Anda di halaman 1dari 15

TUGAS SOSIOLOGI

HUTAN
BAB VI
STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT
LOKAL DALAM PENGELOLAAN
HUTAN

Nama :Abela Patresia Tambil


(1904070044)
STRUKTUR SOSIAL

• Adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur
sosial pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial
(norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial,
kelompok-kelompok sosial, serta lapisan-
lapisan sosial.

• Diantara struktur sosial yang ada, yang
menonjol adalah lapisan-lapisan sosial atau
stratifikasi sosial
STRATIFIKASI SOSIAL

Adalah pembedaan/pengelompokkan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang bertingkat
(hierarkis), kelas tinggi, menengah dan rendah (Pitirim A. Sorokin).

Pemilikan terhadap sesuatu yang berharga merupakan salah satu penyebab timbulnya sistem masyarakat
berlapis-lapis.

Sesuatu yang berharga dapat berupa benda ekonomis (tanah, rumah, mobil, dll) dan nonekonomis (kekuasaan,
ilmu, pengetahuan, kesalehan dalam beragama, keturunan keluarga)
stratifikasi berdasarkan stratifikasi sosial
keanggotaan dalam masyarakat berdasarkan usia.

stratifikasi
berdasarkan
stratifikasi jenis
pendidikan
Bentuk-bentuk kelamin
Stratifikasi sosial
stratifikasi berdasarkan (Ralph Lipton)
pekerjaan
Stratifikasi berdasarkan
hubungan kekerabatan
stratifikasi berdasarkan tingkat
perekonomian yang dimiliki
seseorang
Stratifikasi sosial terdiri dari tiga dimensi, yaitu:
1. Dimensi ekonomi
2. Dimensi kehormatan
3. Dimensi kekuasaan

Pelapisan sosial terjadi dalam dua proses, yaitu:


1. System pelapisan yang terjadi dengan sendirinya, dan
2. Pelapisan sosial yang dibuat dengan sengaja.
Patron-Klien

merupakan hubungan tidak setara yang terjalin secara perorangan antara seorang
pemuka masyarakat (patron) dengan sejumlah pengikutnya (klien).
Karakteristik Stratifikasi Sosial
Secara rinci, ada tiga aspek yang merupakan
karakteristik startifikasi sosial,
yaitu:
1. Perbedaan dalam kemampuan atau
kesanggupan
2. Perbedaan dalam gaya hidup (life style)
3. Perbedaan dalam hal hak dan akses dalam
memamfaatkan sumber daya.
Unsur – Unsur Stratifikasi Sosial
Dalam teori sosiologi, unsur-unsur sistem pelapisan sosial
dalam masyarakat
adalah:
a. Kedudukan (status)
b. Peran (role)
MOBILITAS
SOSIAL
mobilitas sosial dapat diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari
suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Mobilitas sosial bisa
berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status I sosial dan
(biasanya) termasuk pula segi penghasilan yang dapat dialami oleh
beberapa individu atau oleh keseluruhan anggota kelompok.
Jenis Mobilitas Sosial
Sesuai dengan arahnya, karena itu dikenal dua jenis mobilitas
vertical,
yakni:
a. Gerak sosial yang meningkat (social climbing),
b. Gerak sosial yang menurun (social sinking)
Saluran-Saluran Mobilitas Sosial Vertikal
Pitrim A. Sotokin, di dalam mobilitas sosial secara vertical
dapat dilakukan lewat beberapa saluran terpenting sebagai
berikut:
a. Angkatan Bersenjata.
b. Lembaga-lembaga pendidikan.
c. Lembaga-lembaga keagamaan.
d. Organisasi politik.
e. Organisasi ekonomi.
Determinan Mobilitas
Horton dan Hunt (1987) mencatat ada
dua faktor yang memengaruhi tingkat
mobilitas
pada masyarakat modern, yakni:
a. Faktor structural
b. Faktor individu
Konsekuensi Mobilitas Sosial
Secara rinci Horton dan Hunt (1987) mencatat beberapa
konsekuensi negative
dari mobilitas vertical, seperti kecemasan akan terjadinya
penurunan status bila terjadi
mobilitas menurun, ketegangan dalam mempelajari peran baru dari
status jabatan yang
meningkat, keretakan hubungan antara anggota kelompok primer
yang semula karena
seseorang berpindah ke status yang lebih tinggi atau ke status yang
lebih rendah.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai