Kelainan Pengunyahan
1. Gangguan Otot Pengunyahan
2. Gangguan Temporomandibularjoint
1. Gangguan Otot pengunyahan
A. Protective Co-Contraction (Muscle Splinting )
• Dapat terjadi akibat input nyeri dalam yang sedang berlangsung atau input sensor
yang berubah, atau mungkin timbul dari pengaruh sentral seperti peningkatan
regulasi sistem saraf otonom (mis.,stres emosional).
• Efek-efek rangsangan sentral ini juga dapat menyebabkan efek motorik (melalui
eferen primer), menghasilkan peningkatan tonisitas otot (ko-kontraksi).
D. Myospasm (tonic contraction myalgia)
• Nyeri kronis adalah nyeri yang telah ada selama 6 bulan atau lebih. Durasi nyeri,
bukan satu-satunya faktor yang menentukan kronisitas. Beberapa rasa sakit itu
berpengalaman selama bertahun-tahun tidak pernah menjadi kondisi nyeri
kronis. Demikian juga beberapa kondisi nyeri dapat menjadi kronis secara klinis
hitungan bulan. Faktor tambahan yang harus diperhatikan adalah kesinambungan
rasa sakit. Ketika pengalaman sakit konstan,tanpa periode lega, manifestasi klinis
kronisitas berkembang dengan cepat.
• Misalnya, migrain adalah kondisi neurovaskular yang sangat menyakitkan yang
dapat berlangsung lama dan tidak pernah memanifestasikan dirinya sebagai
gangguan nyeri kronis
• kurangnya dukungan gigi akibat posisi gigi yang buruk atau hubungan
lengkung.
• Telan infantil juga dapat terjadi ketika ketidaknyamanan terjadi selama kontak
gigi karena karies atau sensitivitas gigi.
• Overretention dari menelan infantil dapat mengakibatkan perpindahan labial
gigi anterior oleh otot lidah yang kuat. Ini dapat hadir secara klinis sebagai
open bite anterior (tidak ada kontak gigi anterior).