Anda di halaman 1dari 48

MACAM-MACAM PEMBERIAN OBAT

PADA MATA

Oleh
REGINA D. DAROSTY, S.Ked
NIM. G1A218097

Dosen Pembimbing
DR. VONNA RIASARI, SP.M

Program Studi Profesi Dokter


Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universirtas Jambi
Tahun 2020
Antiseptik mata dengan kortikosteroid
ANTIINFEKSI
 Merupakan antibiotika yang dipakai sesuai dengan etiologi
yang di tegakan dengan pulasan, biakan dan uji resistensi
 Obat antiinfeksi pada mata :
 Antibakteri
 Anti jamur
 Antivirus

Sediaan :
 Tetes
 Salep
 Suntikan subkonjungtiva
 Sistemik
Obat Mata ANTI-INFEKSI

1. Larutan & Salep 2. Sediaan Topikal Dari


Antibiotika Sistemik
Antibiotika Topikal a. Tetracycline
a. Bacitrasin b. Gentamicin
b. Erythromycin c. Tobramycin (Tobrex)
c. Neomycin d. Chloramphenicol
d. Polymyxin B e. Ciprofloxacin (Ciloxan)
f. Norfloxacin (Chibroxin)
g. Ofloxacin (Ocuflox)
4. SULFONAMIDE
3. Kombinasi Obat a. Natrium Sulfacetamide
Antibiotika (Sulfamyd,dll)
b. Sulfisoxazole (Gantrisin)

5. Obat AntiFungus Topikal


a. Natamycin (Natacyn)
6. Obat Anti Virus
a. Idoxuridine (herplex, Stoxil)
b. Nystatin (Mycosatin)
b. Vidarabine (Vira A)
c. Amphotericin
c. Trifluridine (Viroptic)
B (Fungizone)
d. Acyclovir (Zovirax)
d. Miconazole (Monistat)
Berikut jenis zat aktif yang ada dalam obat
antiseptik dan antiinfeksi mata :
● Sulfacetamid Na
Tersedia dalam bentuk sediaan tetes mata
dengan kandungan zat aktif (Sulfasetamid Na)
10 %.
• Ciprofloxacin HCl
Tersedia dalam bentuk sediaan tetes mata
dengan kandungan zat aktif (Siprofloksasin
HCl) 3 mg/mL atau 0,3%.
Tobramycin
Tersedia dalam bentuk sediaan tetes mata
dengan kandungan zat aktif (Tobramisin) 3
mg/mL atau 0.3%. Sedangkan sediaannya
dalam bentuk salep mata juga mengandung
0,3 % zat aktif.
Chloramphenicol dan kombinasinya
Tersedia dalam bentuk sediaan tetes mata
dengan kandungan zat aktif (Kloramfenikol)
0,5% dan 1 %. Sedangkan sediaannya dalam
bentuk salep mata juga mengandung 1 % zat
aktif.
Levofloxacin
Tersedia dalam bentuk sediaan tetes mata
dengan kandungan zat aktif (Levofloksasin)
0.5%.
Dibekacin Sulfat
Tersedia dalam bentuk sediaan tetes mata
dengan kandungan zat aktif (Dibekasin Sulfat)
0.3%.
Fusidic acid
Tersedia dalam bentuk sediaan tetes
mata dengan kandungan zat aktif (Asam
Fusidat) 1%.
Gentamycin Sulfat
Tersedia dalam bentuk sediaan tetes
mata dan salep mata dengan kandungan
zat aktif (Gentamisin Sulfat) 0,3%.
Oxytetracycline dan turunannya
Tersedia dalam bentuk sediaan tetes mata
dan salep mata dengan kandungan zat
aktif (Oksitetrasiklin) 1%. Ada juga yang
dikombinasi dengan Polimiksin B Sulfat.
Kombinasi Neomycin Sulfat dan
antibiotik lainnya
Untuk sediaan tetes mata Neomisin Sulfat
dikombinasi dengan Polymixin B Sulfat dan
Phenylephrine atau Polymixin B Sulfat dan
Gramicidin.
Sedangkan sediaan salep matanya Neomycin
Sulfat dikombinasi dengan Polymixin B Sulfat
atau Bacitracin
Ofloxacin
Tersedia dalam bentuk sediaan tetes mata
dengan kandungan zat aktif (Ofloksasin) 0,3%.
• Antivirus
 Iodouksiridin (IDU)
 Vidarabin
 Adenosis arabinose (ARA A)
 Trifluorotimidin (TFT)
 Asiklovir

Asiklovir bersifat selektif terhadap sintesis DNA virus, dalam be


ntuk salep 3 % yang diberikan setiap 4 jam.
Sama efektif dengan antivirus yang lain tetapi dengan efek sam
ping yang lebih minimal.
ANTI INFLAMASI
 Radang pada mata dapat terjadi akibat reaksi jaringan tubuh terhadap ad
anya antigen dari dunia luar yang tidak selalu ditandai dengan adanya inf
eksi.

 Gejala :
 Rubor ( Redness ) = Kemerahan
 Kalor ( Heat ) = Panas
 Tumor ( Swelling ) = Bengkak
 Dolor ( Pain ) = rasa Sakit
 Fungsio laesa ( Loss Of Function ) = Fungsi jaringan / organ terga
nggu
PATOFISIOLOGI

Respon Vaskuler
Cidera → Antigen → aktivasi media
inflamasi → vasodilatasi kapiler
------------------------------------------------
----Respon Seluler
Aktivasi Leucosit → fagositosis
Anti-inflammatory

corticosteroid NSAID
Non Steroid Antiinflammation Drugs
KORTIKOSTEROID

 Telah digunakan bertahun-tahun untuk terapi inflamasi dan peny


akit imunologis pada mata.

 Untuk mencegah efek inflamasi: pembentukan jaringan ikat & ne


ovaskularisasi

 Lebih efektif pada fase akut


Cara kerja : menghambat pelepasan asam ara
kidonat dari fospolipid dengan cara mengh
ambat fosfolipase A2
Peran hampir semua aspek inflamasi:

Vaskular:
•Permiabilitas pembuluh darah ↓

Selular :
• Penghambatan proliferasi limfosit (limfosit T), dengan
imunitas selular ↓
• Penekanan kerja limfokin dalam migrasi makrofag dan
produksi faktor pertumbuhan
• Inhibisi degranulasi netrofil granulosit, makrofag, sel
mast, dan basophil
• Supresi sintesis asam arakidonatà produksi
prostaglandin ↓
• Bentuk Sediaan:
– Topikal Keuntungan:
• Dapat diberikan didekat lokasi
– Sistemik yang memerlukan (terlokalisisr) à
– Periokular indikasi untuk inflamasi segmen
anterior
• Dapat digunakan untuk salah satu
mata saja
• Menghindari efek sistemik
Kerugian:
 Terkadang dapat terjadi supresi Efek Samping Steroid
adrenal  Menurunkan daya reaksi jaringan
 Ulkus dendritik  Meningkatkan TIO
 Menimbulkan residu keputihan  Mengaktifkan proliferasi bakteri
 Keratopati epitel bila penggunaan  Menyembunyikan gejala penyakit
terlalu lain
 sering  Glaukoma dan katarak jika
dipakai jangka waktu lama
 Terkadang menimbulkan infeksi
konjungtiva  Midriasis pupil
 Meningkatkan infeksi bakteri,
virus dan jamur
 Menambah berat radang akibat
KONTRAINDIKASI
 Defek epitel kornea
 Tukak kornea

PREPARAT
 Prednisolone
 Dexamethasone
 Fluorometholone alcohol
 Fluorometholone acetate
 Rimexolone
NON KORTIKOSTEROID

 Merupakan inhibitor sintesis prostaglandin dan berperan


sebagai antiinflamasi dan analgesik

 Keuntungan NSAID dibanding KS adalah bahwa NSAID tid


ak memicu penurunan aktivitas sistem pertahanan tubu
h dan tidak meningkatkan TIO

 NSAID tidak berinteraksi dengan sistem hemodinamik


Indikasi

 Pada kondisi intra- dan pasca-operasi untuk menurunkan


miosis pada saat operasi dan inflamasi yang mengikut op
erasi katarak dan laser trabeculoplasty.
 Pada terapi dan pencegahan cystoid macular oedema da
n konjungtivitis alergika.
 Inflamasi segmen anterior mata, yang belum dapat diten
tukan penyebabnya apakah dari virus atau bakteri, sepe
rti pada edema kornea, edema konjungtiva dan skleritis.
 Reaksi inflamasi oleh karena trauma
 Neovaskularisasi kornea karena penggunaan lensa konta
k dan peradangan yang ditimbulkan
Preparat topikal NSAID yang dikenal:
 Diclofenac sodico
 Flubiprofene sodico
 Ketorolac trometamina
 Piroxicam
 Indometacina
 Suprofene
Daftar Kortikosteroid topikal

• Salep hidrokortison
• Suspensi prednisolon asetat 0,125% dan 1%
• Larutan prednisolon Na fosfat 0,125% dan
1%
• Suspensi deksametason Na fosfat 0,1%
dan salep 0,05%
• Suspensi medrysone 1%
• Suspensi fluorometolon 0,1% dan 0,25%
 Topikal NSAID: jarang menimbulkan toksisitas sistemik
 Toksisitas lokal: sensasi terbakar, tersengat, iritasi dan
hiperemia konjungtiva à kerusakan epital, penipisan kor
nea à perforasi
Antiseptik mata dengan
kortikosteroid
Obat mata golongan ini mengandung
antispetik (biasanya antibiotik) dan
kortikosteroid. Kombinasi ini diharapkan
dapat mengatasi infeksi mata dengan
salah satu gejalanya bengkak atau alergi.
Gentamycin Sulfat (sebagai antiseptik) dan
Betamethasone dihydrogenphosphat dinatrium
(sebagai kortikosteroid).
Tobramycin (sebagai antiseptik) dan Dexamethasone
(sebagai kortikosteroid).
Polymixin B Sulfat, Neomycin (sebagai antiseptik) dan
Dexamethasone (sebagai kortikosteroid).
Chloramphemicol, Polymixin B Sulfat (sebagai
antiseptik) dan Dexamethasone Na Phosphate
(sebagai kortikosteroid).
Oxytetracycline (sebagai antiseptik) dan
Hydrocortisone (sebagai kortikosteroid).
Obat Midriatikum
Obat midriatikum adalah obat yang digunakan
untuk membesarkan pupil mata. Juga digunakan
untuk siklopegia dengan melemahkan otot siliari
sehingga memungkinkan mata untuk fokus pada
obyek yang dekat. Obat midriatikum
menggunakan tekanan pada efeknya dengan
memblokade inervasi dari pupil spingter dan otot
siliari.
Atropin
Atropine, adalah alkaloid derivat solanasid dari
Atropa belladonna yaitu suatu ester organik
asam tropik dan tropin. Atropin merupakan
antimuskarinik pertama yang digunakan
sebagai obat, Atropin sangat potensial sebagai
obat midriatikum-siklopegia dengan panjang
waktu kerja lebih dari dua minggu.
Homatropin
Homatropine adalah alkaloid semisintetik yang
dibuat dari kombinasi asam mandelat dengan
tropine. Durasi kerja Homatropin lebih pendek
dibanding dengan Atropin.
Tropikamid
Tropicamide, adalah derivat sintetik dari asam
tropik, tersedia sebagai obat mata pada akhir
tahun 1950-an. Tropikamid mempunyai waktu
kerja dan lama kerja lebih pendek
dibandingkan dengan antimuskarinik lainnya,
sehingga mempunyai daya serapnya (difusi)
terbesar dan proporsi obat yang tersedia untuk
penetrasi ke kornea lebih tinggi.
Obat Miotikum
• Obat miotikum adalah obat yang
menyebabkan miosis (konstriksi dari pupil
mata).
• Betaxolol dan Pilokarpin adalah
contoh obat Miotikum yang sering
digunakan.
• Betaxolol adalah senyawa
penghambat beta adregenik.
• Pilocarpine adalah alkaloid muskarinik
yang diperoleh dari daun belukar tropis
Amerika dari genus Pilocarpus. Pilokarpin
bekerja sebagai reseptor agonis
muskarinik pada sistem saraf
parasimpatik.
• Pilocarpine digunakan untuk glaukoma untuk
mencegah kerusakan lebih lanjut akibat tekanan yang
dapat berisiko kebutaan, Pilokarpin mengatasi
gejalanya dengan menurunkan tekanan pada mata
penderita glaukoma.
• Pilokarpin bekerja pada reseptor muskarinik (M3) yang
terdapat pada otot spingter iris, yang menyebabkan otot
berkontraksi dan menyebabkan pupil mata mengalami
miosis. Pembukaan terhadap jala mata trabekular secara
langsung meningkatkan tekanan pada cabang skleral.
Aksi ini memfasilitasi pengeluaran cairan pada kelopak
mata sehingga menurunkan tekanan intraokular (dalam
mata).
Obat glaukoma
1. Glaukoma sudut terbuka
1. Obat yang pertama diberikan adalah beta
bloker (misalnya timolol, betaxolol, carteolol,
levobunolol atau metipranolol), yang
kemungkinan akan mengurangi
pembentukan cairan di dalam mata.
2.Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil
pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari
bilik anterior.
3.Obat lainnya yang juga diberikan adalah
epinephrine, dipivephrine dan carbacol (untuk
memperbaiki pengaliran cairan atau
mengurangi pembentukan cairan).
2. Glaukoma sudut tertutup
• Minum larutan gliserin dan air bisa
mengurangi tekanan dan menghentikan
serangan glaukoma.
• Bisa juga diberikan inhibitor karbonik
anhidrase (misalnya acetazolamide).
• Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil
mengecil sehingga iris tertarik dan
membuka saluran yang tersumbat.
Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa
diberikan tetes mata beta blocker.
Setelah suatu serangan, pemberian
pilocarpine dan beta blocker serta inhibitor
karbonik anhidrase biasanya terus
dilanjutkan.
3. Glaukoma sekunder
Pengobatan glaukoma sekunder
tergantung kepada penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah peradangan,
diberikan corticosteroid dan obat untuk
melebarkan pupil. Kadang dilakukan
pembedahan.
4. Glaukoma kongenitalis
Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis
perlu dilakukan pembedahan.
Obat mata lainnya
 1. obat diagnostic
• Fluoresein tetes atau strip
Kertas fluorescein adalah zat warna yang lebih aman dala
m pemakaiannya.
Bila terdapat defek epitel dan dilakuka tes fluorescein ma
ka defek akan terjadi bahaya larutan terkontaminasi oleh
pseudomonas.

• Larutan fluorescein 5-10%.


Larutan jika disuntikan intravena akan memberikan kontra
s foto pada pemeriksaan fotografi fundus okuli
2. Obat anestesi
Dipakai untuk :
 Diagnostik pemeriksaan tonometer, uji anel, pemeriksaan
dengan goniolens
 Pembedahan dalam pengeluaran benda asing pada kornea
atau konjungtiva

Obat yang sering dipakai :


 Tetrakain 0,5 %
 Kokain 2-5 %
 Pantokain 2 %
 Hidroklorida
 Lidokain
 novokain
Efek samping :
• Memperlambat penyembuhan epitel kornea
• Memperberat proses kelainan kornea
• Dapat merusak epitel kornea
• Kokain dapat memberikan efek samping berupa epitel k
ornea menjadi oregular, gelisah, demam, kejang, gangg
uan kardiovaskular
• 3. Dekongestan
• - dipakai untuk menghilangkan gejala iritasi konjungtiva
akibat alergi, radang, mata lelah, gatal, kabur, menghil
angkan rasa tidak enak akibat rangsangan matahari
• Obat : untuk menciutkan pembuluh darah
 Vasacon
 zincprima
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai