meliputi :
1)Tes ketajaman visual. Tes grafik mata ini mengukur
seberapa baik seseorang melihat pada berbagai jarak.
2)Pemeriksaan pembesaran pupil. Pemeriksaan ini
bertujuan mengetahui kondisi pupil, retina, serta sraf
optik untuk tanda-tanda kerusakan dan msalah mata
lainnya.
3)Tonometri. Instrumen mengukur tekanan di dalam
mata.
Penatalaksanaan
Medis
1. Penatalaksanaan non bedah
Katarak yang masih rigan dapat dibantu dengan
Contents B
menggunakan kacamata, lena, cahaya yang lebih
Get a modern PowerPoint
terang, atau kacamata yang dapatthatmeredam
Presentation is beautifully
designed. I hope and I believe
cahaya. that this Template will your
2. Penatalaksanaan bedah Time, Money and Reputation.
Easy to change colors, photos
Operasi katarak adalah
and Text. proses
menghilangkangkan lensa Get yang buram dan
a modern PowerPoint
menggantinya dengan lensa buatan
Presentation yang
that is beautifully
designed. I hope and I believe
transparan. Lensa buatan, yang disebut
that this Template lensa
will your
Time, Money and Reputation.
intraokuar, diposisikan di tempat yang sama
dengan lensa alami dan akan menjadi bagian
permanen dari mata pasien.
Konsep Dasar
Asuhan Keper
awatan
Konsep Dasar asuhan
keperawatan
1 Pengkajian

2 Diagnosa Keperawatan

Perencanaan keperawatan
3

Implementasi Keperawatan
4

5 Evaluasi
Pengkaj
ian
1.Keluhan Utama
Penurunan ketajaman , pandangan 3.Riwayat Kesehatan Sekarang
kabur silau Eksplorasi keadaan atau status okuler
2.Riwayat Kesehatan dahulu umum pasien. Tanyakan apakah
Riwayat kesehatan dahulu perlu pernah mengenakan kacamata atau
diketahui untuk menemukan lensa kotak, apakah pasien pernah Pada insfeksi mata akan
masalah primer pasien, seperti : mengalami kesulitan dalam membaca tampak pengembunan seperti
atau
membaca, pandangan kabur, mutiara keabuan pada pupil
menonton televisi, apakah pasien
pandangan ganda atau hilangnya sehingga retina tidak akan
dapat membedakan warna atau
daerah penglihatan soliter. Perawat
masalah dengan penglihatan lateral tampak dengan oftalmoskop
harus menanyakan apakah pasien
pernah mengalami cedera mata atau perifer
atau infeksi mata dan penyakit apa 4.Riwayat Kesehatan Keluarga
yang terakhir di derita pasien. Adakah riwayat kelainan mata pada
keluarga derajat pertamad.

RIWAYAT RIWAYAT PEMERIKSAAN


KESEHATAN KESEHATAN FISIK
Pengkaj
ian
1. Persepsi terhadap kesehatan :
6.Pola Konsep Diri :
Bagaimana pasien akan me
4.Pola nutrisi metabolik : Adakah Bagaimana pasien mampu
diet khusus yang sedang dijalani, kaji mengenal diri dan
melihara kesehatan, apakah
nafsu makan pasien sebelum dan menerimanya seperti harga
kebiasaan merokok, mengkonsmsi
setelah sakit adakah keluahn mual diri, ideal
alkohol, dan apakah pasien
atau muntah, adakah perubhan berat
memiliki riwayat alergi terhadap
badan yang drastis selama 3 bulan
diri pasien dalam hidupnya,
obat. identitas diri dan gambaran
terakhir
2.Pola aktifitas : Bagaimana ke
5.Pola Eliminasi : Kaji BAB dan akan dirinya.
mampuan pasien dalam melakukan
BAK apakah ada kesulitan atau 7.Pola koping : Cara pasien
aktifitas dan perawtan diri
keluhan. Untuk BAK kaji warna, menerima dan menghadapi
3.Pola istirahat tidur : Berapa lama
bau, dan frekuensi. Sedangkan untuk
waktu tidur pasien, apakah pasien perubahan yang terjadi pada
mengalami insomnia atau BAB kaji bentuk, warna, bau dan
frekuensi
dirinya sebelum hingga
terbangun saat tidur.
setelah sakit.

PERUBAHAN POLA PERUBAHAN POLA PERUBAHAN POLA


FUNGSI FUSNGSI FUNGSI
Analisa Data
Data Kemungkinan Penyebab Masalah
Ds : Data subjektif yaitu Etiologi terjadinya masalah Masalah kesehtan
data yang didapatkan dari yang dapat di
pasien sebagai suatu intervensi dengan
pendapat terhadap suatu asuhan keperawatan
situasi atau kejadian. prioritas masalah
Contohnya : Pasien ditentukan
mengeluh nyeri berdasarkan hierarki
kebutuhan menurut
Do : Data objektif yaitu data Maslow.
yang di observasi dan
diukur dapat diperoleh
menggunakan panca indra
selama pemeriksaan fisik
Contohnya : pasien tampak
meringis
Penurunan persepsi sensori: Nyeri b.d. Luka pasca
penglihatan b.d. Penurunan tajam operasi
penglihatan dan kejelasan penglihatan

Gangguan perawatan diri b.d.


Anxietas b.d. Kurang pengetahuan
Penurunan penglihatan batasan
tentang kejadian operasi
aktivitas pasca operasi

Resiko Cedera b.d. Peningkatan Resiko ketidakefektifan


tekanan intraocular (TIO), penatalaksanaan regiment
pendarahan, kehilangan vitreus terapeutik b.d. Kurang
pengetahuan kurang sumber
pendukung

Diagnosa
Keperawatan
Perencanaan keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Rasional
keperawatan kriteria hasil keperawatan
Penurunan persepsi Tujuan : 1. Kaji ketajaman 1. Ketajaman
sensori: penglihatan klien melaporkan penglihatan klien penglihatan dapat
b.d. penurunan tajam atau memperagakan mengidentifikasi
penglihatan dan kemampuan yang kemampuan visual
kejelasan penglihatan lebih baik untuk klien
S : proses rangsangan
penglihatan dan 2. Identifikasi 2. Rangsangan
 mengeluh
mengkomunikasikan alternatif untuk memberikan
pandangan
perubahan visual. optimalisasi keakuratan
tidak jelas,
sumber rangsangan penglihatan dan
pandangan
Kriteria hasil : perawatannya
berkabut,
pandangan  klien
mengidentifikasi 3. Sesuaikan 3. Meningkatkan
ganda
faktor-faktor lingkungan untuk kemampuan
 mengatakan
optimal persepsi sensori
harus ganti yang
penglihatan dan membantu
kacamata mempengaruhi  orientasikan klien melakukan
 mengatakan fungsi aktivitas mandiri
klien terhadap
aktivitas penglihatan ruang rawat
terbatas sering
 klien  Letakkan alat
jatuh
mengidentifikasi yang sering
O:
dan digunakan di
 visus
dekat klien atau
berkurang menunjukkan
pada sisi mata
 penurunan pola-pola yang lebih sehat
tajam alternatif untuk  berikan
penglihatan meningkatkan pencahayaan
 terdapat cukup
penerimaan
kekeruhan
rangsangan  Letakkan alat di
lensa pada
penglihatan.s tempat yang
pemeriksaan
tetap
 hindari cahaya
menyulitkan
 anjurkan
penggunaan
alternatif
rangsangan
lingkungan meningkatkan
yang dapat kemampuan respon
diterima atau terhadap stimulus
audiotorik, lingkungan
taktil.
Perencanaan keperawatan
Anxietas b.d. kurang tujuan : 1. Jelaskan 1.Meningkatkan
pengetahuan tentang tidak terjadi gambaran pemahaman tentang
kejadian operasi kecemasan kejadian pre dan gambaran operasi
S: pasca operasi, untuk menurunkan
mengatakan cemas kriteria hasil : manfaat operasi asietas
takut  klien dan sikap yang
O: mengungkapkan harus dilakukan
 nadi meningkat, kecemasan klien selama
tekanan darah hilang atau masa operasi.
meningkat minimal 2. Meningkatkan
 tampak gelisah,  klien 2. Jawab
kepercayaan dan
wajah murung, berpartisipasi pertanyaan
kerjasama. berbagi
sering melamun. dalam persiapan khusus tentang
pembedahan. perasaan membantu
operasi
berikan waktu menurunkan
untuk ketegangan.
mengekspresikan informasi tentang
perasaan. perbaikan
informasikan penglihatan bertahap
bahwa perbaikan diperlukan untuk
penglihatan tidak mengantisipasi
terjadi secara depresi atau
langsung, tetapi kekecewaan setelah
bertahap sesuai
fase operasi dan
penurunan
memberikan harapan
bengkak pada
mata dan akan hasil operasi.
perbaikan
kornea.
perbaikan
penglihatan
memerlukan
waktu 6 bulan
atau lebih
Perencanaan keperawatan
Nyeri b.d. luka pasca tujuan : 1.Kaji derajat nyeri 1. Normalnya nyeri
operasi nyeri berkurang setiap hari terjadi dalam
S: hilang dan terkontrol waktu kurang dari
mengatakan nyeri pada 5 hari setelah
luka kriteria hasil : operasi
O:  klien berlangsung
 ekspresi meringis mendemonstrasik menghilang. nyeri
atau menahan an teknik dapat meningkat
sakit penurunan nyeri karena peningkatan
 berusaha  klien melaporkan TIO 2-3 hari pasca
memegang daerah nyeri berkurang operasi. nyeri
mata atau hilang mendadak
menunjukkan
peningkatan TIO
Masif
2.Anjurkan untuk 2. Intervensi dini pada
melaporkan control nyeri
perkembangan memudahkan
nyeri setiap hari pemulihan otot/
atau segera saat jaringan dengan
terjadi peningkatan mnurunkan
nyeri mendadak tegangan otot dan
mmperbaiki
sirkulasi

3.Anjurkan klien 3. Beberapa kegiatan


untuk tidak klien dapat
melakukan meningkatkan
gerakan yang tiba- nyeri seperti
tiba dapat gerakan tiba-tiba,
memprovokasi membungkuk,
nyeri mengucek mata,
batuk, mengejan
4. Ajarkan teknik 4. Menurunkan
distraksi dan ketegangan
relaksasi mengurangi nyeri
5.Melakukan 5. Analgetik bekerja
tindakan mengontrol
kolaboratif untuk rangsangan nyeri
membeli analgesik sehingga klien
topikal atau dapat istirahat
sistemik dengan cukup
Perencanaan keperawatan
Gangguan perawatan Tujuan : 1.Terangkan 1. Perawatan diri
diri b.d. penurunan kebutuhan pentingnya dapat menjaga
penglihatan batasan perawatan diri klien perawatan diri dan kebersihan dan
aktivitas pasca operasi terpenuhi pembatasan
meminimalkan
S: aktivitas selama
Kriteria hasil : fase pascaoperasi resiko infeksi,
Menyatakan tidak istirahat di tempat
berani merawat diri,  klien
mandi ke toilet dan mendapatkan tidur pada 2-3 jam
lainnya. mengatakan bantuan parsial pertama pasca
tidak dapat melihat dalam pemenuhan operasi atau 12 jam
O: kebutuhan diri jika ada komplikasi.
kondisi tubuh kotor,  klien Selama fase ini,
tidak tidak banyak memeragakan
bantuan total
bergerak, kedua mata perilaku
perawatan diri diperlukan untuk
ditutup kasa atau
balutan secara bertahap klien.
2.Bantu klien untuk 2. Perawatan diri
memenuhi dapat menjaga
kebutuhan kebersihan dan
perawatan diri
meminimalkan
3.Secara bertahap, resiko infeksi.
libatkan klien 3. Upaya melibatkan
dalam memenuhi klien dalam
kebutuhan diri aktivitas perawatan
dirinya dilakukan
bertahap dengan
berpedoman pada
prinsip bahwa
aktivitas tidak
memicu
peningkatan TIO
dan menyebabkan
cedera mata.
kontrol klinis
dilakukan dengan
menggunakan
indikator nyeri pada
mata saat
melakukan
aktivitas. umumnya
24 jam pasca
operasi, individu
boleh melakukan
aktivitas perawatan
diri
Perencanaan keperawatan
Resiko Cedera b.d. Tujuan : 1. Diskusikan 1. Meningkatkan
peningkatan tekanan tidak terjadi cedera tentang rasa sakit kerjasama dan
intraocular (TIO), mata pasca operasi pembatasan pembatasan yang
pendarahan, aktivitas dan diperlukan
kehilangan vitreus. kriteria hasil : pembalutan luka
S:  klien
mengatakan nyeri gatal menyebutkan 2. Tempatkan klien 2. Istirahat mutlak
tegang pada mata faktor yang pada tempat tidur diberikan hanya
O: menyebabkan yang yang lebih beberapa menit
cedera rendah dan Hingga satu atau
 perilaku gelisah
 klien tidak anjurkan untuk dua jam pasca
 menggosok daerah
melakukan membatasi operasi atau satu
mata
aktivitas yang pergerakan malam jika ada
 gerakan tubuh mendadak atau komplikasi
meningkatkan
kurang terkontrol tiba-tiba secara
resiko cedera
serta pergerakan
kepala berlebih
3. Bantu aktivitas 3. Mencegah atau
selama fase menurunkan
istirahat resiko komplikasi
cedera
4. Ajarkan klien 4. Tindakan yang
untuk dapat
menghindari meningkatkan
tindakan yang (TIO) dan
dapat menimbulkan
menyebabkan kerusakan struktur
cedera mata pasca operasi
: mengejan,
menggerakkan
kepala mendadak,
membungkuk
terlalu lama,
batuk.

5. Amati kondisi 5. Berbagai kondisi


mata: luka seperti luka
menonjol, bilik menonjol, bilik
mata depan mata depan
menonjol, nyeri menonjol, nyeri
mendadak setiap mendadak,
6 jam pada awal hyperemia, serta
operasi atau hipopion mungkin
seperlunya menunjukkan
cedera mata pasca
operasi. apabila
pandangan melihat
benda mengapung
(floater) atau
tempat gelap
Implementasi keperawatan
Tanggal/Waktu Dx Pelaksanaan Paraf Pelaksana

Diisi dengan tanggal Diisi Tindakan yang di lakukan pada Paraf perawat yang
dan waktu saaat dengan pasien serta evaluasi formatif melakukan tindakan
melakukan tindakan. diagnosa    
  nomor Contoh :
Contoh : berapa -Menyuapi pasien makan siang
02/01/2020   E/ makanan habis 1 porsi tanpa
08.00 muntah
Evaluasi keperawatan
Tanggal/Waktu Dx Perkembangan Paraf Pelaksana

Diisi dengan tanggal Diisi S : data subjektif, yaitu data Diisi paraf perawat yang
dan waktu saaat dengan yang didapatkan dari melakukan evaluasi
pasien sebagai suatu
melakukan evaluasi diagnosa
pendapat terhadap suatu
tindakan nomor kondisi
berapa
O : data objektif yaitu data
Contoh : yang di observasi dan
02/01/2020 dapat di uukur
13.00 A : Analisis perawat setelah
mengetahui respo
subjektif dan objektif

P : Perencanaan selanjutnya
setelah perawat
melakukan analisis.

Contoh :

S : Klien mengatakan nyeri


berkurang

O : skala nyeri menurun dari


5 menjadi 3 (0-10)

A : Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan
Thank you

Anda mungkin juga menyukai