Obat-Obatan Pada Mata
Obat-Obatan Pada Mata
PADA MATA
Oleh
REGINA D. DAROSTY, S.Ked
NIM. G1A218097
Dosen Pembimbing
DR. VONNA RIASARI, SP.M
Sediaan :
Tetes
Salep
Suntikan subkonjungtiva
Sistemik
Obat Mata ANTI-INFEKSI
Gejala :
Rubor ( Redness ) = Kemerahan
Kalor ( Heat ) = Panas
Tumor ( Swelling ) = Bengkak
Dolor ( Pain ) = rasa Sakit
Fungsio laesa ( Loss Of Function ) = Fungsi jaringan / organ terga
nggu
PATOFISIOLOGI
Respon Vaskuler
Cidera → Antigen → aktivasi media
inflamasi → vasodilatasi kapiler
------------------------------------------------
----Respon Seluler
Aktivasi Leucosit → fagositosis
Anti-inflammatory
corticosteroid NSAID
Non Steroid Antiinflammation Drugs
KORTIKOSTEROID
Cara kerja : menghambat pelepasan asam ara
kidonat dari fospolipid dengan cara mengh
ambat fosfolipase A2
Peran hampir semua aspek inflamasi:
Vaskular:
•Permiabilitas pembuluh darah ↓
Selular :
• Penghambatan proliferasi limfosit (limfosit T), dengan
imunitas selular ↓
• Penekanan kerja limfokin dalam migrasi makrofag dan
produksi faktor pertumbuhan
• Inhibisi degranulasi netrofil granulosit, makrofag, sel
mast, dan basophil
• Supresi sintesis asam arakidonatà produksi
prostaglandin ↓
• Bentuk Sediaan:
– Topikal Keuntungan:
• Dapat diberikan didekat lokasi
– Sistemik yang memerlukan (terlokalisisr) à
– Periokular indikasi untuk inflamasi segmen
anterior
• Dapat digunakan untuk salah satu
mata saja
• Menghindari efek sistemik
Kerugian:
Terkadang dapat terjadi supresi Efek Samping Steroid
adrenal Menurunkan daya reaksi jaringan
Ulkus dendritik Meningkatkan TIO
Menimbulkan residu keputihan Mengaktifkan proliferasi bakteri
Keratopati epitel bila penggunaan Menyembunyikan gejala penyakit
terlalu lain
sering Glaukoma dan katarak jika
dipakai jangka waktu lama
Terkadang menimbulkan infeksi
konjungtiva Midriasis pupil
Meningkatkan infeksi bakteri,
virus dan jamur
Menambah berat radang akibat
KONTRAINDIKASI
Defek epitel kornea
Tukak kornea
PREPARAT
Prednisolone
Dexamethasone
Fluorometholone alcohol
Fluorometholone acetate
Rimexolone
NON KORTIKOSTEROID
• Salep hidrokortison
• Suspensi prednisolon asetat 0,125% dan 1%
• Larutan prednisolon Na fosfat 0,125% dan
1%
• Suspensi deksametason Na fosfat 0,1%
dan salep 0,05%
• Suspensi medrysone 1%
• Suspensi fluorometolon 0,1% dan 0,25%
Topikal NSAID: jarang menimbulkan toksisitas sistemik
Toksisitas lokal: sensasi terbakar, tersengat, iritasi dan
hiperemia konjungtiva à kerusakan epital, penipisan kor
nea à perforasi
Antiseptik mata dengan
kortikosteroid
Obat mata golongan ini mengandung
antispetik (biasanya antibiotik) dan
kortikosteroid. Kombinasi ini diharapkan
dapat mengatasi infeksi mata dengan
salah satu gejalanya bengkak atau alergi.
Gentamycin Sulfat (sebagai antiseptik) dan
Betamethasone dihydrogenphosphat dinatrium
(sebagai kortikosteroid).
Tobramycin (sebagai antiseptik) dan Dexamethasone
(sebagai kortikosteroid).
Polymixin B Sulfat, Neomycin (sebagai antiseptik) dan
Dexamethasone (sebagai kortikosteroid).
Chloramphemicol, Polymixin B Sulfat (sebagai
antiseptik) dan Dexamethasone Na Phosphate
(sebagai kortikosteroid).
Oxytetracycline (sebagai antiseptik) dan
Hydrocortisone (sebagai kortikosteroid).
Obat Midriatikum
Obat midriatikum adalah obat yang digunakan
untuk membesarkan pupil mata. Juga digunakan
untuk siklopegia dengan melemahkan otot siliari
sehingga memungkinkan mata untuk fokus pada
obyek yang dekat. Obat midriatikum
menggunakan tekanan pada efeknya dengan
memblokade inervasi dari pupil spingter dan otot
siliari.
Atropin
Atropine, adalah alkaloid derivat solanasid dari
Atropa belladonna yaitu suatu ester organik
asam tropik dan tropin. Atropin merupakan
antimuskarinik pertama yang digunakan
sebagai obat, Atropin sangat potensial sebagai
obat midriatikum-siklopegia dengan panjang
waktu kerja lebih dari dua minggu.
Homatropin
Homatropine adalah alkaloid semisintetik yang
dibuat dari kombinasi asam mandelat dengan
tropine. Durasi kerja Homatropin lebih pendek
dibanding dengan Atropin.
Tropikamid
Tropicamide, adalah derivat sintetik dari asam
tropik, tersedia sebagai obat mata pada akhir
tahun 1950-an. Tropikamid mempunyai waktu
kerja dan lama kerja lebih pendek
dibandingkan dengan antimuskarinik lainnya,
sehingga mempunyai daya serapnya (difusi)
terbesar dan proporsi obat yang tersedia untuk
penetrasi ke kornea lebih tinggi.
Obat Miotikum
• Obat miotikum adalah obat yang
menyebabkan miosis (konstriksi dari pupil
mata).
• Betaxolol dan Pilokarpin adalah
contoh obat Miotikum yang sering
digunakan.
• Betaxolol adalah senyawa
penghambat beta adregenik.
• Pilocarpine adalah alkaloid muskarinik
yang diperoleh dari daun belukar tropis
Amerika dari genus Pilocarpus. Pilokarpin
bekerja sebagai reseptor agonis
muskarinik pada sistem saraf
parasimpatik.
• Pilocarpine digunakan untuk glaukoma untuk
mencegah kerusakan lebih lanjut akibat tekanan yang
dapat berisiko kebutaan, Pilokarpin mengatasi
gejalanya dengan menurunkan tekanan pada mata
penderita glaukoma.
• Pilokarpin bekerja pada reseptor muskarinik (M3) yang
terdapat pada otot spingter iris, yang menyebabkan otot
berkontraksi dan menyebabkan pupil mata mengalami
miosis. Pembukaan terhadap jala mata trabekular secara
langsung meningkatkan tekanan pada cabang skleral.
Aksi ini memfasilitasi pengeluaran cairan pada kelopak
mata sehingga menurunkan tekanan intraokular (dalam
mata).
Obat glaukoma
1. Glaukoma sudut terbuka
1. Obat yang pertama diberikan adalah beta
bloker (misalnya timolol, betaxolol, carteolol,
levobunolol atau metipranolol), yang
kemungkinan akan mengurangi
pembentukan cairan di dalam mata.
2.Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil
pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari
bilik anterior.
3.Obat lainnya yang juga diberikan adalah
epinephrine, dipivephrine dan carbacol (untuk
memperbaiki pengaliran cairan atau
mengurangi pembentukan cairan).
2. Glaukoma sudut tertutup
• Minum larutan gliserin dan air bisa
mengurangi tekanan dan menghentikan
serangan glaukoma.
• Bisa juga diberikan inhibitor karbonik
anhidrase (misalnya acetazolamide).
• Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil
mengecil sehingga iris tertarik dan
membuka saluran yang tersumbat.
Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa
diberikan tetes mata beta blocker.
Setelah suatu serangan, pemberian
pilocarpine dan beta blocker serta inhibitor
karbonik anhidrase biasanya terus
dilanjutkan.
3. Glaukoma sekunder
Pengobatan glaukoma sekunder
tergantung kepada penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah peradangan,
diberikan corticosteroid dan obat untuk
melebarkan pupil. Kadang dilakukan
pembedahan.
4. Glaukoma kongenitalis
Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis
perlu dilakukan pembedahan.
Obat mata lainnya
1. obat diagnostic
• Fluoresein tetes atau strip
Kertas fluorescein adalah zat warna yang lebih aman dala
m pemakaiannya.
Bila terdapat defek epitel dan dilakuka tes fluorescein ma
ka defek akan terjadi bahaya larutan terkontaminasi oleh
pseudomonas.