Anda di halaman 1dari 27

Assalamualaikum wr.

wb
KELOMPOK 9
Velly Aprillia
Vivi Monalysa
Vonny Safa
Wika Agustina
Yayuk Suseno
Yuriska Verina
Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru
Lahir
Bounding Attacment

Bounding attachment /
keterikatan awal / ikatan
batin adalah suatu proses
dimana sebagai hasil dari
suatu interaksi terus menerus
antara bayi dan orang tua
yang bersifat saling
mencintai, memberikan
keduanya pemenuhan
emosiaonal dan saling
membutuhkan
Repon Ayah Dan Keluarga

Perilaku memfasilitasi, meliputi:


-Menatap, mencari cirri khas anak
-Kontak mata
-Memberikan perhatian
-Menganggap anak sebagai individu
yang unik
-Menganggap anak sebagai anggota
keluarga
-Memberiakan senyuman
-Berbicara / bernyanyi
-Menunjukan kebanggaan pada anak
-Mengajak anak pada acara keluarga
-Memahami perilaku anak dan
memenuhi kebutuhan anak
-Bereaksi positif terhadap perilaku
anak.
Perilaku penghambat :

Menjauh dari anak, tidak mempedulikan


kehadirannya, menghindar, menolak
untuk menyentuh anak.

Tidak menempatkan anak sebagai


anggota keluarga yang lain, tidak
memberikan nama pada anak.

Mengannggap anak sebagai sesuatu yang


tidak disukai

Tidak menggenggam jarinya

Terburu- buru dalam menyusui

Menunjukan kekecewaan pada anak dan


tidak memenuhi kebutuhannya
“Sibling Riva”

Merupakan suatu perasaan


cemburu atau menjadi
pesaing dengan bayi atau
saudara kandung yang baru
dilahirkan dan merupakan
respon yang normal
seorang anak karena
merasa ada ancaman
gangguan kestabilan
hubungan keluarganya
dengan adanya saudara
baru
Proses Adaptasi Psikologi Ibu Masa Nifas

Adaptasi Psikologis Ibu


Masa Nifas
Hal-hal yang dapat membantu
ibu dalam beradaptasi pada
masa nifas :
Fungsi menjadi orang tua
Respon dan dukungan dari
keluarga
Riwayat dan pengalaman
kehamilan serta persalinan
Harapan, keinginan dan
aspirasi saat hamil dan
melahirkan
Tahapan Adaptasi Psikologis Masa Nifas

Fase Taking In

Fase ini merupakan periode


ketergantungan, yang
berlangsung dari hari pertama
sampai hari ke dua setelah
melahirkan. Ibu terfokus pada
dirinya sendiri, sehingga
cenderung pasif terhadap
lingkungannya.
Fase Taking
Hold

Fase ini berlangsung antara 3-10 hari


setelah melahirkan. Ibu merasa
khawatir akan ketidakmampuan dan
rasa tanggung jawab dalam
perawatan bayinya. Perasaan ibu
lebih sensitif sehingga mudah
tersinggung
Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase
menerima tanggungjawab
akan peran
barunya,berlangsung 10
hari setelah melahirkan.
Ibu sudah mulai dapat
menyesuaikan diri dengan
ketergantungan bayinya
Postpartum Blues/Depresi Postpartum
Post partum blues atau sering juga disebut
maternity blues atau sindrom ibu baru dimengerti
sebagai suatu sindrom gangguan efek ringan yang
sering tampak dalam minggu pertama setelah
persalinan ditandai dengan gejala :
Sedih
Sering menangis
Mudah tersinggung (iritabilitas )
Cemas
Labilitas perasaan
Cenderung menyalahkan diri sendiri
Gangguan tidur dan gangguan nafsu makan
Kelelahan
Mudah sedih
Cepat marah
Mood mudah berubah, cepat menjadi sedih dan
cepat pula gembira
Perasaan terjebak, marah kepada pasangan dan
bayinya
Perasaan bersalah
Sangat pelupa
Cara mengatasi post partum blues:
Komunikasikan segala permasalahan atau hal lain
yang ingin diungkapkan
Bicarakan rasa cemas yang dialami
Bersikap tulus ikhlas dalam menerima aktivitas dan
peran baru setelah melhirkan
Bersikap fleksibel dan tidak perfeksionis dalam
mengurus bayi atau rumah tangga
Belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan
meditasi
Kebutuhan istirahat harus cukup, tidurlah ketika bayi
tidur
Berolah raga ringan
Bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru
Dukungan tenaga kesehatan
Dukungan suami, keluarga, teman, teman sesama ibu
Konsultasi kepada dokter atau orang yang sudah
profesional agar dapat meminimalisasikan faktor
resiko lainnya dan membantu melakukan
pengawasan
Kesedihan Dan Duka Cita

Tahap-tahap berduka :
Syok
Merupakan respon awal individu terhadap kehilangan. Manifestasi
perilaku dan perasaan meliputi: penyangkalan, ketidakpercayaan,
putus asa, ketakutan, ansietas, rasa bersalah, kekosongan,
kesendirian, kesepian, isolasi, mati rasa, intoversi (memikirkan
dirinya sendiri) tidak rasional, bermusuhan, kebencian, kegetiran,
kewaspadaan akut, kurang inisiatif, tindakan mekanis, mengasingkan
diri, berkhianat, frustasi, memberontak dan kurang konsentrasi.
Ada penderitaan, fase realitas.
Penerimaan terhadap fakta
Berduka kehilangan dan upaya terhadap
realitas yang harus ia lakukan
terjadi selama periode ini
Fase menentukan hubungan
baru yang bermakna. Selama
periode ini seseorang yang
berduka menerima
Resolusi
kehilangan, penyesuaian
telah komplet dan individu
kembali pada fungsinya
secara penuh
Proses Laktasi dan Menyusui

Laktasi adalah keseluruhan proses


menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai
proses bayi menghisap dan menelan.
Anatomi Payudara

Payudara ( mammae ) adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit, di


atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu
untuk menutrisi bayi. beratnya lebih 200 gram, saat hamil 600 gram
dan saat menyusui 800 gram. P3 bagian utama, yaitu:
Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar
Areola, yaitu bagian kehitaman di tengah
Papila atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara
Refleks Prolaktin

Dalam fisiologi laktasi prolaktin merupakan suatu


hormon yang disekresi oelh glandula pituitaria anterior,
yang penting untuk memproduksi air susu ibu (ASI).
Refleks Oksitosin

Bersamaan dengan
pembentukan prolaktin oleh
hipofise anterior, rangsangan
yang berasal dari isapan bayi
dilanjutkan ke hipofise
posterior (neurohipofise) yang
kemudian dikeluarkan
oksitosin (pengeluaran air
susu)
Tanda-tanda Refleks Oksitosin Aktif

Rasa diperas atau tajam pada payudara saat


sebelum menyusui atauselama menyusui.
ASI mengalir dari payudara bila ibu memikirkan
bayinya atau mendengar tangisan bayinya.
ASI menetes dari payudara lain bila bayi
menyusu.
ASI mengalir dalam pancaran halus bila bayi
lepas dari payudara saat bayi menyusu.
Nyeri karena kontraksi rahim kadang dengan
aliran darah selama menyusu dalam minggu
pertama.
Isapan pelan dan dalam pada bayi serta ia
menelan yang menunjukkan bahwa ASI
mengalir dalam mulut bayi.
Posisi dan Perlekatan yang Benar

Posisi adalah cara ibu mendekap bayi saat sedang


menyusui, dan perlekatan adalh letak mulut bayi
pada payudara ibu kertika sedang menyusu
Posisi

Ibu mencari posisi menyusui yang paling


nyaman;
Ibu mendekap/menggendong bayi sehingga
muka bayi menghadap ke payudara ibu, hidung
bayi sejajar dengan puting ibu;
Badan bayi juga menghadap ke badan ibu (perut
bayi menempel ke perut itu), sehingga kepala dan
badan bayi berada dalam 1 garis lurus (kepala
bayi tidak menengok ke kiri atau ke kanan);
Kepada bayi lebih rendah daripada payudara ibu,
sehingga kepala bayi mendongak keatas dan
tidak menunduk kebawah, dalam posisi seperti
ini, dagu bayi dan bukan hidungnya yang akan
menempel ke payudara ibu;
Leher dan bahu bayi ditopang serta badan
didekap erat ke badan ibu.
Pelekatan:

Usahakan agar bayi memasukkan payudara ibu ke


dalam mulutnya dari arah bawah, sehingga ketika
sedang menyusu lebih banyak terlihat areola ibu
pada bagian atas bibir atas dibandingkan dengan
areola pada bagian bawah bibir bawah bayi;
Mulut bayi terbuka lebar seolah-olah sedang
menguap atau menangis, sehingga tidak saja
puting ibu yang masuk ke dalam mulut bayi tetapi
juga sebagian besar areola, karena pabrik-pabrik
ASI banyak yang terletak dibawah areola;
Bibir bayi, baik yang atas maupun yang bawah,
terlipat keluar (dower) dan tidak terlipat kedalam
ketika sedang menyusu; Dagu bayi menempel
pada payudara ibu, dan terlihat juga lipatan pada
bagian dagu yang menandakan bahwa bayi sedang
membuka mulut dengan lebar.
Reflex Pada Bayi

Refleks menangkap/mencari
(rooting refleks)
Timbul bila bayi baru lahir
tersentuh pipinya, bayi akan
menoleh kearah sentuhan, bila
bibirnya dirangsang dengan
papilla mammae, maka bayi
akan membuka mulut dan
berusaha untuk menagkap
putting susu
Refleks menghisap
Refleks ini timbul
Refleks menelan
apabila langit-langit Bila mulut bayi terisi ASI
bayi tersentuh biasanya akan menelannya
oleh putting susu.
manfaat ASI :

 Di buat sesuai keperluan. Sesuai dengan kebutuhan


bayi manusia susu ibu mengandung sedikitnya 100
bahan yang tidak ditemukan dalam susu sapi dan
tidak bisa ditiru dengan tepat oleh susu formula.
 Lebih mudah dicerna.

 Aman

 Menenangkan perut
 Tidak menggemukkan
 Mendukung pertumbuhan
otak
 Mencegah alergi

 Pencegah infeksi

 Membangun mulut yang


lebih kuat
 Kemudahan
 Ekonomis

 Mempercepat pemulihan

 Mengurangi resiko ksnker


 Membangun tulang
Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai